25
Timur berbeda, maka tuna albakor bermigrasi sepanjang suatu koridor dan terkonsentrasi, terkadang tetap dalam zone transisi untuk beberapa waktu.
Bilamana batas tersebut menjadi terdifusi, migrasi menjadi menyebar ke wilayah yang lebih luas, dan albacor beergerak secara cepat ke arah pantai barat Amerika
Serikat. Alasan untuk tingkah laku tuna ini adalah, menurut peneliti, suhu
kesukaan, agregasi makanan, dan gradien bahan.
2.3.2 Suhu
Suhu permukaan laut merupakan salah satu dari parameter lingkungan yang secara rutin diamati dan selanjutnya berbagai analisis, satu sampai tiga
dimensi, tersedia, termasuk perhitungan anomali. Banyak perubahan dalam
ekosistem ikan laut berkorelasi dengan perubahan suhu, terutama tanpa penentuan sebab dan efek yang mungkin.
Perubahan suhu permukaan laut spl disebabkan baik oleh adveksi, yang mendominasi perairan laut lepas, atau oleh pertukaran lokal heat exchange and
mixing yang mendominasi perairan pada pantai dan laut semi tertutup. Suhu
permukaan dapat menunjukkan perubahan musim. Anomalinya biasa lebih kecil dari 3
C. Perhatian khusus biasanya diberikan terhadap efek anomali dari waktu perubahan musim, gradien suhu terhadap efek anomali dari waktu perubahan
musiman, gradien suhu terhadap kedalaman, dan kisaran suhu dalam wilayah penyebaran stok tertentu. Anomali suhu dan salinitas alami di laut terbuka dapat
ditunjukkan dengan rekaman jangka panjang yang tersedia pada sedikit lokasi kapal cuaca di lautan.
Anomali tersebut termasuk perubahan jangka pendek bulanan juga trend jangka panjang.
Suhu merupakan parameter lingkungan yang paling mudah dan sering diobservasi.
Ikan dapat merasakan perubahan suhu meskipun lebih kecil dari 0,1
C. Setiap ikan mempunyai rentang karakteristik aklimatisasi optimum suhu dan mempunyai batas toleransi suhu yang dapat berubah secara musiman pada
stok tertentu serta secara tajam berbeda antara stok yang satu dengan yang lainnya dalam spesies yang sama.
Sullivan 1954 diacu dalam Laevastu dan Hayes 1981 merangkum pengaruh suhu terhadap ikan sebagai berikut:
1 Sebagai modifier proses metabolik misalnya mempengaruhi kebutuhan
makanan, laju uptake, dan pertumbuhan. 2
Sebagai modifier dari aktivitas badan misalnya laju renang, dan
26
3 Sebagai stimulus saraf.
Bagaimana ikan bereaksi terhadap anomali suhu mungkin menjadi masalah kompleks.
Dapat diasumsikan bahwa hampir semua spesies ikan terhadap anomali lingkungan muncul pada skala waktu sinoptik dan bulanan.
Jangka yang lebih panjang, musiman, dan tahunan, reaksi harus mencakup beberapa proses integrasi, seperti perubahan wilayah pencarian melalui migrasi
dan atau beberapa pengaruh terhadap laju pertumbuhan, maturasi, dan terhadap rekruitmen.
2.4 Sistem dan Pemodelan dalam Perikanan