Gambar 7. Gambaran Tikus Normal dan NTD pada Tikus
5A Gambaran normal tikus dengan ekor lurusstraight tail ST; 5B gambaran curly tail CT; 5C gambaran spina bifida SB, eksensefalus EX dan curly tail
CT Copp Greene, 2014
2.9. Kerangka Teori
NTD
Riwayat NTD pada kehamilan
sebelumnya
Hipertermia ibu selama kehamilan
Infeksi toksoplasmosis,
rickettsia Diabetes pada ibu
Multiparitas
Toksin Defisiensi folat
Obat golongan aminopterin,
analgesik, klomifen, anti
kejang, sulfonamid, asam
valproat
Overweightobesit as pada ibu
Kelainan genetik Pemberian asam folat
- Mengatasi ketidakcukupan status
folat ibu -
Mengatasi defek metabolisme folat yang disebabkan mutasi genetik
pada ibu atau janin -
Penting dalam pembelahan sel dan sintesis asam deoksiribonukleat
DNA remetilasi homosistein menjadi metionin
- Mencegah NTD dengan
menyelamatkan biosintesis de novo purin dan timidilat dTMP
Gambar 8. Kerangka Teori
Martiniova et al, 2015; Dunlevy et al, 2007; Boyles et al, 2006; Meethal et al, 2013; Arth et al, 2015; Leddy et al, 2008; Copp greene, 2014
2.10. Kerangka Konsep
Gambar 9. Kerangka Konsep
2.11. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perbedaan efek asam folat pada berbagai periode pemberian terhadap kejadian NTD pada fetus tikus putih
Rattus norvegicus galur Sprague dawley. Pemberian asam folat
Kejadian NTD pada fetus tikus putih galur Sprague
dawley Variabel Bebas
Variabel Terikat
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan pendekatan post test only control group design. Pengambilan data hanya dilakukan pada
akhir penelitian setelah perlakuan. Rancangan penelitian ini memungkinkan peneliti dapat mengetahui efek perlakuan pada kelompok eksperimen dengan
cara membandingkannya dengan kelompok kontrol. Subjek pada penelitian ini adalah tikus putih Rattus norvegicus betina hamil galur Sprague dawley
berumur 10-16 minggu yang dipilih secara acak random dan kemudian dikelompokkan menjadi lima kelompok.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yang terhitung mulai bulan Agustus-Oktober 2016 dan dilakukan di beberapa tempat, antara lain:
1. Animal House Fakultas Kedokteran Universitas Lampung untuk proses
pemeliharaan dan perlakuan. 2.
Laboratorium Biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Lampung untuk proses nekropsi dan observasi hasil penelitian.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah tikus putih Rattus norvegicus betina hamil galur Sprague dawley berumur 10-16 minggu dengan berat sekitar 200-
250 gram yang diperoleh dari Balai Penelitian Veteriner BALITVET
Palembang.
3.3.2. Kriteria Inklusi
1.
Sehat gerak aktif, rambut tidak kusam dan rontok
2.
Jenis kelamin betina
3.
Berat badan 200-250 gram
4.
Berusia sekitar 10-16 minggu dewasa siap kawin
3.3.3. Kriteria Ekslusi
1.
Tikus yang sakit atau mati sebelum mendapat perlakuan.
3.3.4. Kriteria Drop Out
1. Sakit rambut tampak kusam, rontok atau botak, aktivitas kurang atau
tidak aktif, keluarnya eksudat yang tidak normal dari mata, mulut , anus dan genital selama masa perlakuan.
2. Mati selama masa perlakuan.
3.3.5. Besar Sampel Penelitian
Sampel penelitian dihitung sesuai dengan rumusan Frederer penentuan sampel untuk uji eksperimental.