Data Post-Test Kelas Eksperimen

Tabel 12: Hasil Kategori Post-test Keterampilan Menyimak Bahasa Jerman Kelas Eksperimen No. Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 ≥ 8,73 6 19,4 Tinggi 2 7,33 – 8,73 21 67,7 Sedang 3 7,33 4 12,9 Rendah Berdasarkan tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa skor post-test keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen yang berada pada kategori tinggi sebanyak 6 peserta didik 19,4, kategori sedang sebanyak 21 peserta didik 67,7, dan kategori rendah sebanyak 4 peserta didik 12,9. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor post-test keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen diklasifikasikan dalam kategori sedang.

d. Data Post-Test Kelas Kontrol

Pelaksanaan post-test pada kelas kontrol diikuti oleh 32 peserta didik. Kelas kontrol merupakan kelas yang diberi perlakuan atau diajar dengan menggunakan media konvensional. Jumlah butir soal yang digunakan pada post-test sebanyak 30 butir soal dengan subjek penelitian kelas kontrol sebanyak 32 peserta didik. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari post-test kelas kontrol, data post- test skor terendah sebesar 6,0, skor tertinggi sebesar 8,7, median sebesar 7,50, modus sebesar 7,30, rerata mean sebesar 7,50 dan standar deviasi 0,85. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Adapun distribusi frekuensi skor post- test keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol dapat dilhat pada tabel berikut ini. Tabel 13: Distribusi Frekuensi Skor Post-test Keterampilan Menyimak Bahasa Jerman Kelas Kontrol No. Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Kumulatif Frekuensi Relatif 1 6,0 - 6,4 5 5 15,60 2 6,5 - 6,9 3 8 9,40 3 7,0 - 7,4 8 16 25,00 4 7,5 - 7,9 3 19 9,40 5 8,0 - 8,4 7 26 21,90 6 8,5 - 8,9 6 32 18,80 Jumlah 32 106 100,0 Berdasarkan tabel 13 di atas, terlihat bahwa skor post-test keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol memiliki kelas interval sebanyak 6 kelas dengan panjang kelas interval sebesar 0,4. Berikut gambar histogram dari distribusi frekuensi skor pre-test keterampilan menyimak bahasa Jerman kelas kontrol. Gambar 5 : Histogram Distribusi Frekuensi Skor Post-test Keterampilan Menyimak Bahasa Jerman Kelas Kontrol Berdasarkan tabel 13 dan gambar 5 di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik kelas kontrol yang mempunyai skor post-test keterampilan menyimak bahasa Jerman paling banyak terletak pada interval 7,0 – 7,4 dengan frekuensi 8 peserta didik atau sebanyak 25,0, sedangkan yang mempunyai skor post-test keterampilan menyimak bahasa Jerman paling sedikit terdapat pada interval 7,5 – 7,9 dan 6,5 – 6,9 dengan frekuensi masing-masing 1 orang peserta didik atau sebanyak 9,4. Berdasarkan hasil perhitungan, mean M sebesar 7,50 dan standar deviasi SD sebanyak 0,85. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam tiga kelas, yaitu. Tabel 14: Hasil Kategori Post-test Keterampilan Menyimak Bahasa Jerman Kelas Kontrol No. Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 ≥ 8,36 6 18,8 Tinggi 2 6,65 - 8,36 21 65,6 Sedang 3 6,65 5 15,6 Rendah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa skor post-test keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol yang berada pada kategori tinggi sebanyak 6 peserta didik 18,8, kategori sedang sebanyak 21 peserta didik 65,5, dan kategori rendah sebanyak 5 peserta didik 15,6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor post-test keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol diklasifikasikan dalam kategori sedang.

2. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas variansi. Berikut ini adalah hasil dari uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas variansi.

a. Uji Normalitas Sebaran

Uji normalitas sebaran digunakan untuk mengetahui apakah data dari masing- masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Data pada uji normalitas sebaran ini

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

2 3 186

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 4 224

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 2 226

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA LAGU PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X DI MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO.

1 4 217

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI SQP2RS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA.

4 32 245

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU KATA DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL.

3 4 194