Instrumen Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

58 Disamping itu, agar data yang diperoleh dapat lebih dipercaya maka informasi atau data yang diperoleh dari hasil wawancara dilakukan pengecekan lagi melalui pengamatan. Sebaliknya data yang diperoleh dari pengamatan juga dilakukan pengecekan lagi melalui wawancara atau menanyakan kepada responden. Misalnya, untuk mengetahui perencanan, pelaksanaan, evaluasi, program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pelatihan kecakapan hidup, dan dampak dari pelaksanaan program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pelatihan kecakapan hidup dalam hal ini peneliti tidak hanya menanyakan kepada penyelenggara Panti Sosial Bina Karya tetapi juga menanyakan secara langsung kepada para warga belajar serta tutor pelatihan kecakapan hidup. Bungin 2007: 256-257, “triangulasi dapat dilakukan dengan triangulasi dengan metode ”. Peneliti menggunakan triangulasi ini untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang di dapat dengan metode interview sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan ketika di interview. Begitu pula teknik ini dilakukan untuk menguji sumber data, apakah sumber data ketika di interview dan diobservasi akan memberikan informasi yang sama atau berbeda. Apabila berbeda maka peneliti harus dapat menjelaskan perbedaan itu, tujuannya adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta

Panti Sosial Biana Karya adalah Unit Pelayanan Tehnis Daerah Istimewa Yogyakarta dibawah koordinasi Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta yang bartugas dalam pelayanan da rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah sosial Khususnya gelandangan,pengemis,pemulung maupun eks penderita sakit jiwa Psikotik terlantar. Pelaksanaan kegiatannya meliputi bimbingan fisik, mental, soaial, dan ketrampilan, resosialisasi dan pembinaan lanjut agar warga binaan social yang telah dibina dapat berperan aktif kembali dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk kegiatan pelayanan dan rehabilitasi social, PSBK dibiayai dengan anggaran APBD Pemerintah Daerah D.I.Y.

a. Sejarah Berdirinya Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta

Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta sejak didirikan telah mengalami berbagai perkembangan. Awalnya dirintis pada tahun 1976 berdiri sasana Rehabilitasi Tuna Sosial bertempat dikarang rejo, Tegalrejo Yogyakarta. Pada tahun 1976 mulai melaksanakan rehabilitasi social pengemis, gelandangan dan orang terlantar dengan SK Menteri Sosial RI No.41HUKKHXI-79. Pada tahun 1994 penamaan Panti Sosial Binakarya Sidomulyo dengan SK Menteri Sosial RI No. 14HUK94, tentang pembakuan nama unit palaksana teknis pusat panti dilingkungan Departemen Sosial. Pada tahun 1996 Panti Sosial Bina Karya digabung dengan Lingkungan Pondok Sosial Lipsos dengan nama Panti Sosial