Awal Terbentuknya dan Perkembangan Program Inisiatif Heart of Borneo

29 membentuk deklarasi Heart of Borneo. 69 Sebagai tindak lanjut, pada Agustus hingga September 2005, di Indonesia dilakukan lokakarya tingkat provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang menghasilkan beberapa kesepakatan seperti konsep area HoB, formalisasi inisiatif HoB melalui deklarasi, lokakarya tingkat nasional, regional dan international, serta sosialisasi HoB ke seluruh stakeholder terkait. 70 Kemudian, setelah side event HoB dalam COP 8 UNCB, pada tanggal 24 November 2006 dilaksanakan pertemuan Kelompok Kerja Pokja Heart of Borneo antar Negara di Filipina dalam rangka pertemuan Senior Official Meeting of the Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asia Growth Area BIMP-EAGA. Dalam pertemuan ini menghasilkan kesepakatan deklarasi Heart of Borneo dan penyempurnaan naskah deklarasi pada pertemuan tiga negara pada 4 Desember 2006 di Jakarta. 71 Setelah itu, pemerintah Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia menandatangani Deklarasi Heart of Borneo pada 12 Februari 2007 di Bali. Inisiatif HoB didasarkan pada peraturan yang ada di masing-masing negara HoB, yang artinya konsekuensi hukum dari inisiatif HoB sifatnya tidak mengikat atau non-binding . Deklarasi tersebut mendeklarasikan komitmen tiga negara untuk mengelola secara berkelanjutan dan melindungi kawasan HoB lihat deklarasi Heart of Borneo Initiative di Lampiran 1. 72 Dalam Tabel II.B.1. di bawah, kawasan HoB meliputi sekitar 23 juta ha hutan yang terhubung di tiga negara. 69 Ibid. 70 Ibid. 71 Herat of Borneo-National Working Group, National Strategic Plan of Action, Jakarta: Heart of Borneo- National Working Group, 2009, 8. 72 Kementerian Kehutanan R.I, Heart of Borneo Indonesia, 21. 30 Sebagian besar wilayah ini sekitar 72 didominasi oleh hutan hujan tropis yang terletak di Indonesia. 73 Lihat Peta Area Heart of Borneo pada Lampiran 2 Tabel II.B.1. Total Area Heart of Borneo Negara Lokasi Luas Ha Brunei Darussalam Total Brunei Darussalam 424.076,66 1,82 Indonesia West Kalimantan 4.892.136,18 21,04 Central Kalimantan 3.027.214,72 13,02 East Kalimantan 8.874.949,88 38,17 Total Indonesia 16.794.300,78 72,23 Malaysia Sarawak 2.139.471,04 9,20 Sabah 3.892.440,63 16,74 Total Malaysia 6.031.911,67 25,94 TOTAL HoB 23.250.289,11 100,00 Sumber: Kementerian Kehutanan R.I, Heart of Borneo Initiative, 6. Pertemuan Trilateral Inisiatif HOB diadakan setiap tahun. Terbukti dari HoB Deklarasi awal tahun 2007 sampai 2013, diadakan pertemuan 7 pertemuan dengan diskusi yang berbeda dan tuan rumah secara bergantian diantara tiga negara. 74

C. Rencana Strategis Aksi Tiga Negara dalam Program Inisiatif Heart of Borneo

HoB Pada April 2008, dalam pertemuan trilateral kedua HoB di Pontianak, Indonesia, tiga pemerintah menyepakati lima program di HoB, seperti: 1 Pengelolaan Lintas Batas, 2 Pengelolaan Kawasan Lindung, 3 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan, 4 Pengembangan Ekowisata, 5 Peningkatan Kapasitas Manusia. 75 Dalam lima program tersebut meliputi, keamanan, ekonomi, sosial dan lingkungan. Dalam hal keamanan perbatasan, kerjasama ini didasarkan pada pemahaman masing-masing negara dan mengikuti aturan negara perbatasan. 73 Ibid,6. 74 Heart of Borneo Initiative , “Trilateral Meeting”, Heart of Borneo Initiative, [database on-line]; tersedia di http:heartofborneo.or.idenabouttrilateral-meeting; Internet; diakses pada November 19, 2014. 75 Kementerian Kehutanan R.I, Heart of Borneo Indonesia, 14. 31 Dari sisi ekonomi, pengamanan perbatasan sosial dan budaya, hal ini berarti menguatan peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di daerah perbatasan tersebut. 76 Secara rinci, program yang telah disepakati oleh tiga negara tersebut, diantaranya:

1. Pengelolaan Lintas Batas

Peogram pengelolaan lintas batas di wilayah HoB bertujuan untuk mengatasi masalah pengelolaan sumber daya alam dan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat setempat di daerah perbatasan. Adapun tindakan yang telah disepakati oleh tiga negara, meliputi: a. Mengembangkan dan mempertimbangkan inisiatif HoB menjadi sejalan dengan konstitusi dan undang-undang di masing-masing negara. b. Memberikan rekomendasi kebijakan pada upaya konservasi dan pembangunan berkelanjutan di kawasan HoB. c. Menetapkan mekanisme untuk berbagi informasi yang koheren dan efektif. d. Melakukan penelitian dan studi kolektif, terutama pada bidang keanekaragaman hayati dan sosial-ekonomi termasuk demografis. e. Melakukan perencanaan tata ruang bersama wilayah HoB. 77 Untuk menjalankan program konservasi lintas batas negara di wilayah HoB, harus didukung dengan regulasi dan ketentuan masing-masing negara karena program HoB merupakan inisiatif pemerintah sehingga program dan 76 Ibid, 21. 77 Government of Indonesia, Malaysia and Brunei Darussalam, Strategic Plan of Actions The Heart of Borneo Initiative , 8. 32 kegiatan HoB diputuskan oleh pemerintah tiga negara secara kolaboratif dengan melibatkan nilai lingkunga, ekonomi dan sosial masyarakat perbatasan.

2. Pengelolaan Kawasan Lindung

Dalam mencapai tujuan dari kawasan lindung tersebut, pemerintah tiga negara telah menyepakati untuk meningkatkan dan mempromosikan manajemen yang efektif di kawasan lindung di HoB. Adapun tindakan yang diusulkan, mengenai: b. Mengidentifikasi, menilai dan menetapkan kawasan konservasi lintas batas untuk memperkuat pengelolaan kawasan lindung berdasarkan nilai-nilai warisan budaya dan alam, kapasitas air dan kekayaan keanekaragaman hayati. c. Mengembangkan dan meningkatkan prosedur operasi standar dan sistem untuk pemantauan dan evaluasi pengelolaan kawasan konservasi lintas batas, dan jika diperlukan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi bersama. d. Mengembangkan dan meningkatkan sistem dan implementasi untuk kawasan lindung dengan manajemen kolaboratif dan melibatkan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya. e. Mengembangkan dan meningkatkan pendekatan untuk pengelolaan lahan dan vegetasi di daerah yang dibudidayakan oleh masyarakat lokal atau dalam kawasan lindung yang berdekatan diantara ketiga negara. 78 f. Menetapkan daftar kawasan lindung di dalam kawasan HoB dengan informasi mengenai tujuan pengelolaan, ciri khusus dan melibatkan personil khusus dari masing-masing negara. 78 Government of Indonesia, Malaysia and Brunei Darussalam, Strategic Plan of Actions The Heart of Borneo Initiative , 10. 33 g. Meningkatkan hubungan kelembagaan antara kawasan lindung di dalam HoB. 79 Kawasan lindung adalah kawasan hutan yang difungsikan sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah. 80 Di wilayah HoB, usaha pengelolaan kawasan lindung tidak hanya bermanfaat bagi pengamanan batas negara, melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan fungsi lindung, sebagai nilai kehidupan untuk mewujudkan keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

3. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan

Program pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan bertujuan untuk mengelola sumber daya alam di luar kawasan lindung. Pemerintah tiga negara telah menyepakati tindakan untuk program tersebut, diantaranya: a. Meningkatkan dan memperkuat mekanisme pedoman yang ada untuk memastikan pelaksanaan praktek terbaik dalam pengelolaan sumber daya alam, prinsip pemanfaatan berkelanjutan dan pendekatan ekosistem dalam semua sumber daya alam, termasuk kehutanan, perkebunan dan pertambangan di wilayah HoB. b. Mengembangkan skema untuk program rehabilitasi dan restorasi pada kawasan hutan yang terdegradasi di HoB. 79 Ibid. 80 Kementerian Kehutanan R.I, Statistik Kehutanan Indonesia 2010, Jakarta: Kementerian Kehutanan R.I, 2011 4.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kerjasama Trilateral Indonesia Malaysia Dan Brunei Darussalam Melalui Program Heart Of Borneo (HOB) Terhadap Penanganan Masalah Kerusakan Hutan Wilayah Perbatasan Kalimantan Timur

7 58 129

Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) Dalam Mensosialisasikan Pelestarian Lingkungan Kepada Peserta Sosialisasi di Bumi Panda Bandung)

7 43 79

STRATEGI IMPLEMENTASI HASIL ROUNDTABLE ON SUSTAINABLE PALM OIL (RSPO) OLEH WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE (WWF) DI INDONESIA

0 3 115

KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDACLICK KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program

0 2 16

PENDAHULUAN KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program Kalimantan Barat Di Desa Teluk Aur, Kecamatan

0 3 56

SKRIPSI IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 18

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 51

OBYEK PENELITIAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 5 25

KESIMPULAN DAN SARAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 2 11

AUDIT KOMUNIKASI PROGRAM KAMPANYE “EARTH HOUR” WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE INDONESIA - FISIP Untirta Repository

0 1 318