Pukat cincin Jaring insang

19

2.2 Alat Tangkap

2.2.1 Pukat cincin

purse seine Pukat cincin menurut Baskoro 2002 adalah jaring yang umumnya berbentuk persegi panjang, dilengkapi dengan tali kerut yang dilewatkan melalui cincin yang diikatkan pada bagian bawah jaring tali ris bawah. Dengan menarik tali kerut pada bagian bawah jaring menguncup dan akan membentuk seperti mangkok. Dikatakan “pukat cincin” karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin. Pada umumnya purse seine terdiri dari kantong bag, bunt, badan jaring, tepi jaring, pelampung float, corck, tali pelampung corck line, float line, sayap wing, pemberat singker, lead, tali penarik purse line, tali cincin purse ring dan silvege. Fungsi mata jaring mesh size dan jaring yaitu sebagai dinding penghadang dan bukan sebagai penjerat ikan, sehingga perlu ditentukan besarnya ukuran mata jaring mesh size dan ukuran benang jaring twine yang sesuai untuk setiap ikan yang menjadi tujuan penangkapannya Ayodhyoa 1981. Alat tangkap purse seine digolongkan sebagai jaring lingkar dalam surrounding net, karena dalam pengoperasiannya jaring akan membentuk pagar yang mengelilingi kawanan ikan yang akan ditangkap. Alat tangkap yang melingkari kawanan ikan ini, pengoperasiannya akan dipengaruhi oleh kemampuan skill nelayan dalam mencari kawanan ikan, tingkah laku spesies ikan yang dituju dan sifat-sifat teknologi alat tangkap. Sifat teknologi tadi berupa faktor ukuran kapal, tenaga mesin, bahan bakar minyak, panjang jaring, lamanya operasi dan tenaga kerja, memegang peranan penting sehingga perlu diperhitungkan kombinasinya dari beberapa parameter agar dapat diperoleh suatu indeks daya tangkap yang sesuai von Brandt 1984.

2.2.2 Jaring insang

gillnet Gillnet secara harfiah berarti jaring insang. Alat penangkapan ini disebut jaring insang karena ikan yang tertangkap oleh gillnet umumnya tersangkut pada tutup insangnya Sadhori 1984. Ayodhyoa 1981 mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan gillnet adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang, mempunyai ukuran mata jaring yang sama pada seluruh mata jaring. Agar ikan lebih mudah terjerat pada mata jaring ataupun terbelit pada badan jaring, maka pada pembuatan jaring perlu diperhatikan hal-hal antara lain kekakuan dari 20 benang, ketegangan dari rentangan tubuh jaring, shortening, tinggi jaring, mesh size , besar ikan, dan warna jaring. Sainsbury 1971 mendefinisikan gillnet sebagai dinding jaring yang lebar ditempatkan di atas laut untuk menangkap spesies demersal, atau di semua tempat mulai dari kolom air mid-water sampai ke permukaan surface untuk menangkap ikan pelagis. Menurut Gunarso 1985 gillnet merupakan dinding jaring dengan bahan jaring yang lembut dan mempunyai daya visibilitas yang rendah. Ikan akan terjerat pada mata jaring dalam usaha mereka dalam melewati jaring tersebut. Von Brandt 1984 dalam klasifikasi alat tangkap menyatakan bahwa alat tangkap yang tergolong kedalam gillnet dibedakan menjadi dua kelas, yaitu gillnet dan tangle gillnet. Gillnet adalah jaring dinding tunggal dengan bukaan mata jaring sebagai ukuran ikan yang diinginkan dapat terjerat gilled. Ikan dapat terjerat dengan sendirinya karena ikan mendekati gillnet, tetapi ikan dapat juga digiring ke dalam gillnet. Gillnet digunakan satu-satu atau dalam rangkaian besar. Secara umum gillnet dibedakan menjadi empat yaitu: 1 Set gillnet , yaitu gillnet yang dijangkar pada dasar perairan atau kadang- kadang terapung. 2 Drift gillnet , yaitu gillnet yang dibiarkan hanyut dengan atau tanpa kapal. 3 Dragged gillnet. 4 Encircling gillnet , yaitu gillnet yang dipasang melingkar. Jika ditinjau berdasarkan cara pemasangannya gillnet dapat dibedakan menjadi: 1 Drift gillnet pengoperasiannya dibiarkan hanyut mengikuti arus dan gelombang. 2 Stake gillnet dipasang memakai tongkat-tongkat kayu di perairan dangkal. 3 Diver gillnet dibiarkan hanyut di atas dasar perairan, umumnya digunakan untuk menangkap ikan salmon. 4 Sink gillnet dipasang menetap dengan jangkar 5 Circle gillnet dioperasikan dengan melingkari gerombolan ikan Secara umum cara pemasangan gillnet adalah dipasang melintang terhadap arah arus dengan tujuan menghadang arah ikan dan diharapkan ikan-ikan tersebut menabrak jaring serta terjerat di sekitar insang pada mata jaring atau terpuntal 21 pada tubuh jaring. Oleh karena itu warna jaring sebaiknya disesuaikan dengan warna perairan tempat gillnet dioperasikan Sadhori 1984.

2.2.3 Bagan tancap