36
hayati hutan termasuk kayu dan produk satwa liar; mempromosikan pendidikan dan kesadaran tentang program HoB kepada masyarakat.
84
Selain dengan program ekowisata, program peningkatan kapasitas manusia diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sosial dan ekonomi masyarakat
setempat. Dengan adanya kebutuhan pembangunan ekonomi, program ini diharapkan dapat selaras dengan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat.
D. Rencana Strategis Nasional Indonesia Dalam Program Inisiatif Heart of Borneo HoB
Di Indonesia, Inisiatif Heart of Borneo HoB dikenal sebagai “Inistiatif
Jantung Kalimantan ” karena letak wilayah HoB berada di provinsi Kalimantan.
Daerah HoB telah diakui oleh Pemerintah Indonesia sebagai daerah Kawasan Strategis Nasional KSN melalui Peraturan Pemerintah PP No.26 tahun 2008.
KSN didefinisikan sebagai kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan dalam rencana tata ruang karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional
terhadap pertahanan
keamanan, pertumbuhan
ekonomi, sosial-budaya,
pendayagunaan sumberdaya alam serta fungsi daya dukung lingkungan hidup. Khusus untuk kawasan HoB, fungsi dan daya dukung lingkungan berperan sangat
besar, contohnya sebagai tempat perlindungan keanekaragaman hayati, perlindungan keseimbangan tata guna air, perlindungan keseimbangan iklim dan
kawasan lindung lainnya.
85
84
Ibid, 16.
85
Kementerian Kehutanan R.I, Heart of Borneo Indonesia, 17.
37
Dalam mencapai lima program yang disepakati oleh tiga negara pada pertemuan kedua tahun 2008, Pemerintah Indonesia membuat rencana strategis
dan aksi nasional HoB. Terdapat empat rencana strategis dan aksi nasional yang telah dirumuskan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu:
1. Kerjasama Provinsi dan Kabupaten, yang meliputi: penggunaan lahan
berkelanjutan, penyempurnaan kebijakan sektor, dan pengembangan kapasitas lembaga.
2. Pengelolaan kawasan lindung, yang meliputi: advokasi kebijakan, informasi
dan managejemen pengelolaan kawasan lindung, pemberdayaan masyarakat dan melibatkan peran industri swasta dan BUMN.
3. Pengelolaan sumberdaya alam di luar kawasan lindung, yang meliputi:
penyempurnaan kebijakan sektor, penggunaan lahan berkelanjutan, dan sistem informasi dan pemantauan.
4. Penguatan kelembagaan dan pendanaan berkelanjutan, yang meliputi:
penguatan kapasitas lembaga, penyempurnaan kebijakan sektor, dan pengembangan pendanaan berkelanjutan.
86
Dalam deklarasi HoB 2007 diuraikan bahwa kawasan HoB di Indonesia meliputi 10 Kabupaten di tiga provinsi, yaitu Kalimantan Barat Sintang, Melawi
dan Kapuas Hulu, Kalimantan Tengah Katingan, Gunung Mas, Barito Utara dan Murung Raya dan Kalimantan Timur Malinau, Nunukan dan Kutai Barat.
Kemudian pada tahun 2008 kawasan HoB menjadi 16 Kabupaten dengan penambahan dua kabupaten di Kalimantan Tengah Kapuas dan Seruyan dan
86
Ibid, 16.