Pancing tonda Sero Alat Tangkap

22 digunakan karena visibilitynya lebih rendah dan bisa diikatkan pada swivel sehingga mengurangi kemungkinan terbelit.

2.2.5 Pancing tonda

troll line Jenis-jenis teknik penangkapan ikan yang menggunakan pancing biasa disebut dengan line fishing. Umumnya pada mata pancingnya dipasang umpan, baik umpan asli maupun umpan buatan yang berfungsi untuk menarik perhatian ikan. Umpan asli dapat berupa ikan udang, atau organisme lainnya yang hidup atau mati, sedang umpan buatan dapat terbuat dari kayu, plastik dan sebagainya yang menyerupai ikan atau udang Sudirman dan Mallawa 2004. Pancing tonda adalah alat alat penangkap ikan yang terdiri dari seutas tali panjang, mata pancing, dan umpan. Pancing ditarik di belakang perahu motor atau kapal yang sedang bergerak maju. Umpan yang dipakai adalah umpan buatan Ayodhyoa 1981. Secara umum pancing tonda atau trolling berarti menarik satu atau beberapa tali pancing dengan memakai umpan buatan biasanya diletakkan di belakang kapal yang bergerak. Umpan atau pemikat dirancang dengan warna yang terang atau menyerupai ikan sehingga menarik ikan pemangsa untuk menyambarnya Von Brandt 1984. Pancing tonda dioperasikan pada siang hari. Pengoperasian pancing tonda dilakukan dengan cara ditarik di belakang perahu atau kapal yang bergerak maju secara horizontal menelusuri lapisan permukaan air hingga kedalaman tertentu di wilayah perairan dimana menjumpai kawanan ikan tongkol dan cakalang atau di depan gerombolan ikan sasaran dengan kecepatan kapal antara 2-6 knot Farid et al 1989 diacu dalam Sudirman dan Mallawa 2004.

2.2.6 Sero

guilding barrier Sero adalah alat penangkapan ikan yang dipasang secara tetap di dalam air, yang biasanya terdiri dari susunan pagar-pagar yang akan menuntun ikan menuju perangkap. Alat ini biasanya terbuat dari kayu, waring, atau bambu. Terdiri dari bagian-bagian, yaitu: a penaju leading net yang berfungsi untuk menghadang ikan dalam renang ruayanya khususnya ikan-ikan yang beruaya pada saat pasang naik, b daerah bunuhan yang biasanya terletak pada bagian yang lebih dalam, dengan demikian pemasangan alat ini hanya bisa dilakukan pada daerah-daerah landai yang sedikit miring. Nelayan banyak memasangnya pada 23 daerah pantai. Operasi penangkapannya sederhana karena setelah alat ini dipasang di perairan diharapkan ikan-ikan yang melewati penaju dari alat tangkap ini akan masuk ke daerah bunuhan. Pada saat air surut pengambilan ikan di daerah bunuhan segera dilakukan Sudirman dan Mallawa 2004.

2.3 Pengaruh Parameter Fisik Lingkungan Terhadap Ikan