Uji Homogenitas Variansi Uji Persyaratan Analisis
tidak ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul antara yang diajar
menggunakan media video animasi dan yang diajar menggunakan media konvensional.
Hipotesis statistik dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji-t, dengan taraf signifikansi α 5. Penghitungan uji-t tersebut diselesaikan dengan
program SPSS 22 for windows. Kriteria hipotesis diterima apabila harga t
hitung
lebih kecil daripada t
tabel
pada taraf signifikansi 5 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika harga t
hitung
lebih besar dari t
tabel
pada taraf signifikansi 5 maka Ho ditolah dan Ha diterima.
Berdasarkan penghitungan uji-t diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas
X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul antara kelas yang diajar dengan menggunakan media video animasi dan yang diajar dengan menggunakan media konvensional. Data
selengkapnya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 18: Hasil Uji-t Post-test Keterampilan Menyimak Bahasa Jerman Sumber
Mean t
hitung
t
tabel
Sig. Keterangan
Pre-test Eksperimen 8,03
2,688 2,00
0,009 t
hitung
t
tabel
atau sig 0,05 = signifikan
Pre-test Kontrol 7,50
Berdasarkan hasil analisis tabel di atas, dapat dilihat mean masing-masing kelas. Kelas eksperimen memiliki mean sebesar 8,03 dan kelas kontrol sebesar 7,50,
maka mean kelas eksperimen lebih besar dari daripada kelas kontrol 8,03 7,50. Selain menggunakan nilai nilai mean, juga akan dijelaskan secara statistik, yaitu hasil
perhitungan t
hitung
keterampilan menyimak bahasa Jerman akhir post-test sebesar 2,688 dengan nilai signifikansi sebesar 0,009. Kemudian nilai t
hitung
tersebut dikonsultasikan dengan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi α = 0,05, diperoleh t
tabel
2,00. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
2,688 2,00, apabila dibandingkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,009 lebih kecil dari nilai taraf
signifikansi 5 0,009 0,05, maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan
menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul antara kelas yang diajar dengan menggunakan media video animasi dan yang diajar
dengan menggunakan media konvensional.
2 Hipotesis 2
Hipotesis alternatif Ha kedua dalam penelitian ini yaitu penggunaan media video animasi dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta
didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul lebih efektif daripada pembelajaran menggunakan media konvensional. Untuk menguji hipotesis kedua mengenai
keefektifan penggunaan media video animasi dibandingkan media konvensional tersebut dapat dicari dengan melihat bobot keefektifan. Hasil perhitungan bobot
keefektifan dapat dilihat pada tabel berikut.