Peran WWF Dalam Pendanaan Berkelanjutan

56 Implementasi dari kerjasama antara Line Plus Corporation bersama dengan WWF ini telah berkontribusi dalam program pendanaan berkelanjutan di HoB, dibuktikan dengan Tabel IV.A.2. bawah ini menunjukkan bahwa sejak terbentuknya kerjasama ini sampai dengan tahun 2014, jumlah donasi terus meningkat. Pada tahun 2013, WWF mendapat donasi dengan total Rp 70 juta dan pada tahun 2014, jumlah donasi meningkat 171 dengan total Rp 190 juta. Tabel IV.A.2. Total Donasi Sticker LINE No Status Update Total Paid Sticker Free Sticker 1 Update June 2013 IDR 70.277.200 IDR 70.277.200 - 2 Update June 2014 IDR 190.623.818 IDR 72.643.818 IDR 117.980.000 Sumber: Wawancara dengan Donny Prasmono, Fundraising Program Officer WWF. Peran WWF dalam program pendanaan berkelanjutan, membuktikan adanya karakteristik “self-governing” organisasi internasional di dalam WWF. 134 WWF secara mandiri mencari dana untuk program HoB dengan melakukan strategi “networking” dan strategi “operational expansion secara horizontal” 135 Pada tahun 2013 WWF bekerjasama dengan LINE Plus Corporation yang tahun sebelumnya program tersebut belum pernah ada dalam program pendanaan. Program pe ndanaan berkelanjutan tersebut, WWF menjalankan “fungsi operasional” yang menurut Harold K. Jacobson yaitu fungsi yang melibatkan sumber daya finansial untuk menjalankan programnya. 136 Program WWF tersebut yaitu program konservasi lingkungan di wilayah HoB dengan upaya konservasi habitat asli orangutan dan penanaman hutan yang gundul ataupun reconditioning 134 Salamon, Lester M. and Helmut K. Anheier, “Social Origins of Civil Society: Explaining the Nonprofit Sector Cross- Nationally,” Working Papers of the Johns Hopkins Comparative Nonprofit Sector Project, no. 22 , 3-4 . 135 Michael Edwards and David Hulme, Making a Difference: NGOs and Development in a Changing World, 19-20. 136 Harold K. Jacobson, Netwoks of Interdependence International Organizations and the Global Political System Second Edition , 82-83. 57 hutan. Alokasi dana untuk program konservasi yang dilakukan oleh WWF membuktikan bahwasanya terdapat salah satu pilar pendekatan sustainable development yaitu perlindungan lingkungan 137 yang telah diupayakan oleh WWF dalam mengalokasikan sumber daya finansial yang dimilikinya dalam program HoB.

B. Peran WWF Dalam Membantu Pemerintah Daerah Mengembangkan

Kabupaten Konservasi Setalah ditetapkanya wilayah HoB di Indonesia kedalam Kawasan Strategi Nasional KSN, maka hal ini menuntut adanya keterlibatan dari pemerintah daerah dalam mewujudkan rencana aksi nasional pemerintah pusat. 138 Kabupaten konservasi adalah suatu upaya menempatkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke tangan pemerintah daerah. 139 Prinsip-prinsip tersebut meliputi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 140 Kabupaten konservasi juga dinilai sebagai upaya pembangunan logis untuk menghindari terkorbankannya habitat alami akibat pembangunan ekonomi yang tidak terencana. Perencanaan kabupaten konservasi dilaksanakan oleh pemerintah daerah, namun demikian otoritas pengelola, institusi, akademis atau penelitian, lembaga non pemerintah dan pihak lain ikut terlibat dan membantu 137 Susan Baker, Routledge Introductions to Environment Series: Sustainable Development, 25. 138 WWF Global, “Conservation District,” WWF Global , [database on-line]; tersedia di http:wwf.panda.orgwhat_we_dowhere_we_workborneo_forestsborneo_rainforest_conservationconservat ion_districts; Internet; diakses pada Oktober 16, 2014. 139 Ibid. 140 Ibid. 58 pemerintah daerah dalam upaya membangun kabupaten konservasi. 141 Salah satu pihak yang terlibat dalam pengelolaan kabupaten konservasi adalah WWF. WWF membantu pemerintah daerah kabupaten dalam mengembangkan dan mencapai tujuan-tujuan kabupaten konservasi. Menurut Teis Nuraini, Bidang Kerjasama Teknis Pusat Kerjasama Internasional Kementerian Kehutanan, mengatakan bahwa , “... Alasan mendasar pemerintah Indonesia bekerjasama dengan NGO adalah untuk mengisi kesenjangan dalam program pemerintah, bahwa pemerintah tidak dapat mencapai tujuannya dengan maksimal, oleh karena itu, pemerintah bekerjasama dengan pihak lain, seperti WWF .” 142 Di sisi lain, menurut Elisabeth Wetik, Heart of Borneo HoB Stakeholder Engagement and Program Facilitation Officer WWF , mengatakan bahwa , “... Tujuan WWF bekerjasama dengan pemerintah adalah untuk membantu Kelompok Kerja Nasional Pokjanas HoB dan untuk membantu kegiatan di tingkat provinsi, kabupaten, desa-desa dan masyarakat .” 143 Salah satu kabupaten HoB di Indonesia ialah Kapuas Hulu yang dinyatakan sebagai kabupaten konservasi pada tanggal 1 Oktober 2003 dalam SK Pemerintah Kapuas Hulu Nomor 144 Tahun 2003 lihat Peraturan Pemerintah Kapuas Hulu pada Lampiran 4. 144 Kapuas Hulu menjadi salah satu kabupaten konservasi karena mempunyai potensi keanekaragaman hayati yang bernilai tinggi. Kabupaten Kapuas Hulu memiliki luas kawasan lindung, Taman Nasional 141 WWF Indonesia, “Solution Hob,”, WWF Indonesia, [database on-line]; tersedia di http:www.wwf.or.idenabout_wwfwhatwedohobsolutionhob; Internet; diakses pada Oktober 20, 2014. 142 Wawancara dengan Teis Nuraini. 143 Wawancara dengan Elizabeth Wetik. 144 Kementerian K ehutanan R.I “Keputusan Bupati Kapuas Hulu Nomor : 144 Tahun 2003 Tentang Penetapan Kabupaten Kapuas Hulu Sebagai Kabupaten Konservasi ” Kemenhut 2013, [database on-line]; tersedia di http:www.dephut.go.idindex.phpnewsotresults1301; Internet; diakses pada Oktober 22, 2014. 59 dan hutang lindung sekitar 1.626.868 ha atau 54,6 dari luas Kabupaten Kapuas Hulu, kawasan budidaya hutan sekitar 764.543 ha atau 25,7 dari luas Kabupaten Kapuas Hulu, dan kawasan budidaya pertanian bukan daanau sekitar 588.481 ha atau 19,8 dari luas Kabupaten Kapuas Hulu, serta kawasan danau sekitar 17.925 ha. 145 Karena tingginya nilai keanaekaragaman hayati di kabupaten Kapuas Hulu, menjadikan kabupaten ini berpotensi sebagai kunci pengurangan emisi karbon dari perubahan penggunaan lahan. Kapuas Hulu merupakan bagian dari program HoB yang didukung oleh Program Tropical Forest Conservation Act 2 TFCA Kalimantan seluas 2,98 juta ha. 146 TFCA adalah program “Debt for Nature Swap” diantara Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat 2011-2020. 147 Total program ini senilai US 28,5 juta. Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman MOU dengan tujuan untuk mengurangi emisi karbon hingga 41 dan menjaga pertumbuhan ekonomi sekitar 7 pada tahun 2020. 148 Di sisi lain, Kapuas Hulu adalah salah satu dari tiga kabupaten, yang dijadikan sebagai obyek kerjasama diantara Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Federal Jerman 145 Zaenal Abidin, ed., “Penangkaran Arwana Yang Menjanjikan,” Antara News Kalbar, Juli 1, 2012, [artikel on-line]; tersedia di http:www.antarakalbar.comberita304068penangkaran-arwana-yang-menjanjikan: Internet; diakses pada Januari 02, 2015. 146 TFCA Kalimantan, “Kabupaten Target,” TFCA Kalimantan, [database on-line]; tersedia di http:tfcakalimantan.orgtentang-tfcatarget-district?lang=id; Internet; diakses pada Desember 31, 2014. 147 Ibid. 148 Bayuni Shantiko, Emily Fripp, et al., Socio-economic Considerations for Land-Use Planning: The Case of Kapuas Hulu, West Kalimantan Working Paper 120, Bogor: Center for International Forestry Research, 2013, 36, [dokumentasi on-line]; tersedia di http:www.cifor.orgpublicationspdf_filesWPapersWP120Shantiko.pdf; Internet; diakses pada Januari 01, 2015. 60 Program Hutan Perubahan Iklim GIZ-FORCLIME, kerjasama tersebut meliputi teknis dan finansial untuk melindungi dan merehabilitasi hutan yang rusak. 149 Untuk membantu Kelompok Kerja Kabupaten Pokjakab HoB di Kapuas Hulu sekaligus sebagai mitra proyek TFCA 2 dan GIZ-FORCLIME, peran WWF di Kapuas Hulu dari tahun 2012 hingga 2013 meliputi: 1. Pengembangan dan Pelestarian Habitat Ikan Arwana di Danau Lindung Empangau. Untuk mewujudkan komitmen pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melalui SK Bupati Kapuas Hulu Nomor 6 Tahun 2001 mengenai pelestarian lingkungan hidup di danau lindung Emapangau, WWF membantu pemerintah dalam pelestarian habitat ikan arwana di danau lindung Empangau yang mencapai 124 ha. 150 Ikan arwana mengalami risiko kepunahan sangat tinggi di alam, hal ini menyebabkan ikan tersebut masuk dalam daftar merah IUCN dengan status endangered. Sedangkan di Indonesia, perlindungan ikan arwana telah diatur dalam UU Nomer 5 Tahun 1990, SK Mentan Nomer 716KptsUm101980, dan PP Nomer 7 Tahun 1990. 151 Pada 4 Juni 2012, WWF beserta pemerintah daerah melepaskan 8 ekor induk ikan arwana di Danau Empangau. Pelestarian arwana ini dikelola oleh masyarakat setempat, selain melestarikan kawasan perairan mereka juga 149 FORCLIME, “Mendukung Konservasi Keanekaragaman Hayati di Kawasan Heart of Borneo”, FORCLIME , [database on-line]; tersedia di http:www.forclime.orgimagesstoriesBriefing_note_HoB_Ind_April_2011.pdf; Internet; diakses pada Oktober 23, 2014. 150 Mutadi, “Delapan Induk Arwana Dilepas ke Danau,” Kalbar On-line, Juni 8, 2012, [artikel on-line]; tersedia di http:kalbaronline.comnewsragamlingkungandelapan-induk-arwana-dilepas-ke-danau; Internet; diakses pada Januari 01, 2015. 151 Jawa Pos National Network JPNN, “Risiko Kepunahan Arwana Makin Tinggi,” JPNN, Juni 11, 2012, [artikel on-line]; tersedia di http:www.jpnn.comread2011020683796index.php?mib=berita.detailid=130222; Internet; diakses pada Januari 01, 2015.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kerjasama Trilateral Indonesia Malaysia Dan Brunei Darussalam Melalui Program Heart Of Borneo (HOB) Terhadap Penanganan Masalah Kerusakan Hutan Wilayah Perbatasan Kalimantan Timur

7 58 129

Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) Dalam Mensosialisasikan Pelestarian Lingkungan Kepada Peserta Sosialisasi di Bumi Panda Bandung)

7 43 79

STRATEGI IMPLEMENTASI HASIL ROUNDTABLE ON SUSTAINABLE PALM OIL (RSPO) OLEH WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE (WWF) DI INDONESIA

0 3 115

KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDACLICK KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program

0 2 16

PENDAHULUAN KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program Kalimantan Barat Di Desa Teluk Aur, Kecamatan

0 3 56

SKRIPSI IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 18

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 51

OBYEK PENELITIAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 5 25

KESIMPULAN DAN SARAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 2 11

AUDIT KOMUNIKASI PROGRAM KAMPANYE “EARTH HOUR” WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE INDONESIA - FISIP Untirta Repository

0 1 318