Indirect Cost IC Fixed Capital Investment FCI

Total Capital Investment TCI TCI = FCI + WCI = FCI + 0,15 TCI = Rp 177.102.551.742,13 + 0,15 TCI TCI = Rp 208.355.943.226,04 Sehingga, WCI = 15 x TCI = Rp 31.253.391483,91 Perincian TCI dapat dilihat pada Tabel E.4 berikut : Tabel E.4 Perincian TCI Pabrik Urea Formaldehid Jenis Pengeluaran Biaya 1. Direct Cost - Purchased equipment-delivered Rp 38.689.101.710,52 - Purchased equpment installation Rp 15.475.640.684,21 - Instrumentation dan controls Rp 3.868.910.171,05 - Piping Biaya perpipaan Rp 15.475.640.684,21 - Electrical installed Rp 15.475.640.684,21 - Buildings Rp 19.344.550.855,26 - Yard improvement Rp 3.868.910.171,05 - Service facilities Rp 11.606.730.513,16 - Land Rp 3.095.128.136,84 Total Direct Cost Rp 126.900.253.610,51 2. Indirect Cost - Engineering and supervision Rp 10.152.020.288,84 - Construction expenses Rp 19.035.038.041,58 - Contractor Fee Rp 5.076.010.144,42 - Biaya tak terduga Rp 10.626.153.104,53 - Plant start up Rp 5.313.076.552,26 Total Indirect Cost Rp 50.202.298.131,63 Fixed Capital Investment FCI Rp 177.102.551.742,13 Working Capital Investment WCI Rp 31.253.391.483,91 Total Cost Invesment TCI Rp 208.355.943.226,04

C. Total Production Cost

1. Manufacturing Cost MC

Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan produk. Manufacturing cost terdiri direct manufacturing cost, fixed charges dan plant overhead .

a. Direct Manufacturing Cost

Merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan operasi manufaktur atau pembuatan suatu produk, yang terdiri:  Bahan Baku Raw Material Dalam industri kimia, salah satu biaya utama dalam operasi produksi adalah untuk bahan baku yang terlibat dalam proses. Jumlah bahan baku yang harus disuplai persatuan waktu atau per satuan produk dapat ditentukan dari proses neraca massa. Tabel E.5 Kebutuhan bahan baku proses dan harga Komponen Massa kgjam Harga 2013 Rpkg Harga 2017 Rpkg Biaya Rptahun Metanol 1382,75 5.716,000 6.599 72.265.693.100 Urea 1722,94 1.371,840 1.584 21.610.820.049 Total 93.876.513.150  Utilitas Utilities Biaya untuk utilitas terdiri dari: biaya pengolahan air, biaya pembangkit steam, biaya pembangkit listrik dan bahan bakar. Tabel E.6. Kebutuhan dan harga bahan pembantu untuk utilitas Komponen Massa kgjam Harga Rpkg Biaya Rptahun Alum 63,90 300,00 103.850.525,49 Soda Kaustik 53,25 5.500,00 1.586.605.250,55 Solar literjam 325,69 11.979,00 30.849.979.652,00 Kaporit 1.278,01 7.500,00 51.925.419.642,00 Asam Sulfat 3,00 900,00 120.401.498,46 Hidrazin literjam 46,07 1.200,00 126.320.673,72 Inhibitor Nat.Pospat 60,04 650,00 1.739.132.755,60 Dispersant 15,01 300,00 200.669.164,11 Total 83.085.746.151,19  Pekerja Operasi operating labor Dalam industri kimia, salah satu biaya utama dalam operasi produksi adalah biaya pekerja operasi yang nilainya sebesar 10- 20 , diambil 10 Peters Timmerhaus, 1991. Pekerja Operasi OL = 10 x TPC  Direct Supervisory Sejumlah supervisor langsung dan pekerja pencatat selalu diperlukan untuk operasi manufaktur, Jumlah kebutuhan pegawai ini berhubungan erat dengan jumlah pekerja operasi, kompleksitas operasi, dan standar kualitas produk. Besarnya biaya direct supervisory 10-25 sebesar 15 , Peters Timmerhaus, 1991. Direct supervisory = 15 x OL = 1,5 x TPC  Perawatan dan Perbaikan Maintenence and Repair Biaya perawatan dan perbaikan meliputi biaya untuk pekerja, material, dan supervisor. Biaya tahunan perawatan dan perbaikan untuk industri kimia berkisar 2-10 dari fixed capital investment, diambil sebesar 5 Peters Timmerhaus, 1991 Perawatan = 5 x FCI = 5 x Rp 177.102.551.742,13 = Rp 8.855.127.587,11