48
E. Kerangka Berfikir
Remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perkembangan fisik, kognisi, emosi
dan sosial. Perkembangan remaja yang terus tumbuh sejalan dengan muculnya permasalahan yang timbul dalam kehidupannya yang semakin
kompleks. Remaja yang telah meninggalkan masa anak-anak sudah tidak bergantung pada orang tua dalam menghadapi masalah hidupnya. Individu
dalam mencapai perkembangan yang baik maka dalam hal ini dibutuhkan strategi coping yang positif untuk membantu individu tersebut. Remaja
cenderung memandang dirinya dan orang lain sebagaimana yang diinginkan bukan sebagaimana adanya. Remaja dengan perkembangan fisik yang cepat,
dapat berakibat pada masa remaja yang tidak dapat menyesuaikan diri secara baik, sering menimbulkan bahaya–bahaya yang muncul pada masa remaja.
Pada masa remaja ini terdapat 2 bahaya yang terjadi pada remaja yaitu : bahaya–bahaya fisik yang meliputi kematian, bunuh diri atau percobaan
bunuh diri, cacat fisik, kecanggungan dan kekakuan serta bahaya psikologis, kegagalan menjalankan peralihan psikologis ke arah kematangan yang
merupakan tugas perkembangan masa remaja yang penting. Remaja dituntut untuk bisa
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam perkembangannya.
Strategi coping menjadi persoalan yang sering bersifat kekal dalam perkembangan remaja, karena sepanjang rentang kehidupan manusia selalu
berhadapan dengan berbagai masalah. Remaja yang masih duduk di bangku
49
sekolah hakekatnya mempunyai tujuan pendidikan, yaitu suatu proses untuk menanggulangi masalah yang dihadapinya sepanjang hayat dan oleh karena
itu siswa harus benar–benar dilatih dan dibiasakan berpikir secara mandiri. Strategi coping menjadi penting bagi kehidupan remaja supaya
mempunyai strategi yang baik dalam mengatasi tekanan atau masalah yang dihadapi. Namun ternyata tidak semua remaja memiliki kemampuan yang
memadai dalam hal ini, tidak jarang menimbulkan masalah-masalah baru atau dilampiaskan dalam perilaku yang negatif. Remaja tidak hanya akan
mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya namun lebih jauh lagi, hal ini akan mengganggu perkembangan masa remaja tersebut. Siswa SMA
yang berada dalam masa perkembangan remaja banyak kita temukan kurang memiliki strategi coping yang positif untuk dirinya, sehingga banyak siswa
yang gagal bergaul dalam hubungan sosialnya, lebih menutup diri, siswa yang mengalami masalah dalam keluarganya kemudian memendamnya
sendiri dan mengakibatkan masalah dalam kehidupannya. Permasalahan rendahnya strategi coping pada siswa SMA yang ada,
perlu segera diatasi. Hal ini dikarenakan strategi coping yang positif bermanfaat bagi perkembangan siswa pada kehidupannya. Siswa
membutuhkan bimbingan dalam meningkatkan strategi pemecahan masalah yang dihadapi, karena kesulitan atau bahkan kegagalan yang dialami siswa
dalam mengatasi masalahnya tidak hanya berdampak pada aspek akademis, melainkan juga akan menyangkut aspek pribadi, sosial, kematangan berfikir