Hasil Analisis Data dan Pembahasan
Tabel 5 menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah normal. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi Sig. data
tersebut sebesar 0,200. Nilai 0,200 lebih besar dibandingkan dengan 0,05 yang berarti bahwa data normal.
Uji normalitas data dapat juga dilihat menggunakan histogram. Grafik histogram ini akan membandingkan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati normal. Gambar 39 di bawah ini menunjukkan hasil uji normalitas menggunakan histogram.
Gambar 39. Uji Normalitas Data Average Abnormal Return AAR
Menggunakan Histogram
Sumber: Lampiran 11, halaman 244 Pada gambar 39 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola
distribusi yang simetris dan seimbang, sehingga data Average Abnormal Return AAR dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas yang
telah ditunjukkan pada tabel 5 dan gambar 39 dapat disimpulkan bahwa data
yang digunakan adalah normal, sehingga pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan uji one sample t-test.
Pengujian tingkat signifikansi abnormal return di seputar tanggal pengumuman right issue menggunakan one sample t-test selama periode
pengamatan. Berikut hasil pengujian abnormal return menggunakan one sample t-test.
Tabel 6. Pengujian One Sample T-test Abnormal Return
Periode Pengamatan
t
hitung
Sig. 2-
tailed Keterangan
t-5 0,132
0,895 Tidak signifikan
t-4 -0,480
0,633 Tidak signifikan
t-3 -2,649
0,011 Signifikan
t-2 -0,139
0,890 Tidak signifikan
t-1 0,901
0,372 Tidak signifikan
t=0 -0,217
0,829 Tidak signifikan
t+1 -0,787
0,435 Tidak signifikan
t+2 0,962
0,340 Tidak signifikan
t+3 -0,847
0,401 Tidak signifikan
t+4 0,602
0,550 Tidak signifikan
t+5 -0,320
0,751 Tidak signifikan
Sumber: Lampiran 12, halaman 245 Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 6 dapat dilihat bahwa terdapat
abnormal return yang signifikan pada t-3 pengumuman right issue dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011.
Abnormal return merupakan indikator untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Jika suatu pengumuman mempunyai kandungan
informasi maka diharapkan investor akan bereaksi ketika informasi tersebut beredar di pasar. Adanya abnormal return yang signifikan di seputar tanggal
pengumuman right issue pada t-3 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011 dan t-hitung sebesar -2,649 menunjukkan bahwa pengumuman right issue
mempunyai kandungan informasi yang bernilai negatif. Adanya abnormal return yang signifikan secara negatif menunjukkan bahwa pasar bereaksi
secara negatif terhadap pengumuman right issue tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pada 3 hari sebelum pengumuman right issue terjadi penurunan harga
saham karena investor beranggapan bahwa pengumuman right issue tersebut sebagai suatu berita buruk badnews.
Penelitian ini tidak hanya menguji abnormal return saja, tetapi juga melihat ada tidaknya perbedaan aktivitas volume perdagangan TVA sebelum dan
sesudah pengumuman right issue. Terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang terdapat pada Descriptive
Statistics. Hasil pengujian normalitas data Average TVA dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 7. Uji Normalitas Average Trading Volume Activity TVA
Sumber : Lampiran 13, halaman 246
Tabel 7 menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat signifikansi Sig. Kolmogorov-
Smirnov data tersebut sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Uji normalitas data Average TVA dapat dilihat juga menggunakan
histogram. Di bawah ini uji normalitas menggunakan histogram.
Variabel Signifikansi
Kriteria Keterangan
Average TVA 0,000
0,05 Distribusi Tidak
Normal
Gambar 40. Uji Normalitas Average Trading Volume Activity TVA
Menggunakan Histogram
Sumber: Lampiran 13, halaman 246 Gambar 40 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi
yang tidak simetris dan seimbang sehingga data average trading volume activity ATVA dinyatakan tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji
pada tabel 7 dan gambar 40 yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan tidak berdistribusi normal, sehingga pengujian hipotesis
akan dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon signed ranks test. Tabel 8 di bawah ini menunjukkan rangking berdasarkan uji wilcoxon
signed ranks test.
Tabel 8. Rangking Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
Rangking Jumlah
Mean Rank
Sum of Ranks
Keterangan
Negative Ranks
34 30,32
1031,00 Sesudah Sebelum
Positive Ranks
20 22,70
454,00 Sesudah Sebelum
Sumber: Lampiran 14, halaman 247
Berdasarkan tabel 8, jumlah negative ranks sebanyak 34 sampel dengan peringkat rata-rata mean rank sebesar 30,32 dan jumlah peringkatnya sum of
ranks sebesar 1031. Negative ranks artinya sampel dengan nilai kelompok sesudah posttest lebih rendah dari nilai kelompok sebelum pretest.
Sedangkan untuk positive ranks berjumlah 20 sampel dengan peringkat rata- rata mean rank sebesar 22,70 dan jumlah peringkatnya sum of rank sebesar
454. Positive ranks adalah sampel dengan nilai kelompok sesudah posttest lebih tinggi dari nilai kelompok sebelum pretest.
Tabel 9 di bawah ini menunjukkan hasil pengujian menggunakan uji wilcoxon signed ranks test.
Tabel 9. Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test
Nilai Z Asymp. Sig. 2 tailed
Keterangan
Sebelum-sesudah -2,484
0,013 Based on positive
ranks Sumber: Lampiran 14, halaman 247
Berdasarkan hasil perhitungan uji wilcoxon signed ranks test pada tabel 9, nilai Z yang diperoleh sebesar -2,484 dengan p-value Asymp. Sig. 2 tailed sebesar
0,013. Nilai p-value sebesar 0,013 lebih kecil dibandingkan dengan 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara trading
volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Volume perdagangan merupakan cerminan intensitas minat beli dan
tekanan dibalik pergerakan nilai harga yang terjadi. Kegiatan volume perdagangan yang tinggi di bursa dapat diartikan sebagai tanda pasar yang
akan membaik. Saham yang aktif diperdagangkan memiliki volume perdagangan yang besar dan saham dengan volume besar akan menghasilkan
return yang tinggi. Volume perdagangan di pasar modal dapat dijadikan indikator penting bagi investor. Naiknya volume perdagangan saham
merupakan kenaikan aktivitas jual beli oleh para investor di pasar modal. Sedangkan turunnya volume perdagangan saham merupakan indikator
penurunan aktivitas jual beli oleh para investor di pasar modal. Berdasarkan tabel 9 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Perbedaan ini berupa penurunan aktivitas perdagangan saham sesudah
pengumuman right issue. Hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai Z sebesar -2,484 berdasarkan positive ranks atau sampel sesudah lebih tinggi dari
sebelum. Adanya penurunan aktivitas perdagangan menunjukkan bahwa investor mengalami kerugian sesudah pengumuman right issue. Aktivitas
volume perdagangan TVA menggambarkan kapan investor harus menjual ataupun membeli saham. Hasil yang signifikan membuktikan bahwa pasar
bereaksi terhadap pengumuman right issue tersebut. Hasil yang signifikan membuktikan juga bahwa investor melakukan pembelian dan penjualan saham
yang cukup signifikan sebelum dan sesudah pengumuman right issue tahun 2009-2013.