34
Imannawati, 2013 bimbingan kuratif yaitu bimbingan yang diberikan dengan maksud individu yang mengalami hambatan atau
masalah dalam kehidupannya dapat memecahkan sendiri dengan kemampuannya semaksimal mungkin. Oleh karena itu, teknik
expressive writing dalam penelitian ini adalah sebuah teknik bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk membantu siswa
memecahkan masalahnya. Expressive writing dapat dijadikan sebagai media konseling.
Dalam proses konseling dapat dilakukan surat menyurat antara konselor dan konseli. Konseli yang kesulitan menyatakan masalah
yang dihadapi diminta untuk menuliskan masalah tersebut dalam bentuk tulisan. Kemudian, konselor mengeksplorasi berbagai hal
menarik yang ditemukan dalam tulisan untuk dijadikan bahan dalam percakapan konseling. Expressive writing membantu siswa untuk
melakukan coping terhadap masalah yang sedang dihadapi. Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa kegiatan expressive writing dilaksanakan dalam waktu 15-30 menit selama beberapa hari dan di akhir dengan evaluasi hasil tulisan.
Begitu pun dalam penelitian ini, di awal dengan pretest yang diberikan kepada siswa, pelaksanaan expressive writing dan di akhiri
dengan posttest yang diberikan kepada siswa. Pelaksanaan expressive writing dalam penelitian ini dilaksanakan dalam kelas
pada waktu kegiatan bimbingan dan konseling.
35
C. Kajian tentang FGD focus group discussion
1. Pengertian Focus Group Discussion FGD
Menurut asal usul kata, FGD merupakan akronim dalam bahasa inggris yang kepanjangannya adalah focus group discussion.
Jika diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia berarti diskusi kelompok terarah. FGD biasa juga disebut sebagai teknik
pengumpulan data kualitatif dengan cara melakukan wawancara kelompok Edi Indrizal, 2014 dalam jurnal diskusi kelompok terarah
focus group discussion prinsip-prinsip dan langkah pelaksanaan lapangan.
Definisi awal tentang metode FGD menurut Kitzinger dan Barbour dalam Yati Afiyanti, 2008 adalah melakukan eksplorasi
suatu isu fenomena khusus dari diskusi suatu kelompok individu yang berfokus pada aktivitas bersama diantara para individu yang
terlibat didalamnya untuk menghasilkan suatu kesepakatan bersama. Hollander dalam Yati Afiyanti, 2008 mendefinisikan
metode FGD sebagai suatu metode untuk memperoleh produk datainformasi melalui interaksi sosial sekelompok individu yang
dalam interaksi tersebut , sesama individu saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Lebih rinci, Hollander dalam Yati Afiyanti, 2008
menjelaskan bahwa interaksi sosial sekelompok individu tersebut dapat saling mempengaruhi dan menghasilkan datainformasi jika
memiliki kesamaan dalam hal, antara lain memiliki kesamaan
36
karakteristik individu secara umum, kesamaan status sosial, kesamaan isu permasalahan, dan kesamaan relasihubungan secara
sosial. Berdasarkan pemaparan pengertian focus group discussion
kiranya focus group discussion dapat didefinisikan sebagai suatu metode dan teknik dalam mengumpulkan informasi dimana
sekelompok orang berdiskusi tentang suatu fokus masalah atau topik tertentu dipandu oleh seorang fasilitator atau moderator.
2. Manfaat Focus Group Discussion
Carey dalam Yati Afiyanti, 2008 menjelaskan bahwa informasi atau data yang diperoleh melalui FGD lebih kaya atau lebih
informatif dibanding dengan data yang diperoleh dengan metode- metode pengumpulan informasi lainnya. Edi Indrizal, 2014 dalam
jurnal diskusi kelompok terarah focus group discussion prinsip- prinsip dan langkah pelaksanaan lapangan menambahkan kegunaan
focus group discussion: a. Menggali informasi yang mendalam mengenai pengetahuan, sikap
dan persepsi. b. Untuk merancang kuesioner survey. Mungkin terdapat
pertanyaan-pertanyaan baru yang perlu ditambahkan atau diubah yang tidak terpikirkan sebelumnya
c. Untuk mengembangkan hipotesa suatu penelitian.