110 hal yang belum dikuasai setelah itu tutor akan memberikan penjelasan yang lebih
rinci lagi dalam memberikan materi sampai warga binaan mengerti. Berdasarkan data diatas bahwa proses evaluasi sesuai dengan pendapat
Menurut Daryanto 2012:6, “Evaluasi pendidikan ialah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan”. Adapula pengertian evaluasi program
menurut Arikunto dan Jabar 2014:325, “evaluasi program adalah suatu rangkaian yang dilakukan dengan sengaja untuk meningkatkan keberhasilan
program.”
4. Dampak Program Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis di Panti
Sosial Bina Karya
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dampak program pemberdayaan sangat baik karena bisa menambahkan ketrampilan dan ilmu yang baru kepada
warga binaan, dari tidak bisa menjadi bisa selain itu juga dapat mengubah keadaan ekonomi dan juga dapat mengubah pekerjaan warga binaan terdahulu
yang menjadi pengemis dan gelandangan. Para warga binaan nantinya diikutkan transmigrasi ke Kalimantan yang nantinya mereka di tamping oleh perusahaan
kelapa sawit dan karet dimana hidup mereka sudah dijamin oleh perusahaan dengan menyediakan kebutuhan sehari-hari dan tempat tinggal yang layak.
Dengan demikian dampak dari program pemberdayaan gelandangan dan pengemis ini sesuai yang dikemukakan oleh Menurut Djuju Sudjana 2006: 95,
dampak adalah pengaruh outcome yang dialami warga belajar atau lulusan setelah memperoleh dukungan dari masukan lain. Pada kajian sebelumnya telah
dijelaskan bahwa masukan lain other input adalah sumber-sumber atau daya
111 dukung yang memungkinkan lulusan dapat menerapkan hasil belajar dalam
kehidupannya. Masukan lain dapat digolongkan ke dalam bidang bisnis dunia usaha, pekerjaan dan aktifitas kemasyarakatan.
112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Bardasarkan uraian dari hasil penalitian dan pembahsan yang telah dilakuakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses perencanaan merupakan tahap awal dalam program pemberdayaan
yang ada di Panti Sosial Bina Karya yang menentukan bagaimana kualitas dan keberhasilan program yang akan dilaksanakan. Perencanaan
disini mencangkup dari berbagai jenis pelatihan yang ada di Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta yaitu pelatihan pertukangan kayu, pertanian,
menjahit, pertukangan batu, dan pelatihan las. Program Pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup di Panti
Sosial Bina Karya Yogyakarta merupakan pemberdayaan dengan meilihat apa yang dibutuhkan GEPENG direncanakan secara baik dengan
melibatkan berbagai pihak, seperti Instansi pemerintahan, swasta, pekerja sosial, dan warga sekitar yang dapat memaksimalkan tujuan yang
diharapkan. Program yang dirancang harus melibatkan berbagai belah pihak dan harus memperhatikan kebutuhan dari gepeng. Dalam
merencanakan sebuah program tidak bisa hanya melibatkan satu pemikiran saja, tetapi harus didiskusikan dengan berbagai belah pihak,
sehingga sesuai dengan kondisi sasaran. Dalam merencanakan program pemberdayaan perempuan perlu adanya beberapa tahap yaitu: 1
identifikasi kebutuhan, 2 penentuan tujuan, 3 penentuan sasaran
113 program, 4 penentuan narasumber teknis ,5 penentuan materi, 6
pengadaan sarana dan prasarana, 7 perencanaan evaluasi. 2.
Proses pelaksanaan program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup, Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta
menyelenggarakan berbagai macam pelatihan. Berdasarkan identifikasi kebutuhan yang dilakukan oleh pekerja sosial, dapat diuraiakan beberapa
program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan pelatihan yang diberikan disini yaitu : 1
pelatihan pertanian Pelatihan pertanian ini di ikuti oleh semua warga binaan untuk pelaksanaannya dilakukan di panti. Untuk pelaksanaan
dilaksanakan setiap hari senin dan rabu, proses pelaksanaannya lebih menggunakan metode praktik, 2 pelatiahan las, pelatihan ini adalah
pelatihan pilihan yang dipilih warga binaan yang bertujuan dapat menambah ilmu baru, untuk pelaksanaannya dilakukan setiap hari selasa
dan kamis. Untuk pelaksanaan program menggunakan dua cara yaitu praktik dan juga penempatan magang, 3 pelatihan menjahit adalah
pelatihan yang diikuti oleh warga binaan putri, untuk pelaksanaan program setiap hari selasa dan kamis, pelaksanaan pelatihan menjahit
lebih menggunakan praktik, 4 pelatihan pertukangan bangunan pelatihan ini adalah pelatihan pilihan dari warga binaan, untuk
pelaksanaannya setiap hari selasa dan kamis metode yang digunakan adalah praktik, 5 pelatihan pertukangan kayu pelatihan ini dilakukan