5.4 Analisis Kapasitas Unit Penangkapan Ikan Pelagis Di Perairan Teluk Apar
Analisis kapasitas unit penangkapan pada purse seine dan bagan tancap dilakukan dengan dua pendekatan yaitu single-output dan multi-output. Purse
seine mewakili alat tangkap aktif sedangkan bagan tancap mewakili alat tangkap
pasif. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 42-65.
5.4.1 Kapasitas penangkapan armada purse seine
Tingkat kapasitas penangkapan armada purse seine pada kuartal I sampai dengan IV dihitung berdasarkan dua pendekatan output yaitu single-output dan
multi-output . Pendekatan single output adalah analisis kapasitas penangkapan
berdasarkan total hasil tangkapan purse seine, sedangkan multi-output adalah analisis kapasitas penangkapan berdasarkan lima jenis ikan pelagis dominan hasil
tangkapan purse seine yaitu kembung, layang, selar, tembang, dan tongkol.
1 Kapasitas penangkapan purse seine dengan single-output
Berdasarkan hasil analisis DEA single-output armada purse seine, terlihat bahwa kisaran nilai kapasitas penangkapan CU antara 0,700-1,000 Gambar 40.
Sebanyak 6 kapal dari 29 kapal sampel memiliki tingkat kapasitas penangkapan optimal dengan nilai CU sebesar 1, sedangkan 23 kapal lainnya belum optimal,
terdiri dari 15 kapal pada kisaran nilai CU antara 0,900-0,999, 5 kapal pada kisaran nilai CU antara 0,800-0,899, dan 3 kapal pada kisaran nilai CU antara
0,700-0,799.
3 5
15
6
2 4
6 8
10 12
14 16
0.700-0.799 0.800-0.899
0.900-0.999 Efisien
Rata-rata total nilai CU Ju
m la
h k
ap al
u ni
t
Gambar 40 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal purse seine
dengan pendekatan single-output
Berdasarkan hasil analisis DEA juga diperoleh hasil pengukuran kapasitas penangkapan menurut kuartal, yaitu kuartal I bulan Januari hingga Maret,
kuartal II bulan April hingga Juni, kuartal III bulan Juli hingga September, dan kuartal IV bulan Oktober hingga Desember seperti terlihat pada Gambar 41.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kapasitas pemanfaatan purse seine tertinggi terjadi pada kuartal IV dengan nilai rata-rata CU sebesar 0,946, dimana
rata-rata input optimal target yang digunakan adalah sekitar 94,6 dari rata-rata aktual observasi selama kapal beroperasi. Selanjutnya kuartal II 0,936, kuartal
III 0,926, dan I 0,925.
0.925 0.936
0.926 0.946
0.910 0.915
0.920 0.925
0.930 0.935
0.940 0.945
0.950
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan R
at a-
ra ta
n ila
i C
U
Gambar 41 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU purse seine
menurut kuartal dengan pendekatan single-output Sebaran tingkat kapasitas penangkapan kapal purse seine menurut kuartal
penangkapan dengan pendekatan single-output, dapat dilihat pada Gambar 42. Pada kuartal I, II, III, dan IV, kapasitas penangkapan yang telah optimal CU=1
masing-masing sebanyak 6 kapal, dan 23 kapal lainnya di tiap kuartal belum optimal CU1.
4 4
4 1
6 4
6 4
13 15
13 18
6 6
6 6
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan
Ju m
la h
ka pa
l u
n it
CU : 0.700-0.799 CU : 0.800-0.899
CU : 0.900-0.999 CU : Efisien
Gambar 42 Sebaran nilai kapasitas penangkapan CU kapal purse seine menurut kuartal dengan pendekatan single-output
Tingkat penggunaan input variabel VIU kapal purse seine dengan perhitungan single-output dapat dilihat pada Gambar 43 dan Tabel 29. Tingkat
VIU mulai dari kuartal I hingga IV menunjukkan bahwa seluruh rata-rata nilai VIU ABK, BBM, dan HOP masih dibawah 1, artinya belum optimal.
0.975 0.98
0.985 0.99
0.995 1
1.005
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan
R at
a- ra
ta ni
la i
V IU
ABK BBM
HOP
Gambar 43 Sebaran nilai VIU kapal purse seine menurut kuartal dengan
pendekatan single-output Secara detail kapasitas berlebih dari input kapal purse seine, diperoleh
dengan cara mengurangkan nilai optimum target dengan nilai observasi aktual, tersaji pada Tabel 29. Terlihat bahwa untuk nilai kapasitas berlebih paling tinggi
pada setiap kuartal maupun total adalah variable input bahan bakar munyak BBM, sedangkan terendah pada kuartal I hingga III dan secara total adalah
variable input anak buah kapal ABK. Terendah pada kuartal IV adalah fixed
input lebar kapal L.
Analisis DEA dapat juga digunakan untuk menghitung perbaikan angka efisiensi yaitu dengan mengurangi input atau menambah output Kirkley dan
Squires 1999. Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal purse seine dengan pendekatan single-output dapat dilihat pada Gambar 44. Adapun potensi
perbaikan efisiensi secara total dengan mengurangi fixed input yang terdiri dari panjang kapal P sebesar 8,34, lebar kapal L sebesar 10,96, daya muat
kapal GT sebesar 14,82, dan kekuatan mesin HP sebesar 14,60. Mengurangi
VIU anak buah kapal ABK sebesar 9,06, VIU bahan bakar minyak BBM sebesar 24,12, dan VIU hari operasi penangkapan HOP
sebesar 18,09. Tabel 29 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan potensi
perbaikan purse seine untuk single-output
Kuartal No.
Uraian Satuan
Total I
II III
IV 1.
Kapasitas berlebih a.
Panjang kapal P Rata-rata
-0,353 -0,265
-0,442 -0,265
-0,442 b.
Lebar kapal L Rata-rata
-0,418 -0,418
-0,418 -0,418
-0,418 c.
Daya muat kapal GT
Rata-rata -0,606
-0,504 -0,708
-0,504 -0,708
d. Kekuatan mesin
HP Rata-rata
-0,747 -0,690
-1,149 -1,149
e. Anak buah kapal
ABK Rata-rata
-0,575 -1,149
-1,149 f.
Bahan bakar minyak BBM
Rata-rata -1,061
-0,707 -1,415
-0,707 -1,415
g. Hari operasi
penangkapan HOP Rata-rata
-0,796 -0,531
-1,061 -0,531
-1,061 2
Tingkat VIU a.
Anak buah kapal ABK
Rata-rata 0,994
1,000 0,989
1,000 0,989
b. Bahan bakar minyak
BBM Rata-rata
0,989 0,993
0,986 0,993
0,986 c.
Hari operasi penangkapan HOP
Rata-rata 0,992
0,995 0,989
0,995 0,989
3. Potensi perbaikan
a. Panjang kapal P
Rata-rata -8,341
-8,508 -6,964
-10,928 -6,964
b. Lebar kapal L
Rata-rata -10,960
-13,420 -6,591
-17,237 -6,591
c. Daya muat kapal
GT Rata-rata
-14,820 -16,184
-11,156 -20,787
-11,156 d.
Kekuatan mesin HP
Rata-rata -14,598
-22,143 -18,125
-18,125 e.
Anak buah kapal ABK
Rata-rata -9,063
-18,125 -18,125
f. Bahan bakar minyak
BBM Rata-rata
-24,124 -22,711
-22,308 -29,170
-22,308 g.
Hari operasi penangkapan HOP
Rata-rata -18,093
-17,033 -16,731
-21,878 -16,731
8.34 10.96
14.82
14.60 9.06
24.12 18.09
P L
GT Mesin
ABK BBM
HOP
Gambar 44 Komposisi proyeksi perbaikan masing-masing input kapal purse seine dengan pendekatan single-output
2 Kapasitas penangkapan purse seine dengan multi-output
Berdasarkan hasil analisis DEA multi-output armada purse seine, terlihat bahwa kisaran nilai kapasitas penangkapan CU antara 0,700-1,000 Gambar 45.
Sebanyak 15 kapal dari 29 kapal sampel memiliki tingkat kapasitas penangkapan optimal dengan nilai CU sebesar 1, sedangkan 14 kapal lainnya belum optimal,
terdiri dari 8 kapal pada kisaran nilai CU antara 0,900-0,999, 3 kapal pada kisaran nilai CU antara 0,800-0,899, dan 4 kapal pada kisaran nilai CU antara 0,700-
0,799.
4 3
8 15
2 4
6 8
10 12
14 16
0.600-0.799 0.800-0.899
0.900-0.999 Efisien
Rata-rata total nilai CU J
u m
la h
k a
p a
l u
n it
Gambar 45 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal purse seine
dengan pendekatan multi-output Berdasarkan hasil analisis DEA juga diperoleh hasil pengukuran kapasitas
penangkapan menurut kuartal, yaitu kuartal I bulan Januari hingga Maret, kuartal II bulan April hingga Juni, kuartal III bulan Juli hingga September, dan
kuartal IV bulan Oktober hingga Desember seperti terlihat pada Gambar 46. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kapasitas pemanfaatan purse seine
tertinggi terjadi pada kuartal II dengan nilai rata-rata CU sebesar 0,946, dimana rata-rata input optimal target yang digunakan adalah sekitar 94,6 dari rata-rata
aktual observasi selama kapal beroperasi. Selanjutnya kuartal IV 0,943, kuartal I 0,942, dan kuartal III 0,939.
0.942 0.946
0.939 0.943
0.934 0.936
0.938 0.94
0.942 0.944
0.946 0.948
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan R
a ta
-r a
ta n
il a
i C
U
Gambar 46 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU purse seine
menurut kuartal dengan pendekatan multi-output Sebaran tingkat kapasitas penangkapan kapal purse seine menurut kuartal
penangkapan dengan pendekatan multi-output, dapat dilihat pada Gambar 47. Pada kuartal I hingga IV, kapasitas penangkapan yang telah optimal CU=1
sebanyak 15 kapal, dan 14 kapal lainnya optimal CU1.
4 3
5 3
3 3
2 3
7 8
7 8
15 15
15 15
2 4
6 8
10 12
14 16
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan Ju
m la
h k
ap al
u ni
t
CU : 0.600-0.799 CU : 0.800-0.899
CU : 0.900-0.999 CU : Efisien
Gambar 47 Sebaran nilai kapasitas penangkapan CU kapal purse seine menurut kuartal dengan pendekatan multi-output
Tingkat penggunaan input variabel VIU kapal purse seine dengan perhitungan single-output dapat dilihat pada Gambar 48 dan Tabel 30. Tingkat
VIU ABK tertinggi pada kuartal II dengan nilai 0,994, terendah pada kuartal I dengan nilai 0,990. Tingkat VIU BBM tertinggi juga pada kuartal II dengan nilai
0,996, terendah pada kuartal I dan IV dengan nilai masing-masing 0,994. Tingkat VIU HOP tertinggi juga pada kuartal II dengan nilai 0,997, terendah pada kuartal
I dengan nilai 0,995.
0.995 0.997
0.996 0.996
0.986 0.988
0.990 0.992
0.994 0.996
0.998
Kuartal I Kuartal II
Kuartal III Kuartal IV
Kuartal penangkapan
R at
a- ra
ta ni
la i
V IU
ABK BBM
HOP
Gambar 48 Sebaran nilai VIU kapal purse seine menurut kuartal dengan
pendekatan multi-output Secara detail kapasitas berlebih dari input kapal purse seine, diperoleh
dengan cara mengurangkan nilai optimum target dengan nilai observasi aktual, tersaji pada Tabel 30. Terlihat bahwa untuk nilai kapasitas berlebih paling tinggi
pada setiap kuartal maupun total adalah variable input anak buah kapal ABK, sedangkan terendah secara total adalah fixed input panjang kapal P. Secara per
kuartal terendah pada kuartal I, dan III adalah fixed input panjang kapal P, sedangkan pada kuartal II dan IV adalah variable input hari operasi penangkapan
HOP. Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal purse seine dengan
pendekatan multi-output dapat dilihat pada Gambar 49. Adapun potensi perbaikan efisiensi secara total dengan mengurangi fixed input yang terdiri dari panjang
kapal P sebesar 8,12, daya muat kapal GT sebesar 9,35, dan kekuatan mesin HP sebesar 26,04. Mengurangi VIU anak buah kapal ABK sebesar
26,67, VIU bahan bakar minyak BBM sebesar 17,03, dan VIU hari operasi penangkapan HOP sebesar 12,78.
Tabel 30 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan potensi perbaikan purse seine untuk multi-output
Kuartal No.
Uraian Satuan
Total I
II III
IV 1.
Kapasitas berlebih a.
Panjang kapal P Rata-rata
-0,404 -0,353
-0,453 -0,309
-0,500 b.
Daya muat kapal GT
Rata-rata -0,465
-0,407 -0,521
-0,356 -0,576
c. Kekuatan mesin
HP Rata-rata
-1,390 -0,965
-1,758 -0,790
-2,049 d.
Anak buah kapal ABK
Rata-rata -1,420
-0,992 -1,790
-0,820 -2,077
e. Bahan bakar minyak
BBM Rata-rata
-0,903 -0,637
-1,133 -0,534
-1,307 f.
Hari operasi penangkapan HOP
Rata-rata -0,677
-0,478 -0,850
-0,401 -0,980
2 Tingkat VIU
a. Anak buah kapal
ABK Rata-rata
0,991 0,990
0,994 0,992
0,991 b.
Bahan bakar minyak BBM
Rata-rata 0,994
0,994 0,996
0,995 0,994
c. Hari operasi
penangkapan HOP Rata-rata
0,996 0,995
0,997 0,996
0,996 3.
Potensi perbaikan a.
Panjang kapal P Rata-rata
-8,124 -9,220
-6,960 -9,635
-6,683 b.
Daya muat kapal GT
Rata-rata -9,354
-10,616 -8,011
-11,095 -7,692
c. Kekuatan mesin
HP Rata-rata
-26,040 -25,170
-27,022 -24,613
-27,354 d.
Anak buah kapal ABK
Rata-rata -26,671
-25,885 -27,518
-25,548 -27,733
e. Bahan bakar minyak
BBM Rata-rata
-17,032 -16,629
-17,421 -16,629
-17,448 f.
Hari operasi penangkapan HOP
Rata-rata -12,780
-12,480 -13,069
-12,480 -13,089
8.12 9.35
26.04 26.67
17.03 12.78
P GT
Mesin ABK
BBM HOP
Gambar 49 Komposisi proyeksi perbaikan masing-masing input kapal purse seine dengan pendekatan multi-output
5.4.2 Kapasitas penangkapan bagan tancap