Keadaan topografi Perikanan tangkap

Kuaro dan Tanah Grogot. Cagar Alam Teluk Apar terletak diantara dua kecamatan yaitu Kecamatan Pasir Belengkong dan Kecamatan Tanjung Harapan.

4.1.2 Keadaan topografi

Secara umum Kabupaten Paser memiliki 3 tipe topografi yaitu dataran rendah, landai dan bergelombang dengan ketinggian berkisar antara 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Topografi wilayah Kabupaten Paser terbagi dalam dua bagian yaitu : 1. Bagian Barat, merupakan daerah yang bergelombang, berbukit dan bergunung sampai di perbatasan daerah Provinsi Kalimantan Selatan hingga mencapai ketinggian 1.300 m dari permukan laut. Pada daerah ini terdapat beberapa gunung antara lain : Gunung Serumpaka 1.300 m, Gunung Lumut 1.233 m, Gunung Rambutan dan Gunung Halat. 2. Bagian Timur, merupakan dataran rendah, landai hingga bergelombang. Banyak terdapat rawa dan daerah aliran sungai DAS yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai jalur transportasi, lahan pertanian dan budidaya perikanan air tawar. Sepanjang pantai dari utara hingga keselatan merupakan hutan mangrove.

4.1.3 Perikanan tangkap

Era otonomi daerah secara tidak langsung telah membawa perubahan di sektor perikanan, salah satunya adalah pemekaran wilayah kabupaten. Dampak kongkritnya terhadap perubahan struktur pada sektor perikanan khususnya sub sektor perikanan tangkap. Secara spesifik perubahan pada sub sektor perikanan tangkap yaitu pada unit penangkapan meliputi nelayan, kapal dan alat tangkap. Hal ini karena sebagian wilayah kecamatan yang masuk dalam kabupaten pemekaran memiliki potensi perikanan laut yang cukup potensial. 1 Nelayan Perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Paser pada tahun 2003-2008 relatif stabil Gambar 9, pada tahun-tahun tersebut periode dimana telah terjadi pemekaran wilayah kabupaten. Perubahan jumlah nelayan terjadi seiring dengan pemekaran Kabupaten Paser menjadi dua, Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Pemekaran juga terjadi pada tingkat kecamatan bahkan sampai ketingkat desa. Beberapa kecamatan yang memberikan kontribusi terhadap perikanan tangkap Kabupaten Paser sebelum terjadinya pemekaran yaitu Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru, dan Kecamatan Penajam. 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Tahun Ju m la h n el a y an o rg penuh utama tambahan jumlah Gambar 9 Jumlah nelayan berdasarkan kategori usaha di Kabupaten Paser tahun 2003-2008 2 Kapal penangkapan Aktivitas penangkapan ikan di perairan laut Kabupaten Paser umumnya terfokus pada daerah pantai. Hal ini terlihat dari jenisukuran armada yang digunakan dominan kapal motor yang berukuran 0–5 GT Gambar 10. Ukuran perahukapal sangat berpengaruh terhadap jangkauan daerah pengoperasian alat tangkap. Secara lengkap ukuran perahukapal yang digunakan masyarakat nelayan di Kabupaten Paser dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Perkembangan jumlah perahukapal penangkap ikan di Kabupaten Paser tahun 2003-2008 Kategori perahukapal Tidak bermotor Kapal motor Tahun Kecil Sedang Tempel 0-5 GT 5-10 GT Jumlah unit 2003 175 125 - 2.349 24 2.673 2004 145 132 - 2.465 81 2.823 2005 153 137 - 3.162 86 3.538 2006 149 119 - 2.616 89 2.973 2007 144 190 - 2.648 30 3.012 2008 251 275 - 3.373 29 3.928 Sumber : Data Statistik DKPP Kabupaten Paser 2004-2009 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Tahun Ju m la h k a p al u n it tempel 0-5 GT 5-10 GT jumlah Gambar 10 Perkembangan jumlah kapal motor penangkap ikan di Kabupaten Paser tahun 2003-2008 Perkembangan jumlah armada pada tahun 2003-2008 terlihat fluktuatif, dimana pada tahun 2008 jumlah armada paling banyak dibanding dengan tahun- tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah armada karena adanya dukungan kebijakan Pemerintah Kabupaten Paser dalam rangka mengembangkan perikanan tangkap pasca pemekaran kabupaten. Apresiasi kebijakan di sub sektor perikanan tangkap berupa bantuan armada penangkapan yang bersumber dari dana APBN, APBD I dan APBD II. 3 Alat tangkap Sebagaimana dikatakan sebelumnya pemekaran wilayah Kabupaten Paser menyebabkan perubahan di sub sektor perikanan tangkap, terutama pada jumlah unit penangkapan. Namun perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa jumlah alat tangkap semakin meningkat, selain karena peningkatan jumlah penduduk nelayan, juga karena adanya paket bantuan berupa alat tangkap, mesin, kapal dan rumpon yang diluncurkan oleh pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. Secara lengkap jumlah alat tangkap di Kabupaten Paser tahun 2008 disajikan pada Tabel 2 dan Teluk Apar Gambar 11. Tabel 2 Jumlah unit penangkapan menurut jenis alat tangkap dan kecamatan tahun 2008 Produksi perikanan kecamatan ton No Jenis alat tangkap Batu Engau Tanjung Harapan Pasir Belengkong Tanah Grogot Kuaro Long Ikis Long Kali Jml 1 Pukat cincin - 453.2 7.3 300.7 - - - 761.2 2 Jaring insang hanyut 105.7 380 7.1 217 388 177.7 264.8 1540.9 3 Jaring insang lingkar - 341.7 240.1 - - - - 581.8 4 Jaring insang tetap 84.8 318.6 - 165.4 279 193.2 178.5 1219.5 5 Bagan perahu - - - 561.4 - - - 561.4 6 Bagan Tancap - 199.7 - 102.2 107.9 94.5 - 504.3 7 Rawai hanyut 32.9 22.4 3.2 25.8 91.1 25.8 35.6 236.8 8 Rawai tetap 42.4 108.7 3 59 105.4 - 93.6 412.1 9 Sero - 2.8 - 1 2.4 1.2 2.5 9.9 10 Pancing tonda - 5.5 - 3.8 4.6 - 2.7 16.6 11 Pancing lain 30.2 48 2.3 26 55.1 - 53.2 215.3 Jumlah 296 1881 263 1462.6 1033.9 492.4 630.9 6059.8 Sumber : Data Statistik DKPP Kabupaten Paser, 2009 20 40 60 80 100 Pukat cincin Jaring insang hanyut Jaring insang lingkar Jaring insang tetap Bagan perahu Bagan Tancap Rawai hanyut Rawai tetap Sero Jenis alat tangkap Ju m la h al at ta ng ka p Kec. Tanjung Harapan Kec. Tanah Grogot Gambar 11 Prosentase jumlah unit penangkapan menurut jenis alat tangkap Teluk Apar Kecamatan Tanjung Harapan dan Tanah Grogot tahun 2008 4 Produksi perikanan tangkap Data pada Tabel 3 memberikan gambaran kontribusi produksi perikanan laut menurut alat tangkap dan kecamatan di Kabupaten Paser. Jaring insang merupakan alat tangkap ikan pelagis yang memberikan kontribusi produksi terbesar yaitu 1.540,9 ton. Produksi tertinggi menurut kecamatan di Kabupaten Paser yaitu Tanjung Harapan sebesar 1.881 ton. Tingginya produksi alat tangkap jaring insang karena memiliki jumlah terbesar. Tahun 2008 jumlah jaring insang sebanyak 1.502 unit lebih besar dibanding jumlah alat tangkap lain Tabel 2. Produktivitas perikanan tangkap Kecamatan Tanjung Harapan tertinggi, hal ini didukung oleh faktor geografis dan faktor demografi. Wilayah administrasi Kecamatan Tanjung Harapan memiliki lima desa, semuanya berada di daerah pesisir, menjadikan sub sektor perikanan tangkap sebagai prime mover bagi masyarakat setempat. Demikian pula dari aspek demografi, seluruh desanya berada di daerah pesisir sehingga pekerjaan utama penduduk sebagai nelayan. Berbeda dengan kecamatan lain struktur mata pencaharian penduduknya terdiri dari berbagai bidang pekerjaan. Secara lengkap produktivitas perikanan tangkap menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3 dan Teluk Apar Gambar 12. Tabel 3 Produksi perikanan tangkap menurut klasifikasi alat tangkap di Kabupaten Paser tahun 2008 Produksi perikanan kecamatan ton No Jenis alat tangkap Batu Engau Tanjung Harapan Pasir Belengkong Tanah Grogot Kuaro Long Ikis Long Kali 1 Pukat cincin - 453.2 7.3 300.7 - - - 2 Jaring insang hanyut 105.7 380 7.1 217 388 177.7 264.8 3 Jaring insang lingkar - 341.7 240.1 - - - - 4 Jaring insang tetap 84.8 318.6 - 165.4 279 193.2 178.5 5 Bagan perahu - - - 561.4 - - - 6 Bagan tancap - 199.7 - 102.2 107.9 94.5 - 7 Rawai hanyut 32.9 22.4 3.2 25.8 91.1 25.8 35.6 8 Rawai tetap 42.4 108.7 3 59 105.4 - 93.6 9 Sero - 2.8 - 1 2.4 1.2 2.5 10 Pancing tonda - 5.5 - 3.8 4.6 - 2.7 11 Pancing lain 30.2 48 2.3 26 55.1 - 53.2 Jumlah 296 1881 263 1462.6 1033.9 492.4 630.9 Sumber : Data Statistik DKPP Kabupaten Paser tahun, 2009 20 40 60 80 100 Pukat cincin Jaring insang hanyut Jaring insang lingkar Jaring insang tetap Bagan perahu Bagan Tancap Rawai hanyut Rawai tetap Sero Pancing tonda Pancing lain Jenis alat tangkap Jm h h sl ta n g k ap an Kec. Tanjung Harapan Kec. Tanah Grogot Gambar 12 Prosentase jumlah produksi menurut jenis alat tangkap Teluk Apar Kecamatan Tanjung Harapan dan Tanah Grogot tahun 2008 4.2 Kondisi Umum Teluk Apar 4.2.1 Gambaran desa-desa pesisir