Faktor Penghambat Faktor Pendukungdan Penghambat Implementasi Kebijakan

103 buku pelajaran Nana Sudjana: 179. Adanya dukungan dari masyarakat sangat mendukung dalam pelaksanaan kurikulum muatan lokal batik di SD Negeri Sendangsari. Dukungan masyarakat tersebut seperti memberikan dukungan berupa fasilitas tempat usaha batik mereka untuk dijadikan tempat kunjungan siswa belajar bagaimana proses membuat batik dari awal sampai akhir. Melalui kegiatan belajar ke sentra batik tersebut mendukung kegiatan belajar muatan lokal batik yang telah diberikan disekolah. Selain itu juga membantu guru dalam menambah pengetahuan siswa tentang batik yang sesungguhnya. Dalam pelaksanaan kurikulum muatan lokal batik di SD Negeri Sendangsari guru memperhatikan dalam mendukung pengembangan muatan lokal batik. Hal tersebut terlihat dengan adanya guru menjalin kerjasama dengan masyarakat yang mempunyai usaha batik untuk dijadikan sumber belajar. Dengan menjalin kerjasama tersebut dapat membantu dalam memberikan pengetahuan tentang batik yang sesungguhnya. Tabel 8. Ringkasan Faktor Pendukung Implementasi Kebijakan Kurikulum Muatan Lokal Batik No Faktor Pendukung 1. Dukungan dinas pendidikan 2. Antusias siswa 3. Dukungan masyarakat

b. Faktor Penghambat

Dengan adanya muatan lokal batik di sekolah akan menambah pengetahuan siswa tentang kondisi sosial budaya yang ada disekitar 104 lingkungan khususnya batik. Selain itu dengan ada muatan lokal batik di sekolah akan melestarikan budaya batik sebagai kekayaan nasional. Akan tetapi dalam pelaksanaan dan pengelolaannya, pasti terdapat faktor yang menjadi penghambat. Adapun faktor-faktor penghambat tersebut seperti: 1 Kurangnya pengetahuan guru tentang batik Dalam kegiatan belajar muatan lokal batik sebagian guru dalam kegiatan belajarnya sering berjalan apa adanya tanpa memberikan pengalaman nyata seperti praktek batik. Selain itu guru kurang melakukan pengembangan sesuai dengan kemampuan dan keadaan sekitar lingkungan sekolah. Hal tersebut karena sebagian guru masih kurang pengetahuan maupun pengalaman tentang batik. Oleh sebab itu pengetahuan siswa dalam hal praktek batik yang sesungguhnya sangat kurang, sehingga pelaksanaan kurikulum muatan lokal batik kurang maksimal. Pelaksanaan kurikulum muatan lokal batik di SD Negeri Sendangsari masih terhambat karena sebagain guru pengetahuan batik masih kurang. 2 Komitmen yang rendah dari pihak guru Komitmen yang rendah dari sebagian guru menjadi salah satu penghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar muatan lokal batik. Dalam kegiatan pembelajaran muatan lokal batik sebagian guru sering hanya memberi tugas menggambar motif batik, sehingga 105 dalam kegiatan belajar muatan lokal guru tidak melakukan kegiatan praktek dengan pengembangan sesuai tingkat kemampuannya. Tabel 9. Faktor Penghambat Implementasi Kebijakan Kurikulum Muatan Lokal Batik No Faktor Penghambat 1. Kurangnya pengetahuan guru tentang batik 2. Komitmen yang rendah dari pihak guru. 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penyelenggaraan kurikulum muatan lokal batik sudah dapat dilaksanakan berkat adanya dukungan dari kepala sekolah, guru dan masyarakat. Kurikulum muatan lokal batik memberikan pengetahuan kepada peserta didik terkait kekhasan yang ada didaerah Bantul khususnya batik, selain itu sebagai usaha melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi Kebijakan Kurikulum Muatan Lokal Batik yang terbagi dalam beberapa aspek yaitu:

a. Pengorganisasian

Pengorganisasian dari segi pelaksana kurikulum muatan lokal batik yaitu oleh guru kelas, hal tersebut karena tidak ada guru khusus batik. Pengorganisasian pelaksana muatan lokal batik ditentukan pada musyawarah kerja oleh kepala sekolah bersama dewan guru pada awal tahun ajaran. Dengan adanya pembagian tugas, guru dalam pelaksanaan muatan lokal batik juga merancang RPP untuk kegiatan belajar berdasarkan silabus, selanjutnya guru juga menyiapkan media pembelajaran muatan lokal batik. Pengorganisasian dari segi pendanaan muatan lokal batik berasal dari dana BOS. Pedanaan muatan lokal sendiri digunakan untuk pembelian buku pendidikan batik untuk guru