5.2 Karakteristik Teknik-Ekonomi Alat Penangkapan Ikan Pelagis Di Perairan Teluk Apar
Alat tangkap di Perairan Teluk Apar yang menangkap ikan pelagis dominan terdiri atas sebelas jenis alat tangkap, yaitu: purse seine, jaring insang
hanyut, jaring insang lingkar, jaring insang tetap, bagan perahu, bagan tancap, sero, rawai hanyut, rawai tetap, pancing tonda, dan pancing lainnya. Namun alat
tangkap yang sampai saat ini cukup berkembang dengan baik untuk target spesies berupa ikan pelagis adalah purse seine dan bagan tancap.
5.2.1 Keragaan penangkapan ikan
Perkembangan jumlah armada yang mengusahakan ikan pelagis di Teluk Apar dapat dilihat pada Tabel 7, sedangkan produksi ton dan jumlah effort unit
untuk setiap jenis ikan pelagis dominan dapat dilihat pada Lampiran 9-10. Tabel 7 Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan unit yang menangkap
ikan pelagis dominan di Teluk Apar tahun 2003-2008
Jumlah armada penangkapan ikan unit Tahun
No. Jenis alat tangkap
2003 2004
2005 2006
2007 2008
1. Purse seine
35 35
56 82
41 29
2. Jaring insang hanyut
211 249
232 262
324 490
3. Jaring insang lingkar
259 313
287 255
305 198
4. Jaring insang tetap
214 248
234 218
237 243
5. Bagan perahu
80 58
26 1
1 6.
Bagan tancap 79
56 58
18 18
18 7.
Sero 66
66 72
70 44
54 8.
Rawai hanyut 251
237 225
242 193
193 9.
Rawai tetap 48
45 44
88 79
79 10.
Pancing tonda 241
230 214
194 228
182 11.
Pancing lainnya 170
163 150
127 119
121 Sumber: Diolah dari data statistik DKPP Kabupaten Paser 2009
Jenis alat tangkap gillnet jaring insang merupakan alat tangkap yang paling banyak beroperasi di sekitar Perairan Teluk Apar pada periode tahun 2003-
2008, dari hasil perhitungan terlihat bahwa prosentase jaring insang hanyut sebesar 18, jaring insang lingkar sebesar 17, dan jaring insang tetap 14.
Jenis alat tangkap yang paling sedikit jumlahnya adalah bagan perahu sebesar 2. Alat tangkap purse seine jumlah sebesar 3.
1 Purse seine
Komposisi hasil tangkapan purse seine terhadap ikan pelagis dapat dilihat pada Gambar 22. Hasil tangkapan purse seine berturut-turut dari yang paling
banyak adalah: layang 47, kembung 22, selar 14, tembang 13, dan tongkol 4. Total hasil tangkapan tertinggi purse seine terhadap keempat jenis
ikan pelagis multi-species pada periode tahun 2003-2008 terjadi pada tahun 2004 516,3 ton, sedangkan total tangkapan terendah pada tahun 2005 421,9
ton.
50 100
150 200
250 300
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro du
k si
t o
n
kembung layang
selar tembang
tongkol
Gambar 22 Perkembangan produksi purse seine ton di Teluk Apar tahun 2003- 2008
Hasil tangkapan kembung mengalami puncak tangkapan pada tahun 2004 124,5 ton, selanjutnya mengalami penurunan hingga mencapai nilai terendah
pada tahun 2008 94 ton. Hasil tangkapan layang mengalami puncak tangkapan pada tahun 2003 246,6 ton, selanjutnya mengalami penurunan dengan nilai
terendah pada tahun 2005 181,9 ton. Hasil tangkapan selar mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada
tahun 2006 70,5 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2005 55 ton. Hasil tangkapan tembang mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun
2006 74,6 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2005 51,4 ton. Hasil tangkapan tongkol mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun
2005 23,6 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2006 16,8 ton.
2 Jaring insang hanyut
Komposisi hasil tangkapan jaring insang hanyut terhadap ikan pelagis dapat dilihat pada Gambar 23. Hasil tangkapan jaring insang hanyut terhadap
ikan pelagis berturut-turut dari paling banyak adalah: tongkol 54, tenggiri 34, selar 6, dan kembung 6. Total hasil tangkapan tertinggi jaring
insang hanyut terhadap keempat jenis ikan pelagis multi-species pada periode tahun 2003-2008 terjadi pada tahun 2003 375 ton, sedangkan total tangkapan
terendah pada tahun 2008 307,1 ton.
50 100
150 200
250
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro d
uk si
t on
kembung selar
tenggiri tongkol
Gambar 23 Perkembangan produksi jaring insang hanyut ton di Teluk Apar tahun 2003-2008
Hasil tangkapan kembung mengalami puncak tangkapan pada tahun 2004 21,2 ton, selanjutnya mengalami penurunan hingga mencapai nilai terendah
pada tahun 2008 16,5 ton. Hasil tangkapan selar mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun 2006 28,7 ton, sedangkan nilai terendah pada
tahun 2005 16,8 ton. Hasil tangkapan tenggiri mengalami puncak tangkapan pada tahun 2003 130,3 ton, selanjutnya mengalami penurunan hingga mencapai
nilai terendah pada tahun 2006 108,3 ton. Hasil tangkapan tongkol mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun 2005 218,4 ton, sedangkan nilai
terendah pada tahun 2006 155,4 ton.
3 Jaring insang lingkar
Komposisi hasil tangkapan jaring insang hanyut terhadap ikan pelagis dapat dilihat pada Gambar 24. Hasil tangkapan jaring insang lingkar terhadap
ikan pelagis berturut-turut dari paling banyak adalah: kembung 64, tongkol 28, dan tenggiri 8. Total hasil tangkapan tertinggi jaring insang lingkar
terhadap ketiga jenis ikan pelagis multi-species dalam periode tahun 2003-2008 terjadi pada tahun 2004 102,1 ton, sedangkan total tangkapan terendah pada
tahun 2008 79,5 ton.
10 20
30 40
50 60
70 80
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro du
ks i
to n
kembung tenggiri
tongkol
Gambar 24 Perkembangan produksi jaring insang lingkar ton di Teluk Apar tahun 2003-2008
Hasil tangkapan kembung mengalami puncak tangkapan pada tahun 2004 68,1 ton, selanjutnya mengalami penurunan hingga mencapai nilai terendah
pada tahun 2008 51 ton. Hasil tangkapan tenggiri mengalami puncak tangkapan pada tahun 2003-2004 masing-masing 8 ton, selanjutnya mengalami penurunan
hingga mencapai nilai terendah pada tahun 2006 6,7 ton. Hasil tangkapan
tongkol mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun 2005 29,5 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2006 21 ton.
4 Jaring insang tetap
Komposisi hasil tangkapan jaring insang tetap terhadap ikan pelagis berturut-turut dari paling banyak adalah: tenggiri 82 dan tongkol 18. Total
hasil tangkapan tertinggi jaring insang tetap terhadap kedua jenis ikan pelagis multi-species dalam periode tahun 2003-2008 terjadi pada tahun 2003 46.5 ton,
sedangkan total tangkapan terendah pada tahun 2006 37,9 ton Gambar 25.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro du
ks i
to n
tenggiri tongkol
Gambar 25 Perkembangan produksi jaring insang tetap ton di Teluk Apar tahun 2003-2008
Komposisi hasil tangkapan jaring insang tetap terhadap ikan pelagis berturut-turut dari paling banyak adalah: tenggiri 82 dan tongkol 18. Total
hasil tangkapan tertinggi jaring insang tetap terhadap kedua jenis ikan pelagis multi-species dalam periode tahun 2003-2008 terjadi pada tahun 2003 46.5 ton,
sedangkan total tangkapan terendah pada tahun 2006 37,9 ton Gambar 25. Hasil tangkapan tenggiri mengalami puncak tangkapan pada tahun 2003
38,1 ton, selanjutnya mengalami penurunan hingga mencapai nilai terendah pada tahun 2006 31,6 ton. Hasil tangkapan tongkol mengalami fluktuasi dengan
puncak tangkapan pada tahun 2005 8,9 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2006 6,3 ton.
5 Bagan perahu
Komposisi hasil tangkapan bagan perahu terhadap ikan pelagis berturut- turut dari paling banyak adalah: teri 50, tembang 23 dan selar 15, dan
kembung 12. Total hasil tangkapan tertinggi bagan perahu terhadap keempat jenis ikan pelagis multi-species dalam periode tahun 2003-2008 terjadi pada
tahun 2004 181,6 ton, sedangkan total tangkapan terendah pada tahun 2008 6,4 ton Gambar 26.
20 40
60 80
100 120
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro d
uk si
t on
kembung selar
tembang teri
Gambar 26 Perkembangan produksi bagan perahu ton di Teluk Apar tahun 2003-2008
Hasil tangkapan kembung mengalami puncak tangkapan pada tahun 2004 21,1 ton, selanjutnya mengalami penurunan hingga mencapai nilai terendah
pada tahun 2008 1,6 ton. Hasil tangkapan selar mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun 2004 26,7 ton, sedangkan nilai terendah pada
tahun 2008 2,6 ton. Hasil tangkapan tembang mengalami puncak tangkapan pada tahun 2003 42,6 ton, selanjutnya mengalami penurunan hingga mencapai
nilai terendah pada tahun 2008 1,3 ton. Hasil tangkapan teri mengalami
fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun 2004 96,7 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2008 0,9 ton. Pada tahun 2006 tidak ada bagan perahu
yang beroperasi di Teluk Apar, tahun berikutnya 2007 dan 2008 terdapat masing-masing satu unit alat tangkap.
Sehingga produksi bagan perahu pada tahun 2007 dan 2008 jelas terlihat sangat menurun drastis dibandingkan dengan
tahun 2003-2005.
6 Bagan tancap
Komposisi hasil tangkapan bagan tancap terhadap ikan pelagis berturut- turut dari paling banyak adalah: teri 63, tembang 20 dan selar 17.
Total hasil tangkapan tertinggi bagan tancap terhadap ketiga jenis ikan pelagis multi-species dalam periode tahun 2003-2008 terjadi pada tahun 2006 233,7
ton, sedangkan total tangkapan terendah pada tahun 2005 99,6 ton Gambar 27.
20 40
60 80
100 120
140 160
180
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro d
uk si
t on
kembung selar
tembang
Gambar 27 Perkembangan produksi bagan tancap ton di Teluk Apar tahun
2003-2008
Hasil tangkapan selar mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun 2006 31,4 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2005 19,1 ton. Hasil
tangkapan tembang mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun 2006 40,7 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2005 22,8 ton. Hasil
tangkapan teri mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun 2006 161,6 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2005 57,7 ton.
7 Sero
Sero merupakan alat tangkap pasif yang salah satu hasil tangkapannya adalah jenis ikan pelagis dominan yaitu: tembang.
5 10
15 20
25
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro d
uk si
t o
n
tembang
Gambar 28 Perkembangan produksi sero ton di Teluk Apar tahun 2003-2008
8 Rawai hanyut
Komposisi hasil tangkapan rawai hanyut terhadap ikan pelagis berturut- turut dari paling banyak adalah: tenggiri 51 dan tongkol 49. Total hasil
tangkapan tertinggi rawai hanyut terhadap kedua jenis ikan pelagis multi-species dalam periode tahun 2003-2008 terjadi pada tahun 2003 11,8 ton, sedangkan
total tangkapan terendah pada tahun 2006 9,5 ton Gambar 29.
1 2
3 4
5 6
7
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro d
uk si
t on
tenggiri tongkol
Gambar 29 Perkembangan produksi rawai hanyut ton di Teluk Apar tahun
2003-2008
Hasil tangkapan tenggiri mengalami puncak tangkapan pada tahun 2003- 2004 masing-masing 6 ton, selanjutnya mengalami penurunan hingga mencapai
nilai terendah pada tahun 2006 5 ton. Hasil tangkapan tongkol mengalami
fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun 2005 6 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2006 dan 2008 4,5 ton.
9 Rawai tetap
Rawai tetap merupakan alat tangkap termasuk dalam kategori pancing. yang salah satu hasil tangkapannya adalah jenis ikan pelagis dominan yaitu:
tenggiri.
2 4
6 8
10 12
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro d
uk si
t o
n
tenggiri
Gambar 30 Perkembangan produksi rawai tetap ton di Teluk Apar tahun 2003- 2008
10 Pancing tonda
Komposisi hasil tangkapan pancing tonda terhadap ikan pelagis berturut- turut dari paling banyak adalah: tongkol 57 dan tenggiri 43. Total hasil
tangkapan tertinggi pancing tonda terhadap kedua jenis ikan pelagis multi- species
dalam periode tahun 2003-2008 terjadi pada tahun 2003 9,5 ton, sedangkan total tangkapan terendah pada tahun 2006 7,3 ton Gambar 31.
Hasil tangkapan tenggiri mengalami puncak tangkapan pada tahun 2003 4,1 ton, selanjutnya mengalami penurunan hingga mencapai nilai terendah pada
tahun 2006 3,3 ton. Hasil tangkapan tongkol mengalami fluktuasi dengan
puncak tangkapan pada tahun 2005 5,8 ton, sedangkan nilai terendah pada tahun 2006 dan 2008 4 ton.
1 2
3 4
5 6
7
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro d
uk si
t o
n
tenggiri tongkol
Gambar 31 Perkembangan produksi pancing tonda ton di Teluk Apar tahun 2003-2008
11 Pancing lainnya
Komposisi hasil tangkapan pancing lainnya terhadap ikan pelagis berturut- turut dari paling banyak adalah: tenggiri 59 dan tongkol 41. Total hasil
tangkapan tertinggi pancing lainnya terhadap kedua jenis ikan pelagis multi- species
dalam periode tahun 2003-2008 terjadi pada tahun 2003 6,8 ton, sedangkan total tangkapan terendah pada tahun 2006 5,3 ton Gambar 32.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro d
uk si
t on
tenggiri tongkol
Gambar 32 Perkembangan produksi pancing lainnya ton di Teluk Apar tahun 2003-2008
Hasil tangkapan tenggiri mengalami puncak tangkapan pada tahun 2003 4 ton, selanjutnya mengalami penurunan hingga mencapai nilai terendah pada
tahun 2005-2006 masing-masing 3,3 ton. Hasil tangkapan tongkol mengalami fluktuasi dengan puncak tangkapan pada tahun 2005 3 ton, sedangkan nilai
terendah pada tahun 2006 2 ton.
5.2.2 Standarisasi alat tangkap