Pengembangan Ekowisata Rencana Strategis Aksi Tiga Negara dalam Program Inisiatif Heart of Borneo
37
Dalam mencapai lima program yang disepakati oleh tiga negara pada pertemuan kedua tahun 2008, Pemerintah Indonesia membuat rencana strategis
dan aksi nasional HoB. Terdapat empat rencana strategis dan aksi nasional yang telah dirumuskan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu:
1. Kerjasama Provinsi dan Kabupaten, yang meliputi: penggunaan lahan
berkelanjutan, penyempurnaan kebijakan sektor, dan pengembangan kapasitas lembaga.
2. Pengelolaan kawasan lindung, yang meliputi: advokasi kebijakan, informasi
dan managejemen pengelolaan kawasan lindung, pemberdayaan masyarakat dan melibatkan peran industri swasta dan BUMN.
3. Pengelolaan sumberdaya alam di luar kawasan lindung, yang meliputi:
penyempurnaan kebijakan sektor, penggunaan lahan berkelanjutan, dan sistem informasi dan pemantauan.
4. Penguatan kelembagaan dan pendanaan berkelanjutan, yang meliputi:
penguatan kapasitas lembaga, penyempurnaan kebijakan sektor, dan pengembangan pendanaan berkelanjutan.
86
Dalam deklarasi HoB 2007 diuraikan bahwa kawasan HoB di Indonesia meliputi 10 Kabupaten di tiga provinsi, yaitu Kalimantan Barat Sintang, Melawi
dan Kapuas Hulu, Kalimantan Tengah Katingan, Gunung Mas, Barito Utara dan Murung Raya dan Kalimantan Timur Malinau, Nunukan dan Kutai Barat.
Kemudian pada tahun 2008 kawasan HoB menjadi 16 Kabupaten dengan penambahan dua kabupaten di Kalimantan Tengah Kapuas dan Seruyan dan
86
Ibid, 16.
38
empat kabupaten di Kalimantan Timur Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau dan Bulungan.
87
Dan sekarang pada tahun 2014, kawasan HoB mencakup 17 Kabupaten. Kabupaten Mahakam Ulu sebagai otonomi baru dari Kutai Barat pada
11 Januari 2013 dengan UU Indonesia No.2 tahun 2013.
88
Di sisi lain, terdapat area penting dalam HoB yang terdiri dari empat kawasan konservasi, yaitu;
Taman Nasional Danau Sentarum, Taman Nasional Betung Kerihun, Taman Nasional Kayan Mentarang, dan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya.
89
Mayoritas sumber pendanaan untuk inisiatif HoB berasal pemerintah Brunei, Indonesia dan Malaysia, yaitu berasal dari APBN dan APBD. Sumber lain
bersal dari donor negara, Corporate Social Responsibility CSR, lembaga swasta atau non-pemerintah baik nasional maupun internasional, dan Pembayaran Jasa
Lingkungan atau Payment for Environment Services PES yang meliputi layanan air, karbon, keanekaragaman hayati, ekowisata dan lain-lain.
90
Dalam pelaksanaannya, program HoB dikoordinasikan oleh pemerintah melalui Kelompok Kerja Nasional Pokjanas di tingkat nasional, Kelompok
Kerja Provinsi Pokjaprov di tingkat Provinsi dan Kabupaten Pokjakab di tingkat kabupaten. HoB Pokjanas bekerja untuk memfasilitasi agenda di tingkat
nasional, serta masing-masing Pokjaprov dan Pokjakab dengan isu-isu di tingkat provinsi dan kabupaten. Anggota Pokjanas adalah perwakilan dari departemen
terkait dan Pokjaprov yang didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan.
87
Ibid.
88
Heart of Borneo Initiative, “Wujudkan Pembangunan Hijau, Pemkab Mahakam Ulu Bekerjasama dengan WWF
Indonesia ,”
Heart of
Borneo Initiative
[artikel on-line];
tersedia di
http:heartofborneo.or.ididnewsdetail126wujudkan-pembangunan-hijau-pemkab-mahakam-ulu- bekerjasama-dengan-WWF ; Internet; diakses pada September 9, 2014.
89
Heart of Borneo Initiative Indonesia, “Frequently Asked Questions,” Heart of Borneo Initiative, [database on-line]; tersedia di http:heartofborneo.or.idenfaq; Internet; diakses pada September ember 12, 2014.
90
Ibid.