d. Ciri-ciri Tes Hasil Belajar yang Baik
Menurut Anas Sudijono 2011: 93-97 ciri-ciri tes yang baik apabila tes tersebut memenuhi persyaratan tes yaitu:
1 Validitas
Sebuah tes dikatakan telah memiliki validitas atau bersifat valid apabila tes tersebut dengan secara tepat telah dapat
mengungkap atau mengukur hasil belajar yang telah dicapai peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam
waktu tertentu. Sebuah tes hasil belajar dikatakn memiliki validitas atau belum dapat dilakukan penganalisisan secara rasional atau
logika dan dapat juga dilakukan penganalisisan secara empirik. 2 Reliabilitas
Sebuah tes dikatakan telah memiliki reliabilitas atau bersifat reliabel apabila skor-skor atau nilai-nilai yang diperoleh peserta
didik menunjukkan kestabilan apabila tes diujicoba kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja ujian itu dilaksanakan, diperiksa,
dan dinilai. 3 Objektif
Sebuah tes dikatakan bersifat objektif apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan apa adanya menurut materi atau bahan
pelajaran yang diberikan sesuai atau sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan ditinjau dari segi pengambilan skor, maupun
penentuan hasil tes tersebut.
4 Praktis Sebuah tes dikatakan bersifat praktis apabila tes hasil belajar
tersebut dilaksanakan dengan mudah, tidak memakan waktu yang panjang, dan tidak memerlukan tenaga serta biaya yang banyak.
3. Tinjauan tentang Analisis Butir Soal
a. Pengertian Analisis Butir Soal
Menurut Nana Sudjana 2013: 135 analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar
diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai. Menurut Daryanto 2012: 179 analisis soal adalah suatu prosedur yang
sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang telah dibuat.
Menurut Ngalim Purwanto 2013: 118 tujuan khusus dari analisis item ialah mencari soal tes mana yang baik dan mana yang
tidak baik, dan mengapa item atau soal itu dikatakan baik atau tidak baik. Soal-soal yang tidak baik itu selanjutnya akan dapat dicari
kemungkinan sebab-sebab mengapa item itu tidak baik. Berdasarkan pemaparan para ahli mengenai pengertian analisis
butir soal di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis butir soal merupakan analisis atau kajian agar memperoleh pertanyaan yang
memiliki kualitas yang memadai dan dapat memberikan informasi- informasi yang sangat khusus terhadap butir soal pada tes yang telah
dibuat, serta untuk mengetahui soal-soal yang tidak baik dan
selanjutnya akan dapat dicari kemungkinan sebab-sebab mengapa item itu tidak baik.
b. Teknik Analisis Butir Soal
Analisis butir soal dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu analisis soal secara kualitatif dan analisis soal secara kuantitatif.
Analisis tes secara kualitatif atau secara teoritik diarahkan untuk menganalisis soal berdasarkan substansi, konstruksi, dan bahasa.
Sedangkan analisis soal secara kuantitatif atau empiris diarahkan untuk mengetahui tingkat validitas soal, reliabilitas, daya pembeda, tingkat
kesukaran, dan efektivitas pengecoh. 1 Validitas
Validitas terkait dengan ketepatan alat ukur. Menurut Ngalim Purwanto 2013: 137 validitas kesahihan adalah kualitas yang
menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran diagnosis dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah laku. Menurut Anas
Sudijono 2011: 183 butir soal yang memiliki validitas tinggi mencerminkan soal tersebut telah memiliki keandalan dan tidak
perlu diragukan ketepatannya dalam mengukur kemampuan peserta didik, sedangkan untuk butir soal yang memiliki validitas rendah
mencerminkan soal tersebut tidak memiliki keandalan sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap soal tersebut. Terdapat dua macam
validitas yaitu:
a Validitas tes 1 Validitas logis
Menurut Anas Sudijono 2011: 164 validitas logis adalah validitas yang diperoleh dari hasil berpikir secara logis. Suatu
tes dapat dikatakan memiliki validitas logis apabila setelah dilakukan penganalisisan hasil tes dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas logis dibedakan menjadi dua, yaitu validitas isi dan validitas konstruk.
a Validitas isi Validitas isi adalah validitas yang diperoleh setelah
dilakukan pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas
isi apabila alat ukur dapat memuat materi atau isi pelajaran
yang diberikan
sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
b Validitas konstruksi Validitas konstruksi dapat diartikan sebagai validitas
yang ditinjau dari segi susunan, kerangka, atau rekaannya. Validitas konstruk dapat diketahui dengan
melakukan pencocokan antara aspek yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut dengan aspek yang
dikehendaki oleh tujuan yang ingin dicapai
2 Validitas empirik Anas Sudijono 2011:167 menjelaskan validitas empirik
adalah validitas yang diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan. Ada dua macam validitas empirik yaitu:
a Validitas ramalan Sebuah tes dikatakan memiliki validitas ramalan apabila
mempunyai ketepatan dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
b Validitas bandingan Sebuah tes dikatakan memiliki validitas bandingan
apabila mempunyai ketepatan menunjukkan hubungan searah, antara tes pertama dengan tes berikutnya.
b Validitas item Suharsimi Arikunto 2013: 90 mengemukakan suatu item
dikatakan memiliki tingkat validitas yang tinggi apabila mempunyai kesejajaran dengan skor total. Teknik yang digunakan
untuk mengetahui validitas item adalah dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
r
xy
= ∑ – ∑ ∑
{ ∑ ∑
}{ ∑ ∑
}
Keterangan: r
xy =
koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan
Suharsimi Arikunto, 2013: 87