Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN
sebelum pengumuman dilakukan untuk melihat pengaruh adanya kebocoran informasi sebelum tanggal pengumuman. Waktu peristiwa 11
hari didasarkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yusuf, dkk 2009
dimana untuk
menghindari adanya
confounding effect
tercampurnya informasi dari suatu peristiwa dengan informasi lainnya. Dalam market model digunakan periode estimasi. Periode estimasi
adalah periode sebelum periode peristiwa. Lama periode estimasi yang umum digunakan adalah 100 hari sampai dengan 250 hari. Pada penelitian
ini periode estimasi yang digunakan adalah 100 hari. Ini berdasarkan pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sunyoto 2001, Azzawan
2004, dan Rusdi 2009. Periode peristiwa event period disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa. Periode estimasi dan
periode jendela penelitian ini dapat dilihat di Gambar 2 berikut.
Periode estimasi Periode jendela
t-105 t-6
t-5 t-0
t+5 Gambar 2. Periode estimasi dan periode jendela untuk data harian.
Keterangan : t-0
= pada saat pengumuman right issue t+5
= 5 hari sesudah pengumuman right issue t-5
= 5 hari sebelum pengumuman right issue t-105 = 100 hari sebelum periode peristiwa.
Langkah-langkah mencari abnormal return dengan market model adalah sebagai berikut:
a. Menghitung return saham harian R
it
=
Pit −Pit −1
Pit −1
Dimana: R
it
= return saham masing-masing perusahaan P
it
= harga saham masing-masing perusahaan pada tanggal t P
it-1
= harga saham masing-masing perusahaan pada tanggal t-1 b. Menghitung return pasar harian
R
mt
=
IHSG −IHSGt −1
IHSGt −1
Dimana: R
mt
= return pasar IHSG
t
= Indeks Harga Saham Gabungan pada tanggal t IHSG
t-1
= Indeks Harga Saham Gabungan pada tanggal t-1 c. Meregresi return saham harian dengan return pasar harian untuk
memperoleh dan masing-masing saham.
=
n xy − xy
n x2 − x 2
=
y − x n
Persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y =
+ x
Dimana: x = return pasar R
mt
y = return saham R
it
n = jumlah perusahaan d. Menghitung expected return selama event period dengan menggunakan
market model, yaitu: R
i,j
=
i
+
i
. R
Mj
+
i,j
Keterangan : R
i,j
= return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
i
= intercept untuk sekuritas ke-i.
i
= koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i. R
Mj
= return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat dihitung dengan rumus R
Mj
= IHSG
j
– IHSG
j-1
IHSG
j-1
.
i,j
= kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j. e. Menghitung abnormal return AR.
AR = R
it
– ER
it
Dimana: AR
= abnormal return R
it
= return saham sesungguhnya ER
it
= expected return f. Menghitung rata-rata abnormal return harian
AARt =
1 n
Arit
Dimana: AAR
t
= rata-rata abnormal return harian AR = abnormal return
n = jumlah perusahaan
2. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data adalah pengujian tentang kenormalan
distribusi data Santosa dan Ashari, 2005. Menurut Ghozali 2011, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika peneliti tidak berhati-hati
mengamati grafik hasil pengujian. Oleh karena itu, peneliti memilih uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual yaitu
uji statistik Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan menggunakan hipotesis:
H o
: Data residual tidak berdistribusi normal H
a : Data residual berdistribusi normal
Ghozali 2009 menyebutkan bahwa pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai 2-tailed significant. Ho diterima dan Ha ditolak
apabila angka signifikan sig 0,05. Ho ditolak dan Ha diterima apabila
angka signifikan sig 0,05.
3. Uji Hipotesis Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan one sample t-test
untuk menguji signifikansi abnormal return di seputar tanggal pengumuman right issue dan paired sample t-test untuk menguji trading
volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue dengan tingkat keyakinan yang digunakan pada penelitian ini adalah 1-
α sebesar 95 dan derajat kebebasan n-1 dengan tingkat signifikansi 5 0,05.
Data yang digunakan diolah dengan program SPSS dan Microsoft Excel. One sample t-test digunakan untuk menguji signifikansi abnormal
return di seputar tanggal pengumuman right issue. Paired sample t-test mempunyai tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan volume
perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman, dalam hal ini adalah pengumuman right issue.
a. Pengujian Hipotesis Pertama H1 Dalam penelitian ini uji one sample t-test digunakan untuk
menganalisis tingkat signifikansi abnormal return di seputar tanggal pengumuman right issue yang digunakan untuk data berdistribusi
normal. Apabila data berdistribusi tidak normal maka pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian non-parametrik yaitu uji
wilcoxon signed ranks test.
Langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1 Menentukan Hipotesis Nol Ho
Ho = tidak terdapat abnormal return yang signifikan di seputar tanggal pengumuman right issue.
2 Menentukan Hipotesis Alternatif Ha
1
H
1
= terdapat abnormal return yang signifikan di seputar tanggal pengumuman right issue.
3 Setelah menentukan Ho dan Ha
1
serta mengetahui abnormal return saham untuk 11 hari pengamatan 5 hari sebelum, saat
pengumuman, dan 5 hari sesudah pengumuman right issue. 4 Menentukan tingkat signifikansi yaitu signifikansi sebesar 5
untuk pengujian Ha
1.
5 Menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Jika nilai probabilitas yang didapat lebih besar dari 5 maka Ho
diterima dan Ha
1
ditolak, menunjukkan bahwa tidak terdapat abnormal return yang signifikan di seputar tanggal pengumuman
right issue. Jika probabilitas lebih kecil dari 5 maka Ha
1
diterima dan Ho ditolak, menunjukan bahwa terdapat abnormal return yang
signifikan di seputar tanggal pengumuman right issue.
b. Pengujian Hipotesis Kedua Ha
2
Dalam penelitian ini uji paired sample t-test digunakan untuk menganalisis perbedaan trading volume activity atau aktivitas volume
perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman right issue yang digunakan untuk data berdistribusi normal. Apabila data berdistribusi
tidak normal maka pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian non-parametrik yaitu uji Wilcoxon Signed Ranks Test.
Langkah-langkah dalam mencari Trading Volume Activity aktivitas volume perdagangan adalah sebagai berikut:
1 Mencari TVA
Σ saham i yang diperdagangkan waktu t saham i yang beredar saat t
2 Mencari rata-rata TVA selama periode pengamatan penelitian untuk semua sampel
XTVA = TVA
n i=1
N
Langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1 Menentukan Hipotesis Nol Ho
Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right
issue. TVA =
2 Menentukan Hipotesis Alternatif Ha
2
Ha
2
= terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
3 Setelah menentukan Ho dan Ha
2
serta mengetahui aktivitas saham perdagangan untuk 11 hari pengamatan 5 hari sebelum, pada saat
pengumuman, dan 5 hari sesudah pengumuman right issue. 4 Menentukan tingkat signifikansi yaitu signifikansi sebesar 5 untuk
pengujian Ha
2.
5 Menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Jika nilai probabilitas yang didapat lebih besar dari 5 maka Ho
diterima dan Ha
2
ditolak, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity sebelum dan
sesudah pengumuman right issue. Jika probabilitas lebih kecil dari 5 maka Ha
2
diterima dan Ho ditolak, menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada
trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue.
57