27 masyarakat setempat serta tidak mempunyai pencaharian dan tempat tinggal
yang tetap serta mengembara di tempat umum ”.
Dalam keterbatasan ruang lingkup sebagai gelandangan tersebut, mereka berjuang untuk mempertahankan didaerah perkotaan dengan berbagai
macam strategi, seperti menjadi pemulung, pencopet, pencuri, pengemis, pengamen dan pengasong. Perjuangan hidup sehari-hari mereka mengandung
resiko yang cukup berat, tidak hanya karena tekanan ekonomi, tetapi juga tekanan sosial-budaya dari masyarakat. Kerasnya kehidupan jalanan, dan
tekanan dari aparat ataupun petugas ketertiban kota. Pada masa dulu gaya hidup menggelandang justru di pandang sebagai sarana yang tepat untuk
berjuang melawan pemerintah kolonial belanda.
b. Faktor-faktor penyebab
Menurut Suparlan dalam Tursilarni,dkk 2009:7-8, faktor dari penyebab gelandangan adalah :
a Lajunya pertumbuhan penduduk di desa.
b Kondisi daerah pedesaan.
c Kondisi lapangan kerja.
d Warisan hidup menggelandang.
e Karena faktor alam atau musibah yang terjadi.
c. Ciri-ciri Gelandangan
Menurut Murdiyanto 2012,17, ciri-ciri dari gelandangan adalah: a
Anak sampai usia dewasa, tinggal disembarang tempat dan hidup mengembara atau menggelandang di tempat-tempat umum.
b Tidak mempunyai tanda pengenal atau identitas diri, berperilaku
kehidupan bebasliar, terlepas dari norma kehidupan masyarakat pada umumnya.
c Tidak mempunyai pekerjaan tetap, meminta-minta atau mengambil
sisa makan, barang bekas dan sebagainya.
28
d. Kriteria Gelandangan
Menurut Departemen Sosial Teteki Yoga Trisularni,dkk, 2009:9, gelandangan memiliki batasan atas kriteria yang dapat diklarifikasikan
sebagai berikut : a
Pencari barang yang tidak layak dipungut seperti : punting rokok,kertas bekas, beling, plastic dan lain-lain.
b Tempat tinggal tidak layak di huni, seperti : dibawah jembatan,
geerbong kereta api, emper toko, dan tempat-tempat terbuka lainnya.
c Tuna kependudukan dalam arti tidak memiliki kartu penduduk.
d Tuna etika atau susila dalam arti kumpul kebo atau saling tukar
pasangan. e
Tempat tinggal berpindah-pindah. Menurut Dirjen Bina Rehabilitasi 2005: 11-12, mendefinisikan bahwa
kriteria gelandangan adalah: a
Usia 18 tahun keatas, tinggal di sembarang tempat, hidup mengembara atau menggelandang di tempat-tempat umum.
b Tidak memiliki tanda pengenal atau identitas diri, berperilaku
bebasliar, terlepas dari norma-norma kehidpan masyarakat pada umumnya.
c Tidak memiliki pekerjaan tetap, meminta-minta atau mengambil
sisa makanan atau barang bekas dan lain-lain.
e. Faktor-faktor yang terkait dengan keadaan gelandangan
Menurut LP3ES dalam Pranowo 2008:7, ada hal yang menarik dan perlu diketahui pada kehidupan gelandangan, antara lain:
a Adanya perasaan ketidakpastian hidup, walaupun hal ini tidak
membawakeputusan dan apatisme. b
Adanya perasaan solidaritas dan kemampuan adaptasi yang tinggi diantara mereka. Hal ini terbukti vukup lama, mereka dapat
menghadapi tantangan kehidupan kota mereka enggan mencari pertolongan dari sanak saudara atau kenalan dari daerah asal.
c Berfungsi sebagai subkultur kemiskinan atau subkultur
gelandangan yang berbeda dengan norma nilai dan perilaku yang berlaku dimasyarakat luas sehingga hidup bersama, pelacuran,
pencurian diterima tidak sebagai vices tetapi sebagai way of life.