Tabel 14: Hasil Kategori Post-test Keterampilan Menyimak Bahasa Jerman Kelas Kontrol
No. Interval
Frekuensi Persentase
Kategori
1 ≥ 8,36
6 18,8
Tinggi 2
6,65 - 8,36 21
65,6 Sedang
3 6,65
5 15,6
Rendah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa skor post-test keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol yang berada pada kategori
tinggi sebanyak 6 peserta didik 18,8, kategori sedang sebanyak 21 peserta didik 65,5, dan kategori rendah sebanyak 5 peserta didik 15,6. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa skor post-test keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas kontrol diklasifikasikan dalam kategori sedang.
2. Uji Persyaratan Analisis
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji normalitas sebaran data dan uji
homogenitas variansi. Berikut ini adalah hasil dari uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas variansi.
a. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran digunakan untuk mengetahui apakah data dari masing- masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Data pada uji normalitas sebaran ini
diperoleh dari hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Uji normalitas sebaran dilakukan menggunakan bantuan software komputer program
SPSS for windows 22 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai taraf signifikansi hitung lebih besar dari nilai taraf
signifikansi α = 0,05. Berikut hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel
penelitian.
Tabel 15: Hasil Uji Normalitas Sebaran Variabel
P sig. A
Kolmogorov- Smirnov z
hitung
z
tabel
Ket.
Pre-test Eksperimen 0,305
0,05 0,969
1,96 Normal
Post-test Eksperimen 0,659
0,05 0,731
1,96 Normal
Pre-test Kontrol 0,697
0,05 0,709
1,96 Normal
Post-test Kontrol 0,690
0,05 0,690
1,96 Normal
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berasal dari variansi yang sama atau tidak dan tidak
menunjukan perbedaan yang signifikan satu sama lain. Tes statistik yang digunakan adalah uji F, yaitu dengan membandingkan variansi terbesar dan variansi terkecil.
Syarat agar variansi bersifat homogen apabila nilai F
hitung
lebih kecil dari nilai F
tabel
pada t araf signifikansi α = 0,05. Hasil perhitungan uji homogenitas data yang
dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows 22 menunjukkan bahwa
F
hitung
F
tabel
, berarti data kedua kelompok tersebut homogen. Adapun rangkuman hasil uji homogenitas varian data disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 16: Hasil Uji Homogenitas Variansi Kelompok
Db F
hitung
F
tabel
p Keterangan
Pre-test 1:61
2,495 4,001
0,119 F
h
F
t
= Homogen Post-test
1:61 1,766
4,001 0,189
F
h
F
t
= Homogen
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk data pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dapat diketahui nilai
F
hitung
F
h
lebih kecil dari F
tabel
F
t
dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 p 0,05, yang berarti bahwa data pre-test dan post-test kedua kelompok tersebut
homogeny, sehingga memenuhi persyaratan untuk dilakukan uji-t.
3. Pengajuan Hipotesis 1 Hipotesis 1
a. Pre-test
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar keterampilan menyimak bahasa
Jerman peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul antara yang diajar menggunakan media video animasi dan yang diajar menggunakan media
konvensional. Untuk mengetahui perbedaan tersebut digunakan analisis statistik uji-t dengan taraf signifikansi
α = 0,05. Hasil uji-t sebelum diberi perlakuan pre-test
dikatakan diterima apabila harga t
hitung
lebih kecil daripada t
tabel
atau nilai signifikansi t 0,05. Hasil analisis uji-t dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 17: Hasil Uji-t Pre-test Keterampilan Menyimak Bahasa Jerman Sumber
Mean t
hitung
t
tabel
Sig. Keterangan
Pre-test Eksperimen 6,57
0,351 2,00
0,727 t
hitung
t
tabel
atau sig 0,05 = tidak
signifikan Pre-test Kontrol
6,50
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat skor mean kelas eksperimen sebesar 6,57 dan skor mean kelas kontrol sebesar 6,50 dengan nilai t
hitung
0,351 dan nilai t
tabel
2,00. Hal ini menunjukkan nilai t
hitung
kurang dari nilai t
tabel
0,351 2,00 atau dapat diketahui juga melalui penghitungan uji-t dengan bantuan program SPSS 22 for
windows, dimana nilai signifikansi yang didapatkan sebesar 0,727 sig α = 0,727
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara prestasi belajar kedua kelas sebelum diberi perlakuan dengan pembelajaran keterampilan
menyimak bahasa Jerman menggunakan media video animasi. Maka dari itu, hipotesis nol Ho diterima dan hipotesis alternatif Ha ditolak.
b. Post-test
Hipotesis alternatif Ha yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi, terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar keterampilan menyimak bahasa Jerman
peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul antara yang diajar menggunakan media video animasi dan yang diajar menggunakan media
konvensional. Untuk keperluan pengujian, terdapat hipotesis nol Ho yang berbunyi,