Proses evaluasi program Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis di
113 program, 4 penentuan narasumber teknis ,5 penentuan materi, 6
pengadaan sarana dan prasarana, 7 perencanaan evaluasi. 2.
Proses pelaksanaan program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup, Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta
menyelenggarakan berbagai macam pelatihan. Berdasarkan identifikasi kebutuhan yang dilakukan oleh pekerja sosial, dapat diuraiakan beberapa
program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan pelatihan yang diberikan disini yaitu : 1
pelatihan pertanian Pelatihan pertanian ini di ikuti oleh semua warga binaan untuk pelaksanaannya dilakukan di panti. Untuk pelaksanaan
dilaksanakan setiap hari senin dan rabu, proses pelaksanaannya lebih menggunakan metode praktik, 2 pelatiahan las, pelatihan ini adalah
pelatihan pilihan yang dipilih warga binaan yang bertujuan dapat menambah ilmu baru, untuk pelaksanaannya dilakukan setiap hari selasa
dan kamis. Untuk pelaksanaan program menggunakan dua cara yaitu praktik dan juga penempatan magang, 3 pelatihan menjahit adalah
pelatihan yang diikuti oleh warga binaan putri, untuk pelaksanaan program setiap hari selasa dan kamis, pelaksanaan pelatihan menjahit
lebih menggunakan praktik, 4 pelatihan pertukangan bangunan pelatihan ini adalah pelatihan pilihan dari warga binaan, untuk
pelaksanaannya setiap hari selasa dan kamis metode yang digunakan adalah praktik, 5 pelatihan pertukangan kayu pelatihan ini dilakukan
114 setiap selasa dan kamis, untuk proses pelaksanaannya menggunakan
praktik dan nanti aka nada magang di perusahaan meubel. 3.
Proses evaluasi program pemberdayaan di PSBK bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu program apakah program tersebut sesuai
dengan tujuan yang telah direncanakan.. Evaluasi di Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta dilakukan diakhir tahun ajaran di bulan desember
sebagai evaluasi program yang telah dilaksanakan. Evaluasi program disini mencangkup tentang pelatihan menjahit, pertukangan kayu,
pertukangan batu, pertanian, dan pelatihan las. Dalam melakukan evaluasi metode yang digunakan adalah metode evaluasi formatif dimana evaluasi
ini dilakukan selama program pemberdayaan berlangsung, karena dengan metode evaluasi secara formatif dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan dan juga hambatan-hambatan yang terjadi selama berlangsungnya program pemberdayaan gelandangan dan pengemis
melalui pendidikan kecakapan hidup. bahwa proses evaluasi dilakukan dengan sesi diskusi tanya jawab . Dalam proses tanya jawab dimana nanti
setelah selesai pembelajaran tutor akan memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk bertanya tentang hal yang belum dikuasai setelah itu
tutor akan memberikan penjelasan yang lebih rinci lagi dalam memberikan materi sampai warga binaan mengerti.
4. Dampak program pemberdayaan gelandangan dan pengemis di Panti
Sosial Bina Karya Yogyakarta yaitu sangat baik, karena para warga binaan dikirim transmigrasi ke kalimanatan, dengan begitu para warga