G. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian eksperimen dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Pra Eksperimen
Sebelum eksperimen dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan tes awal pre-test. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik
sebelum diberi perlakuan. Pada tahap ini kelas yang dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol dipilih melalui teknik simple random sampling, sebab pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
2. Tahap Eksperimen
Setelah kedua kelas dianggap memiliki kemampuan menyimak bahasa Jerman yang sama dan telah diberi pre-test maka selanjutnya diberikan perlakuan treatment
untuk mengetahui kemampuan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul. Pada tahap ini dilakukan perlakuan yang berbeda di
kedua kelas yang dijadikan sampel dalam penelitian. Kedua kelas diberi materi dan alokasi waktu yang sama, yang membedakan adalah pada kelas eksperimen
penyampaiannya menggunakan media video animasi dan pada kelas kontrol menggunakan media konvensional.
Tabel 6: Perbedaan Perlakuan antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
1. Membagikan lembar materi sesuai dengan materi pada hari itu.
2. Memastikan bahwa setiap individu mendapatkan lembar materi.
3. Menyimak sebuah video animasi untuk menstimulus peserta didik
tentang materi yang akan diajarkan. 4. Menanyakan kepada peserta didik, apa
yang terdapat dalam video animasi tersebut dan menanyakan apa yang
belum dimengerti.
5. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media video animasi
tersebut. 6. Guru menyuruh peserta didik untuk
mengikuti pembicara dalam video animasi tersebut nachsprechen.
7. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada peserta didik tentang materi
yang telah dipelajari. 8. Setelah selesai mengerjakan tugas,
peserta didik dan guru mengoreksi bersama-sama tugas tersebut.
9. Guru memberi apresiasi kepada peserta didik.
10. Menyimak ulang video animasi untuk menyimpulkan apa yang sudah
dipelajari di hari itu. 1. Membagikan lembar materi sesuai
dengan materi pada hari itu. 2. Memastikan bahwa setiap individu
mendapatkan lembar materi. 3. Menyimak sebuah rekaman untuk
menstimulus peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.
4. Menanyakan kepada peserta didik, apa yang peserta didik tangkap dalam
rekaman tersebut dan menanyakan apa yang belum dimengerti.
5. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media rekaman.
6. Guru menyuruh peserta didik untuk mengikuti pembicara dalam rekaman
tersebut nachsprechen. 7. Selanjutnya guru memberikan tugas
kepada peserta didik tentang materi yang telah dipelajari.
8. Setelah selesai mengerjakan tugas, peserta didik dan guru mengoreksi
bersama-sama tugas tersebut. 9. Guru memberi apresiasi kepada
peserta didik. 10. Menyimak ulang rekaman untuk
menyimpulkan apa yang sudah dipelajari di hari itu.
3. Tahap Pasca Eksperimen
Sebagai langkah terakhir setelah mendapat perlakuan, di kedua kelas diberikan post-test dengan materi yang sama pada waktu pre-test. Pemberian post-test
dimaksudkan untuk mengetahui pencapaian kemampuan menyimak bahasa Jerman peserta didik setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media video animasi.
Selain itu, pemberian post-test ini juga dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media video animasi terhadap keterampilan menyimak bahasa Jerman
peserta didik di kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul.
H. Analisis Data Penelitian
Analisis data penelitian merupakan kegiatan mengolah dan menganalisis data yang sudah terkumpul. Data hasil pre-test dan post-test terlebih dahulu dianalisis
dan selanjutnya ditabulasikan, tujuannya adalah untuk mengetahui rata-rata peserta didik, standar deviasi, dan variansi yang dijadikan sampel. Untuk menjawab
permasalahan penelitian sebagaimana yang diungkapkan pada rumusan masalah, dilakukan serangkaian pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas
dengan Kolmogorov-Smirnov, uji signifikansi perbedaan rata-rata pada taraf sig
nifikansi α = 0,05 dan digunakan uji-t untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media video animasi dalam bahasa Jerman terhadap
prestasi keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik. Apabila terdapat