Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
penunjang pembelajaran. Apabila guru memaksimalkan ketiga hal tersebut, proses belajar akan berlangsung secara optimal.
Hal ini ditambah dengan pernyataan dari Whittaker dalam Annurachman 2009: 35 yang menyatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Sutjipto dan Kustandi 2013: 5 menyatakan bahwa pada hakikatnya, pembelajaran merupakan suatu usaha
sadar gurupengajar untuk membantu peserta didik atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses belajar mengajar adalah suatu bentuk komunikasi antara pengajar dan peserta didik
yang secara sengaja dirancang untuk saling bertukar pikiran mengenai suatu topik sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kegiatan belajar mengajar juga merupakan
tempat dimana guru dan peserta didik bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.
Bauer 1997: 13 menyatakan bahwa “Sprache ist ein Mittel menschlichen Handels miteinander zum Zwecke der Kommunikationsvermittlung”. Maksud dari
pengertian tersebut bahwa bahasa adalah sebuah alat yang disepakati masyarakat satu sama lainnya yang bertujuan sebagai sarana komunikasi. Pendapat tersebut diperkuat
oleh Edmondson dan House 2000: 9 yang berpendapat, “Eine Sprache verstehen wir als Zeichensystem, das zur Kommunikation verwendet wird”. Arti dari kutipan
tersebut adalah bahwa bahasa berfungsi sebagai alat atau tanda yang digunakan untuk
berkomunikasi. Richards dan Schmidt 2002: 283 juga sependapat dengan kedua kutipan di atas, mereka menerangkan, “Language: the system of human
communication which consist of the structured arrangement of sounds or their written representation into larger units”. Kutipan tersebut memiliki maksud bahwa
bahasa merupakan sistem komunikasi manusia yang terdiri dari susunan suara yang terstruktur atau representasi tertulis mereka menjadi unit yang lebih besar.
Bahasa asing merupakan mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi,
pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 1. Hal ini berarti bahwa pembelajaran
bahasa Jerman sebagai salah satu pelajaran bahasa asing di sekolah, turut serta menumbuhkan dan mengembangkan peserta didik agar menjadi cerdas, terampil dan
berwawasan luas. Menurut Ghazali 2000: 11 pembelajaran bahasa asing adalah proses
mempelajari sebuah bahasa yang tidak dipergunakan sebagai bahasa komunikasi di lingkungan seseorang. Pembelajaran bahasa asing meliputi 4 aspek, yakni
keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan di atas sangat penting untuk menunjang kemampuan berbahasa asing Departemen
Pendidikan Nasional, 2003: 4. Hal tersebut selaras dengan yang dikatakan oleh Brown 2000: 1 yang menyatakan bahwa,
“Learning a second language is a long and complex undertaking. Your whole person is affected as you struggle to reach beyond the confines of your first
language and into a new language, a new culture, a new way of thinking, feeling, and acting”.
Kutipan di atas berarti bahwa mempelajari bahasa asing merupakan kegiatan yang
kompleks dan membutuhkan waktu. Seseorang yang mempelajari bahasa asing akan mendapatkan bahasa yang melebihi batas-batas pada bahasa pertama mereka dan
mereka akan dihadapkan pada suatu bahasa yang baru, budaya baru, dan cara yang baru dalam berfikir, merasakan, dan berperilaku. Savignon dalam Pringgawidagda,
2002: 131 menambahkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa asing adalah mengembangkan kompetensi komunikatif yang meliputi kompetensi gramatikal,
sosiolinguistik, wacana, dan kompetensi strategi. Dari semua pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, bahasa asing
adalah bahasa yang tidak digunakan secara terus-menerus. Pembelajaran bahasa asing merupakan kegiatan yang sangat kompleks. Hal ini mengharuskan pembelajar untuk
menguasai 4 keterampilan utama, yaitu keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Dalam hal ini, selain mempelajari bahasa yang baru, pembelajar juga
akan menemukan pula budaya baru dan cara yang baru dalam berfikir, merasakan, dan berperilaku.