Masa Remaja SMA Kajian tentang Siswa SMA sebagai Remaja
49
sekolah hakekatnya mempunyai tujuan pendidikan, yaitu suatu proses untuk menanggulangi masalah yang dihadapinya sepanjang hayat dan oleh karena
itu siswa harus benar–benar dilatih dan dibiasakan berpikir secara mandiri. Strategi coping menjadi penting bagi kehidupan remaja supaya
mempunyai strategi yang baik dalam mengatasi tekanan atau masalah yang dihadapi. Namun ternyata tidak semua remaja memiliki kemampuan yang
memadai dalam hal ini, tidak jarang menimbulkan masalah-masalah baru atau dilampiaskan dalam perilaku yang negatif. Remaja tidak hanya akan
mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya namun lebih jauh lagi, hal ini akan mengganggu perkembangan masa remaja tersebut. Siswa SMA
yang berada dalam masa perkembangan remaja banyak kita temukan kurang memiliki strategi coping yang positif untuk dirinya, sehingga banyak siswa
yang gagal bergaul dalam hubungan sosialnya, lebih menutup diri, siswa yang mengalami masalah dalam keluarganya kemudian memendamnya
sendiri dan mengakibatkan masalah dalam kehidupannya. Permasalahan rendahnya strategi coping pada siswa SMA yang ada,
perlu segera diatasi. Hal ini dikarenakan strategi coping yang positif bermanfaat bagi perkembangan siswa pada kehidupannya. Siswa
membutuhkan bimbingan dalam meningkatkan strategi pemecahan masalah yang dihadapi, karena kesulitan atau bahkan kegagalan yang dialami siswa
dalam mengatasi masalahnya tidak hanya berdampak pada aspek akademis, melainkan juga akan menyangkut aspek pribadi, sosial, kematangan berfikir
50
dan perilaku. Hal inilah yang membuat strategi coping penting untuk ditingkatkan pada siswa SMA.
Strategi coping dalam penelitian ini yaitu suatu upaya individu untuk dapat mengatasi masalah yang individu tersebut hadapi dan tekanan-tekanan
yang ada dengan positif. Remaja sebagai periode perubahan, remaja sebagai masa mencari identitas, remaja sebagai usia bermasalah, remaja sebagai usia
yang menimbulkan kesulitan, remaja sebagai masa yang tidak realistis dan remaja sebagai ambang masa dewasa. Remaja seperti yang disebutkan di
atas sebagai individu yang masuk dalam masa bermasalah perlu memiliki strategi coping yang terjadi dalam kehidupan atau masa remajanya, tentunya
seperti di awal tadi bahwa setiap individu mempunyai cara masing–masing, tetapi agar menjadi suatu cara menyelesaikan masalah yang positif maka
perlu adanya dorongan yang menjadikan seorang individu mampu menyelesaikan atau mampu memiliki cara untuk menyelesaikan masalah
dengan cara yang baik. Dikarenakan strategi coping setiap individu berbeda, terdapat
beberapa individu yang sering melakukan coping negatif terhadap masalah yang dihadapi. Individu dengan pengalaman yang masih kurang tentu perlu
adanya arahan untuk mempunyai suatu teknik atau cara yang positif guna membantu individu menyelesaikan masalahnya sehingga tidak timbul
perilaku negatif sebagai pelampiasan atas masalah yang dihadapi Salah satu faktor penting yang menentukan seseorang dapat
mengatasi permasalahannya adalah pengetahuan individu mengenai
51
beberapa metode yang baik untuk membantu dirinya. Salah satunya dengan teknik expressive writing dan focus group discussion. Expressive writing
adalah suatu kegiatan menulis diamana individu mengeksplorasi pikran, pengalaman, trauma, masalah, emosi atau perasaan dengan tujuan untuk
memperoleh wawasan dan menjernihkan pikiran agar individu dapat mengatasi dan memecahkan masalahnya. Teknik ini berguna untuk
memberikan pengetahuan kepada individu mengenai teknik menulis kreatif dalam membantu pemecahan masalah yang dialami oleh seseorang. manfaat
expressive writing adalah mengeksternalisasi masalah, sehingga individu dapat mengekspresikan emosinya secara tepat, meningkatkan insight,
mengurangi munculnya gejala–gejala negatif. Melalui tulisan individu dapat menganalisis kesalahan sehingga
individu memiliki motivasi untuk berubah menjadi individu yang lebih baik dengan individu tersebut menulis, membacanya kembali dan berdiskusi.
Mengurangi rasa frustasi karena keinginan yang tak terpenuhi atau tidak tercapai. Individu dapat mencurahkan perasaan negatifnya melalui tulisan
agar individu memiliki emosi positif, berpikir rasional, dapat berkartasis dan meredakan perasaan individu. Selanjutnya melalui FGD sebagai suatu
metode untuk memahami apa yang telah ditulis dan merefleksi apa yang sudah dilakukan melalui diskusi. Namun teknik ini belum digunakan secara
efektif di dalam kelas bimbingan dan konseling sebagai suatu metode strategi coping. Oleh karena itu penelitian ini akan melihat expressive
writing sebagai upaya peningkatan strategi coping.
52