Subjek dan Objek Penelitian Definisi Operasional Variabel
validitas butir soal ini adalah teknik korelasi point biserial atau korelasi product moment. Indeks korelasi point biserial diberi lambang
. Untuk
mencari validitas dapat dihitung dengan rumus korelasi point biserial sebagai berikut:
√
Keterangan: = koefisien korelasi biserial
= rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
= rerata skor total = standar deviasi dari skor total proporsi
p = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah
Suharsimi Arikunto, 2013: 93
Indeks korelasi point biserial yang diperoleh dari hasil
perhitungan dikonsultasikan dengan pada taraf signifikasi 5 sesuai
jumlah siswa yang diteliti. Pada penelitian ini indeks korelasi point biserial
dilihat dari kriteria yang terdapat pada program aplikasi Anates Version 4.09.
2. Reliabilitas Reliabilitas tes untuk soal bentuk pilihan ganda dapat dihitung
dengan rumus K-R 20 yaitu
: ∑
Keterangan: = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑
= jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes Suharsimi Arikunto, 2013: 115
Berbeda dengan soal berbentuk objektif, untuk soal yang berbentuk uraian dalam mencari reliabilitas tes dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus alpha yaitu:
∑
Keterangan: = reliabilitas tes secara keseluruhan
∑
= jumlah varians skor tiap item = varians total
n = banyaknya item Suharsimi Arikunto, 2013: 101
Pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes pada
umumnya digunakan patokan sebagai berikut: a apabila
sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki
reliabilitas yang tinggi reliable b apabila
lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya belum memiliki reliabilitas yang tinggi
unreliable. Anas Sudijono, 2011: 209
3. Daya Pembeda Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah
sebagai berikut:
Keterangan: J
= jumlah peserta tes
= banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
= = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Daryanto, 2012: 186 Untuk soal bentuk uraian, rumus yang digunakan untuk menghitung
daya pembeda yaitu:
̅ ̅
Keterangan: DP
= daya pembeda
̅
= rata-rata dari kelompok atas
̅
= rata-rata dari kelompok bawah Skor Maks = skor maksimum
Zainal Arifin, 2011: 133 4. Tingkat Kesukaran
Menganalisis tingkat kesukaran soal adalah melakukan perhitungan seberapa besar derajat kesukaran suatu soal mudah, sedang, sukar. Indeks
kesukaran soal dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul Js = jumlah seluruh siswa peserta tes
Daryanto, 2012: 180