AWAL TERBENTUK DAN PERKEMBANGAN AWAL TERBENTUK DAN PERKEMBANGAN

25 Sabah. Dan di sebelah baratlaut Borneo dimiliki oleh kerajaan Muslim yang kaya akan hasil minyak bumi, yaitu Brunei Darussalam. Brunei menerima status daerah perlindungan dari Inggris pada tahun 1888, dan mendapatkan status merdeka sepenuhnya dari Inggris pada 1 Januari 1984. 54 Di wilayah Borneo terdapat sungai-sungai besar dan panjang yang dijadikan sebagai rute utama untuk komunikasi dan transportasi. Tiga sungai terpanjang di Indonesia yang terletak di Kalimantan adalah sungai Kapuas 1.143 km, sungai Barito 900 km, dan sungai Mahakam 775 km. 55 Di sisi lain, Borneo merupakan salah satu pusat paling penting dari keanekaragaman hayati di dunia. Borneo sebagai rumah bagi 13 spesies primata, lebih dari 350 jenis burung, 150 reptil dan amfibi, dan 15.000 spesies tanaman. Kalimantan dan Sumatera merupakan satu-satunya tempat di dunia, di mana spesies yang terancam punah seperti orangutan, gajah, dan badak hidup berdampingan. Satwa liar terancam lainnya yang hidup di pulau Borneo adalah macan tutul, beruang madu, dan owa Kalimantan. 56 Dalam sejarah otoritatif Borneo, masyarakat Malaysia dan Indonesia telah menetap di sejumlah kawasan lindung di Borneo. Terdapat 10 taman nasional di wilayah Kalimantan dengan luas total 4.609.000 ha, di wilayah Sabah memiliki 6 taman nasional dengan luas total 243.000 ha, Sarawak memiliki 15 taman nasional dengan luas total 201.000 ha, sedangkan Brunei hanya memiliki 1 taman nasional dengan seluas 46,000 ha. 57 54 Victor T. King, The People of Borneo, Cambridge: Blackwell Publishers, 1993, 3-4. 55 Gerard A. Persoon and Manon Osseweijer, ed., Reflections on the Heart of Borneo, 9. 56 WWF Indonesia, The Human of Heart Borneo, Jakarta: WWF Indonesia, 2013, 3. 57 Gerard A. Persoon and Manon Osseweijer, ed., Reflections on the Heart of Borneo, 18. 26

B. Awal Terbentuknya dan Perkembangan Program Inisiatif Heart of Borneo

Konferensi pertama yang membahas isu lingkungan adalah Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia atau the UN Conference on the Human Environment UNCHE, atau dikenal sebagai Stockholm Conference pada 16 Juni 1972. Konferensi ini membuktikan meningkatnya perhatian masyarakat dunia terhadap isu lingkungan. 58 Dalam menguatkan kembali dari Konferensi Stockholm dan dengan tujuan membangun kemitraan global yang baru dan adil, PBB mengusulkan Konferensi tentang Lingkungan dan Pembangunan atau UN Conference on Environment and Development UNCED yang juga dikenal sebagai Rio Summit, Rio Conference, dan Earth Summit, Juni 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. 59 Konferensi ini menghasilkan salah satu dari dua dokumen yang mengikat secara hukum yaitu, Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati atau yang disebut the United Nations Convention on Biological Diversity UNCBD. Konvensi ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu: 1 Peraturan tentang konservasi keanekaragaman hayati biodiversity. 2 Pemanfaatan secara berkelanjutan komponen keanekaragaman hayati. 3 Pembagian keuntungan yang adil dan merata dalam pemanfaatan sumber daya alam. 60 Konvensi UNCB mulai berlaku 58 Monique Perrot-Lanaud, et al., UNESCO and Sustainable Development, Paris: UNESCO, 2005, 2, [database on-line]; tersedia di http:unesdoc.unesco.orgimages0013001393139369e.pdf; Internet; diakses pada Agustus 29, 2014. 59 Daniel Murdiyarso, Sepuluh Tahun Perjalanan Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2003, 3. 60 N.H.T Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga, 2004, 147.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kerjasama Trilateral Indonesia Malaysia Dan Brunei Darussalam Melalui Program Heart Of Borneo (HOB) Terhadap Penanganan Masalah Kerusakan Hutan Wilayah Perbatasan Kalimantan Timur

7 58 129

Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) Dalam Mensosialisasikan Pelestarian Lingkungan Kepada Peserta Sosialisasi di Bumi Panda Bandung)

7 43 79

STRATEGI IMPLEMENTASI HASIL ROUNDTABLE ON SUSTAINABLE PALM OIL (RSPO) OLEH WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE (WWF) DI INDONESIA

0 3 115

KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDACLICK KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program

0 2 16

PENDAHULUAN KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program Kalimantan Barat Di Desa Teluk Aur, Kecamatan

0 3 56

SKRIPSI IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 18

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 51

OBYEK PENELITIAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 5 25

KESIMPULAN DAN SARAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 2 11

AUDIT KOMUNIKASI PROGRAM KAMPANYE “EARTH HOUR” WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE INDONESIA - FISIP Untirta Repository

0 1 318