Gambar C.21. Troughed Belt on 20
o
Idlers Sumber μ Perry’s, Ed.7
th
, hal. 21-11 Data operasi :
Laju alir = 1735,52 kgjam
Over design factor = 20
Walas, M., 1990, Tabel 1.4, hal 7 Sehingga kapasitas belt = 1,2 x 1735,52 kgjam x 1 ton1000 kg
= 2,08262 tonjam
Gambar C.22. Spesifikasi Belt Conveyor
Berdasarkan kapasitas Belt Conveyor sebesar 2,08262 tonjam serta menurut Tabel. 21-7, hal. 21-
11, Perry’s, Ed.7
th
, 1999, didapatkan spesifikasi Belt Conveyor
sebagai berikut :
Belt width : 14 in 35 cm
Cross sectional area of load : Luas permukaan belt untuk menampung
material adalah 0,11 ft
2
0,010 m
2
Belt plies : Jumlah lapisan dalam konstruksi belt untuk
lebar 14 in adalah 3-5 lapis Maximum lump size
: - Size material 80 under 2 in 51 mm. Ukuran material yang seragam minimal 80 dari total
material yang masuk ke dalam belt. - Unsize material, not over 20 : 3 in 76 mm.
Ukuran material yang tidak seragam tidak lebih dari 20 .
Belt speed : Kecepatan belt untuk mengangkut material adalah 200 ftmin
normal s.d. 300 ftmin maksimum Berdasarkan Peters, Timmerhaus, 2002, Fig. 12-60, hal. 573 diperoleh:
Horse power : Daya yang diperlukan untuk menggerakkan belt conveyor adalah 0,75 kW atau 2 hp
Panjang belt : 7 m
Tabel C.31. Spesifikasi Belt Conveyor BC-101
Alat Belt Conveyor
Kode BC-101
Fungsi Untuk mengangkut bahan baku Urea dari Warehouse W-101
ke Bucket Elevator BE-101 Tipe
Troughed Belt on 20
o
Idlers Power
2 hp Luas permukaan belt 0,11 ft
2
0,010 m
2
Lebar belt Panjang belt
35 cm 7 m
Kecepatan belt 200 ftmin 61 mmin
Jumlah 1 Buah
14. Bucket Elevator BE-101
Fungsi : Untuk membawa padatan Urea menuju Mixing Tank MT-101
Tipe : Continous Bucket Elevator
Dasar Pemilihan : Jumlah bucket lebih banyak dan lebih rapat serta membentuk susunan bucket yang kontinyu
: Memiliki sudut kemiringan 45° : Dapat digunakan untuk material-material dengan berbagai
bentuk dan ukuran
Gambar C.23. Continous Bucket Elevator Sumber μ Perry’s, Ed.7
th
, hal. 21-13
Data Operasi : Laju alir massa = 1735,52 kgjam
Over design factor = 20
Walas, M., 1990, Tabel 1.4, hal 7 Sehingga kapasitas Bucket Elevator = 1,2 x 1735,52 kgjam x 1 ton1000 kg
= 2,08262 tonjam
Gambar C.24. Spesifikasi Belt Elevator Berdasarkan kapasitas sebesar 2,08262 tonjam serta menurut Tabel. 21-9, hal.
21- 16, Perry’s, Ed.7
th
, 1999, didapatkan spesifikasi Bucket Elevator sebagai
berikut :
Ukuran bucket = 8 x 5,5 x 7,75 in 203 x 140 x 197 mm Kapasitas = 35 tonjam
Bucket spacing = 8 in 203 mm
Elevator center = 25 ft
Putaran poros = 28 rpm Power
poros = 1,8 Hp Rasio daya tinggi = 0,06
Power yang digunakan P :
P = Tinggi Elevator x Rasio DayaTinggi + Power poros Brown, G., 1950, hal. 61
= 25 ft x 0,06 + 1,8 = 3,3 hp
Berdasarkan power motor sebesar 3,3 hp didapatkan efisiensi motor sebesar 84 Peter, Timmerhaus, 2002, Fig. 12-18, hal. 516
Power motor = 3,30,84 = 3,928 Hp 4 Hp
Tabel C.32. Spesifikasi Alat BE-101 Alat
Bucket Elevator Kode
BE-101 Fungsi
Untuk membawa padatan Urea menuju Mixing Tank MT-101
Tipe Continous Bucket Elevator
Power 4 Hp
Dimensi Bucket Ukuran bucket : 8 x 5,5 x 7,75 in 203 x 140 x 197 mm
Jarak antar bucket : 8 in 203 mm Tinggi elevator : 25 ft 7,620 m
Kapasitas : 35 tonjam Jumlah
1 buah
15. Feeder FE-101
Fungsi : Menampung sementara dan mengumpankan CONH
2
padat menuju MT-101 Jenis
: Feeder Bahan Konstruksi
: Carbon Steel SA 283 grade C 0,1 Carbon, 0,25 Mo, 1,85 Ni, 0,8 Cr
Pertimbangan : - Mempunyai allowable stress cukup besar 12.650psi
- Tahan terhadap korosi 0,05 Sulfur Acid - Temperatur Operasi -28°C
– 343,33°C Brownell, Young, 1959
Kondisi Operasi : Temperatur
: 308,15 K Tekanan
: 1 atm
d D
h H
Gambar C.25. Feeder CONH
2
a. Menentukan Kapasitas Storage
Tabel C.33. Komponen bahan di dalam storage Komponen
Massa kg kmol
Wi ρi kgm
3
wiρi CONH
2
1722,94 28,68
0,99 1022,18
9.71E-04
H
2
O 12,58
0,698 0,01
885,45
8.18E-06
Total 1735,522
1
9.79E-04
i
wi
1
Coulson, 1983:238
ρ =
04 -
9.79E 1
= 1021,040 kgm
3
= 63,7413 lbft
3
Waktu tinggal = 0,25 jam
W = kapasitas x waktu tinggal = 1735,522 kgjam x 0,25 jam
= 433,88 kg Volume padatan =
W
=
3
1021.040 433,88
m kg
kg
= 0,4249 m
3
= 15,01 ft
3
Over design : 20 V = 1,2 x 0,4249 m
3
= 0,510 m
3
= 18,01 ft
3
b. Menentukan Dimensi Storage
V
tot
= V shell + V konis terpancung V
shell
= ¼ π D
2
H V
konis
= π h12 D
2
+ D.d + d
2
Wallas, 1988: 627 Dimana :
D = diameter shell, ft d = diameter ujung konis, ft
H = tinggi shell, ft H = tinggi konis, ft
= sudut konis h =
2 d
D tg
Hesse, Pers 4-17: 92
Diketahui angle of repose sudut gelinding zat = 40
o
Tabel 5.3, Hal: 79, Walas, 1988. Angle of repose
akan mempengaruhi kemiringan pada bagian conical
. Pada perhitungan ini diambil nilai = 40
o
, karena pada kemiringan tersebut, padatan masih bisa menggelinding.
h = 2
40 d
D tg
= 419
, d
D
maka V konis = 0,262h D
2
+ D.d + d
2
V konis = 0,262 x 0,419D - d D
2
+ D.d + d
2
V konis = 0,131 x D
3
– d
3
Diketahui bahwa : 4
d
D Ludwig,
Hal.165 d = D4
maka, V
tot
= V
konis terpancung
+ V
shell
Diambil HD = 2 Tabel 4.27. Ulrich, 1984:248
V
tot
= 0,110 x D
3
- D4
3
+ ¼ x π x D
2
x 2D V
tot
={0,110 x D
3
-D4
3
}+ 0,25 x π x 2D
3
18,01 ft
3
= 0,110 x D
3
-D4
3
+ 1,5714 D
3
18,01 ft
3
= 1,686 D
3
D
3
= 8,299 ft
D = 2,02 ft =
24,29 in = 0,62 m
H = 4,05 ft =
48,59 in = 1,24 m
D = 1,01 ft = 12,14 in =
0,31 m H =
0,50 ft = 6,07 in =
0,15 m
Volume konis = 0,131 x D
3
– d
3
= 0,131 x 2,02
3
– 1,01
3
= 0,951 ft
3
V
shell
= ¼ π D
2
H = ¼ x 3,14 x 2,02
2
x 4,05 = 13,03 ft
3
H
total
= H + h = 4,05 + 0,50 = 4,55 ft
Tinggi padatan di dalam shell V padatan di shell = volume padat
– volume konis = 15,01
– 0,951 = 14,05 ft
3
V padatan di shell = Hs
x D
x 4
2
14,05 ft
3
= Hs
. 02
, 2
4 14
, 3
2
H
s
= 3,2930 ft Tinggi CONH
2
di storage = H
s
+ h = 3,293 ft + 0,50 ft
= 3,79 ft
c. Menentukan tekanan desain
Asumsi : 1. Tekanan ke arah dinding konis diabaikan karena material termasuk
free flowing sehingga pada proses pengeluaran bahan tidak menempel
pada dinding feeder 2. Tekanan didalam feeder hanya terjadi karena akibat gaya gravitasi
yaitu berupa tekanan hidrostatik saja.
P abs = P operasi + P hidrostatis dimana P hidrostatis =
144 1
h
Pers 3.17. Brownell, 1959:46
P abs = 14,7 +
144 1
79 ,
3 63,7413
P abs = 17,35 psi
Tekanan desain 5-10 di atas tekanan kerja normalabsolut. Rules of thumb
. Walas,1988:xviii Tekanan desain yang dipilih 10 diatasnya, jadi
P desain = 1,1 x 17,35 psi = 19,08 psi
d. Menentukan Tebal Dinding Storage
C P
6 ,
E .
f ri
. P
t
s
Pers 14.31 Brownell, 1959:275
Dimana : t
s
= Tebal shell, in P = Tekanan dalam tangki
f = Allowable stress = 12.650 psi Tabel 13.1 Brownell,1959:251 ri = Jari-jari dalam storage
E = Efisiensi pengelasan = 80 0,8 tipe double welded butt joint Tabel 13.2 Brownell,1959:254
c = Faktor korosi = 0,125 10 tahun Tabel 6, Timmerhaus,1991:542
t
s
= 08
, 19
6 ,
- 0,8
12.650 24,292
x 19,08
+ 0,125 = 0,1479 in diambil tebal standar = 316 in
e. Tebal Dinding Konis Storage, tc
Kemiringan konis = = 40
o
C P
6 ,
E .
f cos
2 D
. P
tc
Pers 6.154. Brownell
Young,1959:118 =
125 ,
08 ,
19 6
, -
0,8 4012.650
2cos 24,29
19,08
= 0,1875 in diambil tebal standar = 316 in
Tabel C.34. Spesifikasi Alat Feeder
Alat Feeder
Fungsi Menampung sementara dan mengumpankan CONH
2
padat menuju MT-101 Kapasitas
433,88 kg Dimensi
Diameter shell D Diameter konis bawah d
Tebal shell t
s
Tebal konis t
c
= =
= =
2,02 1,01
0,1875 0,1875
ft ft
in in
Tinggi storage Ht =
4,05 ft Tekanan Desain
19,08 psi Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah 1 Buah
16. Mixing Tank MT-101
Fungsi : Tempat mencampurkan CONH
2
dan H
2
O sehingga diperoleh larutan CONH
2
untuk umpan Reaktor RE- 202
Jenis : Vessel vertikal dengan pengaduk
Bahan Konstruksi : SA-167 Grade 11 Type 316 18 Cr, 10 Ni, 2 Mo Pertimbangan
: - Mempunyai allowable stress cukup besar 18.750 psi - Tahan terhadap korosi
Tekanan : 1 atm
Air Asam Fosfat
Out
Gambar C.26. Mixing Tank
Tabel C.35. Input MT-101
Komponen kgjam
kmoljam xi
ρ kgm
3
μ cp xiρ
xiμ
CONH
2
1722.94 28.68705802 0.724435776 1022.18
0.9600 7.09E-04
0.7546206 Air
655.38 36.41009216 0.275564224 885.45
0.4400 0.00031121 0.626282327
Jumlah 2378.326364 65.09715018
1,000 1.02E-03
1.380902927
ρ
campuran
= ρ
campuran
= 980.4604 kgm
3
ρ
campuran
= 61,208 lbft
3
μ
campuran
= μ
campuran
= 0,7241cp μ
campuran
= 0,000724Ns.m
2
μ
campuran
= 0,000724 kgm.s
a. Menghitung diameter dan dan tinggi tangki
Volume cairan dalam mixing tank = m ρ
= 2,425 m
3
= 85,659 ft
3
Faktor keamanan = 20 Maka volume mixing tank = 2,91 m
3
= 102,791 ft
3
Bentuk mixing tank dirancang berupa silinder tegak dengan head dan bagian bawah berbentuk torisperical.
H = ID Volume headbottom = 0,000049 ID
3
Volume mixing tank = Volume silinder + 2 x volume head 102,791 ft
3
= 14 x л x ID
2
x H + 0,000098 D
3
102,791 ft
3
= 0,79 ID
3
+ 0,000098 D
3
102,791 ft
3
= 0,79 ID
3
ID
3
= 130,93 ft
3
ID = 5,08 ft = 1,55 m = 60,93 in
H = ID = 5,08 ft = 1,55 m = 60,93 in H
= 5,08 ft = 1,55 m = 60,93 in
Tinggi cairan dalam silinder h
l
= h
l
= 4,232 ft = 1,289 m = 50,78 in
xi xi
xi
xi
2
xID xVl
4
b. Menghitung tebal shell
Tebal shell dihitung menggunakan persamaan 13.1 Brownel Hal. 254:
Tekanan design P
abs
= P
operasi
+ P
hidrostatik
P
operasi
= 1 atm = 14,7 psi P
hidrostatik
= ρ x ggc x h P
hidrostatik
= 4,23 psi P
abs
= 18,93 psia dengan faktor keamanan = 10
maka, P
desain
= 20,83 psi Material yang digunakan SA-167 Grade 11 Type 316 dengan data sebagai
berikut: f = 18.750
psi B Y hal. 342 E = 0,8 single-welded butt join. BY, hal 254
Faktor korosifitas c untuk 15 tahun = 0,25 Timmerhaus, 1991
Maka t
s
= 0,2922 in Tebal shell dihitung menggunakan Pers.13.1 Brownell:254
Dipilih tebal shell =
3 8
in = 0,375 in dari Tabel 5.7 Brownell: 89
c. Menghitung tebal head
Gambar C.27. Torispherical Head
OD
ID A
B icr
b = tinggi dish
a t
r
O A
sf
C
c p
fE piD
ts
12 .
2
Keterangan : t
= Tebal head, in Icr = Inside corner radius, in
rc = Radius of dish, in
sf = Straight flange,in
OD = Diameter luar, in ID = Diameter dalam, in
b = Depth of dish, in
OA = Tinggi head, in Tebal head t
h
: t
h
=
C P
2 ,
fE .
2 w
r .
P
. c
Brownell and Young,1959: 258 Dimana :
w =
icr r
c
3 .
4 1
Brownell and Young,1959:258 Keterangan :
t = Tebal head in
P = Tekanan desain psi
rc = Radius knuckle, in icr = Inside corner radius in
w = stress-intensitication factor E
= Effisiensi pengelasan C = Faktor korosi in
OD = ID + 2 x tebal dinding OD = 61,68 in
dari Tabel 5.7 Brownell:89 diambil OD = 120 in dengan OD perhitungan = 119,86 in untuk t
s
=
3 8
in = 0,375 in, Diperoleh:
rc = 114 in
Brownell Young,1959:89 icr
= 7,25 in
Maka : w = 1,741 in
t
h
= 0,3878 in t
hstandar
=
7 16
in = 0,4375 in
Depth of dish b Brownell and Young,1959:87
b =
b = 20,94 in
Tinggi Head OA
Untuk t
s 3
8
dipilih sf = 3 in OA = t
h
+ b + sf Brownell and Young,1959, Hal:87 OA = 13,2428 in
OA = 1,1036 ft
d. Menentukan Tinggi Tangki Total
H
mixer
= tinggi silinder + 2 x tinggi head H
t
= 87,41 in = 7,28 ft
e. Desain Pengaduk
Dari Fig. 10.57 Coulson, untuk volume vessel = 2,425 m
3
dan viskositas 0,0007242 Ns.m
2
, digunakan impeller tipe turbine.
2 2
2
icr
ID icr
rc rc
Gambar C.28. Agitator Selection Guide
Karena turbin memiliki range volume yang besar dan dapat digunakan untuk kecepatan putaran yang cukup tinggi, sehingga dipilih jenis flat six
blade turbine whit disc dengan geometri sebagai berikut:
Dari Table 3.4-1 geometri proportions untuk sistem pengadukan standar Geankoplis, 1993.
Diameter tanki D
t
= 5,0778 ft = 60,93 in = 1,54 m Tinggi cairan
H
t
= 5,0778 ft = 60,93 in = 1,54 m Diameter impeller:
D
a
= 12 D
t
D
a
= 2,53 ft = 30,4670 in = 0,7739 m D
d
= 23 D
a
D
d
= 1,69 ft = 20,31 in = 0,51 m Panjang blade:
L = 14 D
a
L = 0,63 ft = 5,07 in = 0,12 m
Lebar baffle: J = 112 D
t
J = 0,42 ft = 6,093in = 0,15 m Lebar impeller:
W = 15 D
a
W = 0,507 ft = 6,093 in = 0,15 m Tinggi impeller:
E = 13 D
t
E = 1,69 ft = 20,31 in = 0,51m
Jumlah impeller yang digunakan: Menurut Dickey 1984 dalam Walas 1990 Hal. 288, kriteria jumlah
impeller yang digunakan didasarkan pada viskositas liquid dan rasio ketinggian H terhadap diameter tangki D.
Diketahui bahwa : D
t
= 5,077 ft H
t
= 5,077 ft H
L
D = 1 µ
liquid
= 0,7242 cP
Tabel C.36. Pemilihan jumlah impeler Viscositas,cP
Max Jumlah
Clearance H D
Lower Upper
25000 1,4
1 h3
- 25000
2,1 2
D3 23h
25000 0,8
1 h3
- 25000
1,6 2
D3 23h
Rasio HD maksimum untuk penggunaan 1 buah impeller adalah 1,4 untuk viskositas liquid 25000 cP dan rasio HD = 1 maka jumlah impeller yang
digunakan sebanyak 1 buah.
f. Daya pengadukan
Kecepatan putaran motor standar yang tersedia secara komersil adalah 37, 45, 56, 68, 84, 100, 125, 155, 190 dan 320 rpm. Walas, 1990
N = 56 rpm N = 0,933 rps
Bilangan Reynold, N
re
= N
re
= 756773,79 Dari Gambar 10.6 Walas 1990 untuk kurva 1 diperoleh angka daya,
Np = 5
Gambar C.29. Grafik mencari nilai Np
Kebutuhan daya teoritis : P =
P = 34,3874 ft.lb
f
s P = 0,0625 hp
Efisiensi motor = 80 Motor yang digunakan = 0,0782 hp
mix 2
a mix
N D
c a
mix p
g D
N N
5 3
. .
.
g. Panjang batang sumbu pengaduk axis length
Axis length L = tinggi total tangki + jarak dari motor ke bagian atas
bearing – jarak pengaduk dari dasar tanggi
Tinggi total tangki: H
total
= 7,285 ft Jarak dari motor ke bagian atas bearing:
S = 1 ft Jarak pengaduk dari dasar tangki :
E = 1,69 ft Axis length
L = 6,59 ft Axis length
L = 2,0094 m
h. Diameter sumbu, Ds axis diameter
T
c
= Pers.14.8, M.V. Joshi:400
Keterangan: T
c
= momen putaran kg.m P = daya hp
N = kecepatan putaran rpm T
c
= 1,00 kg.m Dari M.V Joshi, Pers. 14.10 pp.400,
T
m
= 1,5 or 2,5 x T
c
Digunakan T
m
= 1,5 T
c
T
m
= 1,500 kg.m Z
p
=
T
m
= torsi maksimum P = shear stress
fs = section of shaft cross section Material sumbu yang digunakan commercial cold rolled steel.
N x
π x
2 60
x 75
x P
s m
f T
Axis shear stress yang diizinkan : 550 kgcm
2
Modulus elastisitas : 19,5 x 105 kgcm
2
Batasan elastis pada tegangan : 2.460 kgcm
2
Zp = 0,2727 Zp =
d
3
=
d = 1,1159 cm Digunakan diameter sumbu 4 cm.
i. Mengecek Waktu Pengadukan Sempurna
Kriteria untuk pengadukan sempurna adalah:
dengan : Q
R
= kecepatan sirkulasi m
3
jam Fv = debit kecepatan umpan masuk mixer m
3
jam Untuk turbin dengan 6 blade, wi = 15 Di dan Re 10
4
,
Re = 62369382,70 Re 10
4
N
QR
= 1,86
Maka, Q
R
= N
QR
.N.Di
3
= 3978,41 m
3
jam
Menghitung flow rate campuran
Fv
campuran
=
F
i campuran
= 0,0664 m
3
jam Jadi, sehingga pengadukan sempurna sekali.
16 d
.
3
16
x Zp
10 Fv
Q
R
μ ρ.σ.Di
Re
2
Di ID
0.93 N
QR
10 92
, 59920
Fv Q
R
Secara sederhana: T
mix
= V
Q
R
= 0,0007 jam = 2,634 detik Tabel C.37. Spesifikasi Alat MT
–101
Alat Mixing Tank
Kode MT-101
Fungsi Tempat mencampurkan CONH
2
dan H
2
O sehingga diperoleh larutan CONH
2
untuk umpan Reaktor RE-202 Jenis
Vessel vertikal dengan pengaduk Bahan Konstruksi
SA-167 Grade 11 Type 316 Kapasitas
2,91 m
3
Dimensi OD
H
total
Tebal shell Tebal head
Impeller
Jumlah = 120 in
= = 7,28 ft = 0,375 in
= 0,4375 in = Disc six flat-blade
open turbine = 1 buah impeller
Power 0,0782 hp
Jumlah 1 buah
17. Heater HE-102
Jenis : Double Pipe Heat Exchanger
Fungsi : Menaikkan temperatur air dari 30
o
C menjadi 42
o
C Pemilihan : Sesuai untuk HE dengan luas perpindahan panas kurang 200 ft
2
Gland Gland
Gland Return
Bend
Return Head
Tee
Gambar C.30. Double Pipe Heat Exchanger Kern, 1965, Hal.102 Data perhitungan :
Fluida panas : Steam Laju alir, W = 22,9648 kgjam = 50,628 lbjam
T masuk, T
1
= 300
o
C = 572
o
F T keluar, T
2
= 300
o
C = 572
o
F Fluida dingin : air
Laju alir, w = 642,80 kgjam = 1417,1260 lbjam T masuk, t
1
= 30
o
C = 86
o
F T keluar, t
2
= 42
o
C = 107,6
o
F
a. Neraca panas
Beban panas, Q = 32265,54505 kJjam = 30581,7158 Btujam
b. Menghitung
∆T
LMTD
Driving force dari proses perpindahan panas adalah perbedaan temperatur
antara fluida panas hot fluid dengan fluida dingin cold fluid. Perbedaan temperatur yang terjadi di setiap titik di sepanjang heat exchanger
ditunjukkan melalui nilai ∆T
LMTD
Log Mean Temperature Difference. Karena nilai ∆T
LMTD
pada jenis aliran countercurrent lebih besar daripada jenis aliran paralel maka luas area perpindahan panas surface area yang
dibutuhkan akan lebih kecil sehingga dipilih jenis aliran countercurrent Kern, 1965, Hal: 90.
Tabel C.38. Temperatur aliran panas dan dingin
Hot fluid Cold fluid
Differences
572 Higher temp. F
107,6 464,4
∆t
2
572
Lower temp. F
86 486
∆t
1
Differences F
21,6 378
∆t
2
- ∆t
1
T
1
- T
2
t
2
- t
1
T
1
- t
1
AH-301 T
1
T
2
t
1
t
2
Gambar C.31. Aliran countercurrent pada heat exchanger
LMTD =
1 2
2 1
1 2
2 1
t T
t T
ln t
T t
T
Pers. 5.14, Kern 1965
= 475,118
o
F
c. Menghitung Temperatur Kalorik, T
c
dan t
c
T
avg
=
2 T
T
2 1
= 2
572 572
= 572
o
F
t
avg
=
2 t
t
2 1
= 2
6 ,
107 86
= 96,8
o
F Cek viskositas pada terminal dingin untuk tiap fluida
Annulus :
Pada T = 572
o
F µ
= 0,0195 cp Fig.15, Kern 1965
Pipa :
Pada t = 86
o
F µ = 0,86 cp
Fig.15, Kern 1965 Karena viskositas fluida pada terminal dingin 1 cp Kern, 1965, Hal:
111, maka:
T
c
= T
avg
t
c
= t
avg
d. Pemilihan Jenis Alat Perpindahan Panas
Hot fluid = steam dipipa
Cold fluid = air di annulus
Dari Tabel 8 Kern, 1965 range U
d
= 200 - 700 Btuhr.ft
2
°F dan dipilh U
d
= 600 Btuhr.ft
2
.°F. Area perpindahan panas surface area :
A = Δt
. U
Q
D
=
118 ,
475 15
30581,7158
= 0,1072 ft
2
Karena A 200 ft
2
, maka digunakan tipe double pipe dengan ukuran standar yang digunakan Kern, 1965, Hal: 103:
Tabel C.39. Spesifikasi double pipe yang digunakan Kern, Tabel 6.2 dan 11
Annulus : Pipa :
IPS = 2,5 in
IPS = 1,25 in
Sch. No = 40
Sch. No = 40
OD = 2,88 in
OD = 1,66 in
ID = 2,469 in
ID = 1,38 in
a = 0,753 ft
2
ft a =
0,435 ft
2
ft
e. Menghitung Flow Area a
Annulus :
D
2
= 2,46912 = 0,2057 ft
D
1
= 1,6612 = 0,1382 ft
a
a
= 4
D D
2 1
2 2
Pers.6.3 Kern, 1965
= 0,0182ft
2
Diameter equivalent, De :
De =
1 2
1 2
2
D D
D
Pers.6.3 Kern, 1965
= 0,167 ft
Pipa :
D = 1,3812 = 0,115 ft
a
p
=
4 D
2
= 0,01038 ft
2
f. Menghitung Mass Velocity G
Annulus :
G
a
=
a
a W
=
0182 ,
1417,12
= 77822,99 lbhr.ft
2
Pipa :
G
p
=
p
a w
=
0,01038 50,6281
= 4876,712 lbh
g. Menghitung Bilangan Reynold Re
Annulus :
T
avg
= 96,8
o
F µ = 0,86 cp × 2,42
Kern, Fig. 15 = 2,080 lbjam ft
Re
a
= De.G
a
µ Pers. 7.3
=16272,77
Pipa :
Pada t
avg
= 572
o
F µ = 0,0195cp × 2,42
Kern, Fig. 15 = 0,046 lbjam ft
D = 3,06812 = 0,256 ft Kern, Tabel 10
Re
p
= D.G
p
µ Pers. 3.6
= 17335,755
h. Menentukan J
H
Heat Transfer Factor
i. Menentukan Termal Function
j. Menghitung Outside Film Coefficient h
o
dan Inside Film Coefficient h
i
Annulus:
h
o
= 1230 Btuhr.ft
2
.
o
F [table 25 Kern, Hal: 164]
Pipa:
h
io
= 1500 Btuhr.ft
2
.
o
F
k. Menghitung Clean Overall Coefficient U
C
U
C
=
o io
o io
h h
h h
[Pers. 6.38] = 675,824 Btujam.ft
2
.
o
F
l. Menghitung Design Overall Coefficient U
D
R
d
= 0,002 hr.ft
2
.
o
FBtu Kern, Tabel 8
D
U 1
= Rd
Uc 1
=
002 ,
675,824 1
= 0,00347 U
D
= 287,38 Btuhr.ft
2
.
o
F
m. Menghitung Luas Permukaan Perpindahan Panas Yang Dibutuhkan
A = t
. U
Q
D
=
11 ,
475 38
, 287
30581,7157
= 0,2239 ft
2
a” = 0,435 ft
2
ft Kern, Tabel 11
Panjang pipa : L =
a A
= 0,5148 ft linier Panjang hairpin = 12, 15, 20 ft
Kern, Hal: 103 Diambil L
h
= 12 ft
Hairpin terdiri dari 2 pipa n = 2 , maka jumlah hairpin yang diperlukan : Hairpin =
h
2.L L
= 12
2 0,2239
= 0,429
= 1 buah
Koreksi panjang pipa: L
kor
= 2.L
h
x hairpin = 1 x 12 x 2
= 24 ft linier
n. Menghitung Luas Permukaan Perpindahan Yang Tersedia
Sebenarnya
A = L
kor
x a” = 24 x 0,435
= 10,44 ft
2
o. Menghitung Actual Design Overall Coefficient U
Daktual
U
Daktual
= t
A. Q
=
118 ,
475 36
, 73
30581,715
= 258 Btuhr.ft
2
.
o
F
p. Menghitung Dirt Factor R
d
R
d
=
d c
d c
U U
U U
=
258 85
, 675
258 82
, 675
= 0,00239 hr.ft
2
.
o
F Btu
R
d
yang diperlukan = 0,002 hr.ft
2
.
o
FBtu Kern, Tabel 12 Rd
hitung
Rd
diperlukan
memenuhi
q. Menghitung Pressure Drops
ΔP Annulus :
De’ = D
2
– D
1
= 0,205 – 0,1383
= 0,0674 ft
Re
a
’ = μ
.G De
a a
=
2,080 77822
0674 ,
= 25218,712 � = 0,0035 +
0,264 3.221 ,840
0,42
= 0,012 Kern, Pers. 3.47b
Fa
= De
ρ g
2 L
Ga f
4
2 2
Pers.6.14 Kern, 1965
=
0674 ,
0,03518 10
. 18
, 4
2 24
77822 012
, 4
2 8
2
= 996,620 ft V
a
=
3600 Ga
=
3600 03518
, 77822
= 26,68 fts
i
ΔF
=
g 2
V x
2
2
=
2 ,
32 2
68 ,
26 2
2
= 22,098 ft
Pa
=
144 ρ
ΔFi ΔFa
2 1
=
144 03518
, 098
, 22
620 ,
996 2
1
x
= 3,239 psi
ΔP
a
untuk liquid 10 psi memenuhi
Pipa :
Re
p
= 17335,7559 � = 0,0035 +
0,264 17335 ,7559
0,42
= 0,000525 Kern, Pers. 3.47b ρ = 0,068024 lbft
3
Appendix A.3-3, Geankoplis Fp
= D
g 2
L G
f 4
2 2
=
167 ,
0682 ,
10 .
18 ,
4 2
24 7124
, 4876
000525 ,
4
2 8
2
= 1848,417 ft Pp
= 144
Fp
= 144
0682 ,
417 ,
848 .
1
= 0,573 psi ΔP
p
untuk steam 1 psi memenuhi
Tabel C.40. Spesifikasi HE –102
Alat Heater
Kode HE-101
Fungsi Menaikan temperatur air dari 30
o
C menjadi 42
o
C untuk melarutkan urea di dalam mixing tank MT-
101 Bentuk
Double Pipe Heat Exchanger Dimensi pipa
Annulus :
IPS = 2,5 in
Sch. No. 40 OD
= 2,88in ID
= 2,469in Inner pipe
: IPS
= 1,25 in Sch. No. 40
OD = 1,66in
ID = 1,38 in
Jumlah hairpin = 1 buah
Panjang 1 pipa = 12 ft
∆P, annulus = 3,239psi
∆P, inner pipe = 0,573 psi
18. Pompa PP-102
Fungsi : Mengalirkan Air menuju ke Mixing Tank MT-101.
Tipe Pompa : Centrifugal pump
Alasan Pemilihan : Dapat digunakan range kapasitas yang besar dan tekanan tinggi
Konstruksi sederhana sehingga harganya relatif lebih murah
Kecepatan putarannya stabil Tidak memerlukan area yang luas
V
1
P
1
T
1
Z
1
V
2
P
2
T
2
Z
2
V
3
P
3
Z
3
V
4
P
4
Z
4
Gambar C.33. Skema Aliran pada Pompa
Friction loss yang perlu diperhitungkan antara lain :
Friksi karena kontraksi dari tangki ke pipa Friksi pada pipa lurus
Friksi pada elbow Friksi karena ekspansi
Friksi pada valve Friksi pada pipa tee
Asumsi :
Sifat-sifat fisis cairan dianggap tetap Fluida incompressible
Data-data perhitungan : feed = 885,448 kgm
3
feed = 0.440 cp = 0,00044 kgm.s
T
1
= 42
o
C T
2
= 42
o
C P
1
= 1 atm P
2
= 1 atm F
V
= 642,804 kgjam F
V
= 642,804 kgjam
a. Menghitung Debit Cairan
Diambil over design = 10 F
V design
= 1,1 x 642,804 kgjam = 707,085 kgjam
= 0,196 kgdetik
Fv Q
885,448 707,085
= 0,799 m
3
jam = 0,000221 m
3
detik = 0,470 ft
3
menit = 3,516 galmenit
b. Menghitung Diameter Pipa
Diameter pipa optimum untuk material carbon steel dihitung dengan persamaan Coulson, 1983, pers. 5.14:
D
opt
= 226 × G
0,5
× ρ
-0,35
Keterangan : D
opt
= Diameter pipa optimum mm G = Laju alir massa kgs
= Densitas larutan kgm
3
D
opt
= 226 × 0,196 kgs
0,5
× 885,448 kgm
3 -0,35
= 9,3151 mm = 0,3667 in
Dari Appendix A.5-1 Geankoplis 1993:892, diperoleh ukuran comersial pipe
: Tabel C.41. Ukuran Comersial Pipe
Karakteristik in
Meter NPS
0,75 0,75
Sch 40
40 OD
1,050 1,050
ID 0,824
0,824
c. Menentukan Bilangan Reynold N
Re
Bilangan reynold N
Re
dapat dihitung dengan persamaan Geankoplis, 1993, Pers.4.5-5 :
N
Re
=
μ x
ID x
ρ v
Keterangan : N
Re
= Bilangan Reynold = Densitas larutan kgm
3
ID = Diameter dalam pipa m v
= Kecepatan aliran ms = Viskositas larutan kgm.s
Dimana : Q
tangki
= Q
pipa
=
pipa pipa
v D
2
4
v
pipa
=
4
�
�
2
=
4 0,00022 � 0,021
2
= 0,645 mdetik N
Re
=
s kgm.
00044 ,
m 021
, ms
645 ,
kgm 448
, 885
3
= 27169,693 Aliran Turbulen, N
Re
4000
d. Menghitung Panjang Equivalent
Faktor koreksi, = 1 Untuk aliran turbulen
Diameter pipa = 0,824 in = 0,021 m Roughness, ε = 0,000046 untuk pipa comercial steel
εD = 0,0022 Dari gambar. 2.10-3, Geankoplis, 1993, diperoleh f = 0,008
Untuk panjang equivalent, dari gambar. 127 Brown, 1950, diperoleh : Tabel C.42. Panjang Equivalent Pipa
Komponen Jumlah
Le ft Le m
Total m Pipa lurus
1 48
14,631 14,631
Standard elbow 4
2 0,610
2,438 Globe valve
1 20
6,096 6,096
Gate valve fully open 1
0,5 0,152
0,152 standard tee
4,5 1,372
0,000 Total panjang equivalent
23,317
e. Menghitung Friction loss
1. Friksi karena kontraksi dari tangki ke pipa
h
c
=
2 1
3
1 55
,
A A
2
V
2
=
2
V K
2 c
Keterangan : h
c
: friction loss V : kecepatan pada bagian downstream
α : faktor koreksi, aliran turbulen = 1 A
3
: luas penampang pipa yang lebih kecil A
1
: luas penampang tangki yang lebih besar Dimana : A
3
A
1
= 0 Kc = 0,55
h
c
=
2 V
K
2 c
Pers.2.10-16, Geankoplis, 1993
=
1 2
0,645 x
0,55
2
= 0,114 Jkg 2. Friksi pada pipa lurus
N
Re
= 23.248,107 ID = 0,0022
f = 0,008 Gambar.2.10-3, Geankoplis,1993
F
f
=
2
V ID
L f
4
2
= 1
2 0254
, 021
, 0,645
23,317 0,008
x 4
2
x
= 292,033 Jkg 3. Friksi pada sambungan elbow
Jumlah elbow = 4 K
f
= 0,75 tabel 2.10-1, Geankoplis
h
f
=
2 V
K
2 f
= 1
2 0,645
0,75 4
2
= 0,624 Jkg
4. Friksi karena pipa tee Jumlah tee = 0
K
f
= 1
h
f
=
2
2
V K
f
= 0,000 Jkg 5. Friksi karena ekspansi
K
ex
=
2 2
4
1
A A
A
4
= luas penampang pipa yang lebih kecil A
2
= luas penampang tangki yang lebih besar A
2
A
4
= 0 K
ex
= 1 h
e
=
2
2
V K
ex
= 1
2 0,645
1
2
= 0,208 Jkg 6. Friksi pada valve
Globe valve wide = 1 = K
f
= 9,5 Tabel 2.10-1, Geankoplis, 1983 Gate valve wide
= 1 = K
f
= 0,17 Tabel 2.10-15, Geankoplis, 1983
h
f
=
2
2
V K
f
= 1
2 0,645
0,17 1
5 ,
9 1
2
= 2,012 Jkg
Total friksi, ΣF = h
c
+ F
f
+ h
f
,
elbow
+ h
f
,
tee
+ h
e
+ h
f
,
valve
= 0,114 + 292,033 + 0,624 + 0,000 + 0,208 + 2,012 Jkg = 294,991 Jkg
f. Menghitung tenaga pompa yang digunakan
Persamaan neraca
energi yang
dijelaskan melalui
persamaan Bernaulli Pers. 2.7-28 Geankoplis, 1983 :
W
p
.η = - W
s
=
F p
p Z
Z g
V V
1 2
1 2
2 1
2 2
2 =
991 ,
294 885,448
101,325 -
101,325 500
, 3
8 ,
9 1
2 645
,
2 2
= 328,896 Jkg W
p
=
Jkg 328,896
Dimana η = 23 dari Gambar.3.3-2, Geankoplis, 1983 Hal: 146, maka : W
p
=
40 ,
2.187,090
= 1429,983 Jkg Power
, P = G.W
p
= 0,196 kgs x 1429,983 Jkg = 280,866 Js
= 0,377 hp Jadi digunakan pompa dengan daya 0,5 hp.
g. Menghitung beda tekanan antara bagian suction dan discharge
F
W Z
Z g
V V
p p
s 4
3 2
2 3
3 4
2
24 1
.
4 3
s
W p
p
144 275
, 55
988 ,
2 896
, 328
3 4
3
ft lb
x kg
J p
p
atm
psia p
p 875
, 2
252 ,
42
4 3
h. Menghitung NSPH
Cek Kavitasi : P
v
= 0,004 atm NPSH Net Positive Suction Head available :
suction suction
V 1
F H
g P
P A
NPSH
NPSH A = 11,624 m
NPSH Net Positive Suction Head Required : Dari gambar 7.2 b Walas :
N = 3.500 rpm S = 7.900 single suction
Q = 0,470 ft
3
min
NPSH =
3 4
5 ,
S Q
N
pers. 7.15 Walas, 1988
= 0,204 ft = 0,062 m NPSH A NPSH R, pompa aman dari kavitasi
Keterangan : NPSH
R
= Net Positive suction head required ft NPSH
A
= Net Positive suction head available ft
Tabel C.43. Spesifikasi Pompa PP –102
Alat Pompa
Fungsi Mengalirkan Air menuju ke Mixing Tank
MT-101. Jenis
Centrifugal pump , single suction, single stage
Kapasitas 3,516.gpm
Efisiensi Pompa 23
Dimensi NPS = 0,75 in
Sch = 40 in
Beda ketinggian = 3,5 m Power motor
0,5 hp NPSH
0,062 m
19. Pompa PP-103
Dengan melakukan perhitungan seperti di atas diperoleh spesifikasi pompa sebagai berikut :
Tabel C.44. Spesifikasi Pompa PP –103
Alat Pompa
Fungsi Mengalirkan larutan urea dari Mixing Tank
MT-101 menuju ke Reaktor Jenis
Centrifugal pump , single suction, single stage
Bahan Konstruksi Stainless Steel austenitic
AISI tipe 316 Kapasitas
11,681 gpm Efisiensi Pompa
35 Dimensi
NPS = 0,75 in Sch
= 40 in Beda ketinggian = 3,5 m
Power motor 10 hp
NPSH 0,139 m
20. Reaktor RE-202
Fungsi : Tempat mereaksikan CONH
2 aq
dan HCHO
g
Tekanan operasi : 1,2 atm
Temperatur operasi : 70
o
C Konversi
: 97 Tipe reaktor
: Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Fase reaksi
: cair – gas
Kondisi : Isotermal
Tipe perancangan : Vertikal vessel dengan torispherical head sebagai
tutup atas dan bawah, dilengkapi dengan sistem pendingin dan pengaduk.
Sistem pemanas : Coil pendingin
Alasan pemilihan : 1. Pada RATB, suhu dan komposisi campuran di
dalam reaktor selalu sama. 2. Konstruksi relatif lebih mudah dan murah
3. Transfer massa dan panas berlangsung dengan baik karena adanya pengadukan.
4. Cocok untuk reaksi fasa gas-cair, adanya pengadukan mengakibatkan gas HCHO terdifusi
dengan seragam ke dalam larutan urea. Fogler 3
rd
Ed, 1999ν hal 10 dan τ’Brien 3
rd
Ed, 2009; hal 114
Gambar C.34. Reaktor Dimana : F
11
= Laju alir umpan gas dari separator F
16
= Laju alir umpan larutan urea dari mixing tank F
17
= Laju alir gas keluar F
18
= Laju alir produk yang keluar Reaktor kgjam
a. Menentukan Volume Reaktor
Dalam perancangan ini digunakan reaktor alir berbentuk tangki berpengaduk CSTR yang dilengkapi koil pendingin dengan
pertimbangan : 1. Reaksi berlangsung pada fase cair-gas
2. Proses kontinyu Asumsi-asumsi:
1. Pengadukan sempurna, sehingga komposisi zat alir keluar reaktor sama dengan komposisi zat di dalam reaktor.
2. Reaktor beroperasi secara isotermal dan non-adiabatis, sehingga panas hasil reaksi harus diserap dan dikontrol menggunakan air pendingin.
3. Tidak ada reaksi samping pada kondisi perancangan.
Reaksi pembentukan Urea Formaldehid:
13 CONH
2 2 l
+ 18 CH
2
O
g
9 HOCH
2
NHCONH
2 l
+ 3NHCONHCH
2
OH
2l
+ NHCONCH
2
OH
3 l
1. Menentukan Persamaan Laju
Reaksi antara CONH
2 2 aq
dan HCHO
g
merupakan suatu reaksi
heterogen cair-gas. Diketahui dari jurnal Kinetics And Mechanism Of Urea Formaldehyde Reaction by B.Raveendran Nair and D.Joseph
Francis Department of Applied Chemistry, University of Cochin 682 022,India Received 29 march 1982;revised 12 August 1982, Volume
T = 70
o
C , P=1,2
atm
24 bahwa reaksi pembentukan Urea Formaldehyde merupakan reaksi
orde dua terhadap urea CONH
2 2
dan formaldehid HCHO maka : -r
a
= k.C
A
.C
B
...............a Keterangan :
-r
a
: laju reaksi, kmolm
3
.jam k : konstanta laju reaksi; 24,42 m
3
kmol.jam C
A :
konsentrasi CONH
2 2
sisa, kmolm
3
C
B :
konsentrasi HCHO sisa, kmolm
3
Neraca massa di reaktor: �
� �
� � � �
� −
� � �
� �
� =
� �
� � �
�
�0
−
�0
=
� �1
=
�0
−
�0 1
Fogler, 2nd ed, 1992. F
a0
– F
a1
= F
a0.
X F
a0
– F
a1
= -r
a1
.V
1
dimana : -r
a
= k.C
A
.C
B
1
=
� .
1 1
Fogler, 2nd ed, 1992.
�
1
=
1
= �
0 1 1
1
�
0 1
−
1
= −
1 1
1
2. Menentukan Densitas Campuran dan Debit
Densitas komponen masuk reaktor ditunjukkan pada Tabel F.8.1. Tabel F.45. Densitas komponen masuk reaktor
Komponen Massa
kgjam W
i
ρ
i
kgm
3
W
i
ρ
i
kmoljam x
i
μ
i
W
i
.lnμ
i
CONH
2
1.722,9447 0,16 1.022,18
0,00015696 28,6871 0,081
0,9600 -0,0065
H
2
O 655,3817
0,06 1.885,44 3,2368E-05
36,3899 0,102 0,4400
-0,0501 HCHO
1.206,0613 0,11 1.557,65
7,2102E-05 40,1619 0,113
0,0115 -0,5012
CH
3
OH 13,8275
0,001 1.617,68 7,9597E-07
0,4316 0,001 0,0094
-0,0060 O
2
809,8474 0,075 2.102,18
3,5874E-05 25,3077 0,071
0,0229 -0,2848
HCHO 1.206,0613
0,112 1.557,65 7,2102E-05
40,1619 0,113 0,0115
-0,5012 CO
71,8043 0,006 1.363,63
4,9034E-06 2,5635 0,007
0,0198 -0,0262
N
2
5.052,7684 0,470 4.211,26
0,00011172 180,3916 0,509
0,0195 -1,8526
Total 10.738,69
1,000 0,00048683
354,0951 1,000
-3,2287
ρ
mix
=
i i
w 1
=
000486 ,
1
= 2.054,08 kgm
3
= 128,23 lbft
3
o
=
campuran densitas
total massa
=
3
kgm 08
, 054
. 2
kgjam 69
, 738
. 10
= 5,228 m
3
jam = 184,61 ft
3
jam
3. Menentukan Volume dan Waktu Tinggal
Ca
o
= = 5,4872 kmolm
3
Cb
o
= v
BM m
v BM
m
= 7,6821 kmolm
3
� =
ѵ = 5,48 x 5,228 = 28,6871 kmoljam
= ѵ
= 7,68 x 5,228 = 40,1619 kmoljam �
1
= �
− �
1
= 0,8606 kmoljam
1
= −
1
= 1,6330 kmoljam Ca
1
=
�
1
ѵ
= 0,1646 kmolm
3
Cb
1
=
1
ѵ
= 0,3123 kmolm
3
V =
�
�
= 21,7045 m
3
Menentukan waktu tinggal =
−
�
= 4,15 jam
1. Menentukan Dimensi Reaktor
a. Diameter Dalam Shell D
i
V
total
= 4
H ID
L 2
+
4 sf
ID
2 i
+ 0,000076 I
3
D
Keterangan : ID
= Diameter dalam shell,ft H
L
= Tinggi cairan, ft
Diambil perbandingan tinggi cairan terhadap diameter dalam shell standar dan tinggi sf adalah :
H
L
= ID Geankoplis, 1993
sf = 2 in = 0,167 ft
V
total
= 4
H ID
L 2
+
4 sf
ID
2 i
+ 0,000076 I
3
D
Diperoleh ID = 9,86 ft = 118,63 in Maka tinggi cairan adalah :
H
L
= ID = 9,86 ft = 118,63 in = 3,00 m Diameter dalam shell standar yang digunakan adalah :
D
i
= 119 in = 9,91 ft = 3,02 m
b. Menghitung Tekanan Desain
Tekanan operasi P
ops
= 1 atm 14,696 psi
P
hidrostatik
=
144 H
g g
. ρ
L c
mix
Keterangan : g
= Percepatan gravitasi = 32,174 fts
2
g
c
= Faktor konversi percepatan gravitasi = 32,174 g
m
.cmg
f
.s
2
P
hidrostatik
= 4,625 psi Tekanan desain adalah 5 - 10 di atas tekanan kerja normal Coulson,
1983. Tekanan desain diambil 10 atau 1,1. Jadi, tekanan desain adalah:
P
desain
= 1,1 P
operasi
+ P
hidrostatik
= 1,1 14,696 + 4,625 psi = 21,253 psi = 1,446 atm
c. Bahan Konstruksi
Material = Stainless Steel SA 167 Grade 11 type 316 Brownell:342 Alasan = Sesuai digunakan untuk tekanan tinggi dan diameter besar.
f = 18.750 psi
C = 0,25 in
E = 0,85
d. Menghitung Tebal Shell
� =
� −0,6
+ Brownell Young, 1959:45
Keterangan : t
s
= Tebal shell in P = Tekanan operasi psi
f = Allowable stress psi r
i
= Jari-jari shell in E = Efisiensi pengelasan
C = Faktor korosi in t
s
=
25 ,
21,253 0,6
- 0,85
750 .
18 2
114 21,253
= 0,326 in digunakan tebal standar 38 in = 0,375 ft
e. Diameter Luar Shell OD
s
OD
s
= ID + 2. t
s
= 118 in + 2 38 in = 118,75 in
= 9,56 ft = 2,91 m
f. Menentukan tinggi reaktor
Tinggi total reaktor = tinggi shell H
s
+ 2 x tinggi tutup
1. Tinggi Shell H
s
Volume desain reaktor merupakan penjumlahan volume shell, volume head
and bottom torispherical, dan volume straight flange head and bottom
. V
r
= V
shell
+ V
head atas
+ V
head bawah
+ V
straight flange
F.9
169,844 ft
3
=
4 H
D I
π
s 2
+
4 sf
D I
π 2
2
+ 2
0,000076 I
3
D
H
s
= 117,87 in Diambil H
s
= 118 in = 9,5 ft = 2,89 m
2. Tinggi Tutup OA
OA = t
h
+ b + sf Keterangan :
b = Depth of dish inside, in t
h
= tebal torispherical head, in sf = straight flange, in
a. Menghitung tebal head
C P
. 2
, E
. f
. 2
V .
ID .
P t
h
Brownell Young,pers. 7.77,1959
k 2
6 1
V
2
Brownell Young,pers. 7.76,1959 Keterangan :
V = stress-intensification factor k = ,
b a
mayor-to-minor-axis ratio
a =
2 ID
= 2
114 = 57 in
b = 5
, 28
4 114
4
ID
in
k = 2
5 ,
28 57
V = 1
2 2
6 1
2
t =
25 ,
2 ,
253 ,
1 2
85 ,
18.750 2
1 114
253 ,
1 2
= 0,326 in Digunakan tebal plat standar =
3 8
in
OD
ID A
B icr
b
a t
r O
A sf
Gambar C.35. Dimensi torisherical flanged and dish Heads
b. Tinggi Tutup OA
Tinggi head and bottom torrispherical adalah : OA
= t
h
+ b + sf = 0,375 in + 28,5 in + 2 in
= 30,875 in = 2,57 ft = 0,78 m
3. Tinggi Cairan H
L,s
Tinggi cairan di shell H
L,S
= H
L
– OA = 118 in
– 30,875 in = 83,125 in
= 6,93 ft = 2,11 m
4. Menghitung Tinggi Total Reaktor
Tinggi total reaktor = tinggi shell H
s
+
OA atau
tutup tinggi
2
= 9,5 ft + 2 x 2,57 ft = 14,65 ft = 4,46 m
5. Perancangan Sparger
- Menentukan Koefisien Difusifitas D
AL
Proses difusi terjadi di dalam fasa cair. Persamaan yang digunakan adalah :
Coulson Vol 6, 1989; hal 255, Pers 8.22
Keterangan : Φ
: Association parameter = 1 M
: Berat molekul larutan, kg kgmol = 267,9886 T
: Temperatur, K = 453 K μ
: Viskositas larutan, kgm.det = 9,7467 x 10
-5
V
m
: Volume molal zat terlarut, m
3
kmol Berdasarkan Tabel 8.6 Coulson Vol 6, 1989; hal 256
V
m
H
2
= 0,0143 m
3
kmol
Difusifitas HCHO dalam Urea solution : D
AL
= 1,1428 x 10
-7
m
2
det
-
Menentukan Δρ ρ
gas
pada T = 343 K dan P = 1 atm Δρ
= 766,1451-0,3228 kgm
3
= 765,8223 kgm
3
- Menghitung Surface Tension
Pers 8.23, hal 258; Coulson Vol 6, 1989 Keterangan :
σ
L
: Surface tension, dynecm P
ch
: Sudgen’s parachor
ρ
L
: Densitas cairan, kgm
3
ρ
v
: Densitas saturated vapor, kgm
3
0,6 m
0,5 18
AL
V μ
T M
10 .
3 ,
117 D
12 4
v L
ch L
10 M
ρ ρ
P
M : Berat molekul
Dari Coulson Vol 6, 1989; hal 258 dapat dicari nilai P
ch
: P
ch
H
2
= 34,2 Maka
σ
L
= 0,0001 mJm
2
= 0,0001 dynecm
2
= 9,1232 x 10
-8
kg det
- Menghitung Diameter Gelembung Treyball 3
rd
Ed, 1980; Pers 6.1, hal 141 Keterangan :
d
b
: Diameter gelembung, m d
o
: Diameter oriffice = 10 mm standar = 10
-2
m σ
L
: Tegangan muka cairan g
: Percepatan gravitasi, m det
2
Δρ : Densitas cairan-gas, kgm
3
Jadi diameter gelembung = 9,0015 x 10
-5
m = 9,0015 x 10
-3
cm = 0,0900 mm
- Menentukan Koefisien Transfer Massa Campuran K
L
Berdasarkan tabel 23-9, hal 23-43; Perry, 1999 untuk mechanically agitated bubble reactors
diperoleh K
L
= 400 cms = 4 ms
- Menghitung diameter hole sparger Berdasarkan Perry, 1999 diameter hole ditentukan dengan persamaan :
D
h
=
d
b 3
ρ
L
−ρ
g
g 6,028×
σ
Perry, 1999; hal 6-53 Keterangan :
D
h
: diameter hole, cm d
b
: diameter bubble, cm ρ
L
: densitas liquid, grcm
3
ρ
G
: densitas gas, grcm
3 3
1 L
o b
Δρ g
σ d
6 d
σ : tegangan permukaan liquid
g : percepatan gravitasi, 980cmdet
2
Maka D
h
= 0,9954 cm = 0,01 m
Jadi luas tiap hole : 4
9954 ,
2
Ah
= 0,7777 cm
2
- Laju volumetrik tiap lubang Q
h
Q
h 65
=
d
b 3
πg
35
8,268
Perry, 1999 Q
h 65
=
0,009
3
×3,14×9,8
35
8,268
Q
h
= 1,0740 x 10
-4
cm
3
det - Kecepatan superficial gas masuk tiap lubang u
sg
u
sg
= Q
h
A
h
Perry, 1999 = 1,0740x10
-4
0,7777 = 0,0001 cm det = 1,3810x10
-6
m det = 0,0050 m jam
- Menghitung diameter sparger
Keterangan : Q
t
: laju alir total umpan gas masuk, m
3
jam Dimana Q
total
= PnRT = 0,0410 m
3
jam D
s
: diameter sparger, m 14
. 3
. 4
. 4
14 .
3
2
sg s
sg s
sg
U Qt
D U
Qt D
U Qt
A
u
sg
: kecepatan superfiacial gas, ms D
s
= 14
, 3
. 005
, 0410
,
3
jam m
jam m
= 3,2401 m
- Menghitung pitch sparger Digunakan triangular pitch dengan jarak ke pusat :
C = 1,5 x D
h
C = 1,5 x 0,9954 cm
= 1,4930 cm Tinggi h
= C x sin 60
o
= 1,2930 cm Luas segitiga
= ½ x C x h = 0,9652 cm
2
- Menentukan banyaknya hole Luas hole total
= π4 D
s 2
= 8,2410 m
2
Jumlah hole = luas hole total luas 1 hole
= 105.963,0924 buah ≈ 105.963
2. Desain Sistem Pengaduk
D
a
B a
f f
l e
B a
f f
l e
E H
L W
J
D
t
D
d
L
Gambar C.36. Basis perancangan tangki berpengaduk
a. Dimensi pengaduk
Digunakan impeller dengan jenis : Jenis
: six flat blade open turbin Dasar pemilihan : Sesuai dengan pengadukan larutan dengan viskositas
Geankoplis 1993,3
rd
ed : 143 . Perancangan pengadukan berdasarkan Geankoplis, 1993 Tabel 3.4-1.
b. Menentukan Diameter Pengaduk
ID = 114 in
3 D
ID
i
D
i
= 38 in = 0,96 m = 3,17 ft
c. Menentukan Tebal t
i
dan Lebar W Pengaduk
t
i
= 0,2 D
i
Brown, 1950 t
i
= 7,6 in = 0,19 m = 0,63 ft
W Di
= 8 Gean Koplis, 1993
W = 4,75 in = 0,12 m = 0,39 ft
d. Menentukan Lebar Baffle, J
Jumlah Baffle : 4 Wallas,1990
J = 12
ID
J = 9,5 in = 0,24 m = 0,79 ft
e. Menentukan Offset Top dan Offset Bottom
Berdasarkan Wallas 1990 : 288 Offset top
= 6
J = 1,58 in = 0,04 m = 0,13 ft
Offset Bottom = 2
D
i
= 19 in = 0,48 m = 1,58 ft
f. Menentukan Jarak pengaduk Dari Dasar Tangki Z
i
3 ,
1 Di
Zi Brown, 1950
Z
i
= 49,40 in = 1,25 m = 4,12 ft
g. Menentukan Jumlah Pengaduk, Nt
Menurut Dickey 1984 dalam Walas 1990 hal. 288, kriteria jumlah impeller yang digunakan didasarkan pada viskositas liquid dan rasio ketinggian
liquid H
L
terhadap diameter tangki D. Diketahui bahwa :
ID = 9,5 ft H
L
= 9,5 ft H
L
ID = 1
µ liquid = 0,0185 cP
Tabel C.46. Pemilihan Jumlah Impeller
Rasio H
L
ID maksimum untuk penggunaan 1 buah impeller adalah 1,4 untuk viscositas liquid 25.000 cP dan rasio H
L
ID = 1 maka jumlah impeller yang digunakan sebanyak 1 buah.
h. Menentukan Putaran Pengadukan
Kecepatan putaran motor standar yang tersedia secara komersil adalah 37, 45, 56, 68, 84, 100, 125, 155, 190 dan 320 rpm. Digunakan putaran motor
68 rpm = 1,133 rps. Walas, 1990 Digunakan putaran motor 84 rpm = 1,4 rps
ρ
mix
= 1.122,913 kgm
3
Viskositas campuran diprediksi dengan persamaan 3.107, Perry ’s Chemical
Engineering Handbook, 6th ed, p.3-282 : ln
μmix = Σ wi.ln μmix = 0,0183
μmix = 1,0185 cp = 0,001 kgm.s
N
Re
=
mix mix
2 I
. N
. D
Geankoplis,Pers.3.4-1, 1978
=
0,001 913
, 122
. 1
4 ,
1 965
,
2
x x
= 1.438.018,055 Dari Figur 10.6 Walas halaman 292 untuk six blades turbine, Np = 5
Kebutuhan teoritis: P =
17 ,
32 x
550 D
N .
. N
5 i
3 mix
p
Geankoplis,Pers.3.4-2, 1978
=
17 ,
32 550
3,167 x
x1,4 101
, 70
5
5 3
x x
= 17,309 hp
i. Daya yang hilang gland loss
Hilang gland loss = 10 daya teoritis MV. Joshi
= 0,1 x 17,309 hp = 1,7309 hp
j. Menghitung daya input
Daya input = kebutuhan daya teoritis + hilang gland loss = 17,309 hp + 1,7309 hp
= 19,04 hp
k. Efisiensi motor
η
Berdasarkan Fig. 4-10, vilbrandt,F.C., 1959, diperoleh: Efisiensi motor
η = 80
P = 19,04
x 80
100 hp = 23,80 hp
l. Menentukan Kebutuhan Daya
Menurut Walas sebagai panduan untuk sistem gas –liquid, daya pengadukan
yang dibutuhkan adalah sekitar 5 hp1000 gallon liquid. Volume cairan, V
L
= 16,015 m
3
Volume cairan, V
L
= 4.230,625 gal maka daya yang dibutuhkan adalah
P =
4.230 ,625 5 1.000
= 21,15 hp P = 11.634,22 ft.lbfs
Kecepatan putaran, N =
. .
5
.
3
N = 1,497 rps N = 89,81 rpm
Oleh karena itu pemilihan kecepatan putaran impeller dapat digunakan.
m. Panjang Batang Sumbu Pengaduk axis length
axis length L = tinggi total tangki + jarak dari motor ke bagian atas
bearing – jarak pengaduk dari dasar tangki
Tinggi total tangki = 14,64 ft Jarak dari motor ke bagian atas bearing = 1 ft
Jarak pengaduk dari dasar tangki Z
I
= 4,12 ft
axis length L = 14,64 ft + 1 ft
– 4,12 ft
= 11,53 ft 3,51 m
n. Diameter Sumbu
d
3
=
16 x
Z
p
Menghitung T
m
Dari M.V Joshi, Pers. 14.10, hal 400, T
m
= 1,5 or 2,5 x T
c
Digunakan T
m
= 1,5 T
c
T
c
=
N x
π x
2 60
x 75
x P
M.V. Joshi, Pers. 14.8, hal 400
Keterangan : T
c
= Momen putaran, kg.m P = Daya, Hp
N = Kecepatan putaran, rpm T
c
=
84 x
π x
2 60
x 75
x 80
, 3
2
= 202,92 kg.m T
m
= 1,5 x 202,92 kg-m = 304,38 kg.m
Menghitung Z
p
Z
p
=
s m
f T
Pers.14.9, M.V. Joshi Keterangan :
T
m
= Torsi maksimum P = Shear stress
f
s
= Section of shaft cross section Material sumbu yang digunakan adalah commercial cold rolled steel.
Axis shear stress yang diizinkan, f
s
= 550 kgcm
2
Batasan elastis pada tegangan = 2.460 kgcm
2
Z
p
= 550
100 x
304,34 = 55,34 cm
Menghitung diameter sumbu d
Z
p
=
16 d
.
3
d
3
=
16 x
Z
p
d = 6,56 cm Digunakan diameter sumbu d = 7 cm
Cek tegangan yang disebabkan oleh bending moment
Tegangan yang disebabkan oleh bending moment equivalent adalah f =
Zp M e
=
32
d M e
3
Menghitung Bending Moment
Me = Bending moment equivalent Me
=
2 m
2
T M
M 2
1
M = F
m
x L F
m
= b
R x
0.75 T
m
Pers.14.11, M.V. Joshi Keterangan :
F
m
= bending moment kg
R
b
= Jari-jari impeller = ½ D
i
= ½ x 0,965 m = 0,483 m
F
m
=
483 ,
x 0,75
kg.m 304,38
= 840,96 kg L = Panjang axis = 3,51 m
M = 840,96 kg x 3,51 m = 2.955,19 kg.m
Me =
2 m
2
T M
M 2
1
= 2.963,01 kg.m
Tegangan yang disebabkan oleh bending moment equivalent
f =
32
d Me
3
= 47.157,808 kgcm
2
Diameter sumbu
Karena f batasan elastis dalam tegangan 47.157,808 2.460 maka diameter sumbu yang direncanakan memenuhi.
6. Desain Pendingin
Reaksi pembentukan urea formaldehid merupakan reaksi eksotermis dimana sejumlah panas reaksi akan dilepaskan sehingga menyebabkan kenaikan
temperatur. Dari perhitungan neraca panas diperoleh kenaikan temperatur sebesar 32,17
o
C sehingga temperatur akhir bila tanpa pendingin adalah sebesar
102,17
o
C. Karena reaktor dioperasikan secara isotermal 70
o
C maka dibutuhkan media pendingin berupa air sebanyak 11.221 kgjam.
Pemberian atau pengambilan sejumlah panas pada sebuah tangki proses dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan memberikan jacket atau lilitan pipa
panjang coil di dalam tangki proses tersebut Kern, D., 1950, Hal: 716. Untuk menentukan pemakaian jacket atau coil pada tangki proses, dilakukan
perhitungan terhadap luas selubung tangki terhadap luas transfer panas Moss, D., Ed.3th, 2004, Hal: 35 antara lain:
Jika luas transfer panas ≤ luas selubung tangki proses μ menggunakan jacket Jika luas transfer panas luas selubung tangki proses : menggunakan coil
Luas selubung Reaktor = Luas selimut silinder = π x D
s
x H
s
= 274,84 ft
2
Luas transfer panas pada Reaktor = Luas selimut silinder + Luas penampang = π x Ds x Hs + π x 0,25 x D
s 2
= 345,26 ft
2
Karena luas transfer panas luas selubung tangki proses maka digunakan coil.
Perancangan Coil Pendingin
Fluida pendingin yang digunakan : Air Kecepatan fluida pendingin v
c
= 1,5 - 2,5 Coulson, 1983:534 v
c
= 2,5 ms Luas permukaan aliran A :
A = F
v
v
F
v
= laju alir air F
v
= M
M = 11.221 kgjam = 8.547,53 lbjam
air
= 981,199 kgm
3
Maka F
v
= 5,6906 m
3
jam A = 0,00063 m
2
D
coil
= 0,0284 m = 1,117 in Dari Tabel 11. Kern, 1983 diambil ukuran pipa standar :
NPS = 1,25 in Sch. 40 OD
coil
= 1,66 in = 0,13 ft ID
coil
= 1,38 in = 0,11 ft A
= 1,495 in
2
= 0,0096 ft
2
a = 0,362 ft
2
ft
Gambar C.37. koil Pendingin
2
4
coil
D A
Perhitungan pada Air : Temperatur masuk, T
1
= 35
o
C = 86
o
F Temperatur keluar, T
2
= 60
o
C = 140
o
F T
av
= 113
o
F ρ
air
= 981,199 kgm
3
= 61,25 lbft
3
μ = 0,599 cp = 0,979 lbft.jam Fluks massa pemanas total G
tot
G
tot
= MA = 891.347,66 lbft
2
.jam Fluks massa tiap set koil G
i
G
i
= ρ
steam
.v
c
Kecepatan medium pemanas di dalam pipatube pada umumnya berkisar antara 1,25
– 2,5 ms. Dipilih :
v
c
= 2,5 mdetik = 8,2021 fts Diperoleh :
G
i
= 42,527 x 8,2021 = 348,813 lbs.ft
2
Jumlah set koil N
c
N
c
= 0,709 Dipakai , N
c
= 1 set koil Koreksi fluks massa tiap set koil G
i,kor
G
i,kor
= 891.347,66 lbjam.ft
2 i
tot ,
c c
G G
N
c tot
kor ,
i
N G
G
Cek Kecepatan Medium Pemanas v
c,cek
v
c,cek
= 29.527,56 ftjam = 8,2021 fts = 2,5 ms memenuhi standar 1,5
– 2,5 ms Koefisien transfer panas fluida sisi dalam tube
h
i
= 8.816,35 Btujam.ft
2
.
o
F h
io
= h
i
x ID
coil
OD
coil
h
io
= 7.329,26 Btujam ft
2
.F Diameter spiral atau heliks koil = 0,7-0,8 x D
shell
Rase, 1977 D
spiral
d
he
= 0,8 x ID
shell
= 0,8 x 9,5 ft = 7,6 ft
h
io,coil
= h
io,coil
= 7.701,895 Btujam.ft
2
.
o
F Koefisien transfer panas fluida sisi luar tube :
Dimana : hi
= koefisien perpindahan panas ID
coil
= diameter dalam koil k
= konduktivitas termal pemanas = 0,29 Btujam.ft
2 o
Fft
c i
cek ,
c
G v
2 ,
8 ,
c b
i
ID v
. t
. 02
, 35
, 1
. 4200
h
spiral coil
io
D ID
5 ,
3 1
h
3 1
55 ,
tot coil
coil o
k .
Cp .
G .
ID .
ID k
. 36
, h
Cp = kapasitas panas = 1,058 Btulb
o
F Maka h
o
= 1.007,91 Btujam.ft
2
.
o
F Menentukan koefisien overall bersih, U
c
U
c
= 886,06 Btujamft
2 o
F R
d
untuk pemanasan = 0,001 Tabel 12, Kern, 1965:845 Menentukan koefisien overall desain, U
D
hd = 1Rd = 1000 Menentukan koefisien overall desain, U
D
:
hd Uc
hd Uc
U
D
= 469,79 Btujamft
2 o
F Menentukan Luas perpindahan panas yang diberikan oleh koil, A
Tabel C.47. ∆T
LMTD
hot fluid
o
F cold fluid
o
F Diff
215,9 higher T
140 75,9
∆
t2
158 lower T
86 72
∆t
1
Diff 3,9
∆t
2
- ∆t
1
LMTD = 73,93
o
F = 23,29
o
C
Q = 2.104.704,97 Btujam
A =
t U
Q
D
A = 25,86 ft
2
io i
io i
c
h h
h h
U
LMTD D
t U
Q A
Beban Panas Tiap Set Koil Q
ci
Asumsi : Beban panas terbagi merata pada tiap set koil
c c
ci
N Q
Q
1 Btujam
97 2.104.704,
Q
ci
2.104.704,97 Btujam Luas Perpindahan Panas Tiap Set Koil
LMTD D
ci ci
T U
Q A
= 25,86 ft
2
Jarak Antar Pusat Koil J
sp
J
sp
= ½.OD
coil
J
sp
= 0,066 ft = 0,02 m Panjang Satu Putaran Heliks Koil L
he
L
he
= ½ putaran miring + ½ putaran datar
he he
he
d .
. 2
1 r
. .
2 1
L
Diameter spiral atau heliks koil = 0,7-0,8 ID
shell
Rase, 1977 D
spiral
d
he
= 0,7.9,5 ft = 6,65 ft = 2,02 m
he 2
1 2
sp 2
he he
d .
2 1
J d
4 ,
6 2
1 L
= 20,88 ft = 6,36 m
Panjang Koil Tiap Set L
ci
t ci
ci
a A
L
0,362 25,86
L
ci
71,43 ft = 21,77 m Jumlah Putaran Tiap Set Koil
he ci
pc
L L
N
4 42
, 3
ft 20,88
ft 71,43
pc N
putaran
Koreksi Panjang Koil Tiap Set L
ci,kor
= N
pc
x L
he
L
ci,kor
= 4 x 20,88 ft = 83,52 ft = 25,05 m Tinggi Koil L
c
L
c
= J
sp
x N
pc
x N
c
L
c
= 3,98 ft = 1,19 m
Volume Koil V
c
V
c
= N
c
4
OD
2
L
ci
V
c
= 1
52
, 83
0,1328 π4
2
1,15 ft
3
= 0,10 m
3
Cek Tinggi Cairan Setelah Ditambah Koil h
L
Tinggi koil harus lebih kecil daripada tinggi cairan setelah ditambah koil agar seluruh koil tercelup dalam cairan:
shell L
L
A c
V V
h
=
3 2
3
846 ,
70 15
, 1
636 ,
678 ft
ft ft
h
L
= 9,595 ft = 2,878 m
h
L
= 9,595 ft L
c
= 3,98 ft semua koil tercelup di dalam cairan Cek Dirt Factor
Dari Tabel 12 Kern, 1965, R
d
min untuk refrigerating liquid, heating, cooling
atau evaporating = 0,001 Syarat : R
d
R
d
min
D c
D c
d
U U
U U
R
001 ,
3 ,
79 ,
469 06
, 886
79 ,
469 06
, 886
memenuhi R
d
Cek Pressure Drop
Syarat : 10 psi N
Re
= μ
.G ID
t
= 3.933.171,13 Faktor friksi untuk pipa baja f
42 ,
Re
N 264
, 0035
, f
f = 0,0039 Pressure Drop
= 0,1361 psi 10 psi memenuhi
L k
10 he
2 i
t
. s
. D
. 10
. 22
, 5
L .
G .
f P
1,250 in
79,8 in
4 7
,8 8
i n
Gambar C.38. Dimensi koil
Tabel C.48. Spesifikasi Alat RE –202
Fungsi Mereaksikan HCHO dengan Larutan Urea
Kode RE
– 202 Jenis
Reaktor CSTR, vertical Bahan Konstruksi Stainless Steel SA 167 Grade 11 type 316
Kondisi Operasi T , P
: 70
o
C, 1,2 atm Dimensi shell
Diameter Tinggi
Tebal dinding : 9,91 ft = 3,02 m
: 9,5 ft = 2,89 m : 38 in = 0,375 ft
Dimensi head Tebal head
Tinggi head : 38 in
: 2,57 ft = 0,78 m Dimensi sparger
Diameter ring Jumlah hole
Diameter hole : 3,2401 m
: 105.963,0924 : 0,9954 cm
Dimensi koil Diameter
Tinggi Material
Jumlah putara : 6,65 ft = 2,02 m
: 3,98 ft = 1,19 m : carbon steel SA 283 grade C
: 4 Dimensi
pengaduk Diameter
Lebar Jumlah
Kecepatan putaran Power
: 38 in = 0,96 m : 4,75 in = 0,12 m
: 1 : 89,81 rpm = 1,4 rps
: 21,15 hp Diameter lubang
: 7 cm Jumlah
1 Buah
21. Cooler – 301 CO-301
Fungsi : Menurunkan temperatur keluaran reaktor 202 dari temperatur
70
o
C menjadi 30
o
C. Jenis
: Shell and Tube Exchanger
Data design
Tube Fluida panas
= Aliran F
21
dari RE-202 Laju alir, W
= 3535,35 kgjam 7794,11 lbjam Lampiran B
T
1
= 70
o
C 158
o
F Lampiran B
T
2
= 30
o
C 86
o
F Lampiran B
Shell Fluida dingin
= Cooling water Laju alir, w
= 5726,7 kgjam 12.625,21 lbjam Lampiran A
t
1
= 30
o
C 86
o
F Lampiran B
t
2
= 45
o
C 113
o
F Lampiran B
d. Menghitung Luas Perpindahan Panas
A =
LMTD t
Ud Q
4. Beban panas Heater
– 101
Q = 342.706,09 kJjam Lampiran B
= 324,821,42 Btujam
5. Menghitung
Δt LMTD
Tabel C.49. Suhu Fluida panas dan dingin
Fluida Panas
o
F Fluida Dingin
o
F Δt
o
F 158
Temperatur Tinggi 113
45 86
Temperatur Rendah 86
72 Difference
27 45
Δt
LMTD
=
1 2
2 1
1 2
2 1
t T
t T
ln t
T t
T
= 18,2
o
F
6. Memilih Ud trial
Dari tabel 8 Kern, 1965 dipilih U
d
untuk hot fluid = light organic
cold fluid = water Range U
d
= 75-150 BTUj ft
2
°F dipilih U
d
= 80 BTUj ft
2
°F
Maka, luas perpindahan panas surface area adalah : A
= LMTD
t Ud
Q
=
F 2
, 18
F ft
BTUj 80
Btujam 324,821,42
o o
2
= 239,82 ft
2
e. Pemilihan jenis HE
Karena A 200 ft
2
, maka digunakan tipe shell and tube exchanger Sehingga dalam perancangan ini digunakan klasifikasi sebagai berikut,
Tabel 10, Kern L
= 20 ft BWG
= 16 OD tube
= 0,75 in ID tube
= 0,62 in a”
= 0,1963 ft
2
ft
Jumlah tube : Nt
=
A a
L
= 61,0852 tube
Pemilihan pola tube
Berdasarkan data jumlah tube yang tersedia secara komersial, dipilih jumlah tube = 61 buah tube dengan OD tube 0,75 in, 1 in Square pitch
untuk 2 passes Kern, Tabel. 9, hal. 841 – 842, 1965.
Adapun data selengkapnya adalah sebagai berikut : - Susunan tube
= square pitch - Jumlah aliran, n
= 2 aliran passes - Pitch, P
T
= 1 in - Diamater shell, ID = 10 in
- Baffle space = ID = 10 in
- C = Pitch, P
T
– OD tube = 0,25 in
- A terkoreksi = σt x L x a”
= 61 x 20 ft x 0,1963 ft = 239,486 ft
2
- U
D
terkoreksi Ud =
Q
LMTD
T A
= 80,1117 Btuhr ft
2 °
F
f. Analisa Kinerja HE
Analisa kinerja HE meliputi : 4 Menghitung Koefisien Overall Perpindahan Panas U
5 Menghitung Rd 6
Menghitung ∆P
4 Menghitung Koefisien Overall Perpindahan Panas
- Menghitung Flow Area Shell :
a
s
=
T
xP xB
IDxC 144
,
= 1
144 10
25 ,
10
= 0,1736 ft
2
Tube :
a
t
= 6
144 0,3020
1 6
144
n a
N
t t
= 0,016 ft
2
- Menghitung Mass Velocity Shell :
G
s
=
s
a W
=
2
ft 1736
, lbhr
7794,11
= 101.231,673 lbhr ft
2
Tube : Gt =
t
a w
=
2
ft 016
, lbhr
12.625,21
= 487.396,46 lbhr ft
2
- Menghitung Reynold Number Karena viskositas pada terminal dingin untuk tiap fluida 1 cP
maka T
c
= T
avg
dan t
c
= t
avg
T
avg
= 2
T T
2 1
=
2 86
113
= 99,5
o
F t
avg
= 2
t t
2 1
=
2 86
158
= 122
o
F Tube :
Viskositas pada T
a
= 311
o
F : µ liquid
= 0,2496 cP = 0,5591 lbhr.ft
D = 0,0517 ft
Re
t
=
Gt D
= 5591
, 78
, 153166
0517 ,
= 14154,090 Shell :
Viskositas pada t
a
= 99,5
o
F : µ liquid
= 0,6743 cP = 1,5105 lbhr.ft
D
e
= 0,0792 ft Re
s
=
Gs D
e
= 5105
, 1
7760 ,
156706 0792
,
= 8213,1270
- Menentukan Nilai J
H
Heat Transfer Factor Tube :
Nilai J
H
untuk pipa didapat dari figure 24 Kern J
H
= 55 Shell :
Nilai J
H
untuk pipa didapat dari figure 24 Kern J
H
= 40
- Menentukan Termal Function Tube :
Viskositas pada T
a
= 172,4975
o
F : μ
= 0,5591 lbhr.ft Kapasitas panas, Cp :
Cp = 0,0933 Btulb.
o
F k
= 0,8597 Btuhr.ft
2
.
o
F.ft
3 1
k μ
. c
= 0,4719 Shell :
Pada t
a
= 99,50
o
F μ
= 1,5105 lbhr.ft Kapasitas panas, Cp :
Cp = 0,6938 Btulb.
o
F k
= 0,8106 Btuhr.ft
2
.
o
F.ft
3 1
k μ
. c
= 1,0894
- Menghitung Nilai outside film coefficient h
o
dan inside film coefficient
h
i
. Tube :
i
h
=
3 1
k μ
c D
k jH
= 4719
, .
0517 ,
0,8597 .
55
= 249,5067 Btuhr.ft
2
.
o
F Shell:
o
h
=
3 1
e
k μ
c D
k jH
= 0894
, 1
. 0792
, 0,8106
. 40
= 446,1743 Btuhr.ft
2
.
o
F
- Menghitung corrected coefficient hio Tube :
io
h
= OD
ID h
i
= 75
, 6200
, 5067
, 249
= 206,2589 Btuhr.ft
2
.
o
F
- Menghitung Clean Overall Coefficient, Uc U
C
=
o io
o io
h h
h h
= 1743
, 446
206,2589 1743
, 446
206,2589
= 141,0526 Btuhr.ft
2
.
o
F
5 Menghitung Dirt Factor, R
d
Ud 1
= Rd
Uc
1
R
d
=
3693 ,
81 0526
, 141
3693 ,
81 0526
, 141
D C
D
U U
U c
U
= R
d
= 0,0052 Btuhr.ft
2
.
o
F Rd yang diperlukan = 0,003 hr.ft
2
.
o
Fbtu
Tabel 12. Kern, 1965.
Rd
hitung
Rd
diperlukan
memenuhi
6 Menghitung Pressure Drops
ΔP
Shell : Re
s
= 8.213,1270 f = 0,0015 Fig 29, hal 839, Kern
s = 1,000 No. of crosses, N+1 = 12LB = 12 × 2010 = 24,000
s e
s s
s D
N Ds
fG P
10 2
10 55
, 5
1
0141 ,
1 1
0792 ,
10 55
, 5
24 0792
, 776
, 156706
0015 ,
10 2
psi
∆P
s
10 psi memenuhi
Tube: Re
t
= 14154,090 f
= 0,0003 fig 26, hal 836, Kern ρ
larutan
= 844,0784 kgm
3
pada Tc ρ
air
= 977,3974 kgm
3
pada Tc s
=
air laru
tan
= 0,8636
t t
Ds Ln
fG P
10 2
10 22
. 5
2 1
= 1
8636 ,
0517 ,
10 22
, 5
6 20
78 ,
153166 0003
. 2
1
10 2
= 6,839 × 10
-7
psi
G
t
= 153.166,7800 lbhr.ft
2
003 ,
2
2
g
V Fig.27, Kern
g V
s n
P
r
2
4
2
= 0278
, 003
, 8636
, 2
4
psi ∆P
total
= ∆P
t
+ ∆P
r
= 0,0278 psi
∆P
t
10 psi memenuhi
Tabel C.50. Spesifikasi Cooler –301 CO – 301
Alat Cooler
– 301 Kode
CO-301 Fungsi
Menurunkan temperatur keluaran reaktor 202 dari temperatur 70
o
C menjadi 30
o
C untuk di simpan di dalam tangki penyimpanan produk
Jenis Shell and Tube Exchanger
Dimensi Tube
OD = 0,75 in
ID = 1 in
BWG = 16
Panjang Tube L = 20 ft
Flow area per tube a = 0,3020 in
2
Surface per lin ft a = 0,1963 ft
2
Pitch = 1,0000 in
Passes = 2
Shell
ID = 10 in
Baffle Spaces = 10 in
Surface area 239,486 ft
2
Pressure drop Tube ΔP
t
= 0,0278 psi
Shell ΔP
s
= 0,0141 psi
Fouling factor 0,0052 hrft
2 o
FBtu Bahan konstruksi
Carbon steel SA 285 Grade C Jumlah
1 buah
22. Pompa PP-301
Dengan melakukan perhitungan seperti di atas diperoleh spesifikasi pompa sebagai berikut :
Tabel C.51. Spesifikasi Pompa PP –301
Alat Pompa
Fungsi Mengalirkan
produk menuju
tangki penyimpanan produk TP-301
Jenis Centrifugal pump
, single suction, single stage Bahan Konstruksi
Stainless Steel austenitic AISI tipe 316
Kapasitas 17,021 gpm
Efisiensi Pompa 39
Dimensi NPS = 0,75 in
Sch = 40 in
Beda ketinggian = 3,5 m Power motor
30 hp NPSH
0,178 m
23. Tangki Penyimpanan Produk TP-201
Fungsi : Menyimpan Produk Urea Formaldehid selama 7 hari
dengan kapasitas 593938,80 kg Tipe Tangki
: - Silinder vertikal untuk tekanan 1 atm - Bentuk dasar datar flat bottom
- Bentuk atap head Torispherical Roof untuk tekanan 15 psig 1,0207 atm sampai dengan 200 psig 13,6092
atm Bahan Konstruksi : SA-167 Grade 11 Type 316 18 Cr, 10 Ni, 2 Mo
Pertimbangan : Mempunyai allowable stress cukup besar 18.750 psi
Tahan terhadap korosi Kondisi Operasi : Temperatur design : 50
o
C Temperatur fluida : 30
o
C Tekanan
: 1 atm
Gambar C.39. Tangki penyimpan asam fosfat
l. Menentukan Temperatur dan Tekanan Penyimpanan
Siang hari, diperkirakan temperatur dinding tangki mencapai 50
o
C. Perancangan akan dilakukan pada temperatur tersebut dengan tujuan untuk
menjaga temperatur fluida di dalam tangki. Yaitu untuk menghindari adanya transfer panas dari dinding tangki ke fluida. Oleh karena
temperatur dinding tangki pada siang hari diperkirakan mencapai 50
o
C, dan apabila dinding tangki tidak dirancang sesuai kondisi tersebut, maka
akan terjadi transfer panas dari dinding tangki ke fluida yang menyebabkan tekanan uap fluida semakin besar. Semakin tinggi tekanan
uap, maka perancangan dinding tangki akan semakin tebal. Dimana semakin tebal dinding tangki, maka transfer panas dari dinding ke fluida
akan semakin kecil, sehingga dapat diabaikan.
Tabel C.52. Hasil perhitungan tekanan fluida di dalam tangki Komponen
kgjam kmoljam
zf Pi Pa
Pizf Pa
H
2
O 655,38
36,38 0,559
0.457221
0,25567
CONH
2
51,69 0,86
0,013
2.858325
0,0378
UF1
1735,54 19,26
0,296
1.478249
0,4376
UF2
771,35 6,42
0,098
3.706094
0,3657
UF3
321,40 2,14
0,033
11.16389
0,3672
Total 3535,35
65,07 1,00
19,66377 1,46397
Sehingga desain tangki dilakukan pada kondisi: T = 50
o
C P penyimpanan = 1,46397 Pa = 0,0000146 atm
P = 1,000 + 0,0000146 atm = 1,000 atm = 14,70 psi
a. Menghitung densitas campuran
Tabel C.53. Densitas campuran Komponen
kgjam W
i
ρ kgm
3
W
i
ρ
H
2
O 655,38
0,55 885,44
0,00063
CONH
2
51,69 0,13
1039,17 0,000013
UF1
1735,54 0,296
942,35 0,00032
UF2
771,35 0,98
1207 0,000082
UF3
321,40 0,032
1320,06 0,000025
Total 3535,35
1,00 0,00106
liquid
=
wi
wi =
0,00106 1
liquid
= 900.34 kgm
3
= 56.21 lbft
3
b. Menghitung Kapasitas Tangki
Waktu tinggal = 7 hari Jumlah produk urea formaldehid yang harus disimpan dalam 7 hari
sebanyak 593939,80 kg. Jumlah urea formaldehid
= 3535,35 kgjam x 24 jam x 7 hari = 593939,80 kg
Volume liquid =
liqud liquid
ρ m
=
3
kgm 34
. 900
kg 593939,80
= 659,68 m
3
= 23292.52 ft
3
Over Design = 10 Peter and Timmerhaus, 1991, hal. 37
V
tangki
= 10090 x V
liquid
= 1,1 x 659,68 m
3
= 732,98 m
3
= 25883,53 ft
3
c. Menentukan Rasio H
s
D V
tangki
= V
shell
+ V
tutup
= ¼ π D
2
H + 0,000049 D
3
+ ¼ π D
2
sf A
tangki
= A
shell
+ A
tutup
= ¼ π D
2
+ π D H + 0,842 D
2
Keterangan : D = diameter tangki, in
sf = straight flange, in dipilih sf = 3 in Berdasarkan Tabel 4-27 Ulrich 1984, dimana
D H
s
2 Rasio HD yang diambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang
paling kecil. Hasil trial rasio HD terhadap luas tangki dapat dilihat pada Tabel C.1.3. berikut.
Tabel C.54. Hasil Trial H
s
D Terhadap Luas Tangki Trial
HD D ft H ft A ft
2
V
silinder
, ft
3
V
head,
ft
3
V
sf
, ft
3
Vtotal ft
3
1.00 0.40 40.03 16.01 4,619.36
20,138.89 5,430.57
314.45 25,883.91
2.00 0.50 37.72 18.86 4,548.20
21,061.28 4,543.44
279.19 25,883.91
3.00 0.62 35.53 22.03 4,512.52
21,837.08 3,799.03
247.80 25,883.91
4.00 0.68 34.61 23.54 4,507.54
22,137.33 3,511.45
235.13 25,883.91
5.00 0.70 34.33 24.03 4,507.28
22,227.62 3,425.04
231.26 25,883.91
6.00 0.72 34.05 24.52 4,507.64
22,313.60 3,342.78
227.54 25,883.91
7.00 0.78 33.27 25.95 4,511.89
22,548.55 3,118.13
217.23 25,883.91
8.00 0.80 33.03 26.42 4,514.24
22,620.05 3,049.82
214.04 25,883.91
9.00 0.90 31.90 28.71 4,531.58
22,935.45 2,748.75
199.71 25,883.91
10.00 1.00 30.92 30.92 4,556.06 23,194.53
2,501.82 187.57
25,883.91 11.00 1.10 40.03 16.01 4,619.36
20,138.89 5,430.57
314.45 25,883.91
12.00 1.20 37.72 18.86 4,548.20 21,061.28
4,543.44 279.19
25,883.91 13.00 1.30 35.53 22.03 4,512.52
21,837.08 3,799.03
247.80 25,883.91
14.00 1.40 34.61 23.54 4,507.54 22,137.33
3,511.45 235.13
25,883.91 15.00 1.50 34.33 24.03 4,507.28
22,227.62 3,425.04
231.26 25,883.91
16.00 1.60 34.05 24.52 4,507.64 22,313.60
3,342.78 227.54
25,883.91 17.00 1.70 33.27 25.95 4,511.89
22,548.55 3,118.13
217.23 25,883.91
18.00 1.80 33.03 26.42 4,514.24 22,620.05
3,049.82 214.04
25,883.91 19.00 1.90 31.90 28.71 4,531.58
22,935.45 2,748.75
199.71 25,883.91
Gambar C.40. Rasio H
s
D Optimum
Terlihat bahwa rasio H
s
D yang memberikan luas tangki yang paling kecil yaitu 0,7. Maka untuk selanjutnya digunakan rasio H
s
D = 0,7 D = 34,33 ft
= 411,93 in = 10,46 m
D
standar
= 35 ft 420 in
H = 23,54 ft = 282,45 in
= 7,17 m H
standar
= 25 ft 300 in
Cek rasio HD : H
s
D = 2535 = 0,71 memenuhi
4,500.00 4,520.00
4,540.00 4,560.00
4,580.00 4,600.00
4,620.00 4,640.00
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20
Luas, A
HD
Rasio HD Optimum
d. Menentukan Jumlah Courses tingkatan plate
Lebar plat standar yang digunakan : L = 6 ft
Appendix E, item 1, B Y Jumlah courses =
ft 6
ft 25
= 4,17 buah
e. Menentukan Tinggi Cairan di dalam Tangki
V
shell
= ¼ π D
2
H = ¼
π 35 ft
2
25 ft = 24040,63 ft
3
V
dh
= 0,000049 D
3
= 0,000049 35 ft
3
= 2,10 ft
3
V
sf
= ¼ π D
2
sf = ¼
π 420 in
2
3 = 415422,00 in
3
= 240,41 ft
3
V
tangki baru
= V
shell
+ V
dh
+ V
sf
= 24040,63 ft
3
+ 2,10 ft
3
+ 240,41 ft
3
= 24283.13 ft
3
= 687,63 m
3
V
ruang kosong
= V
tangki baru
- V
liquid
= 24283.13 ft
3
– 23295,52 ft
3
= 987,61 ft
3
V
shell kosong
= V
ruang kosong
– V
dh
+ V
sf
= 987,61 ft
3
– 2,10 ft
3
+ 240,41 ft
3
= 745,11 ft
3
H
shell kosong
=
2
. .
4 D
V
kosong shell
=
2
35 11
, 745
4
= 0,77 ft
H
liquid
= H
shell
– H
shell kosong
= 25 ft – 0,77 ft
= 24,23 ft
f. Menenetukan Tekanan desain
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini karena tekanan zat cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak
titik dari permukaan zat cair tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan paling besar adalah tekanan paling bawah. Tekanan desain dihitung
dengan persamaan : P
abs
= P
operasi
+ P
hidrostatis
fluida
= 900,34 kgm
3
= 56,21 lbft
3
P
hidrostatis
= 144
H g
g
L c
= 144
ft 23
, 24
9,81 9,81
lbft 900,34
3
= 9,46 psi P
abs
= 14,70 psi + 9,46 psi = 24,16 psi
Tekanan desain 5 -10 di atas tekanan kerja normalabsolut Coulson, 1988 hal. 637. Tekanan desain yang dipilih 10 diatasnya. Tekanan
desain pada courses ke-1 plat paling bawah adalah: P
desain
= 1,1 x P
abs
= 1,1 x 24,16 psi = 26,58 psi
Berikut ini adalah tabel perhitungan tekanan desain untuk setiap courses : Tabel C.55. Tekanan Desain Masing-masing Courses
Courses H ft H
L
ft P
hid
psi P
absolut
psi P
desain
psi 1
25.00 24.23
9.46 24.16
26.58
2
19.00 18.23
7.11 21.82
24.00
3
13.00 12.23
4.77 19.48
21.42
4
7.00 6.23
2.43 17.13
18.85
5
1.00 0.23
0.09 14.79
16.27
g. Menentukan Tebal dan Panjang Shell
Tebal Shell Untuk menentukan tebal shell, persamaan yang digunakan adalah :
t
s
= c
P 6
, E
. f
. 2
d .
P
d
Brownell Young,1959, hal.256 Keterangan :
ts = ketebalan dinding shell, in P
d
= tekanan desain, psi D = diameter tangki, in
F = nilai tegangan material, psi SA-167 Grade 11 Type 316 = 18.750 psi
Tabel 13.1, Brownell Young, 1959:342 E = efisiensi sambungan 0,75
jenis sambungan las single-welded butt joint without backing strip, no radiographed
C = korosi yang diizinkan corrosion allowance 0,125 in10 tahun Tabel 6, Coulson vol.6:217
Menghitung ketebalan shell t
s
pada courses ke-1: t
s
=
81 ,
29 6
, -
0,75 x
psi x18.750
2 240
x psi
81 ,
29
in
+ 0,125 in
= 0,52 in 0,625in
Tabel C.56. Ketebalan shell masing-masing courses Courses
H ft P
desain
psi t
s
in ts
standar
in
1.00 25.00
26.58 0.52
0.625
2.00 19.00
24.00 0.48
0.625
3.00 13.00
21.42 0.45
0.625
4.00 7.00
18.85 0.41
0.4375
5.00 1.00
16.27 0.37
0.375
Panjang Shell
Untuk menghitung panjang shell, persamaan yang digunakan adalah : L =
n 12.
length weld
- D
π.
o
Brownell and Young,1959 Keterangan :
L = Panjang shell, in D
o
= Diameter luar shell, in n = Jumlah plat pada keliling shell
weld length = Banyak plat pada keliling shell dikalikan dengan
banyak sambungan pengelasan vertikal yang diizinkan.
= n x butt welding Menghitung panjang shell L pada courses ke-1 :
t
s
= 0,625 in D
o
= D
i
+ 2.t
s
= 420in. + 2 x 0,625 in = 421,25in
n = 3 buah butt welding
= 532 in = 0,16 in Brownell and Young,1959, hal. 55
weld length = n . butt welding
= 3 . 532 = 0,47 in
L = 3
x 12
0,47 -
in 21,25
4 3,14.
= 36 ft
Tabel C.57. Panjang shell masing-masing courses Plat
ts, in do in
L ft
1.00 0.625
421.25 36.73
2.00 0.625
421.25 36.73
3.00 0.625
421.25 36.73
4.00 0.438
420.88 36.70
5.00 0.375
420.75 36.69
h. Desain Head Desain Atap
Bentuk atap yang digunakan adalah torispherical flanged and dished head. Jenis head ini untuk mengakomodasi kemungkinan naiknya temperatur di
dalam tangki sehingga mengakibatkan naiknya tekanan dalam tangki, karena naiknya temperatur lingkungan menjadi lebih dari 1 atm. Untuk
torispherical flanged dan dished head , mempunyai rentang allowable
pressuse antara 15 psig 1,0207 atm sampai dengan 200 psig 13,6092
atm Brownell and Young, 1959.
OD
ID A
B icr
b = tinngi dish
a t
r
OA
sf
C
Gambar C.41. Torispherical flanged and dished head.
Menghitung tebal head minimum Menentukan nilai stress intensification untuk torispherical dished head
dengan menggunakan persamaan Brownell and Young, 1959: w =
icr rc
3 4
1 Brownell and Young,1959, hal.258
6
C
r icr
, dimana r
c
=Di Perry, 1997, Tabel 10.65
Menentukan tebal head dengan menggunakan persamaan Brownell and Young, 1959, Hal. 258 :
t
h
= C
0,2P 2fE
.w P.r
c
Keterangan : t
h
= Tebal head in P = Tekanan desain psi
r
c
= Radius knuckle, in icr = Inside corner radius in
w = stress-intensitication factor E = Effisiensi pengelasan
C = Faktor korosi in
Diketahui : r
c
= 420 in icr = 0,06 x 420 in
= 25,20 in
Maka :
w =
40
, 14
240 3
. 4
1
= 1,77 in
t
h
=
125 ,
58 ,
26 2
, 75
, 750
. 18
2 77
, 1
420 58
, 26
= 0,83 in dipakai plat standar
5 8
in Tabel 5.6 Brownell and Young, 1959
Untuk t
h
= 78 in, Dari Tabel 5.8 Brownell and Young, 1959 diperoleh sf = 1,5
– 3,5 in. Direkomendasikan nilai sf = 3 in
Depth of dish b Brownell and Young,1959, Hal.87
b =
2 2
icr 2
ID icr
rc rc
=
2 2
40 ,
14 2
240 40
, 14
240 240
= 71,12 in
Tinggi Head OA OA = t
h
+ b + sf Brownell and Young,1959, Hal.87
OA = 0,875 in + 40,64 in + 3 = 75.00 in = 6,25 ft
i. Menentukan Tinggi Total Tangki
Untuk mengetahui tinggi tangki total digunakan persamaan: H
total
= H
shell
+ H
head
= 300 in + 75 in =375 in = 31,225 ft
j. Desain Lantai
Untuk memudahkan pengelasan dan memperhitungkan terjadinya korosi, maka pada lantai bottom dipakai plat dengan tebal minimal ½ in.
Tegangan yang bekerja pada plat yang digunakan pada lantai harus diperiksa agar diketahui apakah plat yang digunakan memenuhi
persyaratan atau tidak Brownell and Young, 1959. Tegangan kerja pada bottom :
Compressive stress yang dihasilkan oleh asam fosfat S
1
=
2 i
D 4
1 w
Brownell and Young,1959, hal.156
Keterangan : S
1
= Compressive stress psi w = Jumlah urea formaldehid lbm
D
i
= Diameter dalam shell in
= konstanta = 3,14 S
1
=
2
in 420
14 ,
3 4
1 lb
76 ,
1309417
= 9,46 psi Compressive stress yang dihasilkan oleh berat shell.
S
2
144 ρ
X
s
Brownell and Young,1959, hal.156
Keterangan : S
2
= Compressive stress psi X = Tinggi tangki ft
s
= Densitas shell = 490 lbmft
3
untuk material steel
= konstanta = 3,14 S
2
= 144
490 23
, 31
= 106,26 psi
Tegangan total yang bekerja pada lantai : S
t
= S
1
+ S
2
= 9,46 psi + 106,26 psi = 115,72 psi
Batas tegangan lantai yang diizinkan : S
t
tegangan bahan plat f x efisiensi pengelasan E 115,72 psi 18.750 psi x 0,75
115,72 psi 14.062,50 psi memenuhi
Tabel C.58. Spesifikasi Alat TP-201
Alat Tangki Penyimpanan Produk Urea Formaldehid
Kode TP-201
Fungsi Menyimpan Urea Formaldehid dengan kapasitas
593938,80 kg Bentuk
Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan atap head berbentuk torispherical. Kapasitas
732,98 m
3
Dimensi Diameter shell D = 35 ft 420 in
Tinggi shell Hs = 25 ft 300 in Tebal shell t
s
= 0,625 in Tinggi atap
= 6,25 ft 75.00 in Tebal head = 0,875 in
Tinggi total = 31,225 ft 375.00 in Tekanan Desain
115,72 psi Bahan
SA-167 Grade 11 Type 316
LAMPIRAN D PERHITUNGAN UTILITAS
Utilitas berfungsi untuk menyediakan bahan-bahan penunjang untuk mendukung kelancaran pada sistem produksi di seluruh pabrik. Unit-unit yang ada di utilitas
terdiri dari : Unit penyediaan dan pengolahan air Water system dan steam Steam
generation system Unit penyedia udara instrumen Instrument air system
Unit pembangkit dan pendistribusian listrik Power plant and Power distribution system
A. Unit Penyedia Air dan Steam
1. Perhitungan Kebutuhan Air
Kebutuhan air yang disediakan untuk kebutuhan proses produksi di pabrik meliputi:
Air untuk keperluan umum General Uses
Kebutuhan air ini meliputi kebutuhan laboratorium, kantor, karyawan dan lain-lain. Air yang diperlukan untuk keperluan umum ini adalah
sebanyak :
D.2 Tabel D.1 Kebutuhan Air Untuk General Uses
No. Kebutuhan
Jumlah Satuan
1. Air untuk karyawan dan kantor = 60 Loranghari
Jadi untuk 134 orang diperlukan air sejumlah 8,04
m
3
hari 2.
Air untuk perumahan karyawan : a. Perumahan pabrik : 20 rumah
b. Rumah dihuni 2 orang : 300 Lhari.rumah Total untuk perumahan : 6.000 Lhari
6,00 m
3
hari 3.
Air Untuk Laboratorium diperkirakan sejumlah 1,00
m
3
hari 4.
Air Untuk Kebersihan dan Pertamanan 1,00
m
3
hari
16,82 m
3
hari Total
0,7508 m
3
jam 700,83
kgjam
Air untuk pembangkit steam Boiler Feed Water
Tabel D.2 Kebutuhan Air Untuk Boiler Feed Water Nama Alat
Kebutuhan Steam kgjam
Vaporizer VP-101 332,723
Heater HE-101 Heater HE-102
1.007,041 22,964
Jumlah kebutuhan 1.362,729
Over design 10, kebutuhan air umpan boiler 1.499,001
Recovery 90, sehingga make – up
149,901
Air untuk keperluan proses Process water
Tabel D.3 Kebutuhan Air Untuk Process Water Nama Alat
Kebutuhan Air kgjam
Mixing Tank MT-101
642,80
Total 642,80
Over design 10 707,084
D.3
Air untuk keperluan air pendingin
Tabel D.4 Kebutuhan Air Untuk Air Pendingin Nama Alat
Kebutuhan Air Pendingin kgjam
Reactor RE-201 4793,6799
Reactor RE-202 Cooler HE-201
Cooler HE-301 11.221,0186
13604,81973 4.097,3574
Jumlah kebutuhan 33716,8749
Over design 10 , kebutuhan air pendingin 37088,5549
Recovery 90, maka make-up air pendingin proses 3708,8554
Air untuk pamadam kebakaran Hydrant Water
Untuk air pemadam kebakaran disediakan = 15,043 kgjam = 0,0152 m
3
jam
Total kebutuhan air dengan treatment = General uses + BFW +
Process water + Air
hydrant + Air pendingin
= 871,230 kgjam + 1.499,001 kgjam + 707,084 kgjam + 15,043
kgjam + 37088,5549 kgjam
= 40180,91 kgjam
= 40,18291 m
3
jam Sehingga kebutuhan air total ± 40,18291 m
3
jam Kebutuhan air di penuhi dengan satu sumber yaitu air sungai DAS
Santan Bontang Kalimantan Timur.
D.4
2. Spesifikasi Peralatan Utilitas
a. Bak Sedimentasi BS-101
Fungsi : Mengendapkan lumpur dan kotoran air sungai
Jenis : Bak rectangular
1. Menetukan Volume Bak
Jumlah air sungai = 40180,91 kgjam = 40,18291 m
3
jam Waktu tinggal
= 1- 8 jam http:water.me.vccs.edu Diambil waktu tinggal = 1,5 jam
Ukuran volume bak = 1,1 × 40,18291 m
3
jam × 1,5 jam = 66,3018 m
3
= 17515.08 gallon
2. Menetukan Dimensi Bak
Luas permukaan bak A = Q
c
O.R http:water.me.vccs.edu Dimana :
A = luas permukaan bak, m
3
Q
c
= laju alir, m
3
jam O.R = overflow rate, 500 galjam-ft
2
- 1.000 galjam-ft
2
Diambil overflow rate 500 galjam-ft
2
Sehingga : A = 38,767 ft
2
Kedalaman bak d = 7-16 ft http:water.me.vccs.edu Diambil d
= 16 ft = 4,8768 m
D.5 Panjang L
= 4 W Dimana W
= V4d
12
=
2 1
16 4
ft3jam 4.275,453
ft
= 6,36 ft = 1,94 m L = 46,36 ft
= 25,45 ft = 7,76 m
3. Menentukan Air Sungai Keluar Bak Sedimentasi
Flow through velocity : 0,5 ftmin http:water.me.vccs.edu
v = 0,0000928 ft
3
-jamgal-min x Q
c
A
x
A
x
= cross-sectional area A
x
= Wd = 6,36 ft16 ft
= 101,807 ft
2
v = 0,0000928ft
3
-mingal-jam x 19.383,399 galjam101,807 ft
2
= 0,018 ftmin 0,0018 ftmin 0,5 ftmin, menandakan lumpur tidak terbawa oleh
aliran air keluar bak sedimentasi. Air sungai keluar
= Air sungai masuk - Drain Asumsi turbidity
= 850 ppm Powell, 1954 x suspended solid = 42
Powell, 1954, Figure 4
D.6 Drain
= 42 × 850 ppm = 3,57 × 10
-4
lbgal air = 4,2771 × 10
-5
kgkg air × 40180,91 kg = 3,116 kg
Air sungai keluar bak = 40180,91 kgjam – 3,116 kgjam
= 40177.794 kgjam = 40,156 m
3
jam
Spesifikasi Bak Sedimentasi BS-401 ditunjukkan pada Tabel D.5.
Tabel D.5 Spesifikasi Bak Sedimentasi BS –401
Alat Bak Sedimentasi
Kode BS-401
Fungsi Mengendapkan lumpur dan kotoran air sungai
sebanyak 40,156 m
3
jam dengan waktu tinggal 1,5 jam.
Bentuk Bak rectangular
Dimensi Panjang 7,76 M
Lebar 1,94 M
Kedalaman 4,88 M Jumlah
1 buah
b. Bak Penggumpal BP-401
Fungsi : Menggumpalkan kotoran yang tidak mengendap di bak
penampung awal dengan menambahkan alum Al
2
SO
4 3
, soda kaustik dan klorinkaporit
Jenis : Silinder tegak yang dilengkapi pengaduk
D.7
1. Menentukan Volume Bak
Jumlah air sungai = 40,156 m
3
jam = 40177.794kgjam
Over design 10
Waktu tinggal dalam bak = 20 – 60 menit Powell, 1954
Diambil waktu tinggal 60 menit. Volume bak = 1,1 × 40,156 m
3
jam × 1jam = 44,1716 m
3
2. Menentukan Dimensi Bak
Dimensi bak silinder tegak dengan HD = 1 V = ¼
π D
2
H Sehingga H = D = 4,68 m = 15,37 ft
3. Menetukan Kebutuhan Bahan Kimia
Konsentrasi alum yang diijeksikan ke dalam bak penggumpal = 0,004 dari air umpan Faisal,2009
Konsentrasi alum di tangki penyimpanan = 55 Kebutuhan alum = 0,06 × 40177.794 m
3
jam = 43,708 kgjam
Suplai alum ke bak penggumpal = 0,55
kgjam 43,708
= 79,469 kgjam ρ alum
= 1.307 kgm
3
D.8
Laju alir alum =
3 kgm
1.307 kgjam
469 ,
79
= 0,061 m
3
jam Konsentrasi NaOH yang diijeksikan ke dalam bak penggumpal
= 0,05 dari air umpan Konsentrasi NaOH di tangki penyimpanan = 90
Kebutuhan NaOH = 0,05 × 73,371 m
3
jam = 0,037 m
3
jam = 36,423 kgjam
Suplai NaOH ke bak penggumpal = 0,9
kgjam 36,423
= 40,471 kgjam ρ NaOH = 1.044,431 kgm
3
Laju alir NaOH =
3 kgm
1.044,431 kgjam
40,471
= 0,039 m
3
jam Konsentrasi kaporit yang diijeksikan ke dalam bak penggumpal
= 1,2 dari air umpan Konsentrasi kaporit di tangki penyimpanan = 100
Kebutuhan kaporit = 1,2 × 73,731 m
3
jam = 0,881 m
3
jam = 874,165 kgjam
Suplai kaporit ke bak penggumpal = 1
kgjam 165
, 874
= 874,165 kgjam
D.9 ρ klorin
= 1.043,25 kgm
3
Laju alir klorin = 3
kgm 1.043,25
kgjam 165
, 874
= 0,838 m
3
jam
4. Menentukan Daya Motor Pengaduk
Daya motor yang digunakan = motor
Efisiensi dibutuhkan
yang motor
Daya
Menghitung diameter pengaduk D
I
Diameter impeler D
i
= 13 x D
bak
= 13 × 4,68 m = 1,56 m
= 5,12 ft
Menghitung putaran pengaduk N
N =
I I
D WELH
D
2 3048
, 600
WELH = Tinggi cairan Z
1
x s.g Tinggi cairan Z
1
= =
2 12
, 5
371 ,
73 4
= 4,26 m
= 13,97 ft WELH = Z
1
× s.g. = 4,26 × 1,002
= 4,26 m
2 L
ID V
4
D.10 = 13,97 ft
Putaran pengaduk N =
56 ,
1 2
4,27 56
, 1
3048 ,
600
= 43,58 rpm
= 0,73 rps
Menentukan power number N
p
N
p
ditentukan dari Figure 3.4-4, Geankoplis, berdasarkan bilangan Reynold dan tipe pengaduk.
Viskositas campuran = 0,0413 kgm.s Berdasarkan viskositas campuran 10 kgm.s maka dipilih
jenis impeler yaitu marine propeller. N
Re
=
2 i
D N
=
0413 ,
857 ,
992 56
, 1
0,73
2
= 4,257.10
4
Dari Figure 3.4-4, Geankoplis, diperoleh Np = 1
Menentukan daya motor yang dibutuhkan
Daya yang dibutuhkan = = 4,735 hp
Menentukan daya motor yang digunakan
Efisiensi = 80 Power motor =
8 ,
4,735 hp
= 5,92 hp
17 ,
32 550
. .
.
5 3
x D
N N
I mix
p
D.11 Digunakan daya motor = 6 hp
Spesifikasi Bak Penggumpal BP-401 ditunjukkan pada Tabel D.6.
Tabel D.6 Spesifikasi Bak Penggumpal BP –401
Alat Bak Penggumpal
Kode BP-401
Fungsi Menggumpalkan kotoran yang tidak mengendap di
bak penampung awal dengan menambahkan alum Al
2
SO
4 3
dan soda abu Na
2
CO
3
Bentuk Silinder vertical
Dimensi Diameter
4,68 m Tinggi
4,68 m Pengaduk
Diameter pengaduk 1,56 m
Power 6 hp
Jumlah 1 buah
c. Clarifier CL-401
Fungsi : Mengendapkan gumpalan kotoran dari bak penggumpal
Jenis : Bak berbentuk kerucut terpancung dengan waktu tinggal
60 menit
Gambar D.1 Clarifier h
y D
2
D
1
D.12
1. Menetukan Volume Clarifier
Jumlah air sungai = 40,156 m
3
jam = 40177.794kgjam Over design
= 10 Volume bak = 1,1 × 40,156 m
3
jam × 1 jam = 80,708 m
3
2. Menetukan Dimensi Clarifier
Tinggi h = 10 ft = 3,05 m Powell, 1954
Diambil D
2
= 0,61 D
1
D
2
D
1
= yy + h 0,61 = yy + 3,0480
y = 4,7674 m Volume clarifier
= ¼ π D
2 2
y + h3 – ¼ π D
1 2
y + h3 80,708 m
3
= ¼ π D
1 2
2,6051 – ¼ π 0,61D
1 2
2,6051 Diperoleh: D
1
= 7,93 m D
2
= 4,83 m Jadi dimensi clarifier :
Tinggi = 3,05 m
Diameter atas = 7,93 m
Diameter bawah = 4,83 m
D.13
3. Menetukan Massa Air Keluar Clarifier
Massa air keluar clarifier = Massa air masuk clarifier - Sludge discharge
Sludge discharge = Turbidity + Alum + Soda abu
Asumsi : Turbidity
= 850 ppm Alum
= 30 ppm Soda abu = 30 ppm
Total = 4,2771. 10
-5
+ 1,5096. 10
-6
+ 1,5096. 10
-6
= 4,5790.10
-5
kg sludgekg air
× 40177.794kgjam = 3,336 kg sludge
Massa air keluar = 40177.794kgjam – 3,336 kg
= 40174,454 kgjam = 40,348 m
3
jam
Spesifikasi Clarifier CL-401 ditunjukkan pada Tabel D.7.
Tabel D.7 Spesifikasi Clarifier CL –401
Alat Clarifier
Kode CL-401
Fungsi Mengendapkan gumpalan-gumpalan kotoran
dari bak penggumpal. Bentuk
Bak berbentuk kerucut terpancung Kapasitas
40,156 m
3
Dimensi Tinggi
3,05 M Diameter Atas
7,93 M Diameter Bawah
4,83 M Jumlah
1 buah
D.14
d. Sand Filter SF-401
Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran yang masih terbawa air dari tangki Clarifier
Tipe : Silinder vertikal dengan media penyaring pasir dan kerikil
1. Menetukan Luas Penampang Filter
Jumlah air = 40,348 m
3
jam Waktu tinggal
= 1 jam Laju alir
= 40177.794kgjam Over design
= 10 Kapasitas tangki = 1,1 x Jumlah air
= 1,1 x 40,348 m
3
jam = 44,3828 m
3
jam
Untuk mencari luas filter, digunakan persamaan :
5 ,
. .
. .
. 2
.
s c
c
c t
P f
t A
V
Pers. 14.2-24, Geankoplis, Hal. 814
Keterangan : V = volume filtrat m
3
A = luas filter m
2
f = fraction submergence dari permukaan drum dalam slurry P = tekanan Pa
t
c
= waktu siklus s μ = viskositas Pa.s
D.15 α = tahanan spesifik mkg
c
s
= total padatan dalam filtrat kg padatanm
3
filtrat
Diketahui : V = 0,448 m
3
s c
x
= 0,191 kg padatankg slurry m = 2 kg wet cakekg dry cake
∆P = 70.000 Pa t
c
= 250 s α = 4,37 . 10
9
x - ∆P
0,3
= 4,37.10
9
x 70.000
0,3
= 1,242 x 10
11
mkg Dari Appendix A.2 Geankoplis,1993, untuk air pada 35
o
C, μ = 0,0008 Pa.s
ρ = 992,857 kgm
3
c
s
=
x x
mc c
1
= 191
, 2
1 191
, 857
, 992
x x
= 306,854 kg padatanm
3
filtrat Maka,
A 0,448
=
5 ,
854 ,
306 10
x 1,242
0008 ,
250 000
. 70
. 33
, .
2
11
x x
x
x 250
A = 23,033 m
2
D.16
2. Menentukan Dimensi Filter
A = 14 x π x D
2
Diperoleh D = 5,42 m = 213,204 in
Digunakan D standar = 216 in = 18 ft
Mencari ketinggian shell : H
shell
=
A t
V
c
.
= 23,033
250 .
448 ,
= 4,87 m = 15,97 ft Digunakan H standar = 16 ft 4,88 m
Media filter : Antrachite
= 0,35 H
shell
= 0,35 x 16 = 5,6 ft = 1,707 m Fine Sand
= 0,35 H
shell
= 0,35 x 16 = 5,6 ft = 1,707 m Coarse Sand
= 0,15 H
shell
= 0,15 x 16 = 2,4 ft = 0,732 m Karbon aktif = 0,15 H
shell
= 0,15 x 16 = 2,4 ft = 0,732 m Tinggi total media filter = 16 ft = 4,88 m
3. Menentukan Tekanan Desain
Menghitung tekanan vertikal bahan padat pada dasar tangki digunakan persamaan Jansen :
P
B
= Mc. Cabe and Smith, 1985
Dimana: P
B
= tekanan vertikal pada dasar tangki psi ρ
B
= densitas material, lbft³
R Z
K 2
μ c
B
T
e 1
K μ
2 g
g ρ
R
D.17 = 59,307 lbft³
μ = koefisien friksi : 0,35 - 0,55 dipilih, μ = 0,4 K = rasio tekanan, 0.3 - 0,6 dipilih, K = 0,5
Z
T
= tinggi total bahan dalam tangki = 16 ft
R = jari-jari tangki = 12 D = 9 ft
Diperoleh P
B
= 679,081 lbft
2
= 4,716 lbin
2
Tekanan lateral yg dialami dinding tangki P
L
= K × P
B
= 0,5 x 4,716 = 2,358 lbin
2
Tekanan total P
T
= 4,716 + 2,358 lbin
2
= 7,074 lbin
2
4. Menghitung Tebal Dinding Shell
Brownell Young, 1959, Hal. 254
Material yang direkomendasikan adalah Carbon Steel SA-283 Grade C
Perry, 1984,dengan komposisi dan data sebagai berikut : f
= 12.650 psi Peters Timmerhause, 1991
E = 80
Brownell and Young, 1959, Tabel 13.2 c
= 0,125 in r
i
= 108 in P
operasi
= 14,7 psi
c P
f i
r P
t
. 6
, .
.
D.18 P
desain
= 1,1 × 14,7 + 7,074 = 23,951 psi Tebal shell = 0,381 in Tebal standar =
7 16
in
5. Menghitung Tebal Head
6
C
r icr
, dimana r
c
=Di Perry, 1997, Tabel 10.65
Diketahui : r
c
= 170 in, maka icr = 13 in
= 1,65 in
t
h
= 0,458 in Tebal standar = ½ in
6. Menghitung Tinggi Head
Untuk tebal dinding head = ½ in, dari Tabel 5.8 Brownell and Young Hal. 93, maka s
f
= 1 ½ – 4 in, dan direkomendasikan s
f
= 3 in.
Depth of dish b
2 2
2 icr
ID icr
rc rc
b
Brownell andYoung, 1959, Hal. 87
2 13
2 170
2 13
170 170
in
b
b = 13,54 in
icr c
r 3
. 4
1 w
c P
2 ,
f 2
w .
r .
P t
c h
D.19
Tinggi head OA
OA = th + b + s
f
Brownell and Young, 1959, Hal. 87 = 0,50 + 13,54 + 3 in
= 17,04 in = 0,43 m
7. Menghitung Volume Filter
Volume tanpa bagian s
f
V = 0,0000439 × ID
3
= 0,0000439 × 18
3
= 0,256 ft
3
Volume pada s
f
V
sf
= 0,25 × π × r
2
× s
f
= 0,25 × 3,14 × 182
2
× 3 = 15,904 ft
3
V total = V cairan + 2 x V tanpa s
f
+ 2 x V pada s
f
= 950,016 ft
3
+ 2 x 0,256 ft
3
+ 2 x 15,904 ft
3
= 982,337 ft
3
= 27,817 m
3
8. Menghitung Laju Air Keluar Filter
Air keluar filter = Air masuk filter - Air yang tertinggal di filter Kisaran internal backwashing : 8-24 jam
Powell, 1954 Diambil = 10 jam
Kisaran kecepatan backwash : 15-30 gpmft
2
Powell, 1954 Diambil = 15 gpmft
2
Luas penampang = 23,033 m
2
D.20 = 247,925 ft
2
Flowrate backwash = Kecepatan backwash x Luas penampang
= 15 gpmft
2
x 247,925 ft
2
= 3.718,872 gpm Kisaran air untuk backwash sebesar : 0,5-5 air disaring.
Diambil = 4 Air untuk backwash = 0,04 × 40,348 m
3
jam × 10 jam = 9,782 m
3
= 2.584,224 gal
Waktu backwash =
gpm gal
3.718,872 2.584,224
= 0,695 menit
Air yang tertinggal = 0,015 × air masuk = 0,00015 x 40,348 m
3
jam = 0,0037 m
3
jam Air yang masuk
= 24,456 m
3
jam Sehingga air keluaran filter = air yang masuk
– air yang tetinggal = 40,348 - 0,0037 m
3
jam = 40,3448 m
3
jam
D.21 Spesifikasi Sand Filter SF-401 ditunjukkan pada Tabel D.8.
Tabel D.8 Spesifikasi Sand Filter SF-401
Alat Sand Filter
Kode SF-401
Fungsi Menyaring kotoran-kotoran yang terbawa air
Bentuk Silinder tegak vertikal dengan head berbentuk
torisperical den media penyaring pasir dan kerikil.
Kapasitas 40,348 m
3
jam Dimensi
Diameter 5,49 m
Tinggi 4,88 m
Tebal shell t
s
0,4375 in Tebal head t
h
0,50 in Tekanan Desain
23,951 psi Waktu Backwash
0,695 menit Jumlah
4 buah 1 cadangan
e. Hot Basin HB-401
Fungsi : Menampung air proses yang akan didinginkan di Cooling Tower
Jenis : Bak beton berbentuk rectangular
1. Menentukan Volume Bak
Massa air = Kebutuhan air pendingin + Make up air pendingin = 40797,4103 kgjam
Flow rate = 41.00242 m
3
jam Waktu tinggal = 1 jam
Over design = 20
Volume = 1,2 × 41.00242 m
3
jam ×1 jam = 49,2029 m
3
D.22
2. Menentukan Dimensi Hot Basin
Luas permukaan bak A = Q
c
O.R http:water.me.vccs.edu Dimana :
A = luas permukaan bak, m
3
Q
c
= laju alir, m
3
jam O.R = overflow rate,500 galjam-ft
2
- 1.000 galjam-ft
2
Diambil overflow rate 500 galjam-ft
2
Sehingga : A = 89,886 ft
2
Kedalaman bak d = 7-16 ft http:water.me.vccs.edu Diambil d = 16 ft = 4,88 m
Panjang L = 4 W Dimana W = V4d
12
= 9,69 ft = 2,95 m L = 38,76 ft = 11,81 m
Spesifikasi Hot Basin HB –401 ditunjukkan pada Tabel D.9.
Tabel D.9 Spesifikasi Hot Basin HB –401
Alat Hot Basin
Kode HB-401
Fungsi Manampung air yang akan didinginkan di Cooling Tower
Bentuk Bak rectangular
Dimensi Panjang
11,81 M Lebar
2,95 M Kedalaman
4,88 M Jumlah
1 buah
D.23
f. Cold Basin CB-401
Fungsi : Menampung air keluaran dari Cooling Tower dan make up
water dari filtered water tank
Jenis : Bak beton berbentuk rectangular
Dengan perhitungan yang sama dengan Hot Basin diperoleh spesifikasi sebagai berikut :
Tabel D.10 Spesifikasi Cold Basin CB –401
Alat Cold Basin
Kode CB-401
Fungsi Menampung air keluaran dari Cooling Tower dan
make up water dari filtered water tank
Bentuk Bak rectangular
Dimensi Panjang
11,81 m Lebar
2,95 m Kedalaman
4,88 m Jumlah
1 buah
g. Cooling Tower CT-401
Fungsi : Mendinginkan air pendingin yang telah digunakan oleh peralatan proses dengan menggunakan media pendingin
udara dan mengolah dari temperatur 45
o
C menjadi 30
o
C Tipe : Inducted Draft Cooling Tower
Sistem : Kontak langsung dengan udara di dalam cooling tower fan
D.24 Ukuran cooling tower merupakan fungsi dari :
Batasan pendingin temperatur air panas minus temperatur air dingin
Pendekatan temperatur wet bulb temperatur air dingin minus temperatur basah
Kuantitas air yang didinginkan Temperatur wet bulb
Tinggi menara
1. Menentukan Dimensi Cooling Tower
Jumlah air yang harus didinginkan = Kebutuhan air pendingin = 40797,4103 kgjam
= 41.00242 m
3
jam =180,528 gpm
Digunakan udara sebagai pendingin dengan relative humidity 95
Suhu air masuk, T
1
= 45
o
C = 113
o
F Suhu air keluar, T
2
= 30
o
C = 86
o
F Suhu dry bulb
udara T
db
= 30
o
C = 86
o
F Suhu wet bulb
udara, T
wb
= 22,2
o
C = 71,96
o
F Temperature approach
= T
2
– T
wb
= 7,8
o
C = 46,04
o
F Cooling range
= T
1
– T
2
= 15
o
C = 59
o
F Konsentrasi air, Cw
= 2,5 galmin ft
2
Fig. 12.14, Perrys Handbook, 1997
D.25 Dimensi menara
Luas menara = QCw =
2 min
5 ,
2 180,528
ft gal
gpm = 72,211 ft
2
Dimensi, PL = 2 Sehingga diperoleh:
Lebar menara, L = 3,73 m Panjang menara, P = 7,46 m
Berdasarkan Perrys Handbook, 1997, jika temperatur approach 7
–11
o
C, maka tinggi menara 4,6 – 6,1 m. Diambil tinggi
menara 4,9 m = 16,08 ft.
Dimensi basin Holding time
= ½ jam Volume = 41.00242 m
3
jam x ½ jam = 20,501 m
3
Lebar, L = 3,73 m Panjang, P = 7,46 m
Tinggi =
L x
P V
=
m 3,73
x m
46 ,
7 3
m 20,501
= 3,06 m
2. Menghitung Daya Motor Penggerak Fan Cooling Tower
Menghitung daya fan
Daya fan =
fan Efisiensi
fan Tenaga
D.26 Fan hp = 0,031 hpft
2
Fig. 12.15, Perrys Handbook, 1997 Tenaga yang dibutuhkan = Luas cooling tower × 0,031 hpft
2
= 72,211 ft
2
× 0,031 hpft
2
= 9,29 hp Efisiensi fan = 75
Daya fan = 75
, 29
, 9
= 12,38 hp
Menghitung daya motor penggerak fan cooling tower
Efisiensi motor dipilih 85 . Tenaga motor =
85 ,
38 ,
12 = 14,57 hp = 15 hp
3. Menghitung Kebutuhan Zat Aditif
Dispersant
Konsentrasi dispersant yang diijeksikan ke dalam Cooling Tower
= 0,05 dari air umpan. Konsentrasi dispersant di tangki penyimpanan = 1
Kebutuhan dispersant = 0,05 × 40797,4103 kgjam = 84,457 kgjam
Suplai dispersant ke cooling tower = 0,1
84,457
= 844,567 kgjam ρ dispersant = 99η,θ8 kgm
3
Laju alir dispersant = 3
kgm 68
, 95
9 kgjam
44,567 8
D.27 = 0,848 m
3
jam
Asam Sulfat
Konsentrasi H
2
SO
4
yang diijeksikan ke dalam cooling tower = 0,01 dari air umpan.
Konsentrasi H
2
SO
4
di tangki penyimpanan = 98 Kebutuhan H
2
SO
4
= 0,01 × 40797,4103 kgjam = 16,891 kgjam
Suplai H
2
SO
4
ke bak penggumpal =
0,98 kgjam
891 ,
16
= 17,236 kgjam ρ H
2
SO
4
= 1.834 kgm
3
Laju alir H
2
SO
4
= 3
kgm 1.834
kgjam 17,236
= 0,0094 m
3
jam
Inhibitor
Konsentrasi inhibitor yang diijeksikan ke dalam cooling tower = 0,01 dari air umpan.
Konsentrasi inhibitor di tangki penyimpanan = 1 Kebutuhan inhibitor = 0,01 × 40797,4103 kgjam
= 407,97 kgjam Suplai inhibitor ke bak penggumpal =
0,10 kgjam
407,97
= 4079,7 kgjam ρ inhibitor = 2.η2θ,042 kgm
3
D.28
Laju alir inhibitor = 3
kgm 042
, 526
. 2
kgjam 4079,7
= 0,067 m
3
jam
4. Menghitung Make-Up Water
W
c
= aliran air sirkulasi masuk Cooling Tower = 41.00242 m
3
jam Water evaporation
W
e
We = 0,00085 Wc x T
1
-T
2
Eq. 12.10, Perrys, 1997 = 0,00085 x 41.00242 m
3
jam x 15 K = 21,691 m
3
.Kjam
Water drift loss W
d
= 0,002 x Wc = 0,002 x 41.00242 m
3
jam = 0,340 m
3
jam
Water blowdown W
b
= Wc S-1 S = rasio klorida dalam air sirkulasi terhadap air make up 3
–5, diambil S = 5
W
b
= 1
- 5
jam 3
m 129
, 170
= 21,266 m
3
jam W
m
= W
e
+ W
d
+ W
b
= 21,691 + 0,340 + 21,266 m
3
jam = 43,298 m
3
jam
D.29 Spesifikasi Cooling Tower CT-401 ditunjukkan pada Tabel D.11.
Tabel D.11 Spesifikasi Cooling Tower CT-401
Alat Cooling Tower
Kode CT-401
Fungsi Mendinginkan air pendingin yang telah digunakan
oleh peralatan proses dengan menggunakan media pendingin udara dan mengolah dari temperatur
45
o
C menjadi 30
o
C Tipe
Inducted Draft Cooling Tower Kapasitas
41.00242 m
3
jam Dimensi
Panjang 7,46 m
Lebar 3,73 m
Tinggi 4,60 m
Tenaga motor Daya fan 15 hp
Bahan Konstruksi Beton
Jumlah 1 buah
h. Cation Exchanger CE
– 401
Fungsi : Menghilangkan ion-ion positif yang terlarut dan
menghilangkan kesadahan air Tipe
: Tangki silinder vertikal diisi dengan resin penukar ion
1. Menghitung Luas Permukaan Resin
V Air masuk = kebutuhan + make up air boiler
= 1648.902 kgjam = 16,489 m
3
jam = 393 gpm
Siklus regenerasi = 8 jam
Total kation inlet = 62 ppm = 1 graingallon = 17,1 ppm
D.30 Total kation outlet
= 0 ppm Kation hilang
= 100 Kation exchanger = Asam lemah weakly acid, metilen akrilat
Kondisi operasi : Temperatur = 30
o
C Tabel 16-6, Perrys Handbook, 7th ed, 1997 pH = 6-8 Tabel 16-19, Perrys Handbook, 7th ed, 1997
Kapasitas resin = 0,75 eqL = 16,35 kgrain CaCO
3
ft
3
resin = 16,35 kgm
3
Maksimum flow = 8 gpmft
2
Densitas resin, ρ = 0,95 kgL = 59,307 lbft
3
Contoh kationnya = CaCO
3
Ca
2+
Ca
2+
yg hilang = kation hilang 100 x laju alir air gpm x total kation inlet kgraingallon x siklus regenerasi
menit. =
8 60
0,0036 298
, 252
100
= 439,088 kgrain Kebutuhan resin =
resin kapasitas
kgrain hilang
yang zat
= 35
, 16
439,088
= 26,86 ft
3
= 0,76 m
3
D.31 Luas permukan resin :
A
resin
= Laju alir air : flowrate max =
8 252,298
= 31,537 ft
2
2. Menghitung Diameter Cation Exchanger
D =
14 ,
3 2
537 ,
31 4
ft
= 6,34 ft = 1,93 m = 76,04 in Diambil diameter standar = 77 in = 1,96 m
Tinggi bed resin = kebutuhan resin : luas permukaan resin =
929 ,
2 0,761
= 0,259 m = 0,852 ft
3. Menghitung Tinggi Cation Exchanger
Tinggi tangki total = Tinggi bed total + Ruang kosong Ruang kosong = 75 × Tinggi bed untuk ekspansi saat
regenerasi = 0,195 m
Lapisan pasir = 50 × Tinggi bed = 0,129 m
D.32 Graver
dirancang dari anitrofit dengan tebaltinggi 12-14 in Powell, 1954.
Dipilih tinggi = 13 in = 0,3302 m
Tinggi bed total = H
bed resin
+ H
bed pasir
+ H
bed gravel
= 0,259 + 0,129 + 0,330 m = 0,719 m
= 2,361 ft Tinggi shell, Hs = H
bed total
+ H
ruang kosong
= 0,719 + 0,195 m = 0,914 m
= 2,999 ft
4. Menghitung Tekanan Desain
Menghitung tekanan vertikal bahan padat pada dasar tangki digunakan persamaan Jansen :
P
B
= Mc. Cabe and Smith, 1985
Dimana: P
B
= tekanan vertikal pada dasar tangki psi ρ
B
= densitas material, lbft³ = 59,307 lbft³ μ = koefisien friksi, 0,35 - 0,55 ; dipilih, μ = 0,4
K = rasio tekanan, 0.3 -0.6 ; dipilih, K = 0,5 Z
T
= tinggi total bahan dalam tangki, ft R = jari-jari tangki =12 D, ft
Diperoleh P
B
= 121,28 lbft
2
= 0,842 psi
R Z
K 2
μ c
B
T
e 1
K μ
2 g
g ρ
R
D.33 Tekanan lateral yg dialami dinding tangki P
L
= K × P
B
= 0,421 psi Tekanan total P
T
= 0,842 + 0,421 psi = 1,263 psi
P
operasi
= 14,7 psi P
desain
= 1,1 x P
operasi
+ P
T
= 17,559 psi
5. Menghitung Tebal Dinding Shell
Brownell Young, 1959, hal 254
Material yang direkomendasikan adalah Carbon Steel SA-283 Grade C
f = 12.650 psi Peters Timmerhause, 1991
E = 80 Brownell and Young, 1959, Tabel 13.2
c = 0,125 in ri = 38,5 in
Tebal shell = 0,25 in Tebal standar = ¼ in
6. Menghitung Tebal Head
OD = ID + 2 x t
s
= 77 in + 2 x 0,25 = 77,50 in Dipilih OD standar: OD = 77,5
rc = 78 icr = 4, 75
c P
. 6
, .
f r
. P
t
i
D.34
= 1,76 in
= 0,244 in Tebal standar = ¼ in
7. Menghitung Tinggi dan Volume Head
Untuk tebal dinding head =
1 4
in Untuk t
h
= ¼ in, dari Tabel 5.8 Brownell and Young Hal. 93, maka s
f
= 1 ½ – 2 in, dan direkomendasikan sf = 2 in.
Depth of dish b
2 2
2 icr
ID icr
rc rc
b
Brownell and Young, 1959, Hal. 87
2 2
75 ,
4 2
77 75
, 4
78 78
in
b b = 12,99 in
Tinggi head OA
OA = th + b + s
f
Brownell and Young, 1959, Hal. 87 = 0,25 + 12,99 + 2 in
= 15,24 in = 1,27 ft
icr r
3 .
4 1
w
c
c P
2 ,
f 2
w .
r .
P t
c h
D.35
Volume tanpa bagian s
f
V = 0,0000439 × ID
3
= 0,0000439 × 6,42
3
= 1,29 x 10
-2
ft
3
= 3,66 x 10
-4
m
3
Volume pada s
f
V
sf
= 0,25 × π × r
2
× s
f
= 0,25 × 3,14 × 6,422
2
× 0,051 = 0,038 m
3
V total = V pada s
f
+ V tanpa s
f
= 0,0385 m
3
Regenerasi Resin Menghitung kebutuhan regeneran
Regeneran yang digunakan adalah asam sulfat konsentrasi 4 volume Tabel 16-19, Perrys Handbook, 7th ed, 1997.
Kapasitas regeneran = 6,875 lb regeneranft³ resin Kebutuhan teoritis = Kapasitas regeneran × Kebutuhan
= 6,875 lb regeneranft³ resin × 26,86 ft
3
= 184,632 lb regeneran Kebutuhan teknis = 110 × Kebutuhan teoritis
= 110 x 184,632 = 203,095 lb regeneran
= 92,122 kg
D.36
Menghitung waktu regenerasi
Densitas regeneran = 8,526 lbgallon Flowrate
regenerasi = 5 gpmft² Powell, 1954
Waktu pencucian = 10 menit Volume regeneran =
regeneran densitas
teknis Kebutuhan
= 0,0902 m
3
= 23,822 gal Flowrate
air pencuci = 5 gpmft² Powell, 1954
Waktu regenerasi =
sin re
Luas Flowrate
regeneran Volume
=
2 2
ft 54
, 31
galminft 5
gal 23,822
= 0,151 menit Waktu pembilasan = 5 menit
Total waktu = 15,151 menit
Menghitung jumlah air pencuci dan pembilas V
bw
V
bw
= t pencucian + t pembilasan × Flowrate regenerasi × Luas resin
= 10 + 5 menit × 5 gpmft² x 31,54 ft² = 2.365,298 galonshift
D.37 Spesifikasi Cation Exchanger CE
–401 ditunjukkan pada Tabel D.12.
Tabel D.12 Spesifikasi Cation Exchanger CE-401
Alat Cation Exchanger
Kode CE-401
Fungsi Menghilangkan ion-ion positif yang terlarut dan
menghilangkan kesadahan air Bentuk
Silinder tegak vertikal dengan head berbentuk Torisperical
Kapasitas 16,489 m
3
jam Dimensi
Diameter shell D 1,960 M
Tinggi shell H
s
0,914 M Tebal shell t
s
0,250 In Tebal head t
h
0,250 In Tinggi atap
0,387 M Tekanan Desain
17,56 psi Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C AISI tipe 316
Jumlah 2 buah 1 cadangan
i. Anion Exchanger AE
– 401
Fungsi : Menghilangkan ion-ion negatif yang terlarut
dan menghilangkan kesadahan air Tipe
: Tangki silinder vertikal diisi dengan resin penukar ion
Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Cation Exchanger CE-401, diperoleh spesifikasi Anion Exchanger AE-401 sebagai
berikut :
D.38
Tabel D.13 Spesifikasi Anion Exchanger AE – 401
Alat Anion Exchanger
Kode AE-401
Fungsi Menghilangkan ion-ion negatif yang terlarut dan
menghilangkan kesadahan air Bentuk
Silinder tegak vertikal dengan head berbentuk torisperical
Kapasitas 16,489 m
3
jam Dimensi
Diameter shell D 2,08 m
Tinggi shell H
s
0,57 m Tebal shell t
s
0,25 in Tebal head t
h
0,25 in Tinggi atap
0,37 m Tekanan Desain
16,88 psi Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C AISI tipe 316
Jumlah 2 buah 1 cadangan
j. Deaerator DA-401
Fungsi : Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air, seperti: O
2
dan CO
2
, agar korosif dan kerak tidak terjadi, diinjeksikan hydrazine
O
2
scavanger serta senyawaan fosfat
Jenis : Tangki horizontal dengan head berbentuk ellips dilengkapi
sparger
1. Menghitung Volume Deaerator
Jumlah air umpan boiler = 1648.902 kgjam Kecepatan volumetrik air = 16,489 m
3
jam Densitas air = 992,86 kgm
3
= 61,98 lbmft
3
Waktu tinggal = 15 menit = 0,25 jam Volume air
= 16,489 m
3
jam × 0,25 jam
D.39 = 3,362 m
3
Over design = 20
Volume kolom = 4,034 m
3
2. Menentukan Dimensi Tangki
Volume tutup atas torrispherical flanged and dished head. V
d
= 0,1039D
3
Wallas V
tangki
= V shell + V torrispherical = ¼ π D
2
H + 0,1039D
3
+ 0,1039D
3
Diambil H
s
D = 5 V
kolom
= 3,144.D
2
5D + 0,2078D
3
4,034 m
3
= 4,1348 D
3
Sehingga : D = 0,992 m = 3,254 ft = 39,048 in
Digunakan diameter standar : D = 3,5 ft = 42 in = 1,067 m
H
s
= 17,5 ft = 210 in = 5,334 m Bahan isian : rasching ring metal
Packing size = 1 in
packing factor , Fp = 115
Tabel 11.2 Coulson, 1985:482
Kecepatan air kebutuhan air untuk steam, L
w
: L
w
= 13.350,795 kgjam = 3,709 kgs kecepatan steam
D.40
V
w
= 10 × 13.350,795 kgjam = 1.335,071 kgjam = 0,371 kgs
ρ
L
= 992,856 kgm
3
= 61,982 lbft
3
ρ
v
= 29,073 kgm
3
Chemcad μ
L
= 0,0008 kgm.s
L V
w w
LV
ρ ρ
V L
F
= 1,711 ΔP = 1η - 50 mm H
2
Om packing Coulson, 1985:492
Dari Fig. 11.44 Coulson hal 492, diambil ΔP = 1η mm H
2
Om packing
. Didapat K4 = 0,18
Pada flooding K4 = 80 Coulson, 1985:492
flooding =
100 80
, 18
,
= 47,43 85 memuaskan
h = HETP = D
0,3
Pers. 4-84, Ulrich, 1984:196 = 3,5 ft
0,3
= 1,456 ft = 0,44 m = 17,47 in ρ metal = 490 lb
m
ft
3
D.41
3. Menghitung Tekanan Desain
P abs = P operasi + P hidrostatis Pers 3.17, Brownell, 1959:46 P abs = 14,7 +
144 1
ρh
= 14,7 + 7,102 psi = 21,802 psi
Tekanan desain 5 -10 di atas tekanan kerja absolut Coulson, 1988:637. Tekanan desain yang dipilih 10 di atasnya.
P desain = 1,1 × P abs = 1,1 × 21,802 psi
= 23,98 psi
4. Menghitung Tebal Dinding Shell
C 0,6P
f.E P.r
t
s
Pers. 13.1 Brownell and Young, 1959 Dimana :
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 Grade C P = tekanan desain = 23,98 psi
f = allowable stress = 12.650 psi
Tabel 13.1 Brownell, 1959:251
E = 80 joint eficiency tipe double welded butt joint ri = jari-jari dalam shell = 21 in
C = corrosion allowance = 0,125 in10 tahun Diperoleh t
s
= 0,1748 in Digunakan t
s
standar = 0,1875 in
D.42 Standardisasi OD :
OD = ID + 2 t = 42 + 2 × 0,1875
= 42,375 in Dipilih OD standar = 48 in ; r
c
= 48 in ; icr = 3 in
5. Menghitung Tebal Head
=
98 ,
23 1
, -
0,8 12.650
21 98
, 23
885 ,
+ 0,125 in
= 0,222 in
Dipakai t
h
standar 0,250 in.
Spesifikasi deaerator DA-401 ditunjukkan pada Tabel D.14.
Tabel D.14 Spesifikasi Deaerator DA-401
Alat Deaerator
Kode DA-401
Fungsi Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air, seperti:
O
2
dan CO
2
, agar korosif dan kerak tidak terjadi, diinjeksikan hydrazine O
2
scavanger serta
senyawaan fosfat. Bentuk
Tangki horizontal dengan head berbentuk ellips dilengkapi sparger.
Bahan Isian Rasching ring metal
Diameter packing 1,00 in
Tinggi bed 0,44 m
Diameter bed 1,07 m
Dimensi Diameter shell D
1,07 m Tinggi shell H
s
5,33 m c
P 1
. .
f r
. P
. 885
, t
c h
D.43 Tebal shell t
s
0,1875 in Tebal head t
h
0,25 in Tekanan Desain
23,98 psi Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah
1 buah
k. Boiler
Fungsi alat : Untuk membangkitkan Hgh pressure steam
Tipe boiler : Water tube Tabel. 4.8, Urich, 1984:109
Kondisi operasi : Tekanan
= 8581 kPa Temperatur = 300
o
C Jumlah steam yg dibutuhkan, m
s
= 1648.902 kgjam = 16,489 m
3
jam
Dipergunakan bahan bakar solar Densitas = 870 kgm
3
Tabel 6-3, Ulrich, 1984:332 Kebutuhan bahan bakar sebagai berikut :
F x
eb h
h m
m
f s
f
Keterangan : m
f
= massa bahan bakar yang dipakai, lbjam m
s
= massa uap yang dihasilkan, lbjam H
v
= entalpi dari uap air Btulb H
f
= entalpi dari liquid, Btulb Pada T = 300
o
C
D.44 H
v
= 2.706,3 kJkg = 1.163,501 Btulb H
f
= 503,71 kJkg = 216,557 Btulb e
b
= efisiensi boiler = 90 Tabel 4.8, Urich, 1984:109 F = nilai kalor bahan bakar
Tabel 6-3, Ulrich, 1984:332 F = 42 MJm
3
= 42000000 Jkg = 726.420,968 Btulbm
m
f
= Btulb
968 ,
420 .
26 7
90 ,
Btulb 557
, 216
501 ,
163 .
1 lbjam
4 323.767,73
= 287,321 lb
m
jam = 468,951 kgjam = 212,712 m³jam = 244,497 literjam
Daya boiler:
5 ,
34 3
, 970
f f
h h
m hp
= 34,5
970,3 Btulb
216,557 -
1.163,501 lbjam
468,951
= 1,327 hp = 2 hp
Kapasitas boiler :
1000
f s
h h
m Q
= 306.590,035 Btujam = 323.469,625 kJjam
D.45 Kebutuhan air = 1,2 × Jumlah steam
= 1,2 x 1648.902 kgjam = 1762,30,498 kgjam
= 1774,98 m
3
jam Heating surface
: 1 hp boiler = 10 ft
2
Heating surface total = 10 × hp boiler
= 10 x 1,326 hp = 13,266 ft
2
= 1,232 m
2
Spesifikasi Boiler ditunjukkan pada Tabel D.15.
Tabel D.15 Spesifikasi Boiler
Alat Boiler
Fungsi Menghasilkan low pressure steam untuk
keperluan proses Tipe
Water tube boiler Jenis Steam
Low pressure satureted steam Heating surface
1,232 m
2
Kapasitas 323.469,625 kJjam
Bahan Bakar Solar
Kebutuhan BBM 0,244 m
3
jam Power
2 hp Jumlah
1 buah
D.46
l. Filter Water Tank TP-404
Fungsi alat : Untuk menampung air keluaran sand filter
Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom dan atap head berbentuk kerucut conical
Tekanan : 101,15 kPa = 1 atm
Temperatur : 30
o
C = 86
o
F
1. Menghitung Volume Tangki
Kebutuhan air proses = Air output sand filter = 40,3448 m
3
jam = 40344,8 kgjam Waktu tinggal = 1 jam
V H
2
O = Jumlah air x Waktu tinggal = 40,3448 m
3
jam x 1 jam = 40,3448 m
3
Safety factor = 20 Peter and Timmerhaus, 1991, Hal:37
Volume tangki = 1,2 x V H
2
O = 1,2 x 40,3448 m
3
= 48,328 m
3
2. Menghitung Diameter dan Tinggi Tangki
Rasio HD yang di ambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang paling kecil. Berdasarkan Tabel 4-27, Ulrich, 1984,
dimana H
s
D 2. Berdasarkan Brownell and Young, untuk large tank
berlaku : D = 8H3
H = 0,375 D
D.47 V = 14 x π x D
2
x H D = 4V
π x H
0,5
= 32V3μ
0,5
Sehingga diperoleh: D = 11,08 m = 36,34 ft H = 4,15 m = 13,63 ft
Nilai standar Brownell and Young, App. E, Item 1, Hal. 346 : D = 40 ft = 12,19 m = 480 in
H = 12 ft = 3,66 m = 144 in Maka,
Volume tangki = 15,079,645 ft
3
= 427,008 m
3
Diperoleh data Brownell and Young, App. E, Item 2, Hal. 347 : Number of courses
= 2 Lebar plate standar = 6 ft
3. Menghitung Tekanan Desain
P
abs
= P
operasi
+ P
hidrostatis
H
liquid
= V
liquid
V
tangki
x H
tangki
= 427,008 m
3
333,607 m
3
x 3,66 m
= 2,86 m = 9,38 ft = 112,50 in Dimana ρ = 992,8ηθ kgm
3
= 61,982 lbft
3
Dimana, P
hidrostatis
:
P
hidrostatis
=
144
c L
g g
H
Pers. 3.17, Brownell, 1959
= 4,035 psi P
operasi
= 14,7 psi
D.48 Maka, P
abs
= 18,735 psi Tekanan desain 5-10 diatas tekanan absolut Coulson, 1988,
Hal:637. Tekanan desain yang dipilih 5 diatasnya. Tekanan desain pada ring ke-1 paling bawah :
P
desain
= 1,05 x 18,735 psi = 19,67 psi Tabel D.16 Hasil perhitungan P
design
pada berbagai ketinggian cairan :
Course H
liquid
ft P
hid
psi P
abs
psi P
desain
psi 1
9,375 4,035
18,735 19,67
2 3,375
1,453 16,153
16,96
4. Menentukan Tebal Plate
Keterangan : F = 12.650 Brownell and Young, 1959, Tabel 13.1 untuk T = -20 -
650
o
F E = 0,8 Jenis sambungan las : single-butt weld
C = 0,125 Coulson, Vol 6, Hal. 217 Maka,
t
s
=
125 ,
67 ,
19 6
, 8
, 650
. 12
2 480
67 ,
19
t
s
= 0,592 in Diambil tebal plate standar =
10 16
in C
P E
f ri
P t
s
6
, .
.
D.49
5. Menentukan Panjang Plate
Untuk menghitung panjang shell, persamaan yang digunakan adalah :
L = Keterangan :
L = panjang plate, in D
o
= diameter luar shell, in n = jumlah plate
Weld length = Banyak plate pada sekeliling plate x Banyak
sambungan pengelasan vertikal = n x Butt welding
Panjang shell untuk course 1 : D
o
= D
i
+ 2 x t
s
= 480 + 2 x
10 16
= 481,25 in n = 2 buah
Butt welded = 0,156 Brownell and Young, Hal. 254
Maka, L =
= 62,99 ft
n weld
D
o
12. length
- π.
2 12
0,156 2
- 25
, 481
3,14
D.50
6. Desain Atap
Perhitungan sudut elemen conis Bentuk atap yang digunakan adalah conical konis. Untuk roof
with large diameter yang menggunakan pengelasan lap joint,
minimal desain lap yang diizinkan adalah 1 in dengan tebal plate
minimal
3 16
in. Besar sudut elemen konis dihitung dengan persamaan :
Pers. 4.6, Brownell and Young, 1959 Keterangan :
= sudut elemen konis dengan horizontal D = diameter tangki, ft
t = tebal cone head, in Digunakan tebal konis t = 0,625 in
Maka, min sin = 0,149
= 8,559
o
Pemeriksaan compressive stress yang diizinkan f
allowable
= Keterangan :
f
allowable
= compressive stress yang diizinkan, psi t = tebal konis, in
r = jari-jari lekukan curvature, in Dimana, r =
= 315,273 ft
6
t 1
1,5 x10 yield point
r 3
sin
6D t
D 430
sin min
D.51 = 3.783,276 in
Yield point = 30.000
Tabel 3.1, Brownell and Young, 1959, Hal. 37 Maka, f
allowable
= 2.973,613 Dimana f
allowable
Yield point3 = 2.973,613 10.000 Maka, tebal plate = 0,625 in dapat digunakan.
Perhitungan tinggi atap
Gambar D.2 Jari-jari lekukan untuk atap konis Tinggi atap dapat dihitung dengan korelasi sudut pada gambar :
tan = Dimana: tan = 0,151
Maka, H = 3,01 ft = 0,918 m Menghitung tinggi total tangki penyimpanan air
H
tangki
= H
shell
+ H
roff
= 12 ft + 3,01 ft = 15,01 ft
= 4,56 m
o
90
r
2 D
90
sin 6D
horizontal dengan
konis elemen
sudut
D = diameter tangki,ft
r = jari-jari, in
h
D H
2 1
D.52
7. Desain Lantai
Untuk memudahkan pengelasan dan mengizinkan terjadinya korosi, pada lantai dipakai plat dengan tebal minimal ¼ in.
Tegangan yang bekerja pada plat yang digunakan pada lantai harus diperiksa agar diketahui apakah plat yang digunakan memenuhi
persyaratan atau tidak Brownell and Young, 1959. Menghitung tekanan yang bekerja pada bottom
Menghitung compressive stress yang dihasilkan oleh berat cairan
w = 2,205 lb S
1
= 0,000012 psi
Menghitung compressive stress yang dihasilkan oleh berat shell
Keterangan : X = tinggi tangki, ft = 15,01 ft
ρ
S
= densitas shell = 489 lbft
3
Tabel 6, Peter and Timmerhaus
Maka,
S
2
= 50,97 psi Tegangan total yang bekerja pada lantai :
2 1
4 1
i
D w
S
144
2 s
X S
144 489
01 ,
15
2
S
D.53 S
t
= S
1
+ S
2
= 0,000012 + 50,97 psi = 50,972 psi
Batas tegangan lantai yang diizinkan : S
t
Tegangan bahan plat f x Efisiensi pengelasan E 50,972 14.000 memenuhi
Tabel D.17 Spesifikasi Filtered Water Tank TP-404
Alat Filtered Water Tank
Kode TP-404
Fungsi Menampung air keluaran sand filter sebanyak
40,3448 m
3
jam Bentuk
Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan atap head berbentuk conical Kapasitas
400,328 m
3
Dimensi Diameter shell D
12,19 m Tinggi shell H
s
3,66 m Tebal shell t
s
0,625 in Tinggi atap
0,9175 m Tebal lantai
0,1875 in Jumlah courses
2 buah Tutup atas
Bentuk conical Tekanan desain
19,67 psi Tebal head
0,625 in Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah
1 buah
D.54
m. Tangki Air Domestik
Fungsi alat : Tempat penyimpanan bahan baku air untuk keperluan
umum dan sanitasi Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan atap head berbentuk kerucut conical Tekanan
: 101,15 kPa = 1 atm Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Filtered Water Tank
TP-104, diperoleh spesifikasi Tangki Air Domestik sebagai berikut :
Tabel D.18 Spesifikasi Tangki Air Domestik
Alat Tangki Air Domestik
Fungsi Tempat penyimpanan bahan baku air untuk
keperluan umum dan sanitasi Bentuk
Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan atap head berbentuk conical Kapasitas
33,64 m
3
Dimensi Diameter shell D
4,572 m Tinggi shell H
s
1,829 m Tebal shell t
s
0,3125 in Tinggi atap
0,8425 m Tebal lantai
0,1875 in Jumlah courses
2 Buah Tutup atas
Bentuk conical Tekanan desain
16,74 psi Tebal head
0,3125 in Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah
1 buah
D.55
n. Tangki Air Hydrant
Fungsi alat : Tempat penyimpanan air untuk keperluan pemadam
kebakaran pada suhu 30
o
C dan pada tekanan atmosferik selama 7 hari
Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom dan atap head berbentuk kerucut conical
Tekanan : 101,15 kPa = 1 atm
Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Filtered Water Tank
TP-104, diperoleh spesifikasi Tangki Air Hydrant sebagai berikut :
Tabel D.19 Spesifikasi Tangki Air Hydrant
Alat Tangki Air Hydrant
Fungsi Tempat penyimpanan air untuk keperluan pemadam
kebakaran pada suhu 30
o
C dan pada tekanan atmosferik selama 7 hari
Bentuk Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat
bottom dan atap head berbentuk conical
Kapasitas 2,55 m
3
Dimensi Diameter shell D
2,438 m Tinggi shell H
s
0,914 m Tebal shell t
s
0,250 in Tinggi atap
0,091 m Tebal lantai
0,1875 in Jumlah courses
1 buah Tutup atas
Bentuk conical Tekanan desain
16,24 psi Tebal head
0,25 in Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah
1 buah
D.56
o. Tangki Air Kondensat TP-408
Fungsi alat : Tempat penyimpanan air kondensat
Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom dan atap head berbentuk kerucut conical
Tekanan : 101,15 kPa = 1 atm
Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Filtered Water Tank
TP-404, diperoleh spesifikasi Tangki Air Kondensat TP-408 sebagai berikut :
Tabel D.20 Spesifikasi Tangki Air Kondensat TP-408
Alat Tangki Air Kondensat
Kode TP-408
Fungsi Tempat penyimpanan air kondensat
Bentuk Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat
bottom dan atap head berbentuk conical
Kapasitas 4.270,079 m
3
Dimensi Diameter shell D
24,38 m Tinggi shell H
s
9,14 m Tebal shell t
s
1,00 in Tinggi atap
2,31 m Tebal lantai
0,34 in Jumlah courses
4 buah Tutup atas
Bentuk conical Tekanan desain
25,68 psi Tebal head
1,00 in Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah
1 buah
D.57
p. Tangki Air Umpan Boiler TP-411
Fungsi alat : Tempat penyimpanan air untuk bahan baku umpan
boiler Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan atap head berbentuk kerucut conical Tekanan
: 101,15 kPa = 1 atm Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Filtered Water Tank
TP-404, diperoleh spesifikasi Tangki Air Boiler sebagai berikut :
Tabel D.21 Spesifikasi Tangki Air Boiler
Alat Tangki Air Boiler
Kode TP-411
Fungsi Tempat penyimpanan air untuk keperluan umpan
boiler pada suhu 30
o
C dan pada tekanan atmosferik selama 1 hari
Bentuk Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat
bottom dan atap head berbentuk conical
Kapasitas 4.270,079 m
3
Dimensi Diameter shell D
24,38 m Tinggi shell H
s
9,14 m Tebal shell t
s
1,50 in Tinggi atap
1,52 m Tebal lantai
0,25 in Jumlah courses
5 buah Tutup atas
Bentuk conical Tekanan desain
26,71 psi Tebal head
1,50 in Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah
1 buah
D.58
q. Tangki Asam Sulfat TP-407
Fungsi alat : Tempat menyiapkan dan menyimpan asam sulfat konsentrasi 98 selama 30 hari sebagai regenerasi
resin penukar kation dan injeksi ke cooling tower Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan atap head berbentuk kerucut conical Tekanan
: 101,1500 kPa = 1 atm Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Filtered Water Tank
TP-404, diperoleh spesifikasi Tangki Asam Sulfat TP-407 sebagai berikut.
Tabel D.22 Spesifikasi Tangki Asam Sulfat TP-407
Alat Tangki Asam Sulfat
Kode TP-407
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan asam sulfat
konsentrasi 98 selama 30 hari sebagai regeneran resin penukar kation dan injeksi ke cooling tower
Bentuk Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat
bottom dan atap head berbentuk conical
Kapasitas 16,013 m
3
Dimensi Diameter shell D
3,66 m Tinggi shell H
s
1,52 m Tebal shell t
s
0,25 in Tinggi atap
0,21 m Jumlah courses
1 buah Tutup atas
Bentuk conical Tekanan desain
17,09 psi Tebal head
0,25 in Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
D.59 Jumlah
1 buah
r. Tangki Air Demin TP-409
Fungsi alat : Tempat menampung air demin keluaran Anion Exchanger
Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom dan atap head berbentuk kerucut conical
Tekanan : 101,15 kPa = 1 atm
Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Filtered Water Tank
TP-404, diperoleh spesifikasi Tangki Air Demin TP-409 sebagai berikut :
Tabel D.23 Spesifikasi Tangki Air Demin TP-409
Alat Tangki Air Demin
Kode TP-409
Fungsi Menampung air demin keluaran anion exchanger
pada suhu 30
o
C dan pada tekanan atmosferik selama 1 hari
Bentuk Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat
bottom dan atap head berbentuk conical
Kapasitas 1.650,333 m
3
Dimensi Diameter shell D 18,288 M
Tinggi shell H
s
7,315 M Tebal shell t
s
1,000 In Tinggi atap
1,288 M Jumlah courses
3 Buah Tutup atas
Bentuk conical Tekanan desain
23,19 psi
D.60 Tebal head
1,000 in Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah
1 buah
s. Tangki Air Proses
Fungsi alat : Tempat menampung air proses keluaran tangki air
demin Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan atap head berbentuk kerucut conical Tekanan
: 101,15 kPa = 1 atm Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Filtered Water Tank
TP-104, diperoleh spesifikasi Tangki Air Proses sebagai berikut :
Tabel D.24 Spesifikasi Tangki Air Proses
Alat Tangki Air Proses
Fungsi Menampung air proses keluaran dari tangki air demin
pada suhu 30
o
C dan pada tekanan atmosferik selama 1 shift 8 jam
Bentuk Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat
bottom dan atap head berbentuk conical
Kapasitas 420,114 m
3
Dimensi Diameter shell D
12,192 m Tinggi shell H
s
4,575 m Tebal shell t
s
0,625 in Tinggi atap
0,918 m Jumlah courses
2 buah Tutup atas
Bentuk conical Tekanan desain
19,88 psi Tebal head
0,625 in
D.61 Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah
1 buah
t. Tangki Alum TP-401
Fungsi alat : Tempat menyiapkan dan menampung larutan alum
konsentrasi 55 volume selama 1 minggu untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal BP
Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom dan atap head berbentuk kerucut conical
Diketahui : Tekanan
= 101,15 kPa = 1 atm Temperatur = 30
o
C = 86
o
F Konsentrasi alum di storage = 55 Sumber: Data MSDS
Kebutuhan alum = konsentasi alum di BP x laju alir air di BP = 43,708 kgjam
Supplay alum ke BP = kebutuhan alumkonsentrasi alum di storage = 79,469 kgjam
Densitas alum = 1.307 kgm
3
Laju alir alum = supplay alum ke BPdensitas alum = 0,0608 m
3
jam Waktu tinggal = 7 hari
Volume tangki : Overdesign
= 20 Volume tangki = 10080 x 0,0608 m
3
jam x 7 hari x 24 jam = 12,258 m
3
D.62 Dimensi tangki :
HD = 1,2 V
tangki
= V
shell
+ 2 x V
head
12,258 m
3
= ¼ π D
2
H + 2 x 0,000049 D
3
12,258 m
3
= ¼ x 3,14 x 1,2 D
3
+ 2 x 0,000049 D
3
12,258 m
3
= 0,9421D
3
D =
3 1
9421 ,
258 ,
12
= 2,35 m Sehingga diperoleh :
D = 92,59 in H = 1,2 x 92,59
= 111,12 in Diambil standar :
D
stantar
= 93 in
= 7,75 ft = 2,36 m
H
stantar
= 112 in
= 9,33 ft = 3,54 m
Menghitung Tekanan Desain
H
L
= V
L
V
T
x H
T
= 2,35 m = 7,72 ft P
abs
= P
operasi
+ P
hidrostatis
D.63 Dimana, P
hidrostatis
:
P
hidrostatis
=
144
c L
g g
H
Pers. 3.17, Brownell, 1959
= 4,37 psi P
operasi
= 14,7 psi Maka, P
abs
= 19,07 psi
Tekanan desain 5-10 diatas tekanan absolut Coulson, 1988, Hal:637. Tekanan desain yang dipilih 5 diatasnya. Tekanan
desain pada ring ke-1 paling bawah : P
desain
= 1,05 x 19,07 psi = 20,03 psi Tabel D.25 Hasil perhitungan P
desain
setiap courses Courses H
L
ft P
hidrostatis
psi P
absolute
psi P
desain
psi 1
7,72 4,37
19,07 20,03
2 1,72
0,05 14,75
15,49
Menentukan Tebal Shell
Pers. 14.31, Brownell, 1959:275 Keterangan :
t
s
= tebal dinding shell, in P = tekanan desain, psi
ri = jari-jari tangki, in f = nilai tegangan material, psi
Digunakan material Carbon Steel SA-283 Grade C = 12.650 Brownell and Young, 1959, Tabel 13.1 untuk T = -20-650
o
F C
P E
f ri
P t
s
6
, .
.
D.64 E = efisiensi sambungan
= 0,8 Jenis sambungan las : single-butt weld C = korosi yang diizinkan
= 0,125 Coulson, Vol 6, Hal. 217 Maka,
t
s
= 0,233 in Tabel D.26 Hasil perhitungan tebal shell setiap courses
Courses t in
t
s standar
in 1
0,217 0,25
2 0,196
0,25
Desain Atap
Gambar D.3 Torrispherical Dishead Head Tabel 5.7, Brownel Young, Hal : 91, untuk nilai
OD = 93,5 in icr = 5,875 in
r = 96 in Menentukan tebal head
Brownell Young, 1959, Hal. 138 Keterangan :
t
h
= tebal head, in
OD
ID A
B icr
b = tingi dish
a t
r
OA
sf
C
C P
E f
W r
P t
h
2
, 2
D.65 r = radius crown, in
W = faktor intensifikasi stress
W = = 1,38
Maka, t
h
= 0,256 in Digunakan dalam keadaan standar :
Tebal head = 0,3125 in
Tebal bottom = 0,3125 in Menentukan tinggi head
Dari Tabel 5.6, Brownel Young, Hal. 88, untuk nilai t
h
= 0,3125 in maka sf = 1,5
– 3. Dipilih : sf = 3 in
Menentukan BC BC = r + icr = 101,88 in
Menentukan AB AB = ID2
– icr = 40,42 in Menentukan b
= 3,3838 in = 3,76 in
Menentukan OA OA = t
h
+ b + sf = 5,80 in
icr
r
c
3 .
4 1
2 2
AB BC
r b
D.66 Tinggi total, H
t
= H
s
+ H
head
= 8,20 ft = 2,49 m
Perancangan Pengadukan
Daya motor Daya motor yang digunakan =
motor Efisiensi
input Daya
Kebutuhan daya teoritis P = N
p
. ρ
mix
. N
3
.D
i 5
Pers. 3.4-2, Geankoplis, 1978
Keterangan : P = power W
N
p
= Power Number N = kecepatan impeller rps
ρ
mix
= densitas larutan = 1.307 kgm
3
= 81,593 lbft
3
D
I
= diameter impeller, m N
Re
=
mix I
mix
D N
2
. .
Pers. 3.4-1, Geankoplis, 1978 Viskositas campuran:
μ
mix
= 19,626 cp = 0,0196 kgm.s
Jumlah pengaduk yang dibutuhkan N =
ID WELH
Rase, Pers. 8.9, Hal. 345, 1977 : Keterangan :
D.67 ID
= diameter dalam tangki, ft WELH = water equivalent liquid height
= Tinggi cairan H x sp. Gr Tinggi cairan H
= 2,798 ft = 0,853 m Densitas air pada 4
o
C = 1.000 kgm
3
Densitas larutan = 1.307 kgm
3
Spesific gravity sg =
air laru
tan
=
3 kgm
1.000 3
kgm 307
. 1
= 1,307 WELH = 0,853 m x 1,307
= 1,115 m Jumlah pengaduk, n =
ID WELH
= m
72 ,
7 m
115 ,
1
= 0,144 dipakai 1 buah pengaduk Kecepatan putaran pengaduk dicari dengan persamaan
berikut : N =
m 7,72
x 2
,115m 1
m 72
, 7
3,14 600
I 2.D
WELH I
π.D 600
N = 39,27 rpm = 0,65 rps
D.68
N
Re
=
mix mix
I
N D
. .
2
Pers. 3.4-1, Geankoplis, 1978
= s
m kg
m kg
rps m
. 0196
, 307
. 1
65 ,
72 ,
7
3 2
= 243.235,651 Dari Figure 3.4-4 Geankoplis, untuk six blade turbine, Np
=1,5.
Kebutuhan daya teoritis : P =
17 ,
32 550
. .
.
5 3
x D
N N
I mix
p
Pers. 3.4-2, Geankoplis, 1978
=
32,17 x
550 5
,72m 7
x 3
rps 0,65
x 3
.307kgm 1
x 1,5
= 0,143 hp Daya yang hilang gland loss
P
hilang
= 10 P
teoritis
MV. Joshi = 0,1 x 0,143 hp
= 0,0143 hp Daya input
P
input
= P
teoritis
+ P
hilang
= 0,143 hp + 0,0143 hp = 0,157 hp
Efisiensi motor
Efisiensi motor = 80 Daya motor yang digunakan
D.69
P = 0,157
80 100
x hp
= 0,196 hp Dipakai daya P = 1 hp
Tabel D.27 Spesifikasi Tangki Alum TP-401
Alat Tangki Alum
Kode TP-401
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan alum
konsentrasi 55 volum selama 7 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat
bottom dan atap head berbentuk conical
Kapasitas 12,258 m
3
Dimensi Diameter shell D
2,36 m Tinggi shell H
s
3,54 m Tebal shell t
s
0,25 in Tinggi atap
5,80 in Jumlah courses
2 buah Tutup atas
Bentuk conical Tekanan desain
20,03 psi Tebal head
0,3125 in Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah
1 buah
D.70
u. Tangki Kaporit TP-402
Fungsi alat : Tempat menyiapkan dan menampung larutan kaporit
konsentrasi 30 volume selama 3 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal
Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom dan atap head berbentuk kerucut conical
Tekanan : 101,15 kPa = 1 atm
Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Tangki Alum TP-
401, diperoleh spesifikasi Tangki Kaporit TP-402 sebagai berikut :
Tabel D.28 Spesifikasi Tangki Kaporit TP-402
Alat Tangki Kaporit
Kode TP-402
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan Kaporit
konsentrasi 30 volume selama 3 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat
bottom dan atap head berbentuk conical
Kapasitas 72,397 m
3
Dimensi Diameter shell D
6,096 m Tinggi shell H
s
3,658 m Tebal shell t
s
0,375 in Tinggi atap
1,444 m Tebal Head
0,375 in Jumlah courses
2 buah Tutup atas
Bentuk conical Tekanan desain
18,66 psi Power motor
1 hp
D.71 Bahan konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah
1 buah
v. Tangki Dispersant TP-406
Fungsi alat : Tempat penyimpanan dispersant untuk diinjeksikan ke
cooling tower Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan atap berbentuk torrispherical Tekanan
: 101,15 kPa = 1 atm Temperatur : 30
o
C = 86
o
F
Menghitung Volume Tangki
Konsentrasi dispersant di Cooling Tower = 0,05 Konsentrasi dispersant di Storage = 10
Kebutuhan dispersant di Cooling Tower = Konsentrasi dispersant di cooling tower x Jumlah air di cooling
tower = 84.457 kgjam
Suplai dispersant 10 ke cooling tower = Kebutuhan dispersant Konsentrasi dispersant di storage
= 84,457 kgjam10 = 844,567 kgjam
D.72 Densitas dispersant = 995,68 kgm
3
Jumlah dispersant = Suplai dispersant 10 Densitas dispersant = 844,567 kgjam995,68 kgm
3
= 0,848 m
3
jam Waktu tinggal = 7 hari
V dispersant = Jumlah dispersant x Waktu tinggal = 0,848 m
3
jam x 7 hari x 24 jam = 71,252 m
3
Safety factor = 20 Peter and Timmerhaus, 1991, Hal:37
Volume tangki = 1,2 x V dispersant = 1,2 x 71,252 m
3
= 85,502 m
3
Menghitung Diameter dan Tinggi Tangki
Tutup atas tangki = torrispherical Tutup bawah tangki = torrispherical
V
tangki
= V
shell
+ 2 x V
head
= ¼ π ID
2
H + 2 x 0,000049 ID
3
Rasio HD yang diambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang paling kecil. Hasil trial rasio HD terhadap luas tangki dapat
dilihat pada tabel berikut.
D.73 Tabel D.29 Hasil trial rasio HD terhadap luas tangki
Trial HD
D ft H ft
A ft
2
V
silinder
, ft
3
V
head,
ft
3
V
sf
, ft
3
Vtotal ft
3
1 0.1
26.0549 2.6055 1317.6668 1388.4805
1497.6486 133.2262 3019.3553 2
0.2 22.9364 4.5873 1186.3107
1894.4255 1021.6866 103.2432 3019.3553
3 0.3
20.9249 6.2775 1124.8433 2157.6590
775.7677 85.9286
3019.3553 4
0.4 19.4754 7.7902 1093.4941
2319.4625 625.4571
74.4357 3019.3553
5 0.5
18.3600 9.1800 1077.6756 2429.1693
524.0322 66.1538
3019.3553 6
0.6 17.4636 10.4782 1070.7738
2508.5414 450.9622
59.8517 3019.3553
7 0.7
16.7204 11.7043 1069.3667 2568.6829
395.8062 54.8662
3019.3553 8
0.72 16.5863 11.9422 1069.5577
2579.0074 386.3583
53.9896 3019.3553
9 0.73
16.5209 12.0602 1069.7022 2583.9892
381.8018 53.5643
3019.3553 10
0.74 16.4564 12.1778 1069.8776
2588.8563 377.3518
53.1472 3019.3553
Ditentukan HID = 0,7 H
= 0,7 ID Maka,
ID = 16,72 ft = 200,64 in = 5,09 m H = 11,70 ft = 140,45 in = 3,56 m
Diambil nilai standar: ID = 17 ft = 204 in
H = 12 ft = 144 in Lebar plat standar = 6 ft
Jumlah plat = Hlebar plat = 126 = 2 plat
Volume tangki =
� 4
2
� =
� 4
17 ��
2
12 ��
= 2.723,761 ft
3
D.74
Menghitung Tekanan Desain
H
L
= V
L
V
T
x H
T
= 4,05 m = 13,30 ft P
abs
= P
operasi
+ P
hidrostatis
Dimana, P
hidrostatis
:
P
hidrostatis
=
144
c L
g g
H
Pers. 3.17, Brownell, 1959
= 5,72 psi P
operasi
= 14,7 psi Maka, P
abs
= 20,42 psi
Tekanan desain 5-10 diatas tekanan absolut Coulson, 1988, Hal:637. Tekanan desain yang dipilih 5 diatasnya. Tekanan
desain pada ring ke-1 paling bawah : P
desain
= 1,05 x 20,42 psi = 21,44 psi Tabel D.30 Hasil perhitungan P
desain
setiap courses Courses H
L
ft P
hidrostatis
psi P
absolute
psi P
desain
psi 1
13,30 5,72
20,42 21,45
2 7,30
3,14 26,15
27,46 3
1,30 0,56
5,72 6,01
Menentukan Tebal Shell
Pers. 14.31, Brownell, 1959:275 Keterangan :
t
s
= tebal dinding shell, in P = tekanan desain, psi
C P
E f
ri P
t
s
6
, .
.
D.75 ri = jari-jari tangki, in
f = nilai tegangan material, psi Digunakan material Mild Steel SA-7, SA-283 Grade C AISI
316 = 12.650 Brownell and Young, 1959, Tabel 13.1 untuk T = -
20 - 650
o
F E = efisiensi sambungan
= 0,8 Jenis sambungan las : single-butt weld C = korosi yang diizinkan
= 0,125 Coulson, Vol 6, Hal. 217 Maka,
t
s
= 0,143 in Diambil tebal shell standar = 0,1875 in.
Maka, OD = ID + 2 x t
s
= 201,02 in
= 202 in standar = 16,83 ft = 5,13 m
Desain Atap
Gambar D.4 Torrispherical Dishead Head
OD
ID A
B icr
b = tingi dish
a t
r
OA
sf
C
D.76 Tabel 5.7, Brownel Young, Hal : 91, untuk nilai
OD = 202 in icr = 12,25 in
r = 170 in Menentukan tebal head
Brownell Young, 1959, Hal. 138 Keterangan :
t
h
= tebal head, in r = radius crown, in
W = faktor intensifikasi stress
W = = 1,68
Maka, t
h
= 0,428 in Digunakan dalam keadaan standar :
Tebal head = 0,50 in
Tebal bottom = 0,50 in Menentukan tinggi head
Dari Tabel 5.6, Brownel Young, Hal. 88, untuk nilai t
h
= 0,25 in :
sf = 1,5 – 3
Dipilih : sf = 3 in C
P E
f W
r P
t
h
2
, 2
icr
r
c
3 .
4 1
D.77 Menentukan BC
BC = r + icr = 182,25 in Menentukan AB
AB = ID2 – icr = 89,75 in
Menentukan b = 3,3838 in
= 11,38 in Menentukan OA
OA = t
h
+ b + sf = 14,88 in
= 0,38 m Tinggi total, H
t
= H
s
+ H
head
= 158,88 in = 13,24 ft = 4,04 m
Perancangan Pengadukan
Daya motor Daya motor yang digunakan :=
motor Efisiensi
input Daya
Kebutuhan daya teoritis P = N
p
. ρ
mix
. N
3
.D
i 5
Pers. 3.4-2, Geankoplis, 1978 Keterangan :
P = power W N
p
= Power Number N = kecepatan impeller rps
ρ
mix
= densitas larutan = 995,68 kgm
3
= 62,1583 lbft
3 2
2
AB BC
r b
D.78 D
I
= diameter impeller, m N
Re
=
mix I
mix
D N
2
. .
Pers. 3.4-1, Geankoplis, 1978 Viskositas campuran:
μ
mix
= 12,112 cp = 0,012 kgm.s
Jumlah pengaduk yang dibutuhkan N =
ID WELH
Rase, Pers. 8.9, Hal. 345, 1977 : Keterangan :
ID = diameter dalam reaktor, ft
WELH = water equivalent liquid height = Tinggi cairan H x sp. Gr
Tinggi cairan H = 13,30 ft = 4,05 m
Densitas air pada 4
o
C = 1.000 kgm
3
Densitas larutan = 995,68 kgm
3
Spesific gravity sg =
air laru
tan
=
3 kgm
1.000 3
kgm 68
, 995
= 0,9957 WELH = 4,05 m x 0,9957
= 4,04 m
D.79
Jumlah pengaduk, n = ID
WELH
= m
18 ,
5 m
04 ,
4
= 0,78 dipakai 1 buah pengaduk
Kecepatan putaran pengaduk dicari dengan persamaan berikut :
N =
m 5,18
2 ,04m
4 m
18 ,
5 3,14
600 I
2.D WELH
I π.D
600
N = 23,005 rpm = 0,383 rps
N
Re
=
mix mix
I
N D
. .
2
Pers. 3.4-1, Geankoplis, 1978
= kgm.s
012 ,
3 995,68
0,383 2
m 5,18
m kg
rps
= 846.290,832 Dari Figure 3.4-4 Geankoplis, untuk six blade turbine, Np
=1,5. Kebutuhan daya teoritis :
P =
17 ,
32 550
. .
.
5 3
x D
N N
I mix
p
Pers. 3.4-2, Geankoplis, 1978
=
32,17 x
550 5
,18m 5
x 3
rps 0,383
x 3
kgm 68
, 995
x 1,5
= 17,77 hp
D.80 Daya yang hilang gland loss
P
hilang
= 10 P
teoritis
MV. Joshi = 0,1 x 17,77 hp
= 1,777 hp Daya input
P
input
= P
teoritis
+ P
hilang
= 17,77 hp + 1,777 hp = 19,55 hp
Efisiensi motor
Efisiensi motor = 80 Daya motor yang digunakan
P = 55
, 19
80 100
x hp
= 24,44 hp Dipakai daya P = 25 hp
Tabel D.31 Spesifikasi Tangki Dispersant TP-406
Alat Tangki Dispersant
Kode TP-406
Fungsi Tempat penyimpanan dispersant untuk diinjeksikan ke
Cooling Tower Bentuk
Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom dan atap head berbentuk torrispherical
Dimensi Diameter shell D
204 in Tinggi shell Hs
144 in Tebal shell t
s
0,1875 in Tinggi head
14,88 in
D.81 Tipe head
Torrispherical Dished Head Tebal head
0,50 in Tipe pengaduk
Six Blade Flat Turbine Jumlah pengaduk
1 buah Power Motor
25 hp
w. Tangki Inhibitor TP-405
Fungsi alat : Tempat penyimpanan inhibitor untuk diinjeksikan ke
Cooling Tower Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan head berbentuk torrispherical Tekanan
: 101,15 kPa = 1 atm Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Tangki Dispersant
TP-406, diperoleh spesifikasi Tangki Inhibitor TP-405 sebagai berikut :
Tabel D.32 Spesifikasi Tangki Inhibitor TP-406
Alat Tangki Inhibitor
Kode TP-406
Fungsi Tempat penyimpanan inhibitor untuk diinjeksikan ke
Cooling Tower Bentuk
Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom dan atap head berbentuk torrispherical
Dimensi Diameter shell D
240 In Tinggi shell H
s
240 in Tebal shell t
s
0,750 in Tinggi head
21,710 in
D.82 Tipe head
Torrispherical Dished Head Tebal head
2,00 in Tipe pengaduk
Six Blade Flat Turbine Power Motor
58 hp
x. Tangki NaOH TP-403
Fungsi alat : Tempat penyimpanan soda kaustik untuk diinjeksikan ke
bak penggumpal dan anion exchanger Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan head berbentuk torrispherical Tekanan
: 101,15 kPa = 1 atm Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Tangki Dispersant
TP-406, diperoleh spesifikasi Tangki Soda Kaustik TP-403 sebagai berikut :
Tabel D.33 Spesifikasi Tangki Soda Kaustik TP-403
Alat Tangki soda kaustik
Kode TP-403
Fungsi Tempat penyimpanan soda kaustik untuk diinjeksikan ke
bak penggumpal dan Anion Exchanger Bentuk
Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom dan atap head berbentuk torrispherical
Dimensi Diameter shell D
1,99 m Tinggi shell H
s
1,99 m Power motor
1 hp Jumlah
1 buah
D.83
y. Tangki Hidrazin TP-410
Fungsi alat : Tempat menyiapkan dan menampung larutan hidrazin
selama 7 hari untuk diinjeksikan ke deaerator Tipe tangki : Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan atap head berbentuk torrispherical Tekanan
: 101,15 kPa = 1 atm Temperatur : 30
o
C = 86
o
F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Tangki Dispersant
TP-406, diperoleh spesifikasi Hidrazin TP-410 sebagai berikut :
Tabel D.34 Spesifikasi Tangki Hidrazin TP-410
Alat Tangki Hidrazin
Kode TH-410
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan hidrazin selama 7
hari untuk diinjeksikan ke deaerator Bentuk
Silinder tegak vertikal dengan dasar datar flat bottom
dan head berbentuk torrispherical Kapasitas
29,475m
3
jam Dimensi
Diameter shell D 3,28
m Tinggi shell H
s
3,78 m
Tebal shell t
s
0,375 in
Tebal head t
h
0,3125 in Tinggi head
7,864 in
Tekanan Desain 20,16 psi
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
AISI tipe 316 Jumlah
1 buah
D.84
3. Pompa Utilitas
a. Pompa Utilitas 1 PU-01
Fungsi : Memompa air sungai sebanyak 40180,91kgjam ke Bak Sedimentasi BS-01.
Jenis : Centrifugal pump
Gambar D.5 Centrifugal pump Alasan Pemilihan :
Dapat digunakan range kapasitas yang besar dan tekanan tinggi Konstruksi sederhana sehingga harganya relatif lebih murah
Kecepatan putarannya stabil Tidak memerlukan area yang luas
Friction loss yang perlu diperhitungkan antara lain :
Friksi karena kontraksi dari tangki ke pipa Friksi pada pipa lurus
Friksi pada elbow Friksi pada valve
D.85 Asumsi :
Sifat-sifat fisis cairan dianggap tetap Fluida incompressible
Menghitung Debit Cairan
Diketahui : Laju alir massa, G = 40180,91 kgjam = 20,236 kgs
Densitas, ρ = 992,857 kgm
3
Viskositas, µ = 0,001 kgm.s Over desain
= 10 G = 1,1 x 40180,91 kgjam
= 44199,001 kgjam = 22,26 kgs
Debit, Q : Q = ρ
G
= 992,857
44199,001
= 80,712 m
3
jam = 0,022 m
3
s = 355,360 gpm
Dari Fig. 7.14 a b Walas dan Tabel 10.17 Coulson untuk kapasitas 355,360 gpm digunakan pompa centrifugal tipe single- suction.
D.86
Gambar D.6 Jenis pompa berdasarkan kapasitas
D.87
Menghitung Diameter Pipa
D
opt
= 226 x G
0,52
x ρ
-0,37
Pers. 5.14 Coulson,1983 = 226 x 22,260
0,52
x 992,857
-0,37
= 95,27 mm = 3,751 in
Keterangan : D
opt
= Diameter pipa optimum mm G
= Laju alir massa kgs = Densitas larutan kgm
3
Dari Tabel.11. Kern, 1950 diperoleh : NPS = 4 in
ID = 4,026 in 0,102 m
OD = 4,5 in A
= 12,7 in
2
0,0082 m
2
Menentukan Bilangan Reynold N
Re
Bilangan reynold N
Re
dapat dihitung dengan persamaan : N
Re
=
μ x
ID x
ρ v
Geankoplis, 1993, pers.4.5-5 Keterangan :
N
Re
= Bilangan Reynold = Densitas larutan kgm
3
ID = Diameter dalam pipa m v
= Kecepatan aliran ms = Viskositas larutan kgm.s
D.88 Kecepatan aliran, v :
v = A
Q
= 0,0082
0,0022
= 2,736 ms
Bilangan reynold, N
Re
: N
Re
= 0,001
2,736 x
0,022 x
992,857
= 335.322,522 aliran turbulen, N
Re
2100
Menghitung Panjang Equivalent
Tabel D.35 Panjang equivalent dari Tabel. 2.10-1 Brown, 1993
Komponen Jumlah
Le, ft Le, m
Total, m Pipa lurus
1 1.640,4
500 500
Standard elbow 90
o
3 16
4,877 14,631
Globe valve 1
180 54,865
54,865 Gate valve fully open
2 3
0,914 1,829
Total 571,324
Menghitung Friction loss
Friction loss dihitung dengan persamaan 2.10-18 Geankoplis, 1993 :
Σ F = 2
v K
2 v
K 2
v K
2 v
ID ΔL
4f
2 1
f 2
2 c
2 1
ex 2
Jika kecepatan v, v
1
, v
2
sama, maka Geankoplis, 1993. pers.2.10-19 : Σ F =
2 v
K K
K ID
ΔL 4f
2 f
c ex
a. Friksi karena kontraksi dari sungai ke pipa.
D.89
h
c
=
2 1
2
A A
1 0,55
α 2
V
2
Geankoplis, 1993. pers.2.10-16
= 2
α V
K
2 c
Keterangan : h
c
= friction loss V = kecepatan pada bagian downstream
α = faktor koreksi, aliran turbulen =1 A
2
= luas penampang yang lebih kecil A
1
= luas penampang yang lebih besar A
2
A
1
= 0 Kc = 0,55
h
c
= 2
α V
K
2 c
= 1
2 736
, 2
0,55
2
= 2,059 Jkg
b. Friksi pada pipa lurus Diketahui :
N
Re
= 335.322,522 = 0,000046 m untuk pipa comercial steel
Gambar 2.10-3 Geankoplis, 1993 ID = 0,102 m
ID = 0,0004 f = 0,006
Gambar.2.10-3, Geankoplis,1993
D.90 ∆L = 571,324 m
Sehingga friksi pada pipa lurus : F
f
= 2
V ID
ΔL f
4
2
Geankoplis, 1993. Pers.2.10-6
= 2
736 ,
2 0,102
571,324 0,004
4
2
= 501,968 Jkg
c. Friksi pada sambungan elbow Diketahui :
Jml elbow = 3 K
f
= 0,75 Tabel 2.10-1, Geankoplis
h
f
=
2 V
K
2 f
Geankoplis, 1993. pers.2.10-17
=
2 736
, 2
75 ,
3
2
= 8,423 Jkg
d. Friksi pada valve Globe valve wide
= 1 = K
f
= 9,5 Tabel 2.10-1, Geankoplis, 1983 Gate valve wide
= 2 = K
f
= 0,17 Tabel 2.10-1, Geankoplis, 1983 h
f
=
2 V
K
2 f
Geankoplis, 1993. pers.2.10-17
= 1 x 9,5 + 2 x 0,17 x 2
736 ,
2
2
= 36,837 Jkg
D.91 Total friksi :
ΣF = h
C
+ F
f
+ h
f
, elbow + h
f
, valve = 2,059 + 501,968 + 8,423 + 36,837
= 549,287 Jkg
Menghitung tenaga pompa yang digunakan
Persamaan neraca energi yang dijelaskan melalui persamaan Bernaulli pers. 2.7-28 Geankoplis, 1983 :
-Ws =
F ρ
p p
Z Z
g α
2 V
V
1 2
1 2
2 1
2 2
Diketahui : Z
1
= -1 m asal pemompaan dari sungai Z
2
= 4 m tujuan pemompaan P
1
= 1 atm 101.325Nm
2
P
2
= 1 atm 101.325Nm
2
v
1
= v
2
= 2,736 ms ρ = 992,857 kgm
3
α = 1 g = 9,806 ms
2
ΣF = 549,287 Jkg Sehingga :
-Ws =
287 ,
549 857
, 992
101.325 101.325
1 4
806 ,
9 1
2 736
, 2
736 ,
2
2 2
= 598,317 Jkg
D.92 Dari Gambar 10.62, Coulson,1983, hal 380 untuk Q = 80,712 m
3
jam, maka efisiensi pompa
= 78 .
Gambar D.7 Efisiensi pompa Wp
=
η W
s
Geankoplis, 1993. pers.3.3-1
= 0,78
598,317
= 767,074 Jkg
Power = G x Wp Geankoplis, 1993. pers.3.3-2
= 22,26 x 767,074 = 17.074,845 Js
= 17,075 kW = 22,898 hp
D.93 Motor penggerak :
Berdasarkan fig. 4-10, Vilbrandt,F.C., 1959, diperoleh efisiensi motor:
motor
= 80 P
=
motor
Power
Geankoplis, 1993. pers.3.3-5
= 8
, 22,898
= 28,622 hp = 30 hp Standar NEMA Alfa Laval Pump Handbook, 2001
Menentukan head total
BS - 01
blowdown PU-01
Z
1
Z
2
P
t
P
s
Gambar D.8 Skema sistem pompa
D.94 Suction head
Diketahui : Z
1
= -1 m P
s
= 101.325 Nm
2
v
1
= 2,736 ms Friction loss
: Friksi karena kontraksi dari sungai ke pipa
h
c
=
2 2
1
A A
1 0,55
α 2
V
2
Geankoplis, 1993. pers.2.10-16
= 2
α V
K
2 c
Keterangan : h
c
= friction loss V = kecepatan pada bagian downstream
α = faktor koreksi, aliran turbulen =1 A
2
= luas penampang yang lebih kecil A
1
= luas penampang yang lebih besar A
1
A
2
= 0 Kc
= 0,55 h
c
= 2
α V
K
2 c
= 1
2 736
, 2
0,55
2
= 2,059 Jkg
Friksi pada pipa lurus
D.95 Diketahui :
N
Re
= 335.322,522
= 0,000046 m untuk pipa comercial steel ID
= 0,102 m ID = 0,00045
f = 0,006
Gambar.2.10-3, Geankoplis,1993 ∆L = 25 m
Sehingga friksi pada pipa lurus : F
f
= 2
V ID
ΔL f
4
2
Geankoplis, 1993. pers.2.10-6
= 2
736 ,
2 0,102
25 0,004
4
2
= 21,965 Jkg Friksi pada sambungan elbow
Diketahui : Jml elbow
= 1 K
f
= 0,75 tabel 2.10-1, Geankoplis, 1993
h
f
=
2 V
K
2 f
Geankoplis, 1993. pers.2.10-17
=
2 736
, 2
75 ,
1
2
= 2,808 Jkg Friksi pada valve
Globe valve wide = 1 = K
f
= 9,5 Gate valve wide
= 1 = K
f
= 0,17
D.96
h
f
=
2 V
K
2 f
Geankoplis, 1993. pers.2.10-17
= 1 x 9,5 + 1 x 0,17 x 2
736 ,
2
2
= 36,201 Jkg Total friksi di suction head, h
fs
: F
s
= h
C
+ F
f
+ h
f
,
elbow
+ h
f, valve
= 2,059 + 21,965 + 2,808 + 36,201 = 63,033 Jkg
h
fs
=
g F
s
= 9,806
63,033
= 6,428 m Total suction head, H
s
: H
s
=
fs 1
s
h Z
ρ.g P
Alfa Laval Pump Handbook, 2001
= 428
, 6
-1 9,806
992,857 101.325
= 2,979 m
Discharge head : Diketahui :
Z
2
= 4 m P
t
= 101.325 v
2
= 2,736 ms Friction loss
:
D.97 Friksi pada pipa lurus
Diketahui : N
Re
= 335.322,522 = 0,000046 m untuk pipa comercial steel
Gambar 2.10-3 Geankoplis, 1993 ID = 0,102 m
ID = 0,0004 f = 0,006
Gambar.2.10-3, Geankoplis,1993 ∆L = 475 m
Sehingga friksi pada pipa lurus : F
f
= 2
V ID
ΔL f
4
2
Geankoplis, 1993. pers.2.10-6
= 2
736 ,
2 0,102
475 0,005
4
2
= 417,337 Jkg
Friksi pada sambungan elbow Diketahui :
Jml elbow = 2 K
f
= 0,75 Tabel 2.10-1, Geankoplis, 1993
h
f
=
2 V
K
2 f
Geankoplis, 1993. pers.2.10-17
=
2 736
, 2
75 ,
2
2
= 5,615 Jkg
D.98 Friksi pada valve
Gate valve wide = 1 = K
f
= 0,17 h
f
=
2 V
K
2 f
Geankoplis, 1993. pers.2.10-17
= 1 x 0,17 x 2
736 ,
2
2
= 0,636 Jkg Total friksi di discharge head, h
fD
: F
D
= F
f
+ h
f
, elbow + h
f ,
valve = 417,337 + 5,615 + 0,636
= 423,589 Jkg h
fD
=
g F
D
= 9,806
423,589
= 43,197 m Total discharge head, H
D
: H
D
=
fD 2
t
h Z
ρ.g P
Alfa Laval Pump Handbook, 2001
= 197
, 43
4 9,806
992,857 101.325
= 57,499 m
Head total : H = H
D
- H
s
= 57,499 – 2,979
= 54,520 m
D.99
Cek kavitasi
Menghitung NPSH
R
Net Positive Suction Head required : NPSH
R
=
3 4
0,5
S Q
n
=
3 4
0,5
7.900 360
, 355
500 .
3
= 5,165 m = 16,945 ft
Keterangan : n = kecepatan putaran 3.500 rpm Walas, 1988
Q = debit, gpm 355,360 gpm S = kecepatan spesifik 7.900 rpm Walas, 1988
Tabel D.36 Spesifikasi pompa utilitas PU – 01
Alat Pompa
Kode PU
– 01 Fungsi
Memompa air sungai ke Bak Sedimentasi BS – 01
Jenis Centrifugal pump
, single suction, single stage Bahan Konstruksi
Carbon steel SA 283
Kapasitas Efisiesi
Dimensi 40,182 m
3
jam 78
NPS = 4 in Sch = 40
Panjang pipa lurus L : 500 m Jumlah globe valve
: 1 unit Standar elbow 90
o
: 3 unit Jumlah gate valve
: 2 unit Beda ketinggian
: 5 m
D.100 Power motor
30 hp NPSH
5,165 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
Dengan cara perhitungan yang sama seperti di atas maka diperoleh spesifikasi pompa utilitas yang lainnya.
b. Pompa Utilitas 2 PU-02
Tabel D.37 Spesifikasi pompa utilitas PU – 02
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-02
Fungsi Memompa air keluaran dari bak sedimentasi
menuju ke bak penggumpal BP-01 Jenis
Centrifugal pump , single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel
SA-283 Grade C Kapasitas
Efisiensi Dimensi
40,182 m
3
jam 78
NPS = 4 in Sch = 40
Panjang pipa lurus L : 10 m Jumlah globe valve
: 1 unit Standar elbow 90
o
: 3 unit Jumlah gate valve
: 2 unit Beda ketinggian
: 4 m Power
5 hp NPSH
5,165 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
c. Pompa Utilitas 3 PU-03
Tabel D.38 Spesifikasi pompa utilitas PU – 03
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-03
D.101 Fungsi
Memompa air keluaran bak penggumpal menuju ke Clarifier CL-01
Jenis Centrifugal pump
, single-suction, single stage Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas Efisiensi
Dimensi 355,344 galmin
78 NPS = 4 in
Sch = 40 Panjang pipa lurus L : 10 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90
o
: 5 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 2 m Power
5 hp NPSH
5,165 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
d. Pompa Utilitas 4 PU-04
Tabel D.39 Spesifikasi pompa utilitas PU – 04
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-04
Fungsi Memompa air keluaran clarifier ke sand
filter SF-01
Jenis Centrifugal pump
, single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel
SA-283 Grade C Kapasitas
355,328 gal jam Efisiensi
Dimensi 78
NPS = 4 in Sch
= 40 in Panjang pipa lurus L : 3 m
D.102 Jumlah globe valve
: 1 unit Standar elbow 90
o
: 6 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 2 m Power
3 hp NPSH
5,165 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
e. Pompa Utilitas 5 PU-05
Tabel D.40 Spesifikasi pompa utilitas PU – 05
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-05
Fungsi Memompa air keluaran sand filter ke tangki
air filter Jenis
Centrifugal pump , single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel
SA-283 Grade C Kapasitas
118,425 galmin Efisiensi
Dimensi 63
NPS = 2,5 in Sch
= 40 in Panjang pipa lurus L : 3 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90
o
: 3 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 2 m Power
1 hp NPSH
2,483 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
f. Pompa Utilitas 6 PU-06
Tabel D.41 Spesifikasi pompa utilitas PU – 06
D.103 Alat
Pompa Utilitas Kode
PU-06 Fungsi
Memompa air dari tangki air filter ke Cold Basin
dan Domestic Water and Hydrant Jenis
Centrifugal pump , single-suction, single stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel
SA-283 Grade C Kapasitas
749,115 galmin Efisiensi
Dimensi 82
NPS = 6 in Sch
= 40 in Panjang pipa lurus L : 100 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90
o
: 6 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 2 m Power
5 hp NPSH
3,161 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
g. Pompa Utilitas 7 PU-07
Tabel D.42 Spesifikasi pompa utilitas PU – 07
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-07
Fungsi Memompa air dari tangki air filter ke cation
exchanger Jenis
Centrifugal pump , single-suction, single
stage Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 63,034 galmin
Efisiensi Dimensi
70 NPS = 4 in
Sch = 40 in
D.104 Panjang pipa lurus L : 100 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90
o
: 6 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 2 m Power
2 hp NPSH
1,631 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
h. Pompa Utilitas 08 PU-08
Tabel D.43 Spesifikasi pompa utilitas PU – 08
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-08
Fungsi Memompa air dari hot basin menuju cooling
tower Jenis
Centrifugal pump , double-suction, single
stage Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 187,142 galmin
Efisiensi Dimensi
83 NPS = 6 in
Sch = 40 in
Panjang pipa lurus L : 5 m Jumlah globe valve
: 1 unit Standar elbow 90
o
: 2 unit Jumlah gate valve
: 2 unit Beda ketinggian
: 4 m Power
7,5 hp NPSH
3,368 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
D.105
i. Pompa Utilitas 09 PU-09
Tabel D.44 Spesifikasi pompa utilitas PU – 09
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-09
Fungsi Memompa air dari cooling tower menuju cold
basin Jenis
Centrifugal pump , double-suction, single
stage Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas Efisiensi
187,142 galmin 83
Dimensi NPS = 6 in
Sch = 40 in
Panjang pipa lurus L : 50 m Jumlah globe valve
: 1 unit Standar elbow 90
o
: 2 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 2 m Power
5 hp NPSH
3,368 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
j. Pompa Utilitas 10 PU-10
Tabel D.45 Spesifikasi pompa utilitas PU – 10
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-10
Fungsi Memompa air dari cold basin menuju
peralatan yang membutuhkan cooling water Jenis
Centrifugal pump , single-suction, single
stage Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas 187,142 galmin
D.106 Efisiensi
83 Dimensi
NPS = 6 in Sch
= 40 in Panjang pipa lurus L : 50 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90
o
: 4 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 2 m Power
5 hp NPSH
3,368 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
k. Pompa Utilitas 11 PU-11
Tabel D.46 Spesifikasi pompa utilitas PU – 11
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-11
Fungsi Memompa air dari tangki penyimpanan
kondensat menuju kation exchanger Jenis
Centrifugal pump , double-suction, single
stage Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas Efisiensi
147,915 galmin 80
Dimensi NPS = 6 in
Sch = 40 in
Panjang pipa lurus L : 5 m Jumlah globe valve
: 1 unit Standar elbow 90
o
: 3 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 2 m Power
2 hp NPSH
2,879 m
D.107 Jumlah
2 buah 1 cadangan
l. Pompa Utilitas 12 PU-12
Tabel D.47 Spesifikasi pompa utilitas PU – 12
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-12
Fungsi Memompa air dari kation exchanger menuju
anion exchanger Jenis
Centrifugal pump , double-suction, single
stage Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas Efisiensi
63,034 galmin 75
Dimensi NPS = 4 in
Sch = 40 in
Panjang pipa lurus L : 3 m Jumlah globe valve
: 1 unit Standar elbow 90
o
: 4 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 4 m Power
2 hp NPSH
1,631 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
m. Pompa Utilitas 13 PU-13
Tabel D.48 Spesifikasi pompa utilitas PU – 13
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-13
Fungsi Memompa air dari anion exchanger ke tangki
air proses dan deaerator Jenis
Centrifugal pump , double-suction, single
D.108 stage
Bahan Konstruksi Carbon Steel
SA-283 Grade C Kapasitas
Efisiensi 63,034 galmin
75 Dimensi
NPS = 4 in Sch
= 40 in Panjang pipa lurus L : 3 m
Jumlah globe valve : 1 unit
Standar elbow 90
o
: 4 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 2 m Power
1 hp NPSH
1,631 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
n. Pompa Utilitas 14 PU-14
Tabel D.49 Spesifikasi pompa utilitas PU – 14
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-14
Fungsi Memompa air dari demineralisasi menuju
tangki air proses Jenis
Centrifugal pump , double-suction, single
stage Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas Efisiensi
48,242 galmin 69
Dimensi NPS = 3 in
Sch = 40 in
Panjang pipa lurus L : 10 m Jumlah globe valve
: 1 unit Standar elbow 90
o
: 2 unit Jumlah gate valve
: 2 unit
D.109 Beda ketinggian
: 4 m Power
2 hp NPSH
1,364 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
o. Pompa Utilitas 15 PU-15
Tabel D.50 Spesifikasi pompa utilitas PU – 15
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-15
Fungsi Memompa keluaran dari DA-01 ke tangki air
boiler Jenis
Centrifugal pump , double-suction, single
stage Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas Efisiensi
14,792 galmin 63
Dimensi NPS = 1,5 in
Sch = 40 in
Panjang pipa lurus L : 25 m Jumlah globe valve
: 1 unit Standar elbow 90
o
: 2 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 5 m Power
1 hp NPSH
0,62 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
p. Pompa Utilitas 16 PU-16
Tabel D.51 Spesifikasi pompa utilitas PU – 16
Alat Pompa Utilitas
Kode PU-16
D.110 Fungsi
Memompa air demineralisasi menuju boiler Jenis
Centrifugal pump , double-suction, single
stage Bahan Konstruksi
Carbon Steel SA-283 Grade C
Kapasitas Efisiensi
14,792 galmin 63
Dimensi NPS = 1,5 in
Sch = 40 in
Panjang pipa lurus L : 3 m Jumlah globe valve
: 1 unit Standar elbow 90
o
: 2 unit Jumlah gate valve
: 1 unit Beda ketinggian
: 2 m Power
1 hp NPSH
0,62 m Jumlah
2 buah 1 cadangan
B. Unit Penyediaan Udara Instrument
1. Compressor CP-01
Fungsi : Mengalirkan udara dari lingkungan ke area proses untuk kebutuhan instrumentasi.
Tipe : Centrifugal Compressor
Kebutuhan Udara Tekan
Dalam pabrik Urea formaldehid, udara tekan dibutuhkan untuk menggerakkan instrumen
– instrumen kontrol. Udara tekan yang diperlukan didistribusi pada tekanan 15
– 20 psig serta dalam kondisi kering dan bersih. Kern, hal.768.
D.111 Dalam pabrik Urea formaldehid terdapat sekitar 33 alat kontrol yang
memerlukan udara tekan untuk menggerakkannya, sehingga kebutuhan udara tekan pada pabrik ini diperkirakan mencapai 55,440 m
3
jam. Mekanisme atau proses untuk membuat udara tekan dapat diuraikan
berikut ini : Udara lingkungan ditekan dengan menggunakan kompresor CP
–01 yang dilengkapi dengan filter penyaring udara hingga mencapai tekanan 20 psig, kemudian dilewatkan dalam tumpukan silika gel sehingga
diperoleh udara kering. Selanjutnya udara kering tersebut dialirkan pada alat kontrol yang memerlukannya.
Udara pneumatik = 28 Lmin Considin, 1993
Jumlah alat kontrol = 33 buah Kebutuhan udara = 28 × 33
= 924 Lmin 55,440 m
3
jam Overdesign
= 20 Total udara pneumatik = 66,528 m
3
jam = 0,018 m
3
s Kecepatan Molar Udara
Diketahui : V = 66,528 m
3
jam P = 1 atm
T = 30
o
C 303,15 K R = 82,057.10
-3
m
3
.atmkgmol.K n =
RT PV
D.112
= 15
, 303
10 .
057 ,
82 528
, 6
6 1
3
= 2,674 kmoljam = 77,478 kgjam
Menentukan temperatur keluaran kompressor, T
2
Dari Fig. 3.6 coulson, 1983, diperoleh efisiensi
= 65 T
1
= 30
o
C 303,15 K P
1
= 1 atm 1,013 bar P
2
= 2,36 atm 2,392 bar Temperatur keluar kompressor:
T
2
=
m 1
2 1
P P
T
Coulson, 1983 hal 79
Untuk kompresi: m =
Ep 1
Coulson, 1983 hal 79
γ = Cv
Cp ,
D.113 = 1,4 udara
Sehingga: m =
65 ,
4 ,
1 1
4 ,
1
= 0,44
T
2
= 303,15
44 ,
1 36
, 2
= 442,155 K = 169,005
o
C Koreksi temperatur keluar kompressor:
Diketahui data udara Chemcad 5.2.0 : T
c
= -40,7
o
C = 232,45 K
T
r mean
=
c 2
1
2T T
T
= 232,45
2 442,155
303,15
= 1,603 P
c
= 37,246 atm = 37,740 bar
P
r mean
=
c 2
1
2P P
P
= 37,74
2 392
, 2
1,013
= 0,045
Kapasitas panas udara Chemcad 5.2.0 :
D.114
T
mean
=
2 T
T
2 1
= 2
442,155 303,15
= 372,653 K
o P
C =
2 2
484 .
1 cosh
484 .
1 580
. 7
012 .
3 sinh
012 .
3 390
. 9
958 .
28
T
T T
T
= 29.125,243 Jkmol.K = 29,125 kJkmol.K
D.115 Koreksi untuk tekanan dari Fig.3.2 Coulson, 1983 hal 63 :
Untuk T
r
= 1,603 dan P
r
= 0,045 maka : Cp -
o P
C = 0,26 kJkmol.K Sehingga :
Cp = 0,26 + 29,125 = 29,385 kJkmol.K
Dari Fig.3.8. Coulson, 1983 hal 76 :
Untuk T
r
= 1,603 dan P
r
= 0,045 maka : z = 1
Dari Fig.3.9. Coulson, 1983 hal 77 :
D.116
Untuk T
r
= 1,603 dan P
r
= 0,045 maka : x = 0,02
Dari Fig.3.10. Coulson, 1983 hal 78 :
Untuk T
r
= 1,603 dan P
r
= 0,045 maka : y = 1
D.117
m =
x
Ep 1
Cp R
z Coulson, 1983 hal 79
=
02
, 65
, 1
385 ,
29 314
, 8
1
= 0,441
T
2
= 303,15
441 ,
1 36
, 2
= 442,678 K = 169,528
o
C
Power compressor
-W =
1 P
P 1
n n
M T
R z
n 1
n 1
2 1
Coulson, 1983 hal 73
n =
m 1
1
Coulson, 1983 hal 79 n = 1,789
-W =
1 1
36 ,
2 1
789 ,
1 789
, 1
97 ,
28 15
, 303
314 ,
8 1
789 ,
1 1
789 ,
1
= -133 kJkmol W = 133 kJkmol
Actual work required :
W
aktual
= 133 kJkmol 65
D.118 = 204,616 kJkmol
Power yang dibutuhkan : P = W
aktual
x n = 204,616 kJkmol x 2,674 kmolJam
= 547,231 kJjam = 0,152 kW
= 0,204 hp
Tabel D.59 Spesifikasi Compressor CP-01
Alat Compressor
Kode CP
– 01 Jenis
Centrifugal compressor Kapasitas
119,739 kgjam udara Power
0,5 hp Bahan Konstruksi
Cast iron Jumlah
1 buah
C. Unit Pembangkit dan Pendistribusian Listrik
1. Perhitungan Kebutuhan Listrik
Perhitungan kebutuhan listrik adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan penerangan
Dari Chemical Engineer’s Handbook, 3
rd
ed, direkomendasikan untuk perhitungan penerangan digunakan satuan lumen. Dengan menetapkan
jenis lampu yang digunakan, maka dapat dihitung jumlah listrik yang
D.119 harus disediakan untuk penerangan. Untuk menentukan besarnya
tenaga listrik digunakan persamaan :
D U
F a
L
Keterangan : L : Lumen per outlet. a : Luas area, ft
2
F : food candle yang diperlukan tabel 13, perry 3
th
U : Koefisien utilitas Tabel 16, perry 3
th
D : Effisiensi lampu Tabel 16, perry 3
th
Kebutuhan penerangan area dalam bangunan Tabel D.60 Kebutuhan penerangan untuk area dalam bangunan
Area Bangunan Luas
F U
D Lumen
m
2
ft
2
Pos Keamanan 100
1.076,391 20 0,50 0,80 53.819,550
Mushola 250
2.690,978 10 0,55 0,80 61.158,580
Kantin 500
5.381,955 10 0,51 0,80 131.910,662
Kantor 2.500
26.909,775 20 0,58 0,80 1.159.904,095 Klinik
100 1.076,391 20 0,55 0,80
48.926,864 Ruang Kontrol
1.000 10.763,910 35 0,60 0,80
784.868,438 Laboratorium
1.000 10.763,910 35 0,60 0,80
784.868,438 Bengkel
1.500 16.145,865 10 0,53 0,80
380.798,703 GSG
1.000 10.763,910 10 0,51 0,80
263.821,324 Gudang
1.000 10.763,910 5 0,52 0,80
129.373,918 Perumahan
5.000 53.819,550 20 0,55 0,80 2.446.343,182
Total 13.950 150.156,545
6.245.793,751
Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu fluorescent 40 Watt, dimana 1 buah instant starting daylight
40 Watt mempunyai 1.960 lumen.
Jumlah listrik area dalam bangunan = 6.245.793,751 Lumen
D.120 Sehingga jumlah lampu yang dibutuhkan :
960 .
1 751
6.245.793, = 3.186,629 buah
= 3.187 buah Daya
= 40 Watt × 3.187 = 127.480 Watt 127,48 kW
Kebutuhan penerangan area luar bangunan Tabel D.61 Kebutuhan penerangan untuk area luar bangunan
Area Non Bangunan Luas
F U
D Lumen
m
2
ft
2
Proses 10.000 107.639,100 10 0,59 0,80 2.280.489,407
Utilitas 5.000
53.819,550 10 0,59 0,80 1.140.244,703 Area Pengembangan
10.000 107.639,100 0 0,00 0,80
0,000 Jalan Taman
3.500 37.673,685
5 0,53 0,80 444.265,153
Total 28.500 306.771,435
3.864.999,263
Untuk semua area di luar bangunan direncanakan menggunakan lampu mercury 250 watt, dimana 1 buah instant starting daylight
250 Watt mempunyai 10.000 lumen. Jumlah listrik area di luar bangunan sebesar 3.864.999,263 Lumen
Jumlah lampu yang dibutuhkan = 000
. 10
263 3.864.999,
= 386,5 buah = 387 buah
D.121 Daya = 250 Watt × 387
= 96.750 Watt 96,75 kW
Kebutuhan listrik lainnya Kebutuhan listrik lainnya barang elektronik kantor : AC, komputer
dll diperkirakan sebesar 20.000 Watt Total kebutuhan penerangan
= Kebutuhan area bangunan + Kebutuhan area luar bangunan + Kebutuhan listrik lain
= 127,48 kW + 96,75 kW + 20 kW = 244,230 kW
b. Kebutuhan listrik untuk proses
Tabel D.62 Kebutuhan listrik untuk alat proses
No Nama Alat
Kode Jumlah
Daya alat
Daya hp
kW
1. Mixing Tank I MT-101
1 0.5
0.5
0.67
2. Reaktor 2 RE-202
1 21,15
21,15
28.36
3. Bucket Elevator BE-401
1 4,0
4,0
5.36
4 Belt Conveyor
BC-401 1
2,0 2,0
2.68
5. Blower I BL-101
1 225
225
301.73
6. Blower II BL-102
1 325
325
435.83
7 Blower III
BL-103 1
1,0 1,0
1.34
8 Blower IV
BL-201 1
250 250
335.26
9 Pompa 1
PP-101 1
0,5 0,5
0.67
10 Pompa 2 PP-102
1 0,5
0,5
0.67
11 Pompa 3 PP-103
1 10,0
10,0
13.41
12 Pompa 4 PP-301
1 30,0
30,0
40.23
Total 869,65
869,65 1166,22
c. Kebutuhan listrik untuk utilitas
Tabel D.63 Kebutuhan listrik untuk alat utilitas
D.122
No Nama Alat
Jumlah Daya
alat Daya
hp Watt
Unit Air dan Steam :
1. Bak Penggumpal
1 6,0
6,0 4.474,20
2. Boiler
1 4,0
4,0 2.982,80
3. Motor tangki dispersant
1 25,0
25,0 18.642,50
4. Motor tangki inhibitor
1 58,0
58,0 43.250,60
5. Motor tangki NaOH
1 1,0
1,0 745,70
6. Blower
1 3,0
3,0 2.237,10
7. Pompa utilitas 1
2 30,0
30,0 44.742,00
8. Pompa utilitas 2
2 5,0
5,0 7.457,00
9. Pompa utilitas 3
2 5,0
5,0 7.457,00
10. Pompa utilitas 4
2 3,0
3,0 4.474,20
11. Pompa utilitas 5
2 1,0
1,0 1.491,40
12. Pompa utilitas 6
2 5,0
5,0 7.457,00
13. Pompa utilitas 7
2 2,0
2,0 2.982,80
14. Pompa utilitas 8
2 7,5
7,5 11.185,50
15. Pompa utilitas 9
2 5,0
5,0 7.457,00
16. Pompa utilitas 10
2 5,5
5,5 7.457,00
17. Pompa utilitas 11
2 2,0
2,0 2.982,80
18. Pompa utilitas 12
2 2,0
2,0 2.982,80
19. Pompa utilitas 13
2 1,0
1,0 1.491,40
20. Pompa utilitas 14
2 2,0
2,0 2.982,80
21. Pompa utilitas 15
2 1,0
1,0 1.491,40
22. Pompa utilitas 16
2 1,0
1,0 1.491,40
Unit Udara Tekan :
23. Kompressor udara
0,5 0,5
372,85
Total 177,0
201,5 208.050,30
Total Kebutuhan Listrik Pabrik
= Kebutuhan penerangan + Kebutuhan proses + Kebutuhan utilitas
= 371,71 kW + 1166,22 kW + 208,050 kW
= 1745,98 kW Over Design : 20
Total listrik = 1,2 x 1745,98 kW
D.123 = 2095,176 kW
= 2,095 MW Jadi total kebutuhan listrik pabrik ± 2,095 MW
2. Spesifikasi Peralatan Unit Penyedia Listrik
a. Generator
Fungsi : Membangkitkan listrik untuk keperluan pabrik Kebutuhan listrik total = 2,095 MW
Efisiensi = 80 Kapasitas Genset =
Efisiensi total
listrik Kebutuhan
= 8
, 2,095 MW
= 2618,97 kW = 2,61897 MW Tenaga generator = 8.879.465 Btujam
Kebutuhan bahan bakar :
Jenis bahan bakar = solar Densitas
= 54,312 lbft
3
= 870 kgm
3
Heating value = 18.774,941 btulbm Spesific gravity
= 0,869 Fuel oil
yang dibutuhkan = 472,94 lbjam = 214,94 kgjam = 0,247 m
3
jam = 247 Ljam
Tabel D.64 Spesifikasi Gen Set GS-501
Nama Alat Generator
Kode GS-401
Fungsi Pembangkit tenaga listrik
Kapasitas 2,61897 MW
Efisiensi 80
D.124 Bahan Bakar
Solar Material
Stainless Steel Tipe 316
Kebutuhan Bahan Bakar 247 literjam
Jumlah 1 buah
2 Tangki Bahan Bakar
Fungsi : Menampung bahan bakar solar untuk kebutuhan
boiler dan generator pada tekanan 1 atm Jenis Tangki
: Silinder tegak vertikal Menentukan kapasitas tangki
Jumlah solar : Solar = 247 literjam
= 0,247 m
3
jam
Persediaan untuk 240 jam : Solar = 0,247 m
3
jam x 240 jam = 59,28 m
3
= 2093,453 ft
3
= 59280 L Volume tangki :
Over desain = 20 V
tangki
= 1,2 x 59,28 = 71,136 m
3
= 2512,144 ft
3
Menentukan dimensi tangki
D.125 V
tangki
= V
shell
+ V
tutup
= ¼ π D
2
H + 0,000049 D
3
+ ¼ π D
2
sf A
tangki
= A
shell
+ A
tutup
= ¼ π D
2
+ π D H + 0,842 D
2
Keteragan : D = diameter tangki, in
sf = straight flange, in dipilih sf = 2 in
Menentukan rasio H
s
D :
Berdasarkan Tabel 4-27 Ulrich 1984, dimana :
D Hs
2 Ulrich, 1984
Rasio HD yang diambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang paling kecil. Hasil trial rasio HD terhadap luas tangki dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel D.65 hasil trial H
s
D terhadap luas tangki Trial
HD D ft
H ft A ft
2
V
silinder
, ft
3
V
head,
ft
3
V
sf
, ft
3
Vtotal ft
3
1 0.50 20.427 10.214 1,334.000
3,345.487 721.705
54.592 4,121.785
2 0.60 19.424 11.655 1,324.708
3,451.875 620.546
49.364 4,121.785
3 0.65 18.991 12.344 1,322.856
3,494.684 579.916
47.185 4,121.785
4 0.67 18.828 12.615 1,322.516
3,510.289 565.117
46.379 4,121.785
5 0.68 18.748 12.749 1,322.422
3,517.799 557.997
45.988 4,121.785
6 0.69 18.670 12.883 1,322.377
3,525.123 551.056
45.606 4,121.785
7 0.70 18.594 13.015 1,322.378
3,532.269 544.284
45.232 4,121.785
8 0.72 18.444 13.279 1,322.510
3,546.049 531.230
44.505 4,121.785
9 0.80 17.889 14.311 1,324.554
3,595.184 484.732
41.869 4,121.785
10 1.20 15.851 19.021 1,355.529
3,751.690 337.222
32.873 4,121.785
11 1.40 15.120 21.169 1,377.019
3,799.167 292.705
29.912 4,121.785
12 1.50 14.802 22.203 1,388.378
3,818.536 274.584
28.664 4,121.785
D.126 13
1.40 15.107 21.209 1,377.458 3,799.972
291.952 29.861
4,121.785 14
1.49 14.840 22.076 1,386.959 3,816.271
276.702 28.812
4,121.785 15
1.57 14.590 22.926 1,396.637 3,830.968
262.967 27.850
4,121.785
Gambar D.10 Rasio HD optimum terhadap luas tangki
Terlihat bahwa rasio HD yang memberikan luas tangki yang paling kecil yaitu 0,65 - 0,72.
Maka untuk selanjutnya digunakan rasio H
s
D = 0,69. D = 18,67 ft
= 224,044 in = 5,69 m
D
standar
= 20 ft 2400 in H = 12,88 ft
= 154,59 in = 3,92 m
H
standar
= 12 ft 144 in
790 800
810 820
830 840
850
0.5 1
1.5 2
L u
a s
, A
HD
Rasio HD Optimum
D.127
Menentukan jumlah courses
Lebar plat standar yang digunakan : L = 72 in Appendix E, item 3, B Y
= 6 ft Jumlah courses =
ft 6
ft 12
= 2 buah
Menentukan Tinggi Cairan di dalam Tangki
V
shell
= ¼ π D
2
H = ¼ π 20 ft
2
.12 ft = 3.768 ft
3
V
dh
= 0,000049 D
3
= 0,000049 240
3
= 677,376 ft
3
V
sf
= ¼ π D
2
sf = ¼ π.240
2
.2 = 90.432 in
3
= 52,333 ft
3
V
tangki baru
= V
shell
+ V
dh
+ V
sf
= 3.768 + 677,376 + 52,333 = 3.378,732 ft
3
V
ruang kosong
= V
tangki baru
- V
liquid
= 3.378,732 – 3.434,82
= 1.062,889 ft
3
D.128 V
shell kosong
= V
ruang kosong
– V
dh
+ V
sf
= 1.062,889 – 677,376 + 52,333
= 333,180 ft
3
H
shell kosong
=
2 kosong
shell
π.D 4.V
=
2
5 ,
17 180
, 333
4
= 1,061 ft
H
liquid
= H
shell
– H
shell kosong
= 12 – 1,061
= 10,939 ft
Menenetukan Tekanan desain
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini karena tekanan zat cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak
titik dari permukaan zat cair tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan paling besar adalah tekanan paling bawah. Tekanan desain dihitung
dengan persamaan : P
abs
= P
operasi
+ P
hidrostatis
Tekanan hidrostatis : ρ
solar
= 54,312 lbft
3
P
hidrostatis
= 144
H g
g
D.129
= 144
ft 939
, 10
9,81 9,81
lbft 54,31
3
= 4,331 psi
P
operasi
= 14,696 psi P
abs
= P
operasi
+ P
hidrostatis
= 14,696 + 4,126 = 18,822 psi
Tekanan desain 5 -10 di atas tekanan kerja normalabsolut Coulson, 1988 hal. 637. Tekanan desain yang dipilih 10 diatasnya. Tekanan
desain pada courses ke-1 adalah: P
desain
= 1,1 x P
abs
= 1,1 x 18,822 psi = 20,704 psi
Berikut ini adalah tabel perhitungan tekanan desain untuk setiap courses : Tabel D.66 Tekanan Desain untuk Setiap Courses
Course H ft
H
L
ft P
hid
psi P
absolute
psi P
desain
psi 1
12 10,939
4,126 18,822
20,704 2
6 4,939
1,863 16,559
18,215
Menentukan Tebal Shell
Untuk menentukan tebal shell, persamaan yang digunakan adalah : t
s
=
c P
E f
d P
6 ,
. .
2 .
Brownell Young,1959.hal.256 keterangan :
D.130 t
s
= Tebal shell, in P = Tekanan dalam tangki, psi
f = Allowable stress, psi d = Diameter shell, in
E = Efisiensi pengelasan c = Faktor korosi, in
Dari Tabel 13.1 13.2 pada 20-650
o
F, Brownell and Young, 1959 diperoleh data :
f = 12.650 psi E = 85 single-welded butt joint with backing strip, no radiographed
C = 0,125 in10 tahun tabel 6, Timmerhaus,1991:542
Menghitung ketebalan shell t
s
pada courses 1: t
s
=
704 ,
20 6
, -
0,85 x
psi x12.650
2 240
x psi
704 ,
20
in
+ 0,125 in
= 0,356 in digunakan plat standar 0,375 in
Tabel D.67 Ketebalan shell masing-masing courses Course
H ft P
desain
psi t
s
in t
s standar
in 1
12 20,704
0,356 0,375
2 6
18,215 0,328
0,375
Desain Head Desain Atap
Bentuk atap yang digunakan adalah torispherical flanged and dished head. Jenis head ini untuk mengakomodasi kemungkinan naiknya temperatur di
dalam tangki sehingga mengakibatkan naiknya tekanan dalam tangki, karena naiknya temperatur lingkungan menjadi lebih dari 1 atm. Untuk
D.131 torispherical flanged dan dished head
, mempunyai rentang allowable pressuse
antara 15 psig 1,0207 atm sampai dengan 200 psig 13,6092 atm Brownell and Young, 1959.
OD
ID A
B icr
b = tinngi dish
a t
r
OA
sf
C
Gambar D.11 Torispherical flanged and dished head. Diketahui :
r
c
= 180 in Brownell dan Young: 91
icr = 14,438 in
Maka : w
=
14,438 180
3 .
4 1
= 1,633 in
Menentukan tebal head dengan menggunakan persamaan Brownell and Young, 1959,hal. 258:
t
h
=
C P
fE w
r P
c
2
, 2
. .
D.132
t
h
= 125
, 20,704
2 ,
85 ,
650 .
12 2
1,633 180
704 ,
2
= 0,408 in dipakai plat standar 0,4375 in
Untuk t
h
= 0,4375 in, Dari Tabel 5.8 Brownell and Young, 1959 diperoleh sf = 1,5
– 3,5 in. Direkomendasikan nilai sf = 2 in
Keterangan : t
h
= Tebal head in P = Tekanan desain psi
r
c
= Radius knuckle, in icr = Inside corner radius in
w = stress-intensitication factor E = Effisiensi pengelasan
C = Faktor korosi in Depth of dish b Brownell and Young,1959.hal.87 :
b =
2 2
2
icr
ID icr
rc rc
=
2 2
14,438 2
180 14,438
180 180
= 52,456 in Tinggi Head OA :
OA = t
h
+ b + sf Brownell and Young,1959.hal.87 OA = 0,4375 + 52,456 + 2
= 54,893 in = 4,57 ft
D.133
Menentukan Tinggi Total Tangki
Untuk mengetahui tinggi tangki total digunakan persamaan: H
total
= H
shell
+ H
head
= 144 + 54,893 = 198,893 in = 16,574 ft
Tabel D.68 Spesifikasi Tangki Bahan Bakar
Alat Tangki Bahan Bakar
Fungsi Menampung bahan bakar solar untuk kebutuhan
generator selama 10 hari
Bentuk Silinder tegak vertikal
Kapasitas 116,720 m
3
Dimensi Diameter shell D = 20 ft
Tinggi total = 4,574 ft Tebal shell t
s
= 0,375 in Tebal head = 0,4375 in
Tekanan Desain 20,704 psi
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah 1 buah
LAMPIRAN E INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
Perhitungan evaluasi ekonomi meliputi : 1. Modal keseluruhan Total Capital Investment
Modal tetap Fixed Capital Modal kerja Working Capital
2. Biaya produksi Manufacturing Cost Biaya produksi langsung Direct Production Cost
Biaya produksi tetap Fixed Charges Biaya produksi tidak langsung Indirect Mnufacturing Cost
3. Pengeluaran umum General Expense 4. Analisa keuntungan
5. Analisa Kelayakan Percent Return On Investment ROI
Pay Out Time POT Break Even Point BEP
Shut Down Point SDP Discounted Cash Flow Rate of Return DCF
Net Present Value NPV
Basis yang diambil adalah : 1. Kapasitas produksi 28.000
tontahun 2. Pabrik beroperasi selama 330 haritahun
3. Masa konstruksi pabrik selama 2 tahun. Konstruksi dilakukan mulai awal tahun 2015 sampai akhir tahun 2016. Pabrik mulai beroperasi pada awal tahun
2017. 4. Tahun pertama konstruksi dikeluarkan investasi sebesar 80 dan tahun kedua
sebesar 20 . 5. Nilai rongsokan salvage value sama dengan nol.
6. Biaya kerja Working Capital pada tahun kedua konstruksi. 7. Nilai kurs 1 = Rp 11.432,00 www.bi.go.id
8. Kapasitas produksi tahun pertama sebesar 70 dari kapasitas rancangan, tahun kedua 90 , tahun ketiga dan seterusnya 100 .
9. Suku bunga pinjaman bank sebesar 15 dan konstan selama pabrik beroperasi.
10. Chemical Engineering Index CE Indeks tahun 2015 adalah 741,83. 11. Harga-harga peralatan pabrik menggunakan referensi grafik yang dibuat pada
beberapa buku dengan indeks harga tertentu. 12. Metode yang digunakan dalam melakukan analisa ekonomi adalah metoda
linier dan Discounted Cash Flow DCF.
A. Perkiraan Harga Alat
Harga Peralatan dihitung dengan indeks harga: C
x
= C
y
x
y x
I I
Ulrich, 1984
Keterangan: C
x
= harga alat pada tahun x C
y
= harga alat pada tahun y I
x
= indeks harga pada tahun x I
y
= indeks harga pada tahun y
Harga alat untuk jenis yang sama dengan kapasitas berbeda dapat dihitung dengan menggunakan sixtenth factor rule:
0,6 a
b
a b
C C
Ulrich, 1984
Keterangan: C
a
= harga alat pada pada kapasitas a C
b
= harga alat pada pada kapasitas b
Harga alat untuk tahun A dapat diperoleh dari buku Peters, M.S and Timmerhaus, K.D. 1990 Cost Index = 356, Ulrich 1982 Cost Index =
315, dan website www.matche.com 2007 Cost Index = 400,749. Sementara itu, untuk indeks harga peralatan diperoleh dari www.CHF.com yang tertera
pada tabel berikut.
Tabel E.1. Indeks harga peralatan
Sumber : www.che.compci as Published in Chemical Engineering Magazine
Gambar E.1 Kurva Chemical engineering plant cost index
Dengan asumsi bahwa perubahan harga indeks peralatan tiap tahun terjadi secara linier maka dengan pendekatan linier diperoleh indeks harga peralatan
pada tahun 2015 adalah sebesar 741,83.
y = 26,58x - 52835 R² = 0,950
100 200
300 400
500 600
700
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008
In d
ex
Tahun
Chemical Engineering Plant Cost Index
No Tahun
Index 1
2001 394,3
2 2002
395,6 3
2003 402,0
4 2004
444,2 5
2005 468,2
6 2006
499,6 7
2007 525,4
8 2008
575,4
Contoh Perhitungan :
Pompa Proses PP-101 Tipe
= Centrifugal Pump Shaft Power
= 10 hp Harga Alat, Cp
1982
= 4.000 Grafik 5-49, Ulrich, 1982
Cp
2015
= Cp
1982
1982 2015
I I
= 4.000
315 741,83
= 9.0821,90 Faktor bare modul, F
BM
= 3,2 Grafik 5-51 Ulrich, 1982
C
BM
= C
p2015
F
BM
= 9.0821,90
3,2 = 29.062,09
= Rp. 279.490.169,9 Perincian harga alat-alat proses dan utilitas dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel E.2 Harga Peralatan Proses No.
Kode Alat Jumlah
n Harga 2015
Cp, F
BM
C
BM
= n x F
BM
x Cp,
1 TP-101
a
1 77.747,152
1 77.747,152
2 PP-101
b
1 9.420,127
3,2 30.144,406
3 PP-102
b
1 11.775,159
3,2 37.680,508
4 PP-103
b
1 11.775,159
3,2 37.680,508
5 PP-301
b
1 13.659,184
3,2 43.709,389
6 RE-201
a
1 208.380,618
1 416.761,236
7 RE-202
a
1 166.704,494
1 333.408,989
8 VP-101
c
1 178.078,000
1 178.078,000
9 MT-101
a
1 72.933,216
1 72.933,216
10 SE-201
c
1 46.278,067
1 46.278,067
11 FE-101
c
1 10.181,175
1 10.181,175
12 BE-101
c
1 19.066,563
2,4 45.759,752
13 CO-201
c
1 5.553,368
1 5.553,368
14 CO-301
c
1 21.851,123
1 21.851,123
15 16
HE-101
c
HE-102
c
1 1
23.332,021 23.702,245
1 1
23.332,021 23.702,245
17 BL-101
a
1 2.210,030
1 2.210,030
18 BL-102
a
1 2.109,574
1 2.109,574
19 20
21 22
BL-103
a
BL-201
a
W-101
a
TP-301 1
1 1
1 1.521,312
2.149,756 139.759,761
93.831,153 1
1 1
1 1.521,312
2.149,756 79.759,761
93.831,153
Total Biaya 1.491.374,961
Rp 17.049.398.559,223
Sumber: a = Timmerhaus 1990 b = Ulrich 1982
c = www.matche.com
Tabel E.3 Harga Peralatan Utilitas No.
Alat Jumlah n
Harga Total, 1
Bak Sedimentasi
a
1 1.215,364
2 Bak Penggumpal
a
1 911,946
3 Clarifier
b
1 79.425,467
4 Sand Filter
b
4 42.233,573
5 Tangki Alum
c
1 6.939,565
6 Tangki Kaporit
c
1 4.435,618
7 Tangki NaOH
c
1 6.417,292
8 Tangki Air Filter
c
1 6.398,869
9 Tangki Air Dosmetik
c
1 20.703,382
10 Tangki Air hidran
c
1 5.354,323
11 Tangki Inhibitor
c
1 8.005,166
12 Tangki Dispersant
c
1 7.842,480
13 Tangki Kondensat
c
1 83.884,394
14 Tangki Air Boiler
c
1 83.884,394
15 Tangki Asam Sulfat
c
1 12.671,898
16 Tangki Hidrazin
c
1 4.792,573
17 Tangki Air Demin
c
1 37.107,516
18 Tangki Air Proses
c
1 69.427,722
19 Tangki Solar
c
1 25.343,796
20 Cooling Tower
b
1 34.059,333
21 Cation Exchanger
b
2 58.174,240
22 Anion Exchanger
b
2 58.174,240
23 Mixed Bed Ion Exchanger
b
2 63.342,131
24 Deaerator
c
1 21.238,815
25 Cold Basin
a
1 1.512,975
26 Hot Basin
a
1 1.512,975
27 Pompa Utilitas PU-01
b
2 22.706,222
28 Pompa Utilitas PU-02
b
2 5.449,493
29 Pompa Utilitas PU-03
b
2 5.449,493
30 Pompa Utilitas PU-04
b
2 6.357,742
31 Pompa Utilitas PU-05
b
2 4.541,244
32 Pompa Utilitas PU-06
b
2 9.082,489
33 Pompa Utilitas PU-07
b
2 5.449,493
34 Pompa Utilitas PU-08
b
2 9.990,738
35 Pompa Utilitas PU-09
b
2 9.082,489
36 Pompa Utilitas PU-10
b
2 9.082,489
37 Pompa Utilitas PU-11
b
2 5.449,493
38 Pompa Utilitas PU-12
b
2 5.449,493
39 Pompa Utilitas PU-13
b
2 5.449,493
40 Pompa Utilitas PU-14
b
2 5.449,493
41 Pompa Utilitas PU-15
b
2 4.541,244
42 Pompa Utilitas PU-16
b
2 4.541,244
43 Boiler 1
b
1 158,943,556
44 Generator
b
1 170.296,667
45 Kompresor
c
2 22.283,458
Total Biaya 1.438.738,558
Rp. 16.447.659.198,803
Sumber: a = Hitung b = Ulrich 1982
c = www.matche.com d = www.proconwater.web.id
Total harga peralatan proses dan utilitas EC: EC = Rp 17.049.398.559,223 + Rp 16.447.659.198,803
= Rp 33.497.057.758,026
B. Total Cavital Investment
1. Fixed Capital Investment FCI
Fixed Capital Investment adalah biaya yang diperlukan untuk mendirikan
fasilitas-fasilitas pabrik secara fisik belum beroperasi. Fixed Capital Investment
terdiri biaya langsung direct cost dan biaya tidak langsung indirect cost.
a. Direct Cost DC
Direct cost atau biaya langsung adalah biaya yang diperlukan untuk
pembangunan pabrik. Biaya ini meliputi : Biaya pengadaan peralatan Purchased Equipment Cost
Adalah biaya pembelian peralatan pabrik dari tempat pembelian sampai ke lokasi pabrik. Biaya ini terdiri dari:
Biaya transportasi sampai di pelabuhan: Transportasi ke pelabuhan = 10 EC
= 10 x Rp 33.497.057.758,026 = Rp 3.349.705.775,802
Asuransi pengangkutan = 0,5 x EC
= 0,5 x Rp 33.497.057.758,026 = Rp 1674.852.887,901
Transportasi ke lokasi = 5 x EC = 5 x Rp 33.497.057.758,026
= Rp 1.674.852.887,901
Total Pembelian alat PEC = Rp 38.689.101.710,519
Biaya Pemasangan Alat Equipment Installation Cost Pemasangan peralatan meliputi biaya pekerja, pondasi, penyangga,
podium, biaya kontruksi dan faktor lain yan berhubungan langsung dengan pemasangan peralatan. Meliputi pemasangan, pengecatan,
dan isolasi peralatan. Besarnya biaya pemasangan sekitar 25-55 dari biaya peralatan, diambil sebesar 40 . Peters Timmerhaus,
1991. Pemasangan = 40 x PEC
= 40 x Rp 38.689.101.710,519 = Rp 15.475.640.684,207
Biaya Instrumentasi dan Kontrol Biaya total instrumentasi tergantung pada jumlah kontrol yang
diperlukan dan sekitar 6 – 30 dari harga total peralatan, diambil
sebesar 10 .Peters Timmerhaus, 1991. Instrumentasi = 10 x PEC
= 10 x Rp 38.689.101.710,519 = Rp 3.868.910.171,052
Biaya Perpipaan Piping Cost Meliputi biaya pekerja pembungkus pipa, valve, fitting, pipa,
penyangga, dan lainnya yang termasuk dalam pemancangan lengkap semua pipa yang digunakan secara langsung dalam proses.
Besarnya biaya perpipaan sekitar 10-80 dari biaya peralatan, diambil sebesar 40 , Peters Timmerhaus, 1991.
Perpipaan = 40 x PEC
= 40 x Rp 38.689.101.710,519 = Rp 15.475.640.684,207
Biaya instalasi listrik electrical installation Biaya untuk intalasi listrik meliputi pekerja instalasi utama dan
material untuk daya dan lampu, dengan penerangan gedung termasuk biaya servis. Besarnya sekitar 10-40 dari total biaya
peralatan, diambil sebesar 40 , Peters Timmerhaus, 1991. Listrik
= 40 x PEC = 40 x Rp 38.689.101.710,519
= Rp 15.475.640.684,207
Biaya Bangunan Building Including Services Biaya untuk bangunan termasuk servis terdiri biaya pekerja,
material, dan persediaan yang terlibat dalam pemancangan semua gedung yang berhubungan dengan pabrik. Besarnya sekitar 10-70
dari biaya total alat, diambil sebesar 50 . Bangunan
= 50 x PEC = 50 x Rp 38.689.101.710,519
= Rp 19.344.550.855,259 Pengembangan Lahan Yard Improvment
Biaya ini meliputi biaya untuk pagar, sekolah dasar, fasilitas olahraga jalan raya, jalan alternatif, pertamanan, dan lainnya.
Dalam industri kimia nilainya sekitar 10-20 dari total biaya peralatan diambil sebesar 10 , Peters Timmerhaus, 1991.
Yard improvement = 10 x PEC
= 10 x Rp 38.689.101.710,519 = Rp 3.868.910.171,052
Tanah land Biaya untuk tanah dan survey tergantung pada lokasi properti dan
dapat bervariasi oleh faktor biaya per hektar. Untuk industri jumlahnya sekitar 4-8 dari total biaya alat, diambil sebesar 8 ,
Peters Timmerhaus, 1991. Tanah
= 8 x PEC = 8 x Rp 38.689.101.710,519
= Rp 3.095.128.136,841