Dampak Program Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis di Panti

114 setiap selasa dan kamis, untuk proses pelaksanaannya menggunakan praktik dan nanti aka nada magang di perusahaan meubel. 3. Proses evaluasi program pemberdayaan di PSBK bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu program apakah program tersebut sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.. Evaluasi di Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta dilakukan diakhir tahun ajaran di bulan desember sebagai evaluasi program yang telah dilaksanakan. Evaluasi program disini mencangkup tentang pelatihan menjahit, pertukangan kayu, pertukangan batu, pertanian, dan pelatihan las. Dalam melakukan evaluasi metode yang digunakan adalah metode evaluasi formatif dimana evaluasi ini dilakukan selama program pemberdayaan berlangsung, karena dengan metode evaluasi secara formatif dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan dan juga hambatan-hambatan yang terjadi selama berlangsungnya program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup. bahwa proses evaluasi dilakukan dengan sesi diskusi tanya jawab . Dalam proses tanya jawab dimana nanti setelah selesai pembelajaran tutor akan memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk bertanya tentang hal yang belum dikuasai setelah itu tutor akan memberikan penjelasan yang lebih rinci lagi dalam memberikan materi sampai warga binaan mengerti. 4. Dampak program pemberdayaan gelandangan dan pengemis di Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta yaitu sangat baik, karena para warga binaan dikirim transmigrasi ke kalimanatan, dengan begitu para warga 115 binan dapat meninggalkan pekerjaannya yang dulu karena mereka disana akan di tampung oleh perusahaan-perusahaan yang sudah menjaring kerjasama dengan pihak panti dan juga untuk keperluan kehidupan sehari- hari sudah di sediakan oleh pihak perusahaan berupa tempat tinggal.

B. SARAN

Setelah melakukan penelitaian terhadap program pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup, maka diajuakan saran sebagai berikut: 1. Pihak Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta, khususnya pihak penyelenggara supaya memberikan motivasi yang lebih pada warga binaan, dan juga bisa memberikan bantuan modal pada para warga binaan supaya dapat mendirikan usaha sendiri sehingga kemampuan yang dimiiki dapat berkembang karena kalau nanti berhasil akan dapat perhatian yang lebih dari masyarakat, selain itu juga mengadakan kerja sama yang lebih banyak dengan pengusaha lokal sehingga warga binaan yang tidak ikut transmigrasi bisa bekerja dan perkembangannya dapat dipantau oleh pihak panti karena nantinya dapat membantu proses pembelajaran dalam hal motivasi berlebih dari para warga binaan. 2. Pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui pendidikan kecakapan hidup sangatlah baik hal ini perlu dikembangkan kearah yang lebih modern sesuai tuntutan jaman yang sedang berlangsung, pembaharuan materi perlu dilakuakan suapaya warga binaan mempunyai ilmu yang lebih baru 116 3. Bagi warga binaan ketrampilan dan pengetahuan serta pengalaman yang didapat selama mengikuti pelatihan diharapkan dapat dipraktikkan dengan baik dengan baik dan professional sehingga ilmu yang didapat dapat berkembang dengan baik.