Pengelolaan Lintas Batas Rencana Strategis Aksi Tiga Negara dalam Program Inisiatif Heart of Borneo

34 c. Mempromosikan daerah HoB sebagai lokasi proyek REDD. 81 REDD akronim dari Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation yaitu sebuah proyek mengenai pengurangan emisi berdasarkan sektor kehutanan. REDD menjadi sebuah konsep dalam negosiasi kebijakan perubahan iklim di tingkat internasional dan nasional yang diinisiasi oleh PBB dalam konvensi perubahan iklam atau yang disebut United Nations Framework Convention on Climate Change UNFCCC. 82 Program pengelolaan sumber daya alam diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati di wilayah HoB, tepatnya yang berada di luar kawasan lindung. Kemudian, program REDD diharapkan akan berdampak bagi pengelolaan sumber daya alam di luar kawasan lindung, khususnya di area yang dijadikan sebagai proyek pengurangan emisi, yang berdampak positif bagi pengurangan laju deforestasi hutan di wilayah HoB.

4. Pengembangan Ekowisata

Program pengembangan ekowisata bertujuan untuk mengakui dan melindungi nilai tempat alam atau budaya khusus HoB, oleh karena itu pengembangan ekowisata merupakan fokus utama pembangunan sosial-ekonomi di wilayah HoB. Pengembangan ekowisata di kawasan HoB dikembangkan sesuai dengan rencana pariwisata masing-masing negara. Dalam mencapai tujuan program ekowisata, tiga negara telah menyepakati beberapa tindakan dalam pencapaian program tersebut, yaitu: mengidentifikasi, mengembangkan, dan mempromosikan program ekowisata lintas batas; mengembangkan jaringan 81 Ibid, 12. 82 Rane Cortez dan Peter Stephen, ed., Introductory Course on Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation REDD A Participant Resource Manual, GTZ, 2009, 9. 35 pengelolaan ekowisata dengan pengelolaan sistem kawasan lindung; dan mempromosikan kegiatan ekowisata berbasis masyarakat di wilayah HoB. 83 Dalam skema ekowisata berbasis masyarakat, pemerintah tiga negara berharap bahwa program ekowisata akan membantu dalam membangun pertumbuhan sosial dan ekonomi masyarakat setempat, serta dengan program ekowisata masyarakat bisa turun andil dalam pengelolaan kawasan hutan yang dijadikan sebagai wilayah tempat tinggal mereka.

5. Peningkatan Kapasitas Manusia

Program peningkatan kapasitas manusia bertujuan untuk memastikan pelaksanaan yang efektif dari inisiatif HoB di semua tingkatan, baik sektor publik dan swasta serta masyarakat setempat, oleh karena itu, penting untuk membangun kapasitas pemangku kepentingan terkait manajemen, teknis dan operasi. Pemerintah tiga negara telah menyepakati beberapa aksi untuk mencapai program peningkatan kapasitas manusia, diantaranya: melaksanakan pembangunan nasional mengenai kapasitas konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan air tawar, perencanaan penggunaan lahan, sistem informasi geografis, pengelolaan kawasan lindung, manajemen ekowisata dan penegakan hukum untuk memberantas perdagangan gelap secara internasional dari hasil hutan termasuk kayu, satwa liar, dan sumber daya biologis lainnya; menetapkan hubungan antara lembaga penelitian dan pengembangan dalam mendorong kolaborasi kawasan konservasi dan pembangunan berkelanjutan di HoB; mempromosikan program kesadaran masyarakat tentang pencegahan lebih lanjut terhadap keanekaragaman 83 Government of Indonesia, Malaysia and Brunei Darussalam, Strategic Plan of Actions The Heart of Borneo Initiative , 14.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kerjasama Trilateral Indonesia Malaysia Dan Brunei Darussalam Melalui Program Heart Of Borneo (HOB) Terhadap Penanganan Masalah Kerusakan Hutan Wilayah Perbatasan Kalimantan Timur

7 58 129

Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi World Wide Fund For Nature (WWF) Dalam Mensosialisasikan Pelestarian Lingkungan Kepada Peserta Sosialisasi di Bumi Panda Bandung)

7 43 79

STRATEGI IMPLEMENTASI HASIL ROUNDTABLE ON SUSTAINABLE PALM OIL (RSPO) OLEH WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE (WWF) DI INDONESIA

0 3 115

KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDACLICK KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program

0 2 16

PENDAHULUAN KOMUNIKASI PARTISIPATIF MELALUI PROSES KEGIATAN PANDA CLICK (Studi Kasus Pada Program Komunikasi Partisipatif Panda Click Yang Dilakukan Oleh World Wildlife Fund For Nature (Wwf) Indonesia Program Kalimantan Barat Di Desa Teluk Aur, Kecamatan

0 3 56

SKRIPSI IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 18

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 3 51

OBYEK PENELITIAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 5 25

KESIMPULAN DAN SARAN IMPLEMENTASI KAMPANYE “SEBANGAU CONSERVATION PROJECT” WORLD WIDE FUND for NATURE” (WWF) INDONESIA KALIMANTAN TENGAH.

0 2 11

AUDIT KOMUNIKASI PROGRAM KAMPANYE “EARTH HOUR” WORLD WILDLIFE FUND FOR NATURE INDONESIA - FISIP Untirta Repository

0 1 318