Rencana Strategis Nasional Indonesia Dalam Program Inisiatif Heart of Borneo HoB

39 Demikian juga untuk Pokjaprov dan Pokjakab, anggotanya berasal dari lembaga dan instansi terkait, yang ditetapkan oleh Gubernur dan Bupati. 91 Gambar II.1. bawah menunjukan tentang Organisasi Kelompok Kerja HoB di Indonesia. Struktur Kelompok Kerja Nasional HoB tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 382Menhut-II2011 tentang Kelompok Kerja Nasional Program Heart of Borneo HoB. 92 Gambar II.1. Strukutur Organisasi Kelompok Kerja Nasional Heart of Borneo Sumber: Heart of Borneo Initiative Indonesia, tersedia di http:heartofborneo.or.id Para anggota Kelompok Kerja Nasional HoB adalah 10 kementerian di pemerintahan Indonesia 93 , yaitu: Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pertahanan, Bappenas, 91 Heart of Borneo Initiative Indonesi a, “HoB Organization”, Heart of Borneo Initiative, [database on-line]; tersedia di http:heartofborneo.or.idenaboutheart-of-borneo-in-indonesia; Internet; diakses pada September 13, 2014. 92 Ibid. 93 Wawancara dengan Elisabeth Wetik. 40 Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kehutanan, dan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan. Dan juga 1 anggota yang berasal dari non-pemerintahan yaitu WWF . 94 Kelompok Kerja Nasional sebagaimana yang diuraikan dalam Keputusan Menteri Kehutanan R.I, Nomor 382Menhut-II2011, bertugas untuk: “mempersiapkan jadual dan bahan pertemuan trilateral antara Pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam; mengevaluasi dan mengusulkan Rencana Kerja Nasional HoB; Mengevaluasi dan mengusulkan mekanisme kerja trilateral; dan mel aksanakan monitoring dan evaluasi program HoB.” 95 Dalam menjalankan semua programnya, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan mitra strategis. Para mitra HoB Indonesia diantaranya universitas, lembaga swasta, LSM, komunitas atau kelompok sosial, dan organisasi lainnya. Mitra ini memiliki peranan penting dalam membantu pemerintah melaksanakan program HoB. 96 Adapun mitra yang berasal dari universitas, adalah: Universitas Nasional Unas, Institut Pertanian Bogor IPB, Universitas Tanjungpura Untan, Universitas Palangka Raya Unpar, Universitas Mulawarman, dan Universitas Gadjah Mada UGM. Di sisi lain, mitra HoB adalah Lembaga Swasta, yaitu: PT. Ratah Timber, PT. Sari Bumi Kusuma SBK, IKEA, dan PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk. 94 Heart of Borneo Initiative Indonesia, “HoB Organization”, Heart of Borneo Initiative, [database on-line]; tersedia di http:heartofborneo.or.idenaboutheart-of-borneo-in-indonesia; Internet; diakses pada September 13, 2014. 95 Kementerian Kehutanan R.I, Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 382Menhut-II2011 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Nasional Program Heart of Borneo , Jakarta: Kementerian Kehutanan R.I, 18 Juli 2011, 5. 96 Kementerian Kehutanan R.I, Heart of Borneo Indonesia, 15. 41 Selain itu, mitra HoB dari masyarakat atau kelompok sosial mecangkup: Forum Masyarakat Adat Dataran Tinggi Borneo FORMADAT, Aliansi Masyarakat Adat Nusdiantara AMAN dan Komunitas Pariwisata Kapuas Hulu KOMPAKH. Di sisi lain, mitra HoB dari Organisasi Internasional, seperti: Bank Pembangunan Asia ADB, Bank Pembangunan Pemerintah Jerman KfW, Deutsche Internationale Zusammenarbeit Gesellschaftfür Hutan dan Program Perubahan Iklim GIZ FORCLIME dan Swedia International Development Cooperation Agency SIDA. Selain itu ada NGO sebagai mitra HoB, seperti: The Borneo Orangutan Survival Foundation BOS, Borneo Ecology and Biodiversity Conservation Institute BEBSiC, Tropenbos International, The Nature Concervancy, Global Forest Trade Network GFTN, The Borneo Initiative dan World Wide Fund for Nature WWF. 97 Pada bab ini telah diuraikan mengenai bagaimana awal terbentuknya Inisiatif HoB, yang menjelaskan bahwa pemerintah ketiga negara berkomitmen tinggi untuk melestarikan kawasan Borneo yang bernilai tinggi. Di wilayah Indonesia, kawasan Inisiatif HoB disebut dengan Inisiatif Jantung Kalimantan, karena letak wilayah HoB berada di adimistratif Kalimantan. Dalam menjalankan semua program yang telah disepakati oleh ketiga negara dalam pertemua ke dua tahun 2008, Pemerintah Indonesia membentuk kelompok kerja yang akan mengorganisir semua program HoB di wilayah Indonesia. Ada 11 kementerian yang terkait dalam struktur oganisasi tersebut dan satu aktor non-negara, yaitu WWF. 97 Heart of Borneo Initiative, “Partners of Heart of Borneo Initiative,” Heart of Borneo Initiative, [database on-line]; tersedia di http:heartofborneo.or.idenpartner; Internet; diakses pada September 09, 2014. 42

BAB III AWAL TERBENTUK DAN PERKEMBANGAN WORLD WIDE FUND

FOR NATURE WWF DI INDONESIA A. World Wide Fund for Nature WWF Global 1. Sejarah Berdirinya WWF Global Salah satu tokoh paling penting dalam sejarah WWF adalah ahli biologi Inggris, Sir Julian Huxley yang pada waktu itu sebagai General Director UNESCO . Tokoh lainnya adalah Victor Stolan, yang menyarankan kebutuhan mendesak untuk terbentuknya sebuah organisasi internasional dalam mengumpulkan dana untuk konservasi lingkungan. Kemudian, Max Nicholson adalah seorang ornithologist dan yang saat itu sebagai General Director of Britains Nature Conservancy dan Peter Scott adalah ornithologist yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden International Union for Conservation of Nature IUCN. 98 Pada tahun 1961, Nicholson mengumpulkan sekelompok ilmuwan untuk membangun sebuah organisasi. Kelompok ini memutuskan untuk memulai operasinya di Swiss. Pada April 29, 1961 mereka mendeklarasikan Morges Manifesto lihat Deklarasi Morges Manifesto pada Lampiran 3. Morges Manifesto adalah dokumen pendirian yang menandai awal dari WWF, “World‟s Wild Life” awal namanya pada waktu itu. 99 98 J. Baird Callicott and Robert Frodeman, ed., Encyclopedia of Environmental Ethics and Philosophy, USA: Cengage Learning, 2009, 412-413. 99 WWF Global, “WWF in the 60s”, WWF Global [database on-line]; tersedia di http:wwf.panda.orgwho_we_arehistorysixties; Internet; diakses pada Agustus 20, 2014. 43 WWF terdaftar di bawah hukum Swiss pada 11 September 1961, dan mempunyai sekretariat internasional di Morges, yang sekarang dikenal sebagai WWF Internasional atau Global. Para pendiri memutuskan bahwa pendekatan yang paling efisien dalam konservasi yaitu dengan mendirikan kantor cabang di berbagai Negara. Kantor cabang pertama diluncurkan di Inggris pada tanggal 23 November 1961. Pada tanggal 1 Desember, diikuti oleh Amerika Serikat. WWF bekerjasama dengan organisasi-organisasi non-pemerintah dan mendasarkan kontribusinya pada ilmu pengetahuan. Kontribusi pertamanya adalah IUCN, dan the International Council for Bird Preservation ICBP, sekarang Birdlife International. 100 Namun, pada 1986, nama “World‟s Wild Life” tidak lagi mencerminkan ruang lingkup kegiatan organisasi ini dan WWF berubah nama menjadi “World Wide Fund for Nature .” Kemudian, pada tahun 2001, WWF Internasional menyepakati menggunakan akronim asli yang diadopsi pada tahun 1961, yaitu WWF. 101 Dalam perkembangannya pada tahun 1990-an, untuk mempromosikan pengelolaan sumber daya berkelanjutan, WWF memperluas jangkauannya dalam kerjasama global. WWF mulai terlibat dengan mitra baru, seperti Global Environment Facility GEF dan World Bank. 102 Pada abad milenium 2000, WWF bertujuan untuk mengubah perubahan nasional yang mengarah konservasi abadi, pembangunan berkelanjutan dan gaya 100 Ibid. 101 J. Baird Callicott and Robert Frodeman, ed., Encyclopedia of Environmental Ethics and Philosophy, USA: Cengage Learning, 2009, 413. 102 Rob Soutter, ed., et al, WWF 50 Years of Conservation, Gland: WWF Global, 2011, 9. 44 hidup yang berkelanjutan. 103 Hari ini WWF aktif di setiap wilayah dunia. Selama 50 tahun WWF telah mempekerjakan lebih dari 5.000 staf dan memiliki lebih dari 5 juta pendukung. Sejak didirikannya, WWF telah menginvestasikan hampir US 10 miliar lebih dari 13.000 proyek konservasi di lebih dari 150 negara. 104

2. Ruang Lingkup WWF Global

Misi WWF adalah “untuk menghentikan degradasi lingkungan di „planet‟ ini, dan membangun masa depan dimana manusia hidup selaras dengan alam. ” Untuk mencapai misi ini, WWF memfokuskan upayanya pada dua bidang, yaitu: “keanekaragaman hayati” dan “footprint.” Yang pertama, adalah untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Strategi WWF berfokus pada pelestarian tempat dan spesies kritis yang sangat penting untuk dilestarikan. Yang kedua, footprint adalah untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia. WWF bekerja untuk memastikan bahwa sumber daya alam yang dibutuhkan untuk hidup, seperti air dan udara harus dikelola secara berkelanjutan dan adil. 105 Selain itu, WWF bertujuan untuk melakukan konservasi fauna, flora, hutan, air serta sumberdaya alam dengan mengakuisi dan mengelola lahan, meneliti, mendidik, memberi informasi, berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak. 106 WWF memfokuskan upayanya pada 35 tempat prioritas global di seluruh dunia, yaitu: 1 tempat hutan hujan yang tersisa paling utuh di wilayah Amazon, Kongo, dan Nugini; 2 tempat hutan hujan yang paling kaya dengan spesiesnya di 103 Ibid. 104 WWF Global, WWF Annual Review 2010, Gland: WWF Global, 2011, 8-9 [database on-line]; tersedia di http:d2ouvy59p0dg6k.cloudfront.netdownloadsint_ar_2010.pdf; Internet; diakses pada Agustus 23, 2014. 105 WWF Global, “What does WWF do?”, WWF Global [database on-line]; tersedia di http:wwf.panda.orgwhat_we_do; Internet; diakses pada Agustus 21, 2014. 106 J. Baird Callicott and Robert Frodeman, ed., Encyclopedia of Environmental Ethics and Philosophy, USA: Cengage Learning, 2009, 413. 45 wilayah Amazon barat, barat laut dan Amerika Selatan; 3 tempat terkaya untuk tanaman endemik langka dan hewan yang berada di wilayah Kaledonia Baru, Fiji, Vanuatu, Afrika Selatan, barat daya Australia dan Madagaskar; 4 tempat sungai tertua di dunia yang berada di Amazon, Orinoco, Kongo, Mekong, Yangtze, dan Sungai Baru di tenggara Amerika Serikat; 5 tempat padang pasir yang paling unik dan beragam yang berada di Gurun Namib-Karoo-Kaokoveld di barat daya Afrika dan Gurun Chihuahuan di perbatasan AS dan Mexico; 6 tempat padang rumput, sabana dan hutan yang paling beragam yang berada di wilayah Afrika, bagian tengah dan timur Amerika selatan dan Amerika utara; 7 tempat padang rumput yang dihuni harimau dan badak di Himalaya timur; 8 daerah pegunungan yang berada di Himalaya dan Albertine Rift di sebelah timur Afrika; 10 tempat terumbukarang yang beragam yang terletak Coral Triangle di Asia Tenggara dan Great Barrier Reef di Australia, Kaledonia Baru, Fiji dan Afrika Timur; 11 tempat laut yang paling produktif yang berada di Arctic, Oceans Selatan, Afrika Barat. 107 Selain itu, WWF fokus kedalam 36 spesies prioritas. Dalam tabel III.A.1. di bawah, WWF telah mengidentifikasi 36 prioritas spesies yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu spesies unggulan dan spesies Footprint-impacted. Spesies unggulan adalah spesies prioritas dari negara tertentu yang statusnya terancam punah, yang memberikan fokus untuk meningkatkan kesadaran dan merangsang aksi pendanaan bagi upaya konservasi yang lebih luas. Spesies Footprint- impacted yaitu spesies yang terancam terutama oleh eksploitasi yang berlebihan 107 WWF Global, A Roadmap for a Living Planet, Gland: WWF International Global, 2008, 13 [database on-line]; tersedia di http:d2ouvy59p0dg6k.cloudfront.netdownloadsroadmap_sign_off_fin.pdf; Internet diakses pada Agustus 21, 2014.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kerjasama Trilateral Indonesia Malaysia Dan Brunei Darussalam Melalui Program Heart Of Borneo (HOB) Terhadap Penanganan Masalah Kerusakan Hutan Wilayah Perbatasan Kalimantan Timur

7 58 129

Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) Dalam Mensosialisasikan Pelestarian Lingkungan Kepada Peserta Sosialisasi di Bumi Panda Bandung)

7 43 79

STRATEGI IMPLEMENTASI HASIL ROUNDTABLE ON SUSTAINABLE PALM OIL (RSPO) OLEH WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE (WWF) DI INDONESIA

0 3 115

KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDACLICK KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program

0 2 16

PENDAHULUAN KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program Kalimantan Barat Di Desa Teluk Aur, Kecamatan

0 3 56

SKRIPSI IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 18

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 51

OBYEK PENELITIAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 5 25

KESIMPULAN DAN SARAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 2 11

AUDIT KOMUNIKASI PROGRAM KAMPANYE “EARTH HOUR” WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE INDONESIA - FISIP Untirta Repository

0 1 318