66 biaya dalam bentuk apapun kecuali perawatan medis yang tidak
mendapatkan pelayanan dari jamkesos. Sumber : Dokumentasi PSBK Yogyakarta
h. Jaringan Kerja Sama
Dalam rangka proses pelayanan dan rehabilitasi social melibatkan 4 empat unsur terkait:
1 Akademi PTS,SLTA,SMK
2 Dunia usaha Perusahaan swasta
Masyarakat Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, LSM, LKS, RBM 3
Pemerintah Instansi Institut terkait Sumber : Hasil wawancara dengan seksi perlindungan dan rehabilitasi
sosial dan Dokumentasi PSBK Yogyakarta
i. Sumber Dana
Untuk kegiatan pelayanan dan rehabilitasi social, PSBK dibiayai dengan angagaran APBD Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sumber : Hasil wawancara dengan seksi perlindungan dan rehabilitasi sosial dan Dokumentasi PSBK Yogyakarta
j. Jenis Bimbingan Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta
1 Program kegiatan GEPENG WBS “A”
a Bimbingan mental sosial
b Bimbingan rohaniagama
c Bimbingan kewirausahaan
d Bimbingan pemantapan kesatuan dan persatuan nasional
e Bimbingan kamtibnas
f Bimbingan transmigrasi
g Bimbingan fisik, kesehatan
h Bimbingan hipnoterapi
67 i
Bimbingan olahraga j
Bimbingan ketrampilan 1.
Bimbingan pertanian 2.
Bimbingan pertukangan kayu 3.
Bimbingan las 4.
Bimbingan pertukangan batu 5.
Bimbingan menjahit 6.
Bimbingan home industry olahan pangan 7.
Bimbingan home industry kerajinan tangan 2.
Program kegiatan eks psikotik WBS B a
Bimbingan agama b
Bimbingan jiwa c
Bimbingan olahraga d
Etika dan kesehatan lingkungan e
Bimbingan hidup sehari-hari f
Dokter spesialis jiwa dan perawatan jiwa Sumber : Dokumentasi PSBK Yogyakarta
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Proses Perencanaan Program Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis
Melalui Pendidikan Kecakapan Hidup
Proses perencanaan merupakan tahap awal dalam program pemberdayaan yang ada di Panti Sosial Bina Karya yang menentukan bagaimana kualitas dan
keberhasilan program yang akan dilaksanakan. Perencanaan disini mencangkup dari berbagai jenis pelatihan yang ada di Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta
yaitu pelatihan pertukangan kayu, pertanian, menjahit, pertukangan batu, dan pelatihan las. Program Pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui
pendidikan kecakapan hidup di Panti Sosial Bina Karya Yogyakarta merupakan pemberdayaan dengan meilihat apa yang dibutuhkan GEPENG direncanakan
secara baik dengan melibatkan berbagai pihak, seperti Instansi pemerintahan, swasta, pekerja sosial, dan warga sekitar yang dapat memaksimalkan tujuan yang
68 diharapkan. Dalam melaksanakan perencanaan tentunya harus di perlukan
beberapa persiapan supaya proses perencanaannya dapat berjalan dengan baik. Tahap dari proses perencanaan itu sendiri adalah mempersiapkan data yang
diperlukan dalam proses perencanaan. Dalam proses perencanaan semua pegawai
panti berperan dalam prosesnya yaitu dengan dilakukan rapat koordinasi oleh semua pekerja panti yang dilakuakn di aula panti sosial bina karya. Untuk
prosesnya dapat dilihat di lampiran hal 125.
Seperti yang disampakan oleh bap ak “WN” selaku pekerja sosial PSBK :
“dalam melakukan tahap perencanaan itu di lakukan di aula sini mas dan semua pekerja sosial itu di kumpulkan untuk rapat koordinasi membahas
ketrampilan yang akan diberikan nantinya dan program ketrampilan itu kami yang buat mas
dengan melibatkan semua pekerja sosial” Dalam perencanaan juga diungkapkan oleh bapak “AR” selaku pekerja
sosial di PSBK: “dalam proses perencanaan kami melakukan banyak sekali persiapan
diantaranya mempersiapkan bahan yang akan digunakan rapat dan juga persiapan ruangan yang akan digunakan untuk rapat karena hal tersebut
juga sangat dibutuhkan dalam proses perencanaan nanti, karena pelaksanaannya di selenggarakan di aula PSBK jadi kami maksimalkan
untuk kebutuhan yang nantinya akan di gunakan. Untuk proses perencanaan nantinya dilakukan oleh seluruh pegawai panti, jadi seluruh
bagian nantinya akan ambil bagian dalam proses perencanaan.
” Hal senada disampaikan bapak “TR” selaku pekerja sosial PSBK:
“untuk persiapan yang kami lakukan dalam perencanaan pertama yang jelas adanya surat pemberitahuan kepada seluruh peksos dimana nantinya
kita beritahu akan diadakannya rapat untuk perencanaan program, selain itu juga penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses
perencanaan nantinya.” Berdasarkan pendapat diatas dapat dilihat bahwa bahwa proses
perencanaan memerlukan persiapan yang matang dan juga terpenuhinya sarana