kesan bergerak dan juga terdapat suara yang mendukung pergerakan gambar itu, misalnya suara pecakapan atau dialog dan suara-suara lainnya. Video animasi
merupakan media terbaru yang digunakan dalam pembelajaran bahasa asing di kelas. Media ini bisa meningkatkan motivasi belajar dan memberi wawasan lebih terhadap
peserta didik. Istilah baru dalam pembelajaran menggunakan media ini adalah edutainment belajar dengan cara yang menyenangkan.
Penggunaan media video animasi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dianggap mampu menunjang proses pembelajaran bahasa Jerman dengan
memberikan stimulus kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam menyimak suatu objek, mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, bahkan memerankan suatu objek
yang dilihat. Dalam media video animasi, terdapat unsur gambar yang bergerak dan suara yang mendukung dalam suatu dialog atau percakapan. Media video animasi ini
juga dapat melatih indera pendengaran dan penglihatan peserta didik terhadap suatu percakapan bahasa Jerman. Gerak gambar yang unik dan menarik perhatian ini juga
dapat mempengaruhi tingkat pemahaman keterampilan menyimak peserta didik. Sehingga pemahaman peserta didik dalam materi yang diajarkan bisa dikuasai dengan
baik. Berdasarkan teori dapat diasumsikan bahwa penggunaan media video animasi
di kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul lebih efektif digunakan pada keterampilan menyimak bahasa Jerman daripada menggunakan media konvensional.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan dan kerangka pikir maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.
1. Ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul antara yang
diajar menggunakan media video animasi dan yang diajar menggunakan media konvensional.
2. Penggunaan media video animasi dalam pembelajaran bahasa Jerman peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul lebih efektif daripada
pembelajaran dengan menggunakan media konvensional.
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment atau eksperimen semu. Syamsuddin dan Vismaia 2006: 162
menyatakan, “Dengan menggunakan rancangan eksperimen kuasieksperimen semu, kita mengontrol banyak variabel dan batasan dari jenis interpretasi yang kita lakukan
untuk mengetahui sebab pengaruh pertautan dan membatasi kekuatan dari generalisasi pernyataan kita”. Dalam penelitian ini dibutuhkan dua kelas untuk
diteliti, yaitu kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media video animasi dan kelas kontrol yang menggunakan media
konvensional. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre-test Post-test Control Group Design. Menurut Sukardi 2003: 186, desain penelitian dapat digambarkan
sebagai berikut.
Tabel 2: Desain Penelitian
Kelas Pre-test
Treatment Post-test
Eksperimen Y1
X Y2
Kontrol Y1
- Y2
Keterangan: Y1
: Pre-test Y2
: Post-test X
: Perlakuan dengan media video animasi
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012: 60. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan, yaitu variabel terikat dan variabel
bebas. Variabel terikat yaitu keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik SMA Negeri 1 Sedayu Bantul. Variabel bebas yaitu penggunaan media video animasi
dalam pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Jerman. Hubungan kedua variabel menurut Sugiyono, 2012: 62 dapat digambarkan seperti di bawah ini.
Gambar 1: Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Keterangan: X
: Media video animasi variabel bebas Y
: Keterampilan menyimak bahasa Jerman variabel terikat
X Y
C. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan Margono, 2010: 18. Populasi dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA SMA Negeri 1 Sedayu Bantul tahun ajaran 20142015 yang seluruhnya berjumlah 127 peserta didik, yang terdiri dari 4
kelas yaitu X MIA 1, X MIA 2, X MIA 3, dan X MIA 4.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh peserta didik yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu Margono, 2010: 121. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana yang dilaksanakan dengan
cara diundi seluruh anggota populasi yang mempunyai kesempatan untuk menjadi sampel penelitian Sukardi, 2003: 58. Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan
melalui undian, ordinal, atau menggunakan tabel bilangan random. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan undian. Teknik ini digunakan
untuk mengambil kelas yang dijadikan sampel penelitian dari keseluruhan kelas yang dipopulasikan. Langkah-langkah pengambilan sampel adalah sebagai berikut. 1
Menentukan populasi yang akan diteliti. 2 Menempatkan kelas-kelas yang menjadi populasi ke dalam kotak yang telah diberi lubang di atasnya. 3 Mengocok kotak
tersebut. 4 Kertas yang keluar pertama dijadikan kelas eksperimen, sedangkan