sebagai alat untuk menggambarkan sebuah realitas, melainkan bisa menentukan gambaran makna citra mengenai suatu realitas yang akan
dimunculkan dibenak khalayak terutama dalam media massa.
19
Pendekatan konstruksionis
mempunyai penilaian
sendiri bagaimana media, wartawan, dan berita dapat dilihat, seperti:
20
1.
Fakta atau peristiwa adalah hasil konstruksi
Realitas berita dihadirkan oleh konsep subjektif wartawan. 2.
Media adalah agen konstruksi Media adalah subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap
dengan pandangan bias dan pemihaknya. 3.
Berita bukan refleksi realitas Berita yang kita baca hanya konstruksi dari realitas kerja
jurnalistik yang hadir dihadapan khalayak. 4.
Berita bersifat subjektif atau konstruksi realitas Opini tidak dapat dihilangkan ketika meliput, wartawan melihat
dengan perspektif dan pertimbangan subjektif.
2. Substansi Kritis Teoritis
Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh sosiolog interpretatif, Peter L.Berger bersama Thomas Luckman, yang banyak
menulis karya dan menghasilkan tesis mengenai konstruksi sosial dan realitas. Setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas
suatu realitas. Berita dalam pandangan konstruksi sosial, bukan merupakan
19
Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa Jakarta: Granit, 2004, h. 12.
20
Eriyanto, Analisis Framing: Kontruksi, Ideologi, dan Politik, h. 19-27
peristiwa atau fakta dalam arti yang rill. Disini realitas bukan hanya dioper begitu saja sebagai berita. Ia adalah produk interaksi antara wartawan
dengan fakta. Dalam proses internalisasi wartawan dilanda oleh realitas.
Realitas yang di maksud ini terdiri dari realitas obyektif, dan realitas subyektif. Realitas obyektif adalah realitas yang terbentuk dari
pengalaman di dunia obyektif yang berada di luar individu, dan realitas ini dianggap sebagai kenyataan. Sedangkan realitas subyektif adalah realitas
yang terbentuk sebagai proses penyerapan kembali realitas obyektif dan simbolis ke dalam individu melalui proses internalisasi.
21
Substansi teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas Berger dan Luckmann adalah pada proses simultan yang terjadi secara alamiah
melalui bahasa dalam kehidupan sehari-hari pada sebuah komunitas primer dan semisekunder. Basis sosial teori dan pendekatan ini adalah masyarakat
transisi-modern di Amerika sekitar tahun 1960-an di mana media massa belum menjadi sebuah fenomena yang menarik diperbincangkan. Teori
konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckmann tidak memasukkan media massa sebagai variabel atau fenomena yang
berpengaruh dalam konstruksi sosial atas realitas. Pada kenyataannya konstruksi sosial atas realitas berlangsung lamban. Ketika masyarakat
semakin modern, teori konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckmann ini memiliki kemandulan dan ketajaman atau dengan kata lain
tidak mampu menjawab perubahan zaman, karena masyarakat transisi- modern di Amerika telah habis dan berubah menjadi masyarakat modern
21
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, h. 24.