Direct Cost DC Fixed Capital Investment FCI

 Biaya Bangunan Building Including Services Biaya untuk bangunan termasuk servis terdiri biaya pekerja, material, dan persediaan yang terlibat dalam pemancangan semua gedung yang berhubungan dengan pabrik. Besarnya sekitar 10-70 dari biaya total alat, diambil sebesar 50 . Bangunan = 50 x PEC = 50 x Rp 38.689.101.710,519 = Rp 19.344.550.855,259  Pengembangan Lahan Yard Improvment Biaya ini meliputi biaya untuk pagar, sekolah dasar, fasilitas olahraga jalan raya, jalan alternatif, pertamanan, dan lainnya. Dalam industri kimia nilainya sekitar 10-20 dari total biaya peralatan diambil sebesar 10 , Peters Timmerhaus, 1991. Yard improvement = 10 x PEC = 10 x Rp 38.689.101.710,519 = Rp 3.868.910.171,052  Tanah land Biaya untuk tanah dan survey tergantung pada lokasi properti dan dapat bervariasi oleh faktor biaya per hektar. Untuk industri jumlahnya sekitar 4-8 dari total biaya alat, diambil sebesar 8 , Peters Timmerhaus, 1991. Tanah = 8 x PEC = 8 x Rp 38.689.101.710,519 = Rp 3.095.128.136,841  Service Facilities Biaya ini meliputi perawatan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam pabrik. Dalam industri kimia nilainya sekitar 30 – 80 dari total pembelian alat diambil sebesar 30 , Peters Timmerhaus, 1991. Service facilities = 30 x PEC = 30 x 38.689.101.710,519 = Rp 11.606.730.513,156 Total Direct Cost DC DC = Rp 126.900.253.610,505

b. Indirect Cost IC

Indirect cost atau biaya tidak langsung meliputi:  Biaya teknik dan supervisi engineering and supervision cost Biaya untuk desain kontruksi dan teknik, gambar, akuntansi, kontruksi dan biaya teknik, travel, reproduksi, komunikasi, dan biaya kantor pusat. Besarnya sekitar 5-30 dari biaya langsung, diambil sebesar 8 Peters Timmerhaus, 1991. Teknik dan supervisi = 8 x DC = 8 x Rp 126.900.253.610,505 = Rp 10.152.020.288,840  Biaya Konstruksi Contruction cost Biaya ini bervariasi pada situasi yang berbeda-beda, namun dapat diperkirakan sekitar 6-30 dari biaya langsung, diambil sebesar 8 Peters Timmerhaus, 1991. Konstruksi = 15 x DC = 15 x Rp 126.900.253.610,505 = Rp 19.035.038.041,575  Biaya Jasa Kontraktor Contractor’s Fee Biaya ini bervariasi pada situasi yang berbeda-beda, namum dapat diperkirakan sekitar 2-8 dari total Direct cost, diambil sebesar 4 Peters Timmerhaus, 1991. Biaya jasa kontraktor = 4 x DC = 4 x 126.900.253.610,505 = Rp 5.076.010.144,420  Biaya Tak Terduga Contingencies Faktor biaya tak terduga biasanya dilibatkan dalam estimasi investasi modal untuk menjamin kejadian yang tak terduga, seperti badai, banjir, perubahan harga, perubahan desain yang kecil, kesalahan dalam estimasi, dan biaya tak terduga lainnya. Biaya ini berkisar 5-15 dari total FCI, diambil sebesar 6 Peters Timmerhaus, 1991. Biaya tak terduga = 6 x FCI  Plant start up Sebelum pabrik beroperasi, kemungkinan akan ada perubahan- perubahan yang bertujuan untuk mengoptimumkan kondisi desain. Perubahan itu meliputi material, peralatan dan kerugian bila pabrik hanya beroperasi dengan kapasitas menurun. Biaya ini berkisar 0 – 12 dari modal tetap, diambil sebesar 3 Peters Timmerhaus, 1991. Biaya start up = 3 x FCI Total Indirect Cost = Rp 34.263.068.474,836 + 9 FCI Fixed Capital Investment FCI FCI = Direct Cost + Indirect Cost FCI = Rp 126.900.253.610,505 + 34.263.068.474,836 + 0,09 FCI FCI = Rp 177.102.551.742,13 Sehingga dapat dihitung: Biaya tak terduga = 6 x FCI = Rp 10.626.153.104,52 Biaya Start up = 3 x FCI = Rp 5.313.076.552,264

2. Working Capital Investment WCI

Working capital untuk industri pabrik terdiri dari jumlah total uang yang diinvestasikan untuk 1 stok bahan baku dan persediaan, 2 stok produk akhir dalam proses yang sedang dibuat, 3 uang diterima account receivable , 4 uang terbayar account payable, dan 5 pajak terbayar taxes payable. Perbandingan working capital terhadap total capital investment bervariasi untuk perusahaan yang berbeda, namum sebagian besar pabrik kimia menggunakan working capital awal sebesar 10 – 20 dari total capital investment Peters Timmerhaus, 1991. WCI = 15 Total Capital Invesment Total Capital Investment TCI TCI = FCI + WCI = FCI + 0,15 TCI = Rp 177.102.551.742,13 + 0,15 TCI TCI = Rp 208.355.943.226,04 Sehingga, WCI = 15 x TCI = Rp 31.253.391483,91 Perincian TCI dapat dilihat pada Tabel E.4 berikut : Tabel E.4 Perincian TCI Pabrik Urea Formaldehid Jenis Pengeluaran Biaya 1. Direct Cost - Purchased equipment-delivered Rp 38.689.101.710,52 - Purchased equpment installation Rp 15.475.640.684,21 - Instrumentation dan controls Rp 3.868.910.171,05 - Piping Biaya perpipaan Rp 15.475.640.684,21 - Electrical installed Rp 15.475.640.684,21 - Buildings Rp 19.344.550.855,26 - Yard improvement Rp 3.868.910.171,05 - Service facilities Rp 11.606.730.513,16 - Land Rp 3.095.128.136,84 Total Direct Cost Rp 126.900.253.610,51 2. Indirect Cost - Engineering and supervision Rp 10.152.020.288,84 - Construction expenses Rp 19.035.038.041,58 - Contractor Fee Rp 5.076.010.144,42 - Biaya tak terduga Rp 10.626.153.104,53 - Plant start up Rp 5.313.076.552,26 Total Indirect Cost Rp 50.202.298.131,63 Fixed Capital Investment FCI Rp 177.102.551.742,13 Working Capital Investment WCI Rp 31.253.391.483,91 Total Cost Invesment TCI Rp 208.355.943.226,04