94
mudah oleh peserta didik. Sedangkan pada kelas tinggi dalam pegembangannya juga sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan peserta didik seperti adanya praktek membuat pewarna batik alami dengan bahan yang mudah didapat, selain itu juga dengan
adanya praktek batik jumputan yang mudah untuk dipraktekkan sesuai dengan perkembangan peserta didik. Dengan adanya kegiatan
kunjungan ke sentra batik hal ini guru juga melihat ada narasumber yang baik di luar sekolah sehingga perlu mengajak peserta didik
melakukan kunjungan. Namun masih ada sebagian guru yang tidak memperhatikan hal tersebut seperti dalam kegiatan pembelajaran batik
pada kelas tinggi kegiatan hanya menggambar motif batik, sehingga dalam hal ini tidak disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta
didik.
c. Sarana prasarana
Sarana prasarana yang digunakan siswa untuk kegiatan belajar muatan lokal batik sudah disediakan sekolah yang digunakan sebagai
sumber bahan muatan lokal. Sarana prasarana yang digunakan sebagai sumber belajar muatan lokal yaitu buku pendidikan batik sebagai
pegangan guru dan peserta didik. Buku pendidikan batik sendiri di sekolah sudah mencukupi untuk digunakan untuk kegiatan belajar.
Selain didukung buku juga dengan disediakannya seperangkat alat batik yang digunakan untuk mendukung pembelajaran batik.
95
Dakir 2010 berpendapat sumber belajar yang dapat dijadikan sarana prasarana dalam muatan lokal batik terdiri dari beberapa seperti
sumber berupa software Yaitu sumber bahan yang terdapat pada berbagai tulisan misalnya dalam buku. Sedangkan sumber berupa
hardware yaitu bahan ajar yang sifatnya dapat diamati dan dapat diraba, misalnya berbagai peralatan pertanian, batik, bengkel, dan sebagainya.
Untuk SD Negeri Sendangsari sendiri sudah menggunakan sarana prasarana sebagai sumber belajar seperti software berupa buku
pendidikan batik untuk guru dan peserta didik. Selain itu juga berupa hardware berupa seperangakat alat batik seperti kompor, wajan,
canting, dingklik, dan gawangan. Berdasarkan analisis peneliti sumber belajar yang digunakan di
SD Negeri Sedangsari yang dijadikan sumber belajar cukup baik, seperti dengan mengajak peserta didik melakukan kunjungan kesentra
batik yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Dalam hal ini sekolah melihat adanya narasumber lain yang ada disekitar sekolah yang
mungkin untuk didatangi. Dalam kurikulum muatan lokal seperti buku pendidikan batik untuk guru dan siswa seperti buku pendidikan batik
sudah disediakan sekolah sebagai salah satu sumber belajar. Sarana prasarana lain yang digunakan dalam muatan lokal batik seperti berupa
softwareyaitu bahan ajar yang terdapat pada berbagai tulisan misalnya dalam buku. Sedangkan sumber berupa hardware yaiyu bahan bahan
ajar yang sifatnya dapat diamati dan dapat diraba, misalnya berbagai
96
peralatan pertanian, batik, bengkel dan sebagainya. SD Negeri Sendangsari sendiri sudah menggunakan sarana prasarana sebagai
software berupa buku pendidikan batik yang digunakan guru dan peserta didik, selain itu juga hardware berupa seperangkat alat batik
seperti kompor, wajan, canting, dingklik, dan gawangan.
d. Evaluasi kegiatan belajar muatan lokal batik