5 Adanya pasar modal, perusahaan lebih mudah memperoleh dana, sehingga dapat mendorong perekonomian nasional menjadi lebih
maju. Hal ini dapat menciptakan kesempatan kerja secara luas, serta peningkatan pendapatan pajak bagi pemerintah.
Sunariyah 1997 dalam Priandari 2006, peranan pasar modal pada suatu negara dapat dilihat dari 5 lima aspek berikut ini :
1 Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang
diperjualbelikan. 2 Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk
memperoleh hasil return yang diharapkan. 3 Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. 4 Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyrakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. 5 Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat
berharga. Hartono 2000, menyatakan bahwa pasar modal mempunyai
peranan sebagai berikut: 1 Dapat digunakan sebagai sarana tidak langsung untuk pengukur
kualitas manajemen.
2 Sebagai sarana alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam.
3 Menyediakan fasilitas transfer dana di antara peminjam dan pemberi pinjaman.
c. Manfaat Pasar Modal
Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006, pasar modal memberikan banyak manfaat, antara lain:
1 Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi
sumber dana secara optimal. 2 Memberikan
fasilitas investasi
bagi investor
sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi.
3 Menyediakan indikator utama lending indicator bagi trend ekonomi negara.
4 Memungkinkan perluasan kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
5 Menciptakan lapangan kerjaprofesi yang menarik. 6 Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dengan
prospek yang baik. 7 Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan
risiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi.
8 Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses kontrol sosial.
9 Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim terbuka, pemanfaatan manajemen profesional, dan penciptaan iklim
berusaha yang sehat.
2. Saham
a. Pengertian Saham
Saham stock atau share dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan
yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
perusahaan tersebut Darmadji dan Fakhruddin, 2006. Saham merupakan surat berharga yang memberikan penghasilan
berupa dividen, yaitu pembagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham investor apabila perusahaan penerbit saham
mampu menghasilkan laba yang besar, maka akan ada kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar
untuk dibagikan sebagai dividen Marisca dan Wijaya, 2014.
b. Jenis Saham
Rusdin 2006, menyatakan bahwa berdasarkan manfaat yang diperoleh pemegang saham, saham dibedakan menjadi:
1 Saham Preferen Preferen Stock
Jenis saham ini sering disebut dengan sekuritas campuran. Saham preferen pada prinsipnya sama dengan saham biasa yang
tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan juga mewakili kepemilikan perusahaan yang menerbitkan sahamnya.
Beberapa ciri-ciri dari suatu bentuk saham preferen adalah sebagai berikut Hartono, 2000 yaitu:
a Hak Preferen terhadap Dividen b Hak Preferen pada waktu likuidasi.
Beberapa bentuk saham preferen diantaranya Hartono, 2000, yaitu :
a Convertible Preferred Stock Saham preferen yang memungkinkan pemegang saham
ini untuk menukarnya dengan saham biasa dengan rasio penukaran yang sudah ditentukan.
b Callable Preferred Stock Pemberian hak kepada perusahaan yang mengeluarkan
saham preferen untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu di masa mendatang
dengan nilai tertentu.