Hipotesis Statistik METODE PENELITIAN

kosong, benar atau salah RF, dan pilihan ganda. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pre-test dan post-test. Pre-test diberikan kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Subjek kelas eksperimen dalam penelitian ini berjumlah 31 peserta didik dan kelas kontrol sebanyak 32 peserta didik. Setelah hasil penskoran terkumpul, kemudian data dianalisis dengan statistik deskriptif dan uji-t. Dalam proses analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan software komputer SPSS for Windows 22. Hal tersebut dilakukan agar mempermudah proses analisis data dan menghindari adanya kemungkinan terjadinya kesalahan analisis.

a. Data Pre-Test Kelas Eksperimen

Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberi perlakuan atau diajar dengan menggunakan media video animasi. Pre-test dilakukan sebelum kelas eksperimen diberi perlakuan. Tes yang digunakan adalah tes keterampilan menyimak bahasa Jerman yang dibuat dalam bentuk tes soal Erg ӓnzung mengisi bagian yang kosong, benar atau salah RF, dan pilihan ganda. Jumlah butir soal yang digunakan pada pre-test sebanyak 30 butir soal dengan subjek penelitian kelas eksperimen sebanyak 31 peserta didik. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari pre-test kelas eksperimen, data pre-test skor terendah sebesar 5,3, skor tertinggi sebesar 8,0, median sebesar 6,3, modus sebesar 6,30, rerata mean sebesar 6,58 dan standar deviasi 0,68. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus H.A Sturges. Suprapto 2000: 64 menjelaskan rumus H.A Sturges sebagai berikut. Keterangan: K = Jumlah kelas N = Banyak frekuensi 3,322 = Konstanta Adapun distribusi frekuensi skor pre-test keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen dapat dilhat pada tabel berikut ini. Tabel 7: Distribusi Frekuensi Skor Pre-test Keterampilan Menyimak Bahasa Jerman Kelas Eksperimen No. Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Kumulatif Frekuensi Relatif 1 5,3 - 5,7 3 3 9,70 2 5,8 - 6,2 5 8 16,10 3 6,3 - 6,7 13 21 41,90 4 6,8 - 7,2 4 25 12,90 5 7,3 - 7,7 5 30 16,10 6 7,8 - 8,2 1 31 3,20 Jumlah 31 118 100,0 Berdasarkan tabel 7 di atas, terlihat bahwa skor pre-test keterampilan menyimak bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen memiliki kelas interval sebanyak 6 kelas dengan panjang kelas interval sebesar 0,4. Berikut gambar histogram dari distribusi frekuensi skor pre-test keterampilan menyimak bahasa Jerman kelas eksperimen. K = 1 + 3,322 log N Gambar 2: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Pre-test Keterampilan Menyimak Bahasa Jerman Kelas Eksperimen Berdasarkan tabel 7 dan gambar 2 di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik kelas eksperimen yang mempunyai skor pre-test keterampilan menyimak bahasa Jerman paling banyak terletak pada interval 6,3 – 6,7 dengan frekuensi 13 peserta didik atau sebanyak 41,9, sedangkan yang mempunyai skor pre-test keterampilan menyimak bahasa Jerman paling sedikit terdapat pada interval 7,8 – 8,2 dengan frekuensi 1 orang peserta didik atau sebanyak 3,2. Pengklasifikasian berdasarkan pada nilai rata-rata mean dan standar deviasi menggunakan rumus pengkategorian data menurut Azwar 2009: 108 sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

2 3 186

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 4 224

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 2 226

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA LAGU PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X DI MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO.

1 4 217

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI SQP2RS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA.

4 32 245

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU KATA DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL.

3 4 194