Sejarah Pulau Borneo AWAL TERBENTUK DAN PERKEMBANGAN PROGRAM INISIATIF

27 pada 29 Desember 1993 61 dan sampai 2014, UNCBD memiliki 194 anggota negara dan menerima 168 tanda tangan ratifikasi. 62 Indonesia merupakan anggota dan meratifikasi UNCBD pada tanggal 23 Agustus 1994. 63 Dalam UNCBD, terdapat badan pembuat keputusan tertinggi disebut Konferensi Para Pihak atau Conference of the Parties COP. Ini adalah sebuah asosiasi para pihak yang meratifikasi konvensi tersebut. 64 Dari tahun 1994 hingga tahun 1996, COP mengadakan pertemuan setiap setahun, tetapi pada tahun 2000 pertemuan COP diadakan setiap dua tahun. 65 Ada beberapa kewajiban bagi Negara-negara COP dalam mewujudkan tujuan UNCB, salah satunya mengembangkan strategi nasional untuk konservasi dan pembangunan berkelanjutan mengenai keanekaragaman hayati, dan meningkatkan kerjasama diantara pihak-pihak mengenai kerjasama teknis, keuangan, bioteknologi, dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bantuan negara-negara maju kepada negara-negara bekembang. 66 Dalam perkembangan UNCBD, pada Maret 2006 diadakan COP 8 di Curitiba, Brasil. Indonesia sebagai anggota COP mengadakan side event untuk membahas inisiatif Heart of Borneo. Dalam side event tersebut, Indonesia mengundang berbagai pihak dalam rangka peluncuran inisiatif HoB yang akan 61 Convention on Biological Diversity CBD , “History of CBD”, CBD, [database on-line]; tersedia di http:www.cbd.inthistory; Internet; diakses pada November 15, 2014. 62 Convention on Biological Diversity CBD , “List of Parties of CBD”, CBD, [database on-line]; tersedia di http:www.cbd.intinformationparties.shtml; Internet; diakses pada November 15, 2014. 63 Convention on Biological Diversity CBD , “Indonesia Overview”, CBD, [database on-line]; tersedia di http:www.cbd.intcountries?country=id; Internet; diakses pada November 16, 2014. 64 Daniel Murdiyarso, Sepuluh Tahun Perjalanan Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2003, 29. 65 Convention on Biological Diversity CBD, “The Conference of the Parties of CBD”, CBD, [database on- line]; tersedia di http:www.cbd.intcop; Internet; diakses pada November 17, 2014. 66 Departemen Pertanian, “Konvensi Keanekaragaman Hayati”, BB Biogen Litbang Departemen Pertanian, Rabu, Juni 25, 2008, [database on-line]; tersedia di http:biogen.litbang.deptan.go.idindex.php200806konvensi-keanekaragaman-hayati; Internet; diakses pada November 18, 2014. 28 diadakan di Bali, yang dihadiri oleh sekitar 150 peserta dari perwakilan pemerintah Indonesia, Pemerintah Malaysia, Brunei Darussalam, Bank Dunia, UNEP, IUCN, UNESCO, Sekretariat UNCBD, perwakilan dari Pemerintah Inggris, Belanda, Jerman, Swedia, Amerika Serikat, Brazil, Lembaga multi-lateral dan Bilateral. Para pihak sepenuhnya mendukung inisiatif ini, dengan harapan bahwa inisiatif HoB dapat mendukung pelestarian ekosistem di Borneo yang berhubungan dengan upaya untuk mengendalikan illegal logging dan kegiatan lain yang tidak mendukung pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan di wilayah tersebut. 67 Pada awalnya, inisitif Heart of Borneo HoB diusulkan oleh WWF Sundaland Bioregion Indonesia yaitu program WWF di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa pada tahun 2001 dengan proyek dengan tema Borneo Mountain Forest. Proyek ini mendirikan beberapa taman nasional sebagai model konservasi di daerah lintas batas, yaitu Kayan Mentarang dan Betung Kerihun di Indonesia, dan Lanjak Entimau dan Pulung Tao di Malaysia. Usulan di atas telah disetujui oleh Pemerintah Indonesia dan beberapa donor, dan kemudian mengadakan pertemuan pada tahun 2003 sebagai kerjasama diantara Kementerian Kehutanan Indonesia dan WWF Indonesia. 68 Setelah itu, pada April 2005, dilaksanakan pertemuan para pihak di Brunei Darussalam, dengan tema “Three Countries – One Conservation Vision .” Dalam pertemuan ini disepakati agar ketiga Negara 67 Kementerian Kehutanan R.I, “Laporan Hasil Pertemuan ke 8 Konvensi Keanekaragaman Hayati Conference of the Parties 8-Convention on Biological Diversity Tanggal 20- 31 maret 2006 di Curitiba, Brasil”, 16-01-2007, [on-line databse]; tersedia di http:www.dephut.go.idindex.phpnewsdetails2591; Internet; diakses pada November 18, 2014. 68 Heart of Borneo Initiative, “History of Heart of Borneo”, Heart of Borneo Initiative [database on-line]; tersedia di http:heartofborneo.or.idenaboutheart-of-borneo-on-track; Internet; diakses pada Agustus 28, 2014. 29 membentuk deklarasi Heart of Borneo. 69 Sebagai tindak lanjut, pada Agustus hingga September 2005, di Indonesia dilakukan lokakarya tingkat provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang menghasilkan beberapa kesepakatan seperti konsep area HoB, formalisasi inisiatif HoB melalui deklarasi, lokakarya tingkat nasional, regional dan international, serta sosialisasi HoB ke seluruh stakeholder terkait. 70 Kemudian, setelah side event HoB dalam COP 8 UNCB, pada tanggal 24 November 2006 dilaksanakan pertemuan Kelompok Kerja Pokja Heart of Borneo antar Negara di Filipina dalam rangka pertemuan Senior Official Meeting of the Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asia Growth Area BIMP-EAGA. Dalam pertemuan ini menghasilkan kesepakatan deklarasi Heart of Borneo dan penyempurnaan naskah deklarasi pada pertemuan tiga negara pada 4 Desember 2006 di Jakarta. 71 Setelah itu, pemerintah Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia menandatangani Deklarasi Heart of Borneo pada 12 Februari 2007 di Bali. Inisiatif HoB didasarkan pada peraturan yang ada di masing-masing negara HoB, yang artinya konsekuensi hukum dari inisiatif HoB sifatnya tidak mengikat atau non-binding . Deklarasi tersebut mendeklarasikan komitmen tiga negara untuk mengelola secara berkelanjutan dan melindungi kawasan HoB lihat deklarasi Heart of Borneo Initiative di Lampiran 1. 72 Dalam Tabel II.B.1. di bawah, kawasan HoB meliputi sekitar 23 juta ha hutan yang terhubung di tiga negara. 69 Ibid. 70 Ibid. 71 Herat of Borneo-National Working Group, National Strategic Plan of Action, Jakarta: Heart of Borneo- National Working Group, 2009, 8. 72 Kementerian Kehutanan R.I, Heart of Borneo Indonesia, 21.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kerjasama Trilateral Indonesia Malaysia Dan Brunei Darussalam Melalui Program Heart Of Borneo (HOB) Terhadap Penanganan Masalah Kerusakan Hutan Wilayah Perbatasan Kalimantan Timur

7 58 129

Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) Dalam Mensosialisasikan Pelestarian Lingkungan Kepada Peserta Sosialisasi di Bumi Panda Bandung)

7 43 79

STRATEGI IMPLEMENTASI HASIL ROUNDTABLE ON SUSTAINABLE PALM OIL (RSPO) OLEH WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE (WWF) DI INDONESIA

0 3 115

KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDACLICK KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program

0 2 16

PENDAHULUAN KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program Kalimantan Barat Di Desa Teluk Aur, Kecamatan

0 3 56

SKRIPSI IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 18

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 51

OBYEK PENELITIAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 5 25

KESIMPULAN DAN SARAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 2 11

AUDIT KOMUNIKASI PROGRAM KAMPANYE “EARTH HOUR” WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE INDONESIA - FISIP Untirta Repository

0 1 318