Kriteria Drop Out Besar Sampel Penelitian

3. Sonde lambung untuk mencekoki asam folat 4. Handschoen, kapas dan alkohol

3.4.2. Alat untuk Nekropsi

1. Fume hood Fume hood digunakan untuk melindungi operator dari bahan pengawet atau material yang bisa terisap dari hewan coba bulu dan debu. 2. Dissecting board papan bedah 3. Bank pins jarum Jarum digunakan untuk membuat posisi hewan coba stabil atau tidak berpindah posisi sehingga operator menjadi mudah. 4. Forceps dan gunting Forceps digunakan untuk memegang organ dalam untuk memeriksa dan gunting digunakan untuk membuat insisi atau sayatan pada otot. 5. Baju kerja laboratorium 6. Handscoen

3.4.3. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Asam folat dengan dosis 0,015 mg. 2. Pakan hewan berupa pelet dan minum. 3. Etanol 70 dan aquadest untuk membasahi bulu sebelum pembedahan agar bulu tidak rontok 4. Larutan garam NaCl untuk mencuci atau menghilangkan darah dan debris jaringan.

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1. Ethical Clearance

Skripsi ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan nomor 128UN26.8DL2017 untuk melakukan penelitian menggunakan 30 ekor tikus putih Rattus norvegicus betina hamil galur Sprague dawley.

3.5.2. Pengadaan Hewan Coba

Pada penelitian ini, hewan coba tikus putih Rattus norvegicus betina sebanyak 30 ekor dan jantan sebanyak 10 ekor dengan galur Sprague dawley yang diperoleh dari Balai Penelitian Veteriner BALITVET Palembang.

3.5.3. Prosedur Aklimatisasi dan Pemeliharaan Tikus

Sebelum diberikan perlakuan, hewan coba diaklimatisasi selama 7 hari untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Tikus dipelihara di kandang yang tertutup kawat dengan beralaskan sekam. Selama masa adaptasi, ataupun masa perlakuan, tikus diberi makan pelet dan minuman air secara ad libitum. Kandang dijaga suhu, kelembaban dan pencahayaannya. Berat badan tikus diukur setiap hari untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

3.5.4. Prosedur Perkawinan Tikus

Tikus betina dikawinkan dengan tikus jantan dengan sistem pasangan poligami tiga ekor betina dengan satu ekor jantan. Perkawinan dapat diketahui dengan adanya sumbat vagina, yang merupakan air mani yang menggumpal berwarna kekuningan. Adanya sumbat vagina ini ditetapkan sebagai hari kehamilan nol.

3.5.5. Prosedur Penetapan Dosis Asam Folat pada Hewan Coba

Asam folat yang digunakan pada penelitian ini dalam sediaan tablet. Dosis yang diberikan pada hewan coba didapatkan dari konversi BSA Body Surface Area. Dosis asam folat pada wanita hamil 600µg akan dikonversi menjadi dosis hewan coba dengan perhitungan seperti di bawah ini: HED Human Equivalent Dose merupakan dosis pada manusia dengan satuan mgkg. Dosis asam folat dikonversi dalam bentuk mgkgBB. Berat badan yang digunakan sebagai pembagi merupakan berat badan rata-rata manusia yang digunakan dalam konversi HED, yaitu 60 kg. HED didapatkan dari dosis asam folat dibagi dengan berat badan rata-rata sehinga didapatkan nilai HED asam folat sebesar 0,01 mgkgBB.