13
dalam masyarakat dengan berbagai aspek kehidupan seperti aspek sosial, politik, ekonomi, budaya, maka suatu kebijakan pendidikan adalah suatu
kajian dari berbagai pakar H.A.R. Tilaar dan Riant Nugroho, 2009: 143.Berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli kebijakan
pendidikan, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan pendidikan merupakan suatu keputusan yang diambil oleh pemerintah maupun
organisasi sebagai reaksi untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan sebagai solusi guna mencapai tujuan pendidikan.
3. Implementasi Kebijakan
Implementasi kebijakan pendidikan merupakan proses yang tidak hanya
menyangkut perilaku-perilaku
badan administratif
yang bertanggungjawab untuk melaksanakan program dan menimbulkan
ketaatan kepada kelompok sasaran,melainkan juga menyangkut faktor- faktor hukum, politik, ekonomi, sosial yang langsung atau tidak langsung
berpengaruh terhadap perilaku dari berbagai pihak yang terlibat dalam program Arif Rohman, 2012: 107.
Sedangkan menurut Van Meter dan Van Horn melalui ArifRohman, 2009: 134 menyatakan bahwa implementasi kebijakan
dimaksudkan sebagai keseluruhan tindakan yang dilakukan oleh individu, pejabat atau kelompok pemerintahan atau swasta yang diarahkan kepada
pencapaian tujuan kebijakan yang telah ditentukan terlebih dahulu, yakni tindakan-tindakan
yang merupakan
usaha sesaat
untuk mentransformasikan keputusan kedalam istilah operasional, maupun usaha
14
berkelanjutan untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang diamanatkan oleh keputusan-keputusan kebijakan. Pendapat Van Meter
dan Van Horn merupakan keseluruhan tindakan yang dilakukan seseorang maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang telah diamanatkan dalam
keputusan kebijakan. Van Meter dan Van Horn melalui Arif Rohman, 2009: 137
mengawali gagasan teorinya tentang implementasi dengan menyampaikan enam aspek. Keenam aspek tersebut meliputi: 1 standar dan tujuan
kebijakan; 2 sumberdaya; 3 komunikasi; 4 interorganisasi dan aktivitas pengukuhan; 5 karakteristik agen pelaksana; 6 kondisi sosial,
ekonomi dan politik serta karakter pelaksana. Sedangkan menurut M. Grindle menambahkan, bahwa proses implementasi mencakup tugas-tugas
dalam membentuk suatu ikatan yang memungkinkan arah suatu kebijakan dapat direalisasikan sebagai hasil dari aktivitas pemerintah Arif Rohman,
2009: 134. Charles O. Jones menyatakan implementasi adalah suatu aktivitas
yang dimaksudkan untuk mengoperasikan sebuah program. Ada tiga pilar dalam mengoperasikan program tersebut yaitu:
a. Pengorganisasian, pembentukan atau penataan kembali sumberdaya,
unit-unit serta metode untuk menjalankan program agar bisa berjalan b.
Interpretasi, aktivitas menafsirkan agar suatu program menjadi rencana dan pengarahan yang tepat dan dapat diterima serta
dilaksanakan
15
c. Aplikasi, berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan,
pembayaran atau yang lainnya yang disesuaikan dengan tujuan atau perlengkapan program Arif Rohman, 2009: 135
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian implementasi kebijakan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan individu maupun kelompok yang berkaitan dengan menjalankan suatu program atau rencana yang diarahkan dalam keputusan-keputusan
kebijakan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Implementasi kebijakan terdapat tiga pilar yang dilakukan dalam menjalankan kebijakan
atau program yang terediri dari pengorganisasian, interprestasi dan aplikasi.
4. Faktor yang mempengaruhi Implementasi Kebijakan