58
d. Refleksi Dalam kegiatan refleksi dilakukan pengukuran strategi coping
dengan menggunakan hasil dari analisis skala post test. Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses dan mengetahui sejauh
mana strategi coping siswa meningkat setelah menggunakan expressive writing serta kendala yang terjadi selama proses tindakan
berlangsung. Selain itu juga melakukan diskusi dengan guru pembimbing untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan dan menilai
keberhasilan tindakan. Keberhasilan tindakan diindikasikan dengan meningkatnya strategi coping pada siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam metode ilmiah. Menurut Moh. Nazir dalam Rahmat Hidayat Dede ,2012 pengumpulan data
adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Alat-alat yang dapat digunakan dalam penelitian meliputi
observasi, wawancara dan skala. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data adalah skala sebagai
instrument utama, observasi dan wawancara sebagai instrument pendukung. 1. Skala Strategi Coping
Peneliti menggunakan skala likert untuk mengetahui tingkat strategi coping siswa. Instrumen skala strategi coping ini disusun oleh
peneliti sendiri terdiri dari 49 item. Dalam skala likert responden diminta
59
untuk menjawab suatu pernyataan dengan pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Sangat Tidak Sesuai STS.
Skor untuk skala strategi coping yang positif secara berurutan adalah 4,3,2,1. Untuk skala strategi coping yang negatif masing-masing diberi
skor 1,2,3,4. 2. Observasi
Peneliti menggunakan obhservasi sistematis dengan menggunakan pedoman observasi untuk memudahkan dalam pelaksanaan dan
pengamatan terhadap subyek. Pada proses ini, peneliti dibantu oleh rekan mahasiswa yang mendokumentasikan serta merefleksikan secara
sistematis perilaku dan sikap siswa saat pelaksanaan. Selain itu, dengan observasi diharapkan gejala ketidakberhasilan serta kekeliruan dalam
rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan. Gejala-gejala yang sekiranya
tidak bisa diungkap dengan angket, akan bisa diakomodasikan melalui observasi.
3. Wawancara Wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang
dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam seting alamiah, dimana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang
telah ditetapkan dengan mengedepankan kepercayaan Haris
Herdiansyah, 2013: 32. Wawancara ini ditujukan kepada siswa terkait