Manfaat Expressive Writing Kajian tentang Menulis Ekspresif Expressive Writing

32 d. Reflective writing menulis refleksi: meningkatkan pengamatan diri, meningkatkan kesadaran adanya ketidaksinambungan pikiran dengan tubuh, internal dan eksternal, pikiran dengan perasaan atau harapan dengan hasil. Berdasarkan uraian di atas bentuk expressive writing dalam penelitian ini adalah menulis refleksi berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hal ini bertujuan agar siswa mampu meningkatkan pemahaman diri, ketidaksinambungan antara perasaan dan pikiran atau harapan dengan hasil sehingga membantu siswa meningkatkan kemampuan dalam menghadapi masalah.

4. Prosedur Teknik Menulis Ekspresif Expressive writing

Menurut Gortner, Rude Pennebaker dalam Intan Imannawati, 2013 prosedur dalam melakukan expressive writing adalah sebagai berikut: a. Pretest yang diberikan kepada peserta. b. Semua peserta yang terlibat melakukan tiga sesi selama tiga hari berturut-turut, setiap sesi peserta menulis selama 20 menit. c. Peserta diperintahkan untuk menulis pada sesi pertama. Sebelum kegiatan menulis dilaksanakan, peserta terlebih dahulu diberikan instruksi yakni: “Selama tiga hari, saya ingin anda menuliskan tentang pikiran anda sangat terdalam dan perasaan atau peristiwa emosional yang mengganggu hidup anda. Anda juga dapat mengaitkan topik anda dengan pengalaman stres atau traumatic di masa lalu anda. Dalam tulisan anda, saya ingin anda benar-benar mengeksplorasi emosi dan pikiran terdalam anda. Anda dapat menghubungkan topik anda dengan orang lain termasuk orang tua, kekasih, teman atau kerabat. Anda juga mungkin dapat 33 menghubungkan pengalaman anda dengan masa lalu, sekarang atau masa depan atau siapa anda dahulu, siapa anda sekarang atau menjadi apa anda nanti. Jangan khawatir tentang tata bahasa atau ejaan yang tidak penting. Semua tulisan benar-benar rahasia”. d. Peserta mengisi posttest Berdasarkan penjelasan diatas, prosedur expressive writing yang diberikan pada peserta terdiri dari pretest, pelaksanaan expressive wrting dan diakhiri dengan posttest. Pelaksanaan expressive writing dilakukan dalam waktu tiga hari. Dalam penelitian, Pennebaker Chung dalam Intan Imannawati, 2013 menjelaskan bahwa peserta expressive writing diminta untuk menuliskan tentang topik yang ditugaskan selama satu sampai lima hari berturut-turut, selama 15-30 menit setiap hari. Pennebaker meminta kepada peserta kelompok eksperimen untuk menuliskan emosi dan pikiran terdalam, sedangkan kelompok control menulis tentang topic yang dangkal seperti bagaimana mereka menggunakan waktu mereka sehari-hari. Sebelum memulai kegiatan menulis, pennebaker memberikan instruksi terlebih dahulu kepada peserta. Kemudian, peserta diminta untuk menulis mengeksplor pengalaman, konflik, perasaan dan masalah. Tahap akhir dalam pelaksanaan expressive writing ini adalah menganalisis tulisan peserta. Expressive writing dalam penelitian ini termasuk teknik bimbingan yang bersifat kuratif. Menurut Tidjan, dkk. dalam Intan 34 Imannawati, 2013 bimbingan kuratif yaitu bimbingan yang diberikan dengan maksud individu yang mengalami hambatan atau masalah dalam kehidupannya dapat memecahkan sendiri dengan kemampuannya semaksimal mungkin. Oleh karena itu, teknik expressive writing dalam penelitian ini adalah sebuah teknik bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk membantu siswa memecahkan masalahnya. Expressive writing dapat dijadikan sebagai media konseling. Dalam proses konseling dapat dilakukan surat menyurat antara konselor dan konseli. Konseli yang kesulitan menyatakan masalah yang dihadapi diminta untuk menuliskan masalah tersebut dalam bentuk tulisan. Kemudian, konselor mengeksplorasi berbagai hal menarik yang ditemukan dalam tulisan untuk dijadikan bahan dalam percakapan konseling. Expressive writing membantu siswa untuk melakukan coping terhadap masalah yang sedang dihadapi. Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan expressive writing dilaksanakan dalam waktu 15-30 menit selama beberapa hari dan di akhir dengan evaluasi hasil tulisan. Begitu pun dalam penelitian ini, di awal dengan pretest yang diberikan kepada siswa, pelaksanaan expressive writing dan di akhiri dengan posttest yang diberikan kepada siswa. Pelaksanaan expressive writing dalam penelitian ini dilaksanakan dalam kelas pada waktu kegiatan bimbingan dan konseling.