42
peserta didik. Untuk mendapatkan data yang akurat, maka peneliti akan menggali informasi langsung dari Dinas yang menangani tentang kurikulum
muatan lokal, Kepala Sekolah SD Negeri Sendangsari, guru yang mengampu mata pelajaran muatan lokal batik, beberapa peserta didik yang mendapat
mata pelajaran muatan lokal batik.
D. Teknik Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto 2005: 101 mengatakan teknik pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik
pengumpulan data, yaitu wawancara,observasi, dan kajian dokumentasi.
1. Wawancara
Esterbergmelalui Sugiyono, 2012: 231berpendapatwawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara merupakan alat pengumpulan data dengan cara
mengajukan berbagai pertanyaan kepada informan atau sumber dengan tujuan untuk memperoleh data yang banyak dan tepat secara langsung dari
informan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara berulang-ulang terhadap para informan mengenai pelaksanaan kurikulum
muatan lokal di sekolah guna untuk memperoleh informasi dan data lengkap yang dibutuhkan.
43
2. Observasi
Jonathan2006: 224 berpendapat observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat berbagai informasi
sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Kegiatan observasi dalam penelitian ini yaitu kegiatan yang meliputi pencatatan secara
sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal- hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang
dilakukan untuk menemukan interaksi yang kompleks dengan latar belakang sosial yang dialami.
Observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengamati secara langsung pelaksanaan kebijakan kurikulum muatan lokal batik. Dalam
pelaksanaan kurikulum muatan lokal batik di SD Negeri Sedangsari peneliti mengamati kegiatan belajar muatan lokal batik di sekolah baik
kelas rendah maupun kelas tinggi. Dalam penelitian alat observasi yang digunakan oleh peneliti adalah catatan berkala dan perekam. Catatan ini
berfungsi untuk mencatat aktivitas, keadaan, lingkungan peristiwa dan hal lain yang dianggap bermakna dan berguna selama penelitian. Selain
menggunakan catatan berkala peneliti juga menggunakan alat perekam yang digunakan dalam membantu penelitian.
3. Kajian Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
44
sejarah kehidupan life histories, cerita biografi, perturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup,sketsa dan
lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif Sugiyono, 2012: 240
Kajian dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang berasal dari data-data sekunder yang berupa sumber-sumber tertulis dan foto-foto
atau gambar. Metode kajian dokumen sangat diperlukan guna menambah objek temuan penelitian yang membantu peneliti dalam menganalisis
permasalahan yang akan diteliti dan juga guna untuk memperkuat hasil penelitian.
Kajian dokumen dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen tertulis untuk mendukung dan memperkuat hasil wawancara yang
meliputi: surat terkait kurikulum muatan lokal batik, foto kegiatan siswa dalam pembelajaran kurikulum muatan lokal batik.
E. Instrumen Penelitian