b. Keuntungan dan Kerugian Right Issue
Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006, keuntungan atau kerugian atas kepemilikan right sangat ditentukan oleh harga saham
setelah pelaksanaan right issue. Naik atau turunnya harga saham pasca right issue ditentukan oleh sejauh mana persepsi investor atas rencana
perusahaan melakukan right issue, misalnya untuk memperkuat modal perusahaan, membayar utang, melakukan akuisisi, dan lain-lain.
Jika right issue tersebut berpotensi positif bagi permodalan dan pertumbuhan perusahaan ke depan, maka pemegang saham yang
melaksanakan haknya akan berpotensi pula menikmati keuntungan, baik berupa capital gain maupun dividen. Peningkatan jumlah saham
dengan exercise maka jumlah saham bertambah dan disertai dengan harga beli yang lebih murah harga pelaksanaan HMETD lebih murah
dari harga pasar, tentu berdampak positif bagi kekayaan pemegang saham.
Jika harga turun setelah adanya right issue, hal ini berarti berita negatif bagi para pemegang saham, karena dengan mengeluarkan
sejumlah dana untuk exercise, investor belum dapat memperoleh capital gain artinya sejumlah dana tertahan pada saham tersebut.
c. Tujuan Right Issue
Banyak informasi yang memengaruhi keputusan investor dalam melakukan transaksi, salah satunya adalah informasi mengenai aksi
korporasi corporate action. Aksi korporasi corporate action
merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah lembar saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, risiko sistematis
saham serta pergerakan harga saham. Oleh karena itu calon investor harus mencermati sinyal yang dilempar emiten tersebut supaya tidak
terjadi kesalahan interpretasi yang dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang salah.
Tujuan dilakukannya aksi korporasi corporate action oleh perusahaan emiten adalah untuk meningkatkan modal perusahaan,
membayar hutang yang telah jatuh tempo, ekspansi usaha, meningkatkan likuiditas perdagangan saham serta tujuan lainnya.
Salah satu aksi korporasi corporate action yang dilakukan para emiten untuk mendapatkan dana segar untuk tujuan-tujuan di atas
adalah dengan melakukan penerbitan saham baru right issue. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006, tujuan penerbitan right
issue secara umum adalah untuk memperoleh dana tambahan dari pemodal untuk ekspansi dan restrukturisasi. Sedangkan menurut
Ghozali dan Solichin 2003 ada dua alasan bagi perusahan melakukan penerbitan saham baru right issue, yaitu:
1 Penerbitan saham baru right issue dapat mengurangi biaya, karena emiten tidak harus membayar fee untuk jasa penjamin
underwriter dan penerbitan saham baru right issue menyebabkan jumlah saham perusahaan bertambah sehingga
diharapkan dengan langkah tersebut akan dapat meningkatkan
frekuensi perdagangan, yang berarti meningkatkan likuiditas saham.
2 Dengan adanya hak memesan efek terlebih dahulu preemptive right, para investor lama dapat mempertahankan proporsi
kepemilikan mereka. Apabila para investor lama tidak menggunakan haknya tersebut, maka mereka dapat menjual right
yang dimilikinya kepada pihak lain.
d. Manfaat Right Issue Bagi Investor
Pengumuman penerbitan saham baru right issue merupakan berita yang disampaikan oleh pihak manajemen perusahaan yang
selanjutnya akan memengaruhi nilai perusahaan. Investor akan merespon informasi tersebut sebagai sinyal terhadap adanya peristiwa
event tertentu yaitu berupa sinyal positif good news atau berupa sinyal negatif bad news. Apabila dana dari penerbitan saham baru
right issue digunakan untuk ekspansi usaha atau perbaikan struktur modal, maka kinerja perusahaan akan lebih baik di masa depan.
Sehingga informasi yang dihasilkan memberikan sinyal positif bagi investor yang selanjutnya akan meningkatkan harga saham
perusahaan. Tetapi jika dana dari penerbitan saham baru right issue akan
digunakan untuk tujuan perluasan investasi yang mempunyai nilai sekarang bersih net present value nol atau negatif dan untuk
membayar utang yang telah jatuh tempo sehingga menyebabkan