Jenis-jenis Kemampuan Anak Usia Dini

45 “Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan, dalam awal perkembangan bahasa lisan seorang anakbayi akan mengungkapkan bahasanya denga menangis, anak akan mengoceh, namun dengan pertumbuhan pada diri anakbayi semakin besaar dan dewasa anak akan belajar dan mampu mengungkapkan isi perasaan kepada orang lain.” Proses dimana anak akan mengalami perkembangan bahasa, dan mampu berkomunikasi dengan lingkungan sekitar akan mempengaruhi pola pikir dan sikap anak. Lingkungan sosial, dan lingkungan pendidikan menjadi pengalaman anak dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi anak.

3. Jenis-jenis Kemampuan Anak Usia Dini

Kemampuan yang dimiliki oleh anak yang merupakan potensi kekuatan-kekuatan mereka langkah pertama yang membantu anak belajar melalui interaksi sehar-hari dalam mengidentifikasikan proses kemampuan mereka. Anak mungkin memiliki potensi kemampuan dalam sejumlah bidang. Melihat secara umum, menurut Hurlock 1991: 153 biasanya anak memiliki keampuan dalam empat bidang sebagai berikut: a. Keterampilan motorik Seperti gerakan kepala, tangan dan sebagainya, namun dimana perkembangan ini anak lebih mampu mengekspresikan dirinya pada bidangpotensi yang dimilikinya, pada kegiatan menggambar, menari dan banyak lagi. Kemampuan anak, dan proses perkembangan anak harus dipahami pendidik di sekolah, selain peran orang tua di lingkungan keluarga. 46 Anak memiliki potensi untuk bereksplorasi di lingkungan sekolah, lingkungan sekolah menjadi pengalaman anak dalam bersosialisasi dan pengenbangan bakat. Peran pendidik di sinilah sangat menentukan dalam perkembangan anak, kemampuan pendidik dalam mendampingi anak melalui pendekatan, perhatian dan arahan dengan positif, semuanya itu masih terbalut dalam efektifitas komunikasi pembelajaran seorang guru. b. Keterampilan komunikasi Bicara serta mampu berekspresi diri dengan aktif, anak mampu mengungkapkan apa yang diamati oleh anak, dan mampu mengerti yang dikatakan oleh orang lain. Pengungkapan bahasa oleh anak merupakan proses perkembangan yang dimulai dari lingkungannya, yaitu lingkungan keluarga. Anak mampu berbahasa melalui lingkungan keluarga, kemudian pengembangan berkomunikassi anak akan bertambah melalui lingkungan sekitar dengan teman sebaya. Tahap kemudian perkembangan bahasa anak, akan di olah pada lingkungan formal, yaitu di lingkungan sekolah. Anak mendapatkan pengalaman baru, dan mendapatkan pengetahuan guna mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik pada diri anak. c. Ketrampilan akademik Ketrampilan ini, seperti mendengarkan, membaca sehingga kemampuan anak mampu tercermin melalui akademik anak. 47 Kemampuan ini sangat cepat perubahannya, dikarenakan perkembangan anak, baik umur dan pengetahuan anak. Anak akan mendapatkan pengalaman, pengetahuan, ketrampilan dan mampu mengembangkan potensi diri melalui peran pendidik di sekolah. Kemampuan akademik pada diri anak ini digolongkan pada aspek kognitif, afektif anak. Proses di mana dari kedua aspek tersebut, akan secara bertahap berkembang ke aspek psikomotorik. Aspek inilah anak mampu bereksplorasi sesuai dengan ketrampilan anak guna menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. d. Ketrampilan membantu diri Kemampuan ini bagaimana anak mampu cuci tangan, berpakaian sendiri, sehingga adanya pertumbuhan kemampuan anak. Ketrampilan inilah aspek perkembangan motorik kasar anak, dimana anak mampu mengembangkan diri anak dengan kebutuhan pada diri anak. Perkembangan pada diri anak di sini, akan membantu anak menjadi pribadi yang mandiri. Stimulus dan naluri anak akan terbentu dengan sendirinya, namun di sisi lsin harus dengan adanya pihak atau seseorang dalam memberikan pemahaman akan pentingnya kebutuhan yang akan datang. Berbagai pihak akan memberikan pengalaman kepada anak melalui komunikasi inter personal, tidak terkecuali seorang guru dalam memberikan kedekatan itu. 48

C. Penelitian yang Relevan