7. Signaling Theory
Signaling theory atau teori sinyal menurut Mulatsih, dkk 2009 mengasumsikan bahwa manajemen mempunyai informasi yang akurat
tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar sehingga apabila informasi-informasi yang dapat memengaruhi perusahaan tidak
disampaikan ke publik manajemen, maka saat manajemen menyampaikan informasi ke publik, informasi tersebut akan dianggap sebagai suatu
sinyal dan akan membuat pasar bereaksi. Berita baik akan direspon pasar dengan positif yang dicerminkan dengan adanya abnormal return yang
positif. Begitu juga dengan berita buruk akan direspon negatif oleh pasar yang dicerminkan dengan adanya abnormal return yang negatif
Tandelilin, 2010. Investor yang bereaksi melakukan pembelian saham untuk mengoptimalkan keuntungan menunjukkan informasi pengumuman
right issue memberikan sinyal positif. Jika pengumuman right issue memberikan sinyal negatif, maka investor akan merespon bahwa
perusahaan dalam keadaan tidak sehat sehingga menyebabkan turunnya harga saham Susanti, 2008 dalam Dewi dan Putra, 2013.
Menurut Hartono 2009 dalam Dewi dan Putra 2013, signaling theory adalah suatu pengumuman yang dianggap positif jika manajer
perusahaan menyampaikan perspektif masa depan perusahaan yang baik ke publik. Adapun alasan yang dapat mendukung sinyal ini dimana
perusahaan yang melakukan pengumuman merupakan perusahaan yang mempunyai kinerja yang baik. Sinyal dianggap valid dan dapat dipercaya
oleh pasar apabila perusahaan benar-benar mempunyai kondisi sesuai yang disinyalkan mendapat reaksi positif.
8. Event Study
Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa event yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi information content dari suatu pengumuman dan dapat
digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat Hartono, 2003.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian
kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi information
content, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya
perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan
menggunakan abnormal return. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan
informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return
kepada pasar Hartono, 2003.